Vous êtes sur la page 1sur 19

APLIKASI REKAYASA NILAI DALAM PERANCANGAN MESIN

PENGHANCUR BATUBARA BERKAPASITAS 20-50 Kg/jam


(Studi Kasus mesin penghancur batu bara)

Nugroho Agus RFZ, Ir. Amiluddin Zahri, M.T. Ir. Budi Santoso, M.T.
Dosen Universitas Bina Darma
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang
Abstrak
Nugroho Agus RFZ: Aplikasi Rekayasa Nilai Dalam Perancangan Mesin
Pengahancur Batubara Berkapasitas 20-50 Kg/Jam
Rekayasa Nilai adalah suatu teknik manajemen yang menggunakan pendekatan
sistematis untuk mencapai keseimbangan fungsional terbaik antar biaya,
keandalan dan penampilan dari suatu produk. Metode Zero-one merupakan salah
satu cara untuk pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan urutan
prioritas kriteria-kriteria yang ada. Juga alat yang akan dirancang pada penelitian
ini yaitu mesin penghancur batubara berkapasitas 20-50 kg/jam yang didasarkan
pada rekayasa nilai. Setelah semua diberikan bobotnya maka semua bobot dari
masing-masing alternatif dijumlahkan kekanan untuk mendapatkan alternatif yang
terbaik dari empat alternatif baik dengan mencari jumlah nilai terbesar. Maka
dapat ditentukan alternatif terpilih berdasarkan preferensi konsumen jatuh pada
alternatif 3 dengan nilai total bobotnya atau performansinya adalah 34,55.
Hasil perhitungan sebelumnya nilai harga jualnya sebesar Rp. 11.309.072,sedangkan performansinya 34,55 maka nilai rasio perbandingannya sebesar 34,55
dibagi 11.309.072 dikalikan dengan 1.000.000 hasilnya adalah 3,03 sehingga
alternatif terpilih layak untuk diproduksi karena 3,03 > 1.
Kata Kunci: rekayasa nilai, metode zero-one, mesin penghancur batubara.
Abstract

Nugroho Agus RFZ: Application of Value Engineering in Coal crusher Design


with Capacity 20-50 Kg / Hour
Value Engineering is a management technique that uses a systematic approach to
achieve the best functional balance between cost, reliability and appearance of a
product. Zero-one method is one way for decision-making that aims to determine
the priority order of the existing criteria.So is a tool that will be designed in this
research that the coal crusher with a capacity of 20-50 kg / h based on value
engineering. After all the weights are given then all the weights of each
alternative are summed to right to get the best alternative from four alternatives
either by finding the largest value. Then it can be determined based on the
selected alternative consumer preferences fall on alternative 3 with a total weight
or performansinya value is 34.55.The results of previous calculations the value of
the selling price of Rp. 11,309,072, - while performansinya 34.55 then the value of
the comparison ratio of 34.55 divided by 11,309,072 to 1,000,000 multiplied by
3.03 so that the result is a feasible alternative was selected to be produced since
3.03> 1.
Key words: Value Engineering, zero-one method, coal crusher.

1. PENDAHULUAN
Rekayasa Nilai adalah suatu
teknik

manajemen

yang

pengujian

beberapa

kali

sampai

mendekati

kesempurnaan.

Begitu

menggunakan pendekatan sistematis

juga alat yang akan dirancang pada

untuk

keseimbangan

penelitian ini yaitu mesin penghancur

antar

biaya,

batubara berkapasitas 20-50 kg/jam

keandalan dan penampilan dari suatu

yang didasarkan pada rekayasa nilai.

produk. Produk adalah sebuah

Maksudnya agar fungsi dari mesin

artefak

yang

mencapai

fungsional

terbaik

merupakan

atau

sesuatu

kreativitas

yang

budi-daya

dibuat

nantinya

mendekati kesimbangan antara biaya,

manusia ( man- made object) yang

keandalan,

dapat

penampilan produk.

dilihat,

diwujudkan

dirasakan,
untuk

serta

memenuhi

kebutuhan fungsional tertentu yang


dihasilkan melalui sebuah proses
yang

panjang

(Ulrich

dan

Eppinger:1995:2).
Dengan

dapat

dan

keserasian

Hal tersebut tentunya dalam


menentukan bentuk dan fungsi mesin
yang akan dibuat perlu mendapatkan
masukkan dari para ahli maupun
calon pemakai produk yang akan

demikian

dalam

dibuat ini. Mesin yang dirancang

merancang suatu produk atau alat

dalam

perlu kiranya

mempertimbangkan

kebutuhan rumah tangga, dimana hal

kebutuhan fungsi produk tersebut.

