Vous êtes sur la page 1sur 18

SINTESIS NITROBENZENE

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Senyawa yang memiliki rumus molekul C 6H6 dan diberi nama
Benzene ditemukan oleh seorang ahli kimia yang bernama Michael
Faraday yang mengisolasi suatu cairan berminyak di London pada
tahun 1825, Sebagian besar senyawa aromatik yang digunakan dalam
perdagangan dan industri dibuat dari peurnian minyak bumi. Pada
umumnya senyawa aromatik merupakan senyawa siklik dengan rumus
yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap. Istilah aromatik
merupakan kebalikan dari alifatik.
Benzene dan turunannya merupakan senyawa aromatik.Istilah
senyawa aromatik sebelumnya digunakan untuk menggambarkan
senyawa yang beraroma sedap. Namun, dalam senyawa organik,
istilah aromatik digunakan untuk menunjukkan macam ikatan untuk
senyawa tertentu. Pada umumnya senyawa aromatik merupakan
senyawa siklik dengan rumus yang mengandung ikatan tunggal dan
rangkap. Benzen adalah senyawa siklis dengan 6 atom C yang saling
berikatan satu sama lain dengan ikatan rangkap terkonjugasi.
Nitrobenzene termasuk dalam golongan benzene, dengan
beberapa sifat benzene yaitu seperti yang kita ketahui meskipun
benzene tampak sebagai suatu senyawa yang sangat jenuh, namun
tidak mempunyai sifat adisi yang kuat, dimana hydrogen dapat diadisi
hanya jika ada katalis yang tepat, seperti Ni atau Pt halus, benzene
dapat juga mengadisi klorin atau bromine jika terkena sinar matahari,
sehingga

terbentuk

heksaklorosikloheksana

atau

heksa-

bromosikloheksana. Sifat selanjutnya yaitu klorine dan bromine dapat


juga mensubtitusi atom-atom hydrogen dari benzene asal ada katalis
yang tertentu. Nitrobenzene merupakan zat cair yang menyerupai
minyak berwarna kuning, bersifat toksik, berbau khas, molekul lingkar

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
benzene, yang satu atom hydrogen telah digantikan dengan gugus
nitro. Digunakan pada pembuatan beberapa jenis sabun dan minyak
wangi, serta juga pada pembuatan aniline. Karena kegunaannya yang
cukup luas itulah maka setiap mahasiswa farmasi dituntut untuk
mengetahui

dan

memahami

reaksi

pembentukan

nitrobenzene

tersebut.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara pembuatan nitrobenzene dengan metode nitrasi.
1.3 Tujuan Praktikum
a. Mengetahui dan memahami cara pembuatan nitrobenzene
dengan meode nitrifikasi
b. Melakukan sitesa nitrobenzene melalui reaksi nitrasi dari
campuran asam sulfat dan asam
kemudian ditentukan rendamennya.

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

nitrat dengan benzene

SINTESIS NITROBENZENE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Umum
Substitusi aromatik elektrofilik digunakan sebagai reaksi
sintetik secara

lebih

nukleofilik, karena

meluas

bahan

daripada

awalnya

tidak

substitusi

aromatic

terlalu dibatasi

oleh

persyaratan. Agar substitusi aromatic nukleofilik berlangsung, Harus


digunakan cincin yang mengandung gugus penarik electron ,atau
digunakan kondisi yang memaksa seperti dalam

pemakaian

bersama. Bila menggunakan reaksi substitusi aromatic elektrofilik


untuk membuat senyawa benzene tersubstitusi, maka diperlukan
kecerdikan. Misalnya, untuk membuat m-kloronitrobenzena, maka
langkah pertama bukanlah klorinasi benzene karena reaksi ini
menaruh gugus kloro pada cincin ,padahal gugus ini pengarah
o,p.Nitrasi kemudian akan menghasilkan o dan p-kloronitrobenzena,
jadi bukan m-klorobenzena. Lebih baik dimulai dengan nitrasi, sebab
gugus nitro adalah pengarah meta. Dalam sintesis benzene
tersubstitusi, Urutan reaksi substitusi adalah penting. Pengubahan
suatu

gugus ke

Misalnya

,reduksi

gugus yang
gugus

lain

nitro

mungkin

juga diperlukan.

