Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Etiologi
Meskipun banyak teori yang menerangkan terjadinya atresia intersinal,
tetapi teori tetapi teori yang paling diterima adalah gangguan pembuluh
darah secara lokal (localized vascular accident) dengan akibat iskemia
dan nekrosis usus yang bersifat steril kemudian segmen yang nekrosis ini
diserap sehingga hilang satu atau beberapa segmen. Tidak ditemukan
perlengketan (kecuali adanya perforasi dan terjadi meconium peritonitis)
dan kedua ujung menjadi buntu.
hilangnya
sebagian
besar
panjang
usus
halus
dan
defek
Patofisiologi
Cedera vaskuler tidak hanya menyebabkan atresia, tetapi juga mengubah
struktur dan fungsi pada kedua ujung proksimal dan distal dari usus.
Bagian proksimal yang terdilatasi dan mengalami hipertrofi, secara
Gelaja klinik
Bayi kembung sejak hari pertama disertai muntah hijau, tetapi 20% kasus
kembung ditemukan mulai hari ke 2 atau 3. Semakin tinggi letak obstruksi
semakin awal terjadinya muntah dan lebih kencang (forceful). Dehidrasi,
demam, ikterus dan pneumonia aspirasi terjadi bersamaan dengan
keterlambatan
diagnose.
Distensi
semakin
hebat
dengan
semakin
telah
dilakukan
penghisapan
via
NGT
yang
agresif).
proksimal
yang
terdilatasi.
Gambaran
radiologinya
adalah
meconium pseudocyst yang berisi air fluid level, disertai adanya kalsifikasi
yang menggambarkan adanya perforasi intra uterin.
Diagnosa banding dari atresia ini adalah atresia kolon, volvulus midgut,
meconium ileus, penyakit Hirschprung (PH), Meconium plug syndrome,
duplikasi kolon, hernia interna, sepsis, trauma lahir, small left colon
syndrome, prematuritas dan hipotiroidisme.
Pemeriksaan yang bias dilakukan adalah kontras meal, kontras enema,
sweat test untuk menyingkirkan penyakit fibrokistik dan biopsy rectum
untuk mengekslusi penyakit Hirschprung (PH).
Manajemen
Bayi menjalani dekompresi dengan NGT 10 Fr, resusitasi cairan dan
koreksi elektrolit, mendahului koreksi bedah. Cairan yang keluar lewat
NGT, diganti dengan jumlah yang sama menggunakan Ringer lactated.
Pada keadaan peritonitis dimasukkan cairan 20cc/kg dalam waktu 30
menit, sedangkan pada obstruksi tanpa disertai perforasi, cairan yang
anjuran
Thomas.
Tapering
juga
dapat
dilakukan
dengan
Pada
atresia
proksimal
jejenum
kadang
memerlukan
pembebasan
panjang
usus,
reseksi
bagian
yang
dilatasi
sampai
sumber
bedah saluran cerna anak, dr. Moh. Adjie pratignyo, SpBA