dimaksudkan dengan adanya mesin

Hal ini dimaksudkan agar produk

penghancur batubara tersebut dapat

atau alat yang dibuat nantinya dapat

meringankan

memenuhi

fungsional

Penggunaan dalam hal ini antara lain

walupun belum sempurna karena

para pengusaha kecil menengah yang

untuk penyempurnaan dari produk

dalam

atau alat yang dibuat perlu dilakukan

menggunakan bahan bakar solar

kebutuhan

skala

kecil

para

usaha

atau

skala

pengguna.

produksinya

dapat beralih ke batubara karena

penyelesaian penelitian yang akan

lebih murah dan sangat mudah

dilakukan:Bagaimana mengaplikasi

didapat dibandingkan bahan bakar

konsep

sebelumnya. Tetapi jika batubara

merancangan

masih dalam ukuran besar tentunya

batubara

akan sulit untuk dibakar, untuk itulah

kg/jam?.

perlu

dirancangan

pengahancur

batubara agar menjadi serpihan kecil

atas maka dalam merancang mesin


batubara

perlu

memperhatikan aspek rekayasa nilai


agar dapat terpenuhi fungsional dari
mesin.

Khusus

penelitian

ini

mesin

dalam

beratkan

penghancur
20-50

luasnya

ruang

lingkup yang akan dibahas maka


dalam perencanaan dan perancangan
mesin

penghancur

batubara

ini

dibatasi pada:
1. Desain

yang

direncanakan

ada 3 jenis alternatif.

rencana

dititik

dalam

berkapasitas

Melihat

Berdasarkan hal tersebut di

nilai

3. Batasan Masalah

sehingga muudah dibakar.

penghancur

rekayasa

2. Ukuran

batubara

sesuai

terhadap rekayasa nilai dan desain

dengan ukuran yang dapat

yang direncanakan ada 3 alternatif

masuk dalam mesin.

yang mana hal tersebut akan digali


lebih

jauh

wawancara

setelah
dengan

3. Bahan rangka digunakan besi


siku.

melakukan
para

ahli

4. Metode
adalah

dibidang perancangan mesin.

mengacu

2. Rumusan masalah
Berdasarkan
belakang

uraian
masalah

yang
zero
pada

digunakan
one
Job

yang
Plan

dalam value engineering.

dalam

latar

yang

telah

disampaikan sebelumnya, maka perlu

5. Tujuan Penelitian

dibuat perumusan masalahnya. Dari

Tujuan penelitian mengacu

rumusan masalah ini nantinya akan

pada rumusan masalah diatas agar

menjadi kerangka berpikir untuk

secara

lebih

spesifik

sehingga

penelitian yang akan dilakukan lebih

terarah.

Tujuan

yang

dimaksud

Hasil penelitiaan yang berupa

meliputi:

pembuatan alat penghancur


bautbara dapat di jadikan

1. Penentuan fungsi adjective

sebagai

dari mesin penghancur

dalam

batubara.
rancangan

penghancur batubara.
3. Menentukan dimensi mesin

dijadikan

bahan

bakar

pengganti

bahan

bakar

Produk

dan

Pengembangan Produk

komponen pembentuk

Menurut Ulrich dan Eppinger

berdasarkan hasil perhitungan

(1995 : 2) . Produk adalah sebuah

secara analitik. pembuata

artefak

5. Menghitung biaya n mesin

atau

merupakan

sesuatu

kreativitas

yang

budi-daya

penghancur batubara atau

manusia ( man- made object) yang

harga pokok produk.

dapat

Manfaat Penelitian

diwujudkan

Adapun manfaat dari penelitian :


Bagi Penulis
Penelitian
sebagai

dilihat,

dirasakan,
untuk

serta

memenuhi

kebutuhan fungsional tertentu yang


dihasilkan melalui sebuah proses
yang panjang. Produk dapat juga

ini

dilakukan

bahan

memperdalam
mengaplikasikan
perencanaan
pengembangan produk.
2

dapat

2.1 Pengertian

4. Menentukan komponen-

sehingga

minyak.

penghancur batubara hasil

6.

menghancurkan

kecil

mesin

rancangan.

