Vous êtes sur la page 1sur 5

A.

Definisi Material Handling


Material handling adalah seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan,
penyimpanan, perlindungan dan pengawasan material. Berbeda dengan mesin
industri yang merupakan alat utama proses operasi untuk menghasilkan produk,
material handling hanya merupakan alat bantu untuk mempermudah system
operasi. Sedangkan pengertian material handling dalam arti luas merupakan
kegiatan mengangkat, mengangkut dan meletakkan bahan-bahan/barang-barang
dalam pabrik, dimulai sejak bahan-bahan masuk atau diterima di pabrik sampai
pada saat barang jadi/produk akan dikeluarkan dari pabrik. Walaupun banyak
orang mengira bahwa kegiatan material handling merupakan kegiatan yang
kurang penting dalam suatu pabrik, tetapi kenyataannya tidaklah demikian halnya.
Hal ini karena terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk pemindahan
dan peletakan bahan-bahan dalam tingkat-tingkat proses produksi.
Material handling dalam pengertian lain merupakan kegiatan untuk
Menyediakan material yang tepat (right material) atau Material yang disediakan
sesuai dengan yang dipesan oleh bagian produksi, akan lebih akurat jika
menggunakan peralatan otomatis dan juga pada jumlah yang tepat (right mount)
atau Jumlah yang disediakan oleh bagian material handling sesuai jumlah
kebutuhan, serta sesuai dengan keinginan konsumen (misal tidak rusak, kondisi
barang dipak atau tidak dipak, diurut penyusunannya, dan lain-lain) atau dengan
kondisi yang tepat (right condition). Material handling juga harus menempatkan
material langsung dilokasi akhir siap untuk digunakan, tidak di tengah-tengah
perjalanan (misal di gang) tapi ditempat yang tepat (right place) dan pada posisi
serta susunan yang tepat (right position and sequence) dan juga mendesain bentuk
yang efisien sehingga biaya menjadi efisien Not the lowest cost sehingga
didapat Ongkos yang tepat (right cost). Dan menggunakan metode yang tepat
(right methods).
B. Keuntungan dan Jenis Material Handling di dalam Industri
Suatu system dari material handling yang baik dan efisien akan
memberikan keuntungan keuangan atau sumbangan kepada pabrik secara efektif
dengan jalan biaya handling menjadi lebih murah atau mudah dan hasil yang
dapat ditampung oleh pabrik lebih banyak berkurangnya waktu yang tidak
produktif.
Material Handling Equipment dikelompokkan menjadi 4 :
1. Material transport equipment : merupakan perangkat yang digunakan
untuk memindahkan material didalam suatu pabrik, gudang, atau
fasilitas lainnya.
Material transport equipment dibagi menjadi 5 kategori :
a. Industrial Truck :
Industrial Truck dibagi menjadi dua macam yaitu industrial
truck non power yang tidak membutuhkan energi untuk
penggeraknya, namun mengandalkan tenaga manusia untuk
menggerakkannya adapun contohnya adalah pallet jack ataupun