menjadi

gugus

amino

menghasilkan rute ke aniline tersubstitusi m dan akhirnya gugus


nitronya direduksi (Fessenden,1986).
Reaksi nitrasi adalah suatu reaksi kimia yang melibatkan
pemasukan gugus Nitro, NO2 ke dalam sebuah molekul. Katalis atau
katalisator adalah zat yang dapat mempengaruhi laju atau kecepatan
suatu reaksi dan diperoleh kembali di akhir reaksi. Ciri umumnya
adalah katalis diperoleh kembali di akhir reaksi, katalis yang
mempercepat laju kearah hasil juga mempercepat laju kearah
kebalikannya (pada reaksi kesetimbangan), jumlah katalis yang
digunakan hanya sedikit untuk sejumlah besar pereaksi, dan katalis

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
berperan hanya pada reaksi tertentu. Berdasarkan pengaruhnya,
katalis dapat dibedakan menjadi katalis positif dan katalis negatif.
Sedangkan berdasarkan pada kerjanya, katalis dapat dibedakan
sebagai katalis adsorpsi dan katalis kemisorpsi. Selain itu menurut
fasa katalis dan fasa system reaksi dikenal katalis homogen dan
katalis heterogen (Wilkinson, 2007).
Molekul hidrokarbon aromatik mempunyai dasar struktur seperti
molekul benzene, C6H6 Pada cincin benzene ,istilah orto,para dan
meta dapat digunakan jika terdapat dua substituen pada cincin
benzene. Orto menunjukkan kedua substituen terletak pada atom
karbon yang bersebelahan, meta menunjukkan adanya satu atom
karbon di antara keduanya, sedangkan para untuk substituen yang
terletak bersebrangan pada benzene. Benzene dan homolognya
tidak larut dalam air tetapi dalam pelarut organic. Hidrokarbon
aromatic mudah terbakar dan harus ditangani dengan hati-hati.
Terlalu lama menghirup uap benzene mengakibatkan penurunan
produksi butir darah merah dan putih dan dapat berakibat fatal.
Benzene

juga

merupakan karsinogen.

Benzene

sebaiknya

digunakan dalam ruangan yang berventilasi baik. Salah satu


bahayanya dalam penanganan hidrokarbon aromatic ialah karena
sifat karsinogennya adalah penyebab kanker (Petrucci,1985).
Nitrobenzene
biasanya

merupakan salah satu senyawa organik

terkandung

dalam

limbah

industry

kimia

yang

dimana

Nitrobenzene cukup sulit diolah sebelum akhirnya dibuang karena


sifatnya

yang

nitrobenzene
sabun.

sangat kompleks.

Limbah

ini dapat ditemukan pada

Nitrobenzene

disebut

juga

yang

mengandung

industry pestisida

sebagai

nitrobenzol

dan
yang

merupakan senyawa organik yang beracun dan dapat digunakan


sebagai pelarut atau agen pengoksida (Wijaya, 2008).

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
Nitrobenzen adalah suatu pelarut organik yang banyak
digunakan dalam bidang farmasi, yang digunakan dalam melarutkan
bahan- bahan obat yang pastinya sukar larut dalam pelarut-pelarut
organic

lain,

selain

itu

sebagian

besar

dari

produksi

nitrobenzene ini juga banyak digunakan sebagai bahan dasar


dalam

pembuatan

anilin.

Nitrobenzen

juga

dikenal

sebagai

flavoring agent dan juga banyak digunakan sebagai farfum dalam


sabun dan pelarut dalam cat untuk sepatu. Nitrobenzen merupakan
senyawa aromatik yang terbentuk dari reaksi antara asam nitrat dan
benzene dan dapat digunakan indicator untuk mempercepat
reaksi terbentuknya nitrobenzen. Nitrobenzena merupakan senyawa
yang dapat disintesis dengan cara mereaksikan benzene dengan
asam nitrat pekat dengan menggunakan H 2SO4 sebagai katalisator.
Prinsip dari reaksi pembentukan nitrobenzene adalah berdasarkan
reaksi

nitrasi

yaitu

penggantian

atau substitusi pada benzene

dengan gugus nitrit. Pada reaksi ini asam sulfat dan asam nitrit akan
bereaksi membentuk ion HSO- yang akan mengaktifkan ion nitronium
yang

merupakan

penentu

dalam

terjadinya

reaksi

sintesa

nitrobenzene ini (Respati, 1985).