masukan

batubara dalam ukuran yang

2. Menentukan alternatif terbaik


dari

bahan

Bagi Masyarakat

untuk

diartikan sebagai kegiatan (proses)


dimana

bahan

dirubahmenjadi

dan

barang setengah jadi ataupun barang

ilmu

jadi dengan menggunakan resources

dan

yang ada. Produk bisa berupa benda


fisik maupun non fisik (jasa) maupun
fasilitas kerja yang lain, dan bisa
pula

merupakan

barang-barang

komsumtif

sederhana

untuk

keperluan sehari-hari.

baik

itu

pemikiran

Sedangkan pengembangan
produk merupakan serangkaian
aktivitas yang dimulai dari analisis
persepsi dan peluang pasar kemudian
diakhiri dengan tahap produksi,
penjualan dan pengiriman produk.

riset,

brainstorming,

maupun

memodifikasi

desain yang sudah ada sebelumnya.


Seorang
orang

yang

mendesain

atau
sesuatu

disebut desainer, namun desainer


lebih

lekat

kaitannya

dengan

profesional yang bekerja dilingkup


desain

yang

merancang
2.2

perancang

bekerja

untuk

sesuatu

yang

menggabungkan atau bereksplorasi

Desain Produk

dalam hal estetika dan teknologi.


Desain

merupakan

Desainer menjadi kata depan untuk

pembuatan

menspesifikasi bentuk pekerjaan apa

sebuah objek, sistem, komponen atau

yang secara profesional digarapnya,

struktur. Kemudian, kata desain

seperti desainer fashion, desainer

dapat digunakan sebagai kata benda

komunikasi visual, desainer interior,

maupun kata kerja. Dalam artian

desainer grafis, dan sebagainya.

perencanaan

dalam

yang lebih luas, desain merupakan

Lebih

spesifik

desain

seni terapan dan rekayasa yang

merupakan sebuah aktifitas yang

berintegrasi

bertujuan untuk membangun kualitas

Desain

dengan

dikenakan

teknologi.

pada

bentuk

multi elemen dalam sebuah objek,

sebuah rencana, dalam hal ini dapat

proses, layanan dan sistem mereka

berupa proposal, gambar, model,

dalam siklus hidup produk tersebut.

maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan,

Oleh karna itu, desain merupakan

desain merupakan sebuah konsep

faktor utama inovasi manusia dalam

tentang sesuatu. Desain lahir dari

teknologi

penerjemahan

berintegrasi dengan budaya, sosial

kepentingan,

keperluan, data maupun jawaban atas

prosesnya

dan ekonomi.

sebuah masalah dengan metodemetode yang dianggap komprehensif,

dalam

Mendesain
sebuah

pola

merupakan

perancangan

yang

melalui

berbagai

pertimbangan

proses

estetika,

dan

ditengah-tengah masyarakat. desain

fungsi,

saat ini melibatkan spektrum yang

masalah, survei dan banyak aspek

luas

lain, sehingga seorang yang memilih

produk, layanan, grafis, interior,

berprofesi

arsitektural dalam berbagai aspek

sebagai

desainer

dimana

berbagai

membutuhkan keahlian, penelitian,

kehidupan.

pemikiran, model dan pengalaman

desainer muncul sebagai individu

tertentu dalam orientasinya meng-

maupun

out-put sebuah karya desain.

bertanggung

Sehubungan dengan defenisi


tersebut untuk menemukan nilai

mengemban
hal

jawab

dalam

luas,

besar

dalam

segudang

kelestarian

global

profesional

desain

memiliki

spesifikasi

yang

dibidangnya

masing-

dan

masing, dan belum ada satu institusi

pengolahannya, desain juga dituntut

yang dapat mengumpulkan semua

mampu memberikan manfaat dan

manifesto desain tersebut secara

kebebasan kepada seluruh komunitas

keseluruhan, meski demikian bukan

manusia

berarti

baik

lingkungan

yang

Dengan defenisi desain yang


cukup

dalam

komunitas

dimensional.

ekspresi dengan bidang lain, desain


meningkatkan

demikian,

perkembangan dunia yang multi-

struktural, organisasi, fungsi dan


tugas

Dengan

profesi,

secara

individu,

kita

tidak

menemukan

maupun kolektif, desain memiliki

sekolah-sekolah yang memprakarsai

implikasi yang cukup luas dalam

lahirnya desainer-desainer.

pembentukan pola berpikir pasar

2.3

karna desain menjadi salah satu

Produk

pendukung keanekaragaman budaya


dari

berbagai

belahan

dunia,

sehingga desain harus hadir dengan


form yang mapan saat lahir sebagai
sebuah produk baik dalam teori,
visual maupun objek dan koheren
dengan kompleksitas yang muncul