kereta dorong jenis industrial truck yang kedua adalah industrial


truck power yang memerlukan energi sebagai penggeraknya dan
manusia yang mengendalikannya contohnya forklift yang
merupakan alat untuk memindahkan barang industri diatas pallet
dengan bahan bakar mesin dan dengan operator manusia.
b. Guided Vihicles
Guided Vihicles terbagi atas dua macam, yang pertama
jenis automated yang merupakan alat transport beroda yang
umumnya dapat dipakai sendiri atau bersama rangkaian dimana
dapat memindahkan material secara otomatis mengikuti jalur yang
direncanakan, yang kedua adalah jenis monorail and rail Guided
Vehicles merupakan alat transport yang bergerak mengikuti jalur
tertentu. dapat dipasang dibagian atas. menggantung atau
diletakkan dilantai.
c. Conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai
fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang
yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan.
Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang
melibatkan transportasi bahan berat ataubesar. System conveyor
memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai
bahan.Banyak jenis system conveyor yang tersedia, dan digunakan
sesuai dengan kebutuhanberbagai industri yang berbeda.
Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena
mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti
truk dan mobil pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang
dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain.
Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap
agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan
sistem ini adalah tidak empunyai fleksibilitas saat lokasi barang
yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak
kontinyu.
Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan
dengan karakteristik barang yang diangkut. Jenis-jenis conveyor
tersebut antara lain Apron, Flight, Pivot, Overhead,
Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, Roller, Vibrating, Pneumatic,
dan Hydraulic
Jenis conveyor yang pertama adalah roller conveyor yang
merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang
yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini sedikit
berbeda dengan roller pada conveyor jenis yang lain. Roller pada
sistem roller conveyor didesain khusus agar cocok dengan kondisi
barang yang ditransportasikan, misal roller diberi lapisan karet,
lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller pada

sistem jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang


ditumpunya.
Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang
berupa unit dan tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk
bulk atau butiran. Unit yang bisa dipindahkan menggunakan roller
conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu
agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan barang dalam
bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam
unit agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini.
Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan
dimensi dan beban unit yang akan ditransportasikan. Rancangan
sistem roller conveyor harus mempu menerima beban maksimum
yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain itu, desain
dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan
dimensi unit yang akan ditransportasikan. Dalam beberapa kasus
dimensi unit yang lebih lebar dari dimensi lebar roller masih
diperbolehkan.
Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang
akan ditransportasikan. Diusahakan jarak antar roller dibuat
sedekat mungkin agar tumpuan beban semakin banyak. Selain itu,
dimensi unit yang ditranportasikan minimal harus ditumpu oleh 3
roller. Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat
bahkan bisa jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor.
Kelebihan roller conveyor adalah bisa mentransformasikan
pada
kemiringan
tertentu
sehingga
conveyor
bisa
mentranportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain.
Selain itu, roller conveyor juga bisa membelokkan jalur unit yang
belokkannya sangat tajam. Hal tersebut bermanfaat untuk daerah
yang ruanganya terbatas.
Adapun jenis conveyor yang lainnya adalah ribbon
conveyor, prinsip kerja ribbon conveyor mirip seperti screw
Conveyor, yaitu Saluran(through) berbentuk setengah lingkaran
dan disangga oleh kayu atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat
lubang untuk penempatan as dan drive end yang kemudian
dihubungkan dengan alat penggerak. Elemen screw conveyor
disebut flight . bentuknya helical atau dengan modifikasi tertentu.
Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang dan
dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir
pada as sentral. Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan
tidak membutuhkan mekanik serta membutuhkan biaya yang
sedikit. Material bercampur saat melewati conveyor. Pada
umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut bahan secara
horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa
juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari
kapasitas horisontalnya. Elevasi 100 terjadi penurunan kapasitas