Dalam pemisahan yang bersih,haruslah dipertimbangkan cara
terbaik untuk menggabungkan sejumlah pemisahan parsial yang
berurutan

sampai

akhirnya

dapat

tercapai kemurnian yang

diinginkan. Satu fase dapat berulang dikontakkan dengan porsi yang


segar dari suatu fasa kedua. Ini akan dapat diterapkan bila satu
zat secara kuantitatif tetap tinggal dalam satu fase, sedangkan zat
lain terbagi dua fase itu (Underwood, 2002).
Pengeringan

udara

(temperature

lingkungan).

Sebagai

endapan dapat dikeringkan secukupnya untuk penentuan analitik


tanpa

harus

MgNH4PO4.6H2O

RINI ANDRIANI
15020130032

melalui

temperature

kadang-kadang

yang

dikeringkan

JUMRIANI

tinggi.
dengan

Misalnya,
mencuci

SINTESIS NITROBENZENE
menggunakan suatu campuran alcohol dan eter dan menyaring
air dari endapan selama beberapa menit. Namun, prosedur ini
normalnya tidak disarankan karena bahaya dari penghilangan air
yang tidak tuntas dengan pencucian(Underwood, 2002).
Nitrobenzene merupakan turunan dari benzene yang berbentuk
zat cair yang menyerupai minyak berwarna kuning, bersifat toksik,
berbau khas, molekul lingkar benzene, yang satu atom hydrogen
telah digantikan dengan gugus nitro. Digunakan pada pembuatan
beberapa jenis sabun dan minyak wangi, serta juga pada pembuatan
aniline. Nitrobenzen Golongan nitro, NO 2, terikat pada rantai benzene
Formula sederhananya C6H5NO2 (Fessenden, 1986).
Benzen merupakan senyawa aromatik sederhana dan senyawa
yang seringkali dijumpai. Untuk pertama kalinya benzene diisolasi
pada tahun 1825 dan residu minyak yang tertimbun dalam pipa induk
gas. Benzena terdistribusi dengan awalan orto, meta dan para. Dan
tidak dengan nomor-nomor posisi seperti hidrokarbon alifatik dan
alisiklik, benzene dan hidrokarbon aromatik lain bersifat non polar.
Maka tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic seperti
dietil eter karbon tetraklorida atau heksana. Benzen sendiri
digunakan secara meluas sebagai pelarut (Respati, 1995).
Nitrobenzene merupakan zat cair yang menyerupai minyak
berwarna kuning, bersifat toksik, berbau khas, molekul lingkar
benzene, yang satu atom hydrogen telah digantikan dengan gugus
nitro. Digunakan pada pembuatan beberapa jenis sabun dan minyak
wangi, serta juga pada pembuatan aniline (Amiruddin,1993).
2.2 Prosedur Kerja (Anonim: 2015)
1. Dalam labu alas bulat dimasukkan 195 g (110 ml) asam sulfat
pekat, tambahkan 120 g (85 ml) asam nitrat pekat (BJ ; 1,4)
sedikit demi sedikit sambil dikocok dan didinginkan.

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
2. Setelah suhu cairannya sesuai dengan suhu kamar, dipindahkan
ke dalam corong pisah sebesar 125 ml yang ditaruh di atas
lingkaran besi berbentuk cincin.
3. Kedalam erlenmeyer ditaruh 65 g (75 ml) benzen dan
kedalamnya ditambahkan 20 ml dari campuran asamnya.
Sebuah termometer dibiarkan dalam campuran reaksi selama
nitrasi berlangsung.
4. Campuran dikocok melingkar dan bila suhu naik sampai 50 oC,
segera didinginkan dalam air, agar tetap tercapai suhu antara
50o - 60oC.
5. Bila reaksi eksoterm ini mereda, tambahkan lagi asamnya, proses
ini diulangi sampai semua asamnya habis.
6. Setelah penambahan selesai, pengocokan melingkar dilanjutkan
tanpa pendinginan sampai suhu turun dengan sendirinya sampai
40oC ( 5 menit). Pada akhir tahap ini, labu didinginkan, isi
dipindahkan ke dalam corong pisah yang sesuai dan lapisan
bawah yang mengandung campuran asam dipisahkan.
7. Lapisan organik dicuci dengan 100 ml air, lalu 100 ml NaOH 0,5 N
dan akhirnya dengan 100 ml air yang lain lagi. Lapisan air pencuci
dibuang.
8. Lapisan nitrobenzennya dipindahkan dan dikumpulkan ke dalam
erlenmeyer dan dikeringkan dengan penambahan 10 g CaCl 2
anhidrat dan panaskan di atas waterbath sehingga kekeruhan
yang ada tadi hilang.
9. Cairan yang dikeringkan disaring kedalam labu destilasi dan
didestilasi, titik didih akan naik dengan cepat dan hasilnya
ditampung pada suhu 205oC - 212oC.
10. Hitung hasil yang diperoleh.