Proses

Pengembangan

Proses adalah merupakan urutan


langkah-langkah

pengubahan

sekumpulan

input

sekumpulan

output.

menjadi
Proses

pengembangan produk adalah urutan


langkah-langkah

atau

kegiatan-

kegiatan dimana suatu perusahaan

alternatif-alternatif dan menambah

berusaha

menyusun,

spesifikasi produk sehingga produk

mengkomersilkan

dapat diandalkan dan diproduksi

untuk

merancang

dan

suatu produk. Kebanyakan langkah-

ulang

langkah

Sebagai catatan, kebanyakan fase

dan

kegiatan-kegiatan

dalam

tersebut lebih bersifat intelektual dan

pengembangan

organisasional daripada bersifat fisik.

berdasarkan

(Ulrich and Eppinger, 1995 : 14)

meskipun

sistem

produksi.

didefinisikan
keadaan

proses

produk,

produksi

dan

Proses pengembangan produk

rencana pemasaran yang merupakan

yang umum terdiri dari enam tahap

output berwujud yang lain, juga turut

seperti yang terlihat pada gambar

berproses

2.1, proses ini diawali dengan fase

pengembangan.

perencanaan, yang berkaitan dengan

berfikir

kegiatan-kegiatan

pengembangan adalah sebagai sistem

teknologi
lanjut.

dan

pengembangan
penelitian

Output

fase

mengikuti
Cara

kemajuan
lain

tentang

untuk
proses

tindak

pemrosesan informasi. Proses ini

perencanaan

dimulai dengan input seperti sasaran

adalah pernyataanmisi proyek, yang

perusahaan

merupakan input yang dibutuhkan

teknologi yang tersedia, platform

untuk memulai tahap pengembangan

produk

konsep

suatu

Berbagai

petunjuk untuk tim pengembangan.

informasi

Penyelesaian

dari

proses

memformulasikan

pengembangan

produk

adalah

konsep dan detail-detail.

dan

merupakan

peluncuran produk dimana produk


tersedia dibeli dipasar.

dan

dan

kemampuan

sistem

kegiatan

produksi.
memproses

pengembangan,
spesifikasi,

Proses pengembangan juga


mengidentifikasi kegiatan-kegiatan

Salah satu cara untuk berfikir

utama dan tanggung jawab dari

tentang proses pengembangan adalah

fungsi-fungsi organisasi yang

sebagai

berbeda pada setiap fase

kreasi

pendahuluan

dari

sekumpulan alternatif konsep produk

pengembangan, karena keterlibatan

dan

yang berkesinambungan dalam

kemudian

mempersempit

proses kami memilih untuk

fungsi-fungsi yang diinginkan dalam

menerjemahkan peran bagian desain

mendesain suatu sistem, produk atau

dan manufaktur.

jasa, mengukur performasi yang


diinginkan

pemakai

mempertimbangkan

dengan

biaya

yang

optimal. Beberapa pendekatan yang


digunakan dalam Rekayasa Nilai
Enam

fase

dalam

proses

adalah

sebagai

berikut

(The

Aplication Of Value Engineering,

pengembangan secara umum :


Fase Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5
0
Penge Peranca Peranc Penguji Pelunc
Pere mbang ngan angan an dan uran
sistem
ncan
an
Perbai
Tingkat
Rinci
aan Konsep
kan produk

Edisi Ketiga 1998):


1.

Orientasi pada sistem


Perancangan harus dilakukan

abn
(Sumber : Karl.T.Ulrich
and
Steven
rinci

D. Eppinger, 1995 : 20)

dengan

mempertimbangkan

seluruh

dimensi

permasalahan,

melihat

keterkaitan antara komponen-

Gambar 2.1 Fase Pengembangan

komponennya

Produk

dalam

mengidentifikasikan
menghilangkan
2.4

teknik

yang

nilai

adalah

diterapkan

suatu

2.

yang terdiri dari sejumlah ahli


yang berasal dari berbagai

nilai moneter dari fungsi tersebut

disiplin ilmu serta konsultan

serta memenuhinya dengan biaya


terlihat bahwa teknik Rekayasa Nilai
suatu

pendekatan

sistematis untuk mengidentifikasikan

perencanaan

melibatkan suatu kelompok

suatu produk atau jasa, menentukan

total minimum. Dari definisi di atas,

Multi disiplin
Proses

secara

sistematis untuk menentukan fungsi

menggunakan

biaya-biaya

yang tidak diperlukan.

Rekayasa Nilai
Rekayasa

dan

Rekayasa Nilai
3.

