Vous êtes sur la page 1sur 42

LBM 1

STEP 1
1. Visus
: suatu organ yang berfungsi untuk melihat
2. Ortoforia
: kedudukan 2 bola mata normal tidak berubah bila
diganggu fungsinya
STEP 7
1. Bagaimana anatomi, histologi, fisiologi mata ?

ANATOMI
I.

Oculus
tunika
fibrosa

kornea
sklera
choroidea

selubung

tunika
vaskulosa

corpus
cilliaris
iris

oculus

bulbus
oculi

tunika
nervosa

n. opticus
organon
visuum

musculi
oculi
organo
oculi
acessorius

palpebra

stratum
pigmenti

humor
aquosus
isi

lensa
crystalina
corpus
vitreum

conjunctiv
a
glandula
lacrimalis

a. Bulbus Oculi :
Selubung
o Tunika Fibrosa
Sclera
Bersama kornea merupakan pembungkus dan
pelindung isi bola mata
Kornea

retina

Merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan


menutup bola mata di sebelah depan
o Tunika Vaskulosa
Uvea
Iris mengatur secara otomatis masuknya sinar
ke dalam bola mata
Badan siliar menghasilkan humor aquosus
Koroid memberI nutrisi pada retina dan bagian
mata lainnya
Tunika Nervosa
Retina
Menerima rangsangan cahaya
Stratum pigmentum
Sumber : Ilmu Penyakit Mata, Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, SpM, FKUI :
2002

b. Isi
Humor aquos

Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor


aquos dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor aquos
merupakan cairan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior.
Volume humor aquos sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya 2,5
L/menit. Komposisi humor aquos hampir sama dengan komposisi plasma,
yaitu mengandung askorbat, piruvat, laktat, protein, dan glukosa.
Humor aquos merupakan media refrakta jadi harus jernih. Sistem
pengeluaran humor aquos terbagi menjadi 2 jalur, yaitu sebagian besar
melalui sistem vena dan sebagian kecil melalui otot ciliaris.

Pada sistem vena, humor aquos diproduksi oleh prosesus ciliaris masuk
melewati kamera okuli posterior menuju kamera okuli anterior melalui
pupil. Setelah melewati kamera okuli anterior cairan humor aquos menuju
trabekula meshwork ke angulus iridokornealis dan menuju kanalis
Schlemm yang akhirnya masuk ke sistem vena. Aliran humor aquos akan
melewati jaringan trabekulum sekitar 90 %.
Sedangkan sebagian kecil humor aquos keluar dari mata melalui otot
siliaris menuju ruang suprakoroid untuk selanjutnya keluar melalui sklera
atau saraf maupun pembuluh darah. Jalur ini disebut juga jalur uveosklera
(10-15%).

Lensa Cristalina

Letak: di depan badan kaca & di belakang iris. Mrp bangunan


lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg dilapisi oleh kapsul
tipis yg homogen. Titik pusat permukan anterior & posterior
disebut polus anterior & polus posterior, garis yg melewati
kedua polus disebut sumbu (aksis).Lensa dibungkus suatu
kapsul, yg mrp membran bening yg menutup lensa dg erat &
tebal pd permukaan anterior.
Fungsi kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan
kaca & humor akuos, & berperan pd proses akomodasi.
Corpus Vitreum

II.

Organo oculi acessorius


a. Musculi oculi

a. Otot2 penggerak bola mata :

6 otot ekstra okuler pd satu mata :


1. Rektus lateral

4. Rektus inferior

2. Rektus medial 5. Oblik superior


3. Rektus superior

6. Oblik inferior

(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)


Terdiri atas 3 pasang otot, yaitu :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.

m.rektus superior
m.rektus inferior
m.rektus medial
m.rektus lateral
m.obliqus superior
m.obliqus inferior

b. Palpebra
Secara anatomis dibagi 4 lapisan :

Lapisan epidermal :
Lapisan muskular :
m. Levator palpebra
m. Orbikularis okuli
m. Mulleri
m. Riolani
Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka palpebra. Pada
tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum. Fungsi :
Memberi bentuk palpebra
Origo & insertio otot
Memberi kekuatan pada palpebral
Lapisan konjungtiva

Otot kelopak mata

M.orbicularis oculi
Inervasi: n.Fasialis
Fungsi: menutup mata

M.levator palpebra
Inervasi: N.occulomotorius
Fungsi: membuka mata

M.tarsalis mulleri

Inervasi syaraf simpatis


Fungsi: pertahankan buka palpebra

c. Conjungtiva
Konjungtiva palpebra
Konjungtiva bulbi
Konjungtiva fornix

d. Glandula Lakrimali
Terdiri atas :
Pars glandula lakrimalis
Bag.yang produksi air mata
Pars ekskretorius
Bag yang menampung air mata dan mengalirkan ke
hidung
Glandula sekretorius assesorius
Gld.Krause, gld Wolfring, sel goblet
Persarafan :
N.trigeminus sensoris
N.simpatis lwt gln.cervicale
N.fascialis parasimpatis

Lakrima Adalah organ tubuh yang secara reflektoris memproduksi


air mata
Komponen air mata ?

