Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STEP 1
1. Visus
: suatu organ yang berfungsi untuk melihat
2. Ortoforia
: kedudukan 2 bola mata normal tidak berubah bila
diganggu fungsinya
STEP 7
1. Bagaimana anatomi, histologi, fisiologi mata ?
ANATOMI
I.
Oculus
tunika
fibrosa
kornea
sklera
choroidea
selubung
tunika
vaskulosa
corpus
cilliaris
iris
oculus
bulbus
oculi
tunika
nervosa
n. opticus
organon
visuum
musculi
oculi
organo
oculi
acessorius
palpebra
stratum
pigmenti
humor
aquosus
isi
lensa
crystalina
corpus
vitreum
conjunctiv
a
glandula
lacrimalis
a. Bulbus Oculi :
Selubung
o Tunika Fibrosa
Sclera
Bersama kornea merupakan pembungkus dan
pelindung isi bola mata
Kornea
retina
b. Isi
Humor aquos
Pada sistem vena, humor aquos diproduksi oleh prosesus ciliaris masuk
melewati kamera okuli posterior menuju kamera okuli anterior melalui
pupil. Setelah melewati kamera okuli anterior cairan humor aquos menuju
trabekula meshwork ke angulus iridokornealis dan menuju kanalis
Schlemm yang akhirnya masuk ke sistem vena. Aliran humor aquos akan
melewati jaringan trabekulum sekitar 90 %.
Sedangkan sebagian kecil humor aquos keluar dari mata melalui otot
siliaris menuju ruang suprakoroid untuk selanjutnya keluar melalui sklera
atau saraf maupun pembuluh darah. Jalur ini disebut juga jalur uveosklera
(10-15%).
Lensa Cristalina
II.
4. Rektus inferior
6. Oblik inferior
m.rektus superior
m.rektus inferior
m.rektus medial
m.rektus lateral
m.obliqus superior
m.obliqus inferior
b. Palpebra
Secara anatomis dibagi 4 lapisan :
Lapisan epidermal :
Lapisan muskular :
m. Levator palpebra
m. Orbikularis okuli
m. Mulleri
m. Riolani
Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka palpebra. Pada
tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum. Fungsi :
Memberi bentuk palpebra
Origo & insertio otot
Memberi kekuatan pada palpebral
Lapisan konjungtiva
M.orbicularis oculi
Inervasi: n.Fasialis
Fungsi: menutup mata
M.levator palpebra
Inervasi: N.occulomotorius
Fungsi: membuka mata
M.tarsalis mulleri
c. Conjungtiva
Konjungtiva palpebra
Konjungtiva bulbi
Konjungtiva fornix
d. Glandula Lakrimali
Terdiri atas :
Pars glandula lakrimalis
Bag.yang produksi air mata
Pars ekskretorius
Bag yang menampung air mata dan mengalirkan ke
hidung
Glandula sekretorius assesorius
Gld.Krause, gld Wolfring, sel goblet
Persarafan :
N.trigeminus sensoris
N.simpatis lwt gln.cervicale
N.fascialis parasimpatis
a
b
c
d
Pars orbitalis
Pars palpebralis
Trakhoma
Trauma kimia
4. Rektus inferior
6. Oblik inferior
m.rektus superior
m.rektus inferior
m.rektus medial
m.rektus lateral
m.obliqus superior
m.obliqus inferior
Nervus perjarasannya !
Nucleus :
1 Oculomotorius
2 Edinger westphal
NIII masuk orbita lewat:
- Fissura orbitalis superior
N.IV (N.Trochlearis)
Sifat :Eferen motorik,
M.obliqus superior
Masuk orbita lewat :
fissura orbitalis superior
N.VI (N.Abduscen)
Sifat eferen motorik :
M.rectus lateral
Masuk orbita lewat :
fissura orbitalis superior.
(Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong)
Fisiologi mata
yang termasuk media refrakta
kornea, humor aquosus, lensa
vitreum
dan
korpus
1 Histology mata
Organ visus
- Bulbus oculi
- Isi bulbus oculi
Bulbus oculi dibagi menjadi 3 lapisan :
Lapisan kornea
Lapisan Retina
Kelenjar lakrimal
Mekanisme Fiksasi
o Tremor yang terus menerus dengan kecepatan 30-80
siklus/det, oleh karena kontraksi beruntun otot-otot mata
o Penyimpangan lambat dari bola mata ke satu jurusan
atau ke jurusan lainnya
o Gerakan Ceklikan, yang diatur oleh mekanisme fiksasi
involunter
Musculi oculi
4. Rektus inferior
6. Oblik inferior
m.rektus lateral
m.obliqus superior
m.obliqus inferior
4. Mekanisme melihat ?
5. Mekanisme berkedip ?
Pada penelitian Taylor (1999) telah dibuktikan adanya
hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan
mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1
menunjukkan peningkatan aktivitas mengedip sedangkan
penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip mata.
Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua
stimulus perifer, namun dua refleks fungsional yang signifikan
adalah (Encyclopdia Britannica, 2007):
a. Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea,
palpebra dan konjungtiva yang disebut refleks kedip
sensoris atau refleks kornea. Refleks ini berlangsung cepat
yaitu 0,1 detik.
b. Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut
refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan
refleks kornea.
RETINA
SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA CAHAYA
SEL BATANG : RODOPSIN (SKOTOPSIN) : 125 juta sel
SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA SEDERHANA
(FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 juta sel
Merah, hijau dan biru
b. Jari-jemari
c. Lambaian tangan
d. Cahaya
Optotype
Lampu batere
Lensa + 20 Dioptri
Kaca pembesar
Lampu listrik 75 watt
Cermin cekung berlubang
Keratoskop placido
Oftalmoskop
Pemeriksaan visus
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui visus
seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran
baku yang ada.
Visus harus diperiksa walaupun secara kasar untuk
membandingkan visus kedua mata.
Kedua mata diperiksa sendiri-sendiri, karena dengan
diperiksa binokuler tidak dapat diketahui adanya
kekaburan pada satu mata.
:
Lampu pijar
Condensing lens
Kaca pembesar
Teknik
Teknik
11.
Tanda2 peradangan mata ?
Gejala konjungtivitis
Konjungtivitis bakteri
Mempengaruhi kedua belah mata. Mata biasanya akan terasa
berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit yang lengket. Kelopak
mata atas dan bawah mungkin akan merekat di pagi hari atau saat
bangun tidur, dan mungkin terdapat krusta atau debit pada bulu
mata.
Konjungtivitis virus
Mata memerah dan mungkin terdapat cairan yang encer. Seringkali
kelopak mata membengkak dan bahkan konjungtiva pada putih
mata juga membengkak. Mata menjadi tidak nyaman, dan mungkin
juga terjadi gejala seperti pilek. Kadang-kadang terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga atau leher.
Konjungtivitis jenis ini juga dapat menyebar dan mempengaruhi
kornea (keratitis), dan dapat bertahan selama beberapa minggu dan
menyebabkan penglihatan kabur.
Konjungtivitis klamidia
Satu atau kedua belah mata akan merah dengan debit yang lengket
dan terkadang kelopak mata ikut bengkak. Kornea mungkin juga
akan terpengaruh dalam kondisi ini.
Konjungtivitis alergi
13.
Bagaimana cara menjaga mata agar tetap sehat dan
berfungsi optimal ?