Orientasi pada siklus


hidup produk
Melakukan analisa terhadap
biaya total untuk memiliki

dan mengoperasikan fasilitas

demikian, tujuan Rekayasa Nilai

selama siklus hidupnya.

adalah

4.

Orientasi pada pola


pikir kreatif

semaksimal

perancangan

harus

dapat

mengidentifikasikan

alternatif-alternatif

mungkin.

Secara

berikut.
Tahap-Tahap

Rencana

Kerja

Rekayasa Nilai

pemecahan masalah secara


kreatif.

Rencana kerja adalah pendekatan


yang merupakan kerangka dimana

Orientasi pada fungsi


Perancangan

selalu

nilai teknik-teknik Rekayasa Nilai


terkait satu sama lain. Keterkaitan ini

didasarkan pada fungsi-fungsi

dapat

yang dibutuhkan serta nilai

beberapa tahap, dimana masing-

yang diperoleh.

masing

6.

Orientasi pada teknik

dikelompokkan
tahap

dapat

dalam
diterapkan

teknik-teknik yang berbeda secara

dan manajemen.

fleksibel sesuai dengan permasalahan

Perancangan

menggunakan

yang

teknik-teknik

manajemen

tertentu

yang

telah

membuktikan kulafikasinya.

dihadapi.

Prinsip

Dasar

Rekayasa

Nilai

Agar

proses

perencanaan Rekayasa Nilai lebih


efisien maka suatu tahap dapat saja
diulangi beberapa kali sampai di
dapatkan

2.4.1

(Value)

sederhana dapat dinyatakan sebagai

Proses

5.

mendapatkan

hasil

yang

diinginkan.

Rencana kerja rekayasa nilai terdiri


dari lima tahap, yaitu :

Tujuan

utama

perancangan

1. Tahap Informasi

produk pada dasarnya adalah untuk

Tahap ini bertujuan untuk

memenuhi

kebutuhan

memahami

memberikan

kepuasan

dan

seluruh

aspek

kepada

yang berkaitan dengan proyek

pemakai produk. Oleh karena itu,

yang akan di bahas dengan

para perancang seharusnya tidak

jalan

menciptakan

pada

informasi sebanyak mungkin.

berlebihan.Dengan

Pekerjaan ini cukup rumit

produk

secara

fungsi-fungsi

mengumpulkan

karena

harus

serta

menentukan

mengelompokkan

informasi sesuai dengan jenis


dan

kebutuhan.

Jenis

dievaluasi dan dikembangkan


lebih lanjut.
3. Tahap Analisa
Tujuan dari tahap ini adalah

informasi yang dibutuhkan

menganalisa

untuk proyek menghasilkan

alternatif yang dihasilkan dari

produk,

tahap kreatif. Pada tahap ini

proyek

berbeda
yang

dengan

bergerak

di

bidang jasa.

akan diteliti kelebihan dan


kekurangan

2. Tahap Kreatif

alternatif-

ide-ide

menghasilkan

untuk

alternatif.

Tahap ini bertujuan untuk

Selama tahap analisa, jumlah

mengembangkan

ide yang dikembangkan dan

mungkin
yang

sebanyak

alternatif-alternatif
memenuhi

diteliti

akan

berkurang.

fungsi

Prioritas terhadap suatu ide

diperlukan kreatifitas sangat

dapat didasarkan atas biaya

berperan dalam mendapatkan

yang

alternatif-alternatif

yang

melaksanakan

ide

yang

dibutuhkan. Suatu ide kreatif

bersangkutan.

Ide

yang

bisa dapat membawa ide-ide

membutuhkan

biaya

besar

baru lainnya. Ide-ide yang

akan mendapatkan prioritas

diajukan tidak dibatasi oleh

yang lebih rendah daripada

suatu aturan tertentu. Dalam

ide yang membutuhkan biaya

tahap kreatif jumlah serta

kecil. Namun tidak berrati

ragam gagasan diusahakan

pemlihan

sebanyak mungkin. Semakin

berdasarkan atas biaya saja.

banyak

Perlu

gagasan

yang

diperlukan

ide

faktor-faktor

akan semakin berhasil. Setiap

mempengaruhi

gagasan yang diajukan harus

antara lain:

dicatat

a.

kemudian

semata-mata

diperhatikan

diajukan maka tahapan ini

untuk

untuk

pula

lain

yang

suatu

ide,

Jenis
pengujian

yang

dibutuhkan

untuk

d.