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
BAB 3 METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah corong pisah,
Erlenmeyer, gelas piala, gelas ukur, kondensor, labu alas bulat, labu
destilasi dan thermometer 110 & 360.
3.2 Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah asam sulfat
pekat, asam nitrat pekat, benzene dan calcium klorida anhidrat.
3.3 Prosedur Kerja
Pada praktikum ini langkah langkah yang dilakukan yaitu
dalam labu alas bulat, dimasukan 195 gr (110 ml) asam sulfat pekat.
Tambahkan 120 gr (85 ml) asam nitrat pekat (BJ;1,4) sedikit demi
sedikit sambil dikocok dan didingikan. Setelah suhu cairannya sesuai
dengan suhu kamar, dipindahkan kedalam corong pisah sebesar 125
ml yang ditaruh di atas lingkaran besi berbentuk cincin. Kedalam
Erlenmeyer ditaruh 65 gr (75 ml) benzene dan di dalamnya
ditambahkan kurang lebih 20 ml dari campuran asamnya. Sebuah
thermometer dibiarkan dalam campuran reaksi selama nitrasi
berlangsung Campuran di kocok melingkar dan suhu naik sampai
50oC, segera dinginkan dalam air agar tetap tercapai suhu antara
50oC-60oC. Bila reaksi eksoterm ini mereda, tambahkan lagi smnya,
proses ini

diulangi

sampai

semua

asamnya

habis. Setelah

penambahan selesai, pengocokan melingkar dilanjutkan tanpa


pendinginan sampai suhu turun dengan sendirinya sampai 40 oC
(kurang lebih 5 menit). Pada akhir tahap ini, labu di dinginkan , isi
dipindahkan ke dalam corong pisah yang sesuai dan lapisan bawah
yang mengandung campuran asam dipisahkan. Lapisan organic
dicuci dengan dengan 100 ml air, lalu 100 ml NaOH 0,5 N dan
akhirnya dengan 100 ml air yang lain lagi. Lapisan air pencuci
dibuang.Lapisan nitrobenzennya dipindahkan dan di kumpulkan ke

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
dalam Erlenmeyer dan dikeringkan dengan penambahan kurang
lebih 10 gr CaCl2 anhidrat dan dipanaskan diatas waterbath sehingga
kekeruhan yang ada tadi hilang. Cairan yang dikeringkan disaring ke
dalam labu destilasi dan didestilasi, titik didih akan naik dengan cepat
dan hasilnya ditampung pada suhu 205 oC-212oC. Hitung hasil yang
diperoleh.

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Data
Nama

Volume

Sampel
Nitrobenze
n
H2SO4
HNO3
Benzen
B. Perhitungan

Bobot

Bobot

Praktek

Teori

Rendame

20,682

n
78,522 %

16,240
22 ml
17 ml
15 ml

a) Diketahui :
BJ Benzen

= 0,876 gr/ml

Volume Benzen = 15 ml
Mr Benzen

= 78,11

BJ Nitrobenzen = 1,205 gr/ml


V Nitrobenzen = 13,5 ml
Mr Nitrobenzen = 123,113
b) Ditanyakan :
% Rendamen ?
c) Penyelesaian :
1 mol Benzen setara dengan 1 mol Nitrobenzen
Benzen
gram C6H6