15%, Elevasi 150 terjadi penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200
terjadi penurunan kapasitas 40%.
Selain itu ada juga Swenson-Walker crystallizer Conveyor
merupakan saluran dengan lebar 2 kaki, dengan penampang
berbentuk setengah lingkaran. Bagian luar dinding dilengkapi
dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk yang akan
mengambil produk kristal yang menempel pada dinding.
Swensen-Walker Crystalizer Conveyor merupakan sebuah
model conveyor yang dibuat oleh korporasi swenson sekitar tahun
1920, yang memiliki bentuk lubang semiselindris horizontal yang
diamana pada lubangnya Screw berada, dan di lubang tersebut
cairan pendingin disirkulasikan, air berotasi pada posisi
longitudinal ketika bersirkulasi. Air pendinginnyajuga bersirkulasi
di dalam sebuah pelindung (jacket) . Di sekitar lubang, kristal
mengalami presipitasi (pengendapan) pada permukaan dingin dari
screw dari bagian alat pengeruk yang selanjutnya ditempatkan pada
bagian bawah lubang. Screw kemudian mendorong cairan bubur
(slurry/endapan) menuju ke tempat pengeluaran.
Penggunaan praktis alat ini adalah sebagai solusi proses
evaporasi singkat (flash evaporation), ketika sebuah cairan
memiliki suhu T0 yang kemudian dipindahkan ke dalam sebuah
tempat pada tekanan P1, dimana cairan mengalami proses
penjenuhan, yaitu pada T1 dan P1 yang lebih rendah dari T0.
Cairan kemudianakan melepaskan panas berdasarkan perbedaan
temperatur dan sejumlah pelarut yang memiliki panas laten
vaporisasi yang sama dengan perbedaan entalpinya. Secara
sederhana, cairan didinginkan dengan proses evaporisasi pada
sebagian zat tersebut.
Dalam industri gula, cristalyzer pendingin vertikal
digunakan untuk menghilangkan kandungan air molasses di dalam
proses akhir aliran hilir kristalisasi vacuum pan, yang lebih dahulu
mengalami proses sentrifugasi. Massecuite masuk melalui bagian
atas kristalizer dan air pendingin dipompakan melalui pipa lewat
aliran counterflow
d. Crane dan Hoist
Merupakan alat pemindahan untuk beban yang amat berat,
berfungsi untuk mengangkat, memindah atau menurunkan material
adapun perbadaannya crane bergerak horisontal sedang hoist
bergerak vertikal.
2. Storage System atau syistem penyimpanan untuk mempertahankan
mutu produk dana adapun Jenisnya ada Bulk System yang
Merupakan system penyimpanan paling sederhana dimana material
disimpan disuatu ruangan terbuka yang dimasukkan dalam suatu
kontainer menggunakan pallet, selain itu juga Rack System yang
merupakan system penyimpanan dimana barang disusun secara

vertikal pada lemari atau rak pada suatu ruangan tertentu. Dan
Shelving & bins yang merupakan sistem penyimpanan
menggunakan lemari khusus yang memiliki rak yang dilengkapi
dengan box selain itu juga drawer storage yang merupakan sistem
penyimpanan mirip dengan shelving, namun lebih nyaman dan
mudah karena dilengkapi dengan rak yang dapat bergeser. Namun
penyimpanan ini dapat sangat menyusahkan jika letak
penyimpanan berada dibagian dalam dan terakhir adalah
Automated storage system yangf merupakan sistem penyimpanan
canggih yang dilengkapi dengan mekanisme loading/unloading
menggunakan crane & hoist yang dikendalikan oleh komputer.
3. Unitizing Equipment adapun aktivitas dalam unitizing adalah :
a. Palletizer : merupakan aktivitas yang digunakan untuk
membungkus (packing) suatu material menggunakan bentuk
bungkus yang paling efisien dan mudah.
b. Depalletizer : merupakan aktivitas kebalikan dari palletizer, yang
bertujuan untuk membuka bungkus (unpacking) suatu barang.
c. Identification and Tracking System
Daftar Pustaka
Alexandrov M P.1981.Materials Handling Equipment.Mir:Hoisting machinery
Arora K C dan Shinde v.2005.Aspect of Material Handling.New Delhi:ABRO
Enterprises
Kroemer K H E.1993.Ergonomic Design Material Handling.Amerika:CRC Press.
Link-Belt
Company.1958.Materials
Handling
and
Processing
Equipment.Madison:Conveying machinery
Reicks A dan Myers M T.2004.Bulk Material Handling by Conveyor Belt
5.Colorado:SME
Salvendy G.2001.Handbook of Industrial Engineering: Technology and
Operations Management.Canada:Institute Industrial of Engineers
Taylor G.2008.Logistics Engineering Handbook.USA:CRC Press

Vous aimerez peut-être aussi