Mendis

membuktikan suatu ide

kusikan keuntungan dan

Besar

kerugian dari desain yang

b.

biaya yang diperlukan


untuk

direkomendasikan

mengadakan

e.

pengujian ide
c.

Mendis
kusikan

Lama

implikasi

keuntungan

dan
dalam

waktu untuk mengadakan

pelaksanaan desain yang

pengujian ide

direkomendasikan.

4. Tahap Pengembangan

5. Tahap Presentasi

Tujuan dari tahap ini adalah

Tujuan dari tahap akhir ini

untuk

adalah

rekomendasi

mempersiapkan
akhir

yang

hasil

untuk

menyajikan

yang

telah

tertulis bagi alternatif yang

dikembangkan secara lengkap

terpilih

untuk

dan direkomendasikan dari

diimplementasikan termasuk

hasil yang terpilih pada tahap

pertimbangan

pengembangan. Presentasi ini

faktor-faktor

teknis dan ekonomis yang

untuk

secara lengkap dikembangkan

pengambil keputusan bahwa

untuk

alternatif

memungkinkan

menyakinkan
yang

diimplementasikan. Langkah-

direkomendasikan merupakan

langkah yang dilakukan pada

alternatif terpilih yang paling

tahap pengembangan desain

baik dan menguntungkan.

adalah
a.

Memba
ndingkan desain

b.

c.

2.4.5

Teknik-Teknik

Rekayasa

Nilai
Menga

Dalam rencana kerja rekayasa

mmbarkan desain awal

Nilai, dipergunakan sejumlah teknik

dan desain usulan

analisa untuk mencapai tujuan yang


Menjel

askan rekomendasi

diinginkan.
dipergunakan

Teknik
pada

suatu

yang
tahap

perencanaan

tidak

sama

dengan

teknik yang dipergunakan pada tahap

Nilai (value) dapat dirumuskan

lainnya. Penggunaan teknik analisa

sebagai Rasio (perbandingan) antara

ini tergantung pada permasalahan

performansi yang ditampilkan oleh

yang akan dibahas. Beberapa teknik

suatu fungsi terhadap biaya yang

yang dipergunakan dalam tahap-

dikeluarkan

tahap perencanaan Rekayasa Nilai,

fungsi tersebut.

antara lain :

Dimana :

untuk

mendapatkan

Tabel 2.1 Teknik-Teknik Dalam

Performance : Keuntungan atau

Rencana Kerja Rekayasa Nilai

manfaat yang diperoleh dari fungsi-

TEKNIK

TAHAP

YANG

DIGUNAKAN

Kuesioner

Peramalan

Riset pasar

Analisa Morfologi

INFORMASI

Analisa Black box


Analisa
Fungsi

fungsi suatu produk.


Biaya :

Biaya

total

dikeluarkan

untuk

mendapatkan

semua fungsi yang diinginkan.


4 Matrik Zero One

(FAST)
KREATIFITAS

ANALISA

Sumbang

Metode ini merupakan salah

Saran

(Brainstorming)
Sinetik
Check List
Matrik Input-Output
Analisa Adjective
Analisa Hirarki
Matrik Keputusan
Matrik Zero One
Model
Estimasi
Biaya

satu

cara

keputusan

untuk
yang

pengambilan

bertujuan

untuk

menentukan urutan prioritas kriteriakriteria

yang

ada.

penggunaannya

adalah

Cara-cara
sebagai

berikut.
1. Mengumpulkan

Sumber : Hillier:1971:39

yang

kriteria-

kriteria dengan tingkat yang


Berikut

ini

akan

diuraikan

sama,

kemudian

disusun

beberapa teknik Rekayasa Nilai yang

dalam suatu matrik Zero-One

sering digunakan, antara lain :

yang

berbentuk

bujur

sangkar.
Nilai

Performance
Biayayangdikeluarkan

2. Selanjutnya

dilakukan

penilaian terhadap kriterea

tersebut secara berpasangan,


sehingga pada matrik akan

Sumber: diktat Rekayasa

terisi nilai 1 (satu) atau nilai 0

Nilai; 63

(nol), kecuali diagonal utama

Keterangan :

terisi X (tidak ada nilainya).


Apabila

dalam

terdapat

penilaian

kriteria-kriterea

tersebut terjadi nilai yang


sama maka pada matrik akan
terisi nilai (setengah)
3. Nilai-nilai pada matrik ini
kemudian

dijumlahkan

menurut

baris

dikumpulkan

pada

kolom

diperoleh

prioritas

urutan

kriteria-kriterea

tersebut.
4. selanjutnya

dilakukan

pembobotan

berdasarkan

jumlah nilai dari matrik ZeroOne.