= V x BJ
= 15 x 0,876
= 13,14 gram

mol C6H6

RINI ANDRIANI
15020130032

gram
Mr

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE

13,14
78,11

= 0,168 mol
Nitrobenzen
mol C6H5NO2

= 1 x mol C6H6
= 1 x 0,168
= 0,168 mol

gram C6H5NO2

= V x BJ
= 13,5 x 1,205
= 16,26 gram

gr C6H5NO2

= Mr x mol
= 123,113 x 0,168
= 20,682 gram

% Rendamen

B . Praktek
B . Teori

16,240
20,182

x 100 %

x 100 %

= 78, 522 %
C. Reaksi

4.2 Pembahasan
Nitrobenzena merupakan senyawa yang umumnya digunakan
sebagai

bahan

pelarut organic dan dapat juga dijadikan sebagai

bahan peledak, selain itu nitrobenzene biasa digunakan dalam

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
pembuatan aniline sebagai pengawet dalam pembuatan cat kuku
dan semir sepatu Senyawa ini dapat disintesis dari benzene dengan
asam nitrat pekat dan menggunakan katalisator asam sulfat pekat.
Mekanisme

kerjanya

adalah

menurunkan

energy

aktivasi

reaksi sehingga energy yang dibutuhkan untuk bereaksi lebih kecil


dan reaksi semakin mudah terjadi. Mekanisme reaksi yang terjadi
adalah

proses

sintesis

nitrobenzene

adalah

nitrasi

yaitu

penambahan gugus nitro yang masuk ke dalam sebuah molekul


yang

mana

adalah

molekulnya

senyawa

adalah benzene, benzene

siklik

dengan

atom

karbon

itu

sendiri

yang

saling

mengikat dan ikatan rangkap terkonjugasi. Pertama-tama senyawa


HNO3 akan

bercampur

dengan

asam

sulfat bereaksi dengan

benzene. Pada nitrasi akan terbentuk air, inaktivasi atau penghilangan


air adalah perlu untuk menghindari pengenceran asam nitratnya
meskipun merupakan reaksi irreversible. Nitrobenzena sendiri dapat
disubstitusi. Pada proses ini substitusi elektrofilik dari NO 2 atau
gugus nitro diperoleh dari penarikan air pada HNO 3 pekat oleh
asam sulfat pekat sebagai katalis. Pada langkah kedua,nitrobenzene
akan mengalami hidrogenasi.
Pada praktikum ini bertujuan untuk membuat larutan nitrobenzene
dari benzene.
Pada percobaan ini pertama-tama disiapkan alat dan bahan
yang

akan

digunakan

kemudian

dalam

Erlenmeyer

250

ml

dimasukkan asam sulfat pekat sebanyak 22 ml, lalu ditambahkan


dengan 17 ml asam nitrat pekat, tujuan dari pencampuran ini
adalah

untuk

mendapatkan

ion

hydrogen

sulfat

yang

akan

bereaksi sebagai katalisator dalam reaksi ini. Dalam melakukan


pencampuran larutan asam asam sulfat pekat dalam asam nitrat pekat
karena mengingat bahwa sifat asam nitrat yang merupakan cairan
berasap

RINI ANDRIANI
15020130032

sehingga

akan

mengeluarakan

JUMRIANI

gas

membuat

SINTESIS NITROBENZENE
ketidakstabilan

pada

campuran

dan menyulitkan pengamatan,

sedangkan asam sulfat tidak mengeluarkan gas. Oleh karena itu yang
dimasukkan sedikit demi sedikit adalah asam sulfat ke dalam
Erlenmeyer yang berisi asam nitrat pekat. Setelah itu dimasukkan
benzene sebanyak 15 ml ke dalam Erlenmeyer, kemudian dikocok
maka akan timbul panas karena reaksi yang eksoterm. Suhu pada
reaksi ini tidak boleh lebih

dari

60 0 C, disebabkan

kemungkinan

terjadinya m-nitrobenzen dan senyawa yang lebih tinggi. Suhu


dibawah 500C juga tidak dikehendaki, sebab jika reaksi terjadi
misalnya

pada

kemungkinan

suhu sekitar 300C, maka

setelah

semua

asamnya

benzenanya

ada

ditambahkan, dapat

menyebabkan muncratnya campuran reaksi. Kemudian dipindahkan


campuran ke dalam corong pisah kemudian dibuang lapisan asamnya,
dan ditambahkan air ke dalam corong pisah sebanyak 20 ml,kemudian
dikocok selama 5 menit,lalu didiamkan hingga terdapat 2 lapisan,dan
dibuang lapisan airnya. Setelah itu ditambahkan NaOH 0,5 N ke
dalam corong pisah sebanyak 20 ml,kemudian dikocok kembali
selama 5 menit,lalu diamkan hingga terdapat 2 lapisan dan dibuang
NaOH. Penambahan NaOH dimaksudkan untuk mengikat kelebihan
asam yang masih ada selanjutnya, nitrobenzene dicuci dengan air
dan didiamkan ,kemudian dpisahkan lagi dan dipindahkan lapisan
nitrobenzene.

pencucian

dengan

air

dimaksudkan

untuk

menghilangkan pengotor yang masih berada pada nitrobenzene.


Kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan
dengan CaCI2 sebanyak 5 gram kemudian diaduk. Penambahan
CaCI2 dimaksudkan untuk mengikat air dari hasil pencucian yang
telah dilakukan sebelumnya. Dalam penambahan CaCI 2 terhadap
nitrobenzene yang terbentuk

menghasilkan endapan, endapan

dipisahkan dengan cara disaring .Lakukan proses penyaringan dan


endapan yang dihasilkan, hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE
pengotornya, lalu dikeringkan dengan metode pengeringan udara
yaitu

metode pengeringan tanpa proses pemanasan

yaitu hanya

dengan suhu ruangan biasa.


Dari

praktikum

yang

dilakukan

ini

didapatkan

volume

nitrobenzene sebanyak 13,5 ml dengan berat praktek 16,240 g dan


berat teori 20, 682 g serta rendamen sebanyak 78,52 %. Selain itu,
dari percobaan ini dapat dinyatakan bahwa nitrobenzen dapat
disintesa dari asam nitrat pekat dan benzen pekat dengan katalisator
asam sulfat pekat dengan berbagai tahap yaitu pencampuran,
pemisahan, pencucian, pengeringan dan destilasi.
Adapun faktor kesalahannya yaitu terjadi penumpahan bahan,
kesalahan pada praktikan, termometer terlambat diangkat ketika
dicelupkan diair es sehingga suhunya dibawah 50 oC dan kedua CaCl2
menggumpal dan factor lain yang tidak terduga.

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh massa nitrobenzen
teoritis adalah

20,682 gram

dan

secara

praktek

massanya

adalah 16,240 gram dengan persen rendamennya sebesar 78,522%.


5.2 Saran
Disarankan agar dalam pengerjaan nitrobenzene agar sekiranya
berhati-hati karena berbahaya.

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015, Buku Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintesis, UMi;
Makassar
Amiruddin, A., 1993., Kimia Organik, UI Press, Jakarta
Cotton, Wilkinson. 2007. Kimia Organik Dasar. Jakarta: UI Press.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi III. Depkes RI : Jakarta.
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Depkes RI : Jakarta.
Fessenden & fessenden. 1986. Kimia organik. jilid 2. edisi 3. Penerbit
erlangga : Jakarta.
Petrucci,Ralph H.1985.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Underwood A.L , JR. R.A. Day. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Jakarta : Erlangga.
Respati, Ir. Pengantar Kimia Organik Jilid I. Aksara Baru : Jakarta.
Wijaya, dkk.2008. Adsorpsi Zat Organik Nitrobenzene
dari Larutan
Dengan
Menggunakan
Bubuk
Daun
Intaran.
Http://jtki.aptekindo.org/index.php/jtki/article/view/229/Full%20text
(Diakses pada tanggal 1Juli 2014 pukul 21.34 WIB)

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE

SKEMA KERJA
Dimasukkan H2SO4 22 ml dan ditambahkan HNO3 17 ml ke dalam labu
250ml
Campuran asam dipindahkan ke dalam corong pisah
Dimasukkan Benzene 15 ml ke dalam erlenmeyer yang telah diberikan
termometer didalamnya lalu campurkan larutan asam sedikit demi sedikit
Campuran dikocok melingkar dan dijaga suhunya (50 oC 60oC)
Ditambahkan campuran asam hingga semua habis
Dipindahkan ke dalam corong pisah, dicuci dengan air, NaOH 0,5 N dan
dengan air lagi
Larutan nitrobenzene dipindahkan dan dikumpulkan
Ditambahkan CaCl2 ke dalam erlenmeyer dan dipanaskan di atas
waterbath
Didestilasi

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

SINTESIS NITROBENZENE

GAMBAR

Gambar :
Campuran Asam sulfat dan
Asam nitrat dalam corong pisah

Gambar :
Lapisan organic dan air berada
dalam 2 fase secara terpisah

Gambar :
Hasil filtrate = nitrobenzen

RINI ANDRIANI
15020130032

JUMRIANI

Vous aimerez peut-être aussi