Tabel 2.2 Metode Zero-One
FU

= lebih penting

- Nilai

= sama penting

- Nilai 0

= kurang penting

-X

= fungsi yang sama

2.4.5.5 Matriks Evaluasi

dan

jumlah. Dari matrik tersebut


akan

- Nilai 1

Matriks ini
pengambilan

JUML

keputusan

dari

beberapa alternatif desain proyek


atau

produk

dengan

mengkombinasikan

jalan
kriteria

kualitatif (tidak dapat diukur) dan


kriteria

kuantitatif (dapat diukur).

Kriteria pada metode ini dapat


berupa biaya, estetika, kekuatan,
kenyamanan,

pemeliharaan dan

sebagainya.

Adapun

pelaksanaan

D E

merupakan alat

metode

ini

cara
adalah

sebagai berikut:

AH

1.

Menetapkan

alternatif-alternatif

yang mungkin.

X 0

2.

solusi

Menetapkan kriteriakriteria yang berpengaruh.

3.

Menetapkan

bobot

3.1.1 Studi Lapangan

masing-masing kriteria.
4.

Tahap

Memberikan penilaian
untuk

masing-masing

pengamatan

lapangan untuk mendapatkan datadata

yang

diperlukan

alternatif terhadap masing-

berhubungan

masing kriteria.

penghancur batubara.

5.

di

dengan

dan
mesin

Menghitung nilai total


untuk

masing-masing

Landasan teori yang diambil

alternatif.
6.

3.1.2 Studi Literatur

Memilih

alternatif

dengan nilai total terbesar.

dari beberapa literatur yang sesuai


dengan pokok permasalahan dan
metode yang digunakan sehingga

Tabel 2.3 Matriks Evaluasi

pada bab-bab selanjutnya.

Krtiteria
Alternatif
No.
Bobot

Total

penggalian permasalahan yang

terkait dengan obyek penelitian yang

diambil. Dan selanjutnya dibuatlah


suatu rumusan masalah sebagai

Nilai; 63

berikut: " Bagaimana merancang


mesin penghancur batubara nilai?"

3.1 Fase Informasi


Pada fase ini dilakukan suatu
penggalian

informasi

sebanyak dan sesempurna mungkin


yang nantinya akan dijadikan bahan
dalam

3.1.3 Permasalahan
Dalam hal ini dilakukan

Sumber: Diktat Rekayasa

proses

nantinya akan dijadikan pedoman

melakukan

pada

fase

selanjutnya. Adapun pada fase ini


meliputi beberapa langkah yaitu:

3.1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah
menerapkan metode job plan pada
rancangan model mesin penghancur
batubara dan meningkatkan nilai
produk. Dari tujuan ini dijabarkan
yang lebih spesifik sesuai dengan

rancangan yang dilakukan. Seperti

dengan cara menyebar kuisioner ke

yang telah diuraikan pada Bab I.

konsumen lagi. Begitu seterusnya


hingga

3.1.5 Pengumpulan Data

semua

persyaratan

data

dinyatakan cukup.

Data yang digunakan dalam


penelitian ini terdiri dari dua bagian

3.2 Phase Kreatif

yaitu data mesin pencacah sampah

Tujuan dari tahap kreatif adalah

yang lama atau saat ini yang ada

untuk

dengan data dari responden. Data

mungkin alternatif-alternatif untuk

kuesioner

untuk

memenuhi fungsi yang dibutuhkan,


untuk itulah dibutuhkan kreatifitas

ini

digunakan

mengembangkan

sebanyak

memperoleh

respon

tentang

perancangan

model

mesin

penghancur

batubara.

Cara

banyak alternatif yang dimunculkan

dengan

maka semakin baik hasil suatu studi

menggunakan purposive sampling

yang dilakukan. Phase kreatif ini

yaitu mengambil orang-orang yang

mempunyai tiga langkah, yaitu:

mendapatkan

data

dari

relevan dengan rancangan penelitian

seseorang.

Karena

1.

ini.

semakin

Identifikasi

semua fungsi dari rancangan


produk handal

3.1.6

Uji

Keseragaman

2.

dan

alternatif perancangan

Kecukupan Data
Data-data

yang

Pembangkitan
dengan

analisa morfologis.

terkumpul

3.

Mendapatkan

tersebut selanjutnya dilakukan suatu

solusi alternatif dari hasil analisa

uji keseragaman data sehingga dapat

morfologis

diketahui apakah data yang diambil


tersebut telah seragam atau tidak,
selain

itu

data

tersebut di

uji

3.3

Phase Analisis
Tujuan

dari

tahap

analisa

data

adalah untuk mengevaluasi alternatif

ternyata tidak mencukupi maka akan

terpilih yang dihasilkan pada tahap

dilakukan penambahan data lagi

kreatif.

kecukupan

datanya.

Jika

Pengevaluasian

alternatif

pada

tahap

ini

adalah

untuk

1. Melakukan perhitungan nilai

menentukan alternatif terbaik dari

(value)

seluruh alternatif terpilih yang ada

2. Membandingkan

yang dapat memberikan potensi yang


besar dengan performansi tetap atau
lebih

baik.

Phase

analisis

terpilih
3. Menggambarkan

ini

mempunyai empat langkah, yaitu:


1. Melakukan seleksi pertama
untuk mendapatkan alternatif

Phase pengembangan ini


mempunyai dua langkah, yaitu:
1. Hitung
yang

2. Dari alternatif terpilih dibuat


prefensi

alternatif

satu

kedua

zero-one berdasarkan point 2


alternatif

produk

yang

layak

dari

tahap

pengembangan adalah memilih satu

dengan

Pertanyaan kunci pada tahap ini


alternatif

maka

Tujuan

terpilih
3.4 Phase Pengembangan

matrik

3.5 Phase Rekomendasi

alternatif

terbaik.

Apakah

dari

digunakan.

4. Buat matrik evaluasi guna

adalah:

didapat

perancangan

dengan menggunkan matrik

mendapatkan

performance

2. Apabila nilai lebih besar dari

untuk

seleksi

nilai

evaluasi

masing-masing kriteria.
3. Melakukan

alternatif

awal dengan alternatif usulan

terpilih.
kuesioner untuk mendapatkan

alternatif

dari
pada

alternatif-alternatif
tahap

jalan

sebelumnya
memberikan

rekomendasi akhir secara tertulis


bagi

alternatif

terpilih

untuk

terpilih tersebut sudah memenuhi

diimplementasikan. Dalam tahap ini

semua persyaratan? Untuk menjawab

merupakan tahap mempresentasikan

pertanyaan tersebut di atas, maka

produk

dilakukan langkah-langkah sebagai

digunkan oleh perusahaan.

berikut:

tersebut

untuk

dapat

3.7

Diagram Alir Perancangan

Produk

Berdasarkan

Rekayasa

Nilai

Data yang dapat dikumpulkan


adalah berupa data primer dan data
sekunder. Data primer berbentuk

Dari uraian tersebut di atas


maka selanjutnya dapat dibuat dalam
bentuk

suatu

diagram

alir

perancangannya. Adapun diagram

atribut atau non bilangan dengan


sifatnya kualitatif, sedangkan data
sekunder berbentuk bilangan dengan
sifat datanya kuantitatif kontinyu.

alir perancangan ini mengacu pada

4.1.1 Data Adjective Desain Mesin

job

Penghancur Batubara

plan

dimana

dan

dapat

digambarkan sebagai berikut.

Hasil

penyebaran

kuesioner

terhadap para ahli dan para pekerja

START

Studi Lapangan

Studi Literatur

Interview

Observasi

Identifikasi dan
perumusan masalah

(operator)
didapatkan

sebanyak

10

orang,

atribut-atribut

desain

sebagai berikut

Pengumpulan Data:
Kuisioner
Data komponen mesin

uji keseragaman
uji kecukupan data

Fase Informasi

* Mengembangkan Kreativitas
- Meningkatkan alternatif
- Mengadakan diskusi dengan ahli

Pengolahan Data:
- Analisis Matriks Kelayakan (zeroone)
- Analisis Matriks Evaluasi
- Perhitungan komponen mesin

4.1.2

Dengan dasar pendapat para


Fase Analisis

* Memilih satu alternatif dari


alternatif-alternatif

Fase Pengembangan

ahli

maka

selanjutnya

peneliti

membuat desain rancangan yang


akan dibuat, desain yang dirancang

* Mempresentasikan Alternatif terpilih dan


pembuatan alat

Simpulan dan
Saran

Desain Rancangan

Fase Kreatif

Fase Rekomendasi

STOP

Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan Alat

ada 3 alternatif dengan maksud akan


dipilih menurut pendapat konsumen
terbanyak. Desain tersebut adalah
sebagai berikut.

Pengumpulan Data

Vous aimerez peut-être aussi