Air mata terdiri dari 3 lapis :


Mukus : dihasilkan oleh sel goblet konjungtiva
Cair : dihasilkan oleh gld.Lakrima

Berminyak : dihasilkan oleh gld.Meibom


enzim lisosim yg mpy efek antibakteri.

Yg memicu pengeluaran air mata ?


sistem lakrimalis terdiri dari sistem sekresi dan sistem
ekskresi.

Sistem sekresi terdiri dari komponen


yang
memproduksi air mata (tear film), yaitu kelenjar
lakrimalis utama, kelenjar lakrimalis asesorius
(kelenjar Krause dan Wolfring), kelenjar Meibom, dan
sel Goblet conjunctiva. Sedangkan sistem ekskresi
akan mengalirkan hasil sekresi kelenjar-kelenjar
tersebut masuk ke rongga hidung melalui meatus
nasi inferior. Untuk mencegah aliran balik udara
maupun lendir dari hidung masuk kedalam saluran
lakrimalis,
maka
mukosa
saluran
lakrimalis
membentuk lipatan yang berfungsi sebagai katup
(katup Hasner).
Sistem ekskresi terdiri dari :

a
b
c
d

Pungtum lakrimalis (superior dan inferior)


Kanalikuli lakrimalis (superior dan inferior)
Sakus lakrimalis
Duktus nasolakrimalis

Mekanisme menangis bisa disebabkan oleh karena


emosi dan bisa juga karena iritasi.
EMOSI
Rangsangan emosi Hipotalamus N.7 (n.fascialis)
Aparatus Lacrimal
IRITASI
RangsanganIritasi N.5 N.7 Aparatus lacrimalis
Perjalanan Air Mata:
Aparatus lakrimal(lateral) Mengeluarkan air
mataDuctuli ekskretori Pungtum lakrimalis
Kanalikuli Lakrimalis Saccus Lakrimalis Ductus
Nasolacrimalis Meatus nasal tepatnya di conca
nasalis inferior

Tear film terdiri dari 3 komponen, yaitu :


Lipid, lapisan paling superficial yang dihasilkan
oleh kelenjar Meibom yang terdapat di palpebra
superior dan inferior. Tebal lapisan ini 0,1 um
Akuos, lapisan tengah (paling tebal) yang
dihasilkan oleh kelenjar Lakrimalis utama dan
kelenjar lakrimalis asesorius (kelenjar Krause
dan Wolfring). Tebal lapisan ini 7 um. Selain air
sebagai komponen utama, juga terdiri dari
elektrolit, glukosa, oksigen, protein (termesuk
imunoglobulin A), enzim dan komponen lainnya.
Mucin, lapisan paling profunda yang dihasilkan
oleh sel Goblet conjunctiva. Tebal lapisan ini
0,02 0,05 um. Selain dihasilkan oleh sel
Goblet, mucin juga diproduksi oleh epitel
permukaan conjunctiva dan kornea yang disebut
dengan N-linked mucin. Sedangkan mucin yang
dihasilkan oleh sel Goblet disebut dengan Olinked mucin.

Fungsi air mata ?


Fungsi air mata:
sebagai cairan pelindung terhadap kekeringan dan
sebagai antibakterial karena mengandung enzim lisozim

sebagai pelicin pada waktu berkedip


Kenapa air mata tidak pernah tumpah keluar ?
Glandula lakrimalis, terdiri atas :

Pars orbitalis

Pars palpebralis

Pars sekretorius : saluran sekresi duktuli lakrimalis 6-12 buah


bermuara di forniks superior sebelah lateral. Bisa tertutup oleh
proses sikatrik akibat :

Trakhoma

Trauma kimia

Steven Johnson syndroma

Akibatnya produksi air mata berkurang/ tidak ada sehingga


menyebabkan keratitis sicca
Mekanisme pengaliran air mata :

Diproduksi gld.lakrimalis dikumpulkan di forniks superior

Diratakan ke bola mata dengan cara berkedip

Kemudian masuk ke pars ekretorius melalui pungtum

Lokasi otot ? ketika kontraksi dan relaksasi gimana ?

a. Otot2 penggerak bola mata :

6 otot ekstra okuler pd satu mata :


1. Rektus lateral

4. Rektus inferior

2. Rektus medial 5. Oblik superior


3. Rektus superior

6. Oblik inferior

(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)


Terdiri atas 3 pasang otot, yaitu :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.

m.rektus superior
m.rektus inferior
m.rektus medial
m.rektus lateral
m.obliqus superior
m.obliqus inferior

Humor aquous terbetuknya ? kenapa kok bisa ada air ? keluarnya


kemana ?

Nervus perjarasannya !

Persarafan pada mata :


i Sensorik : cabang 1 dan 2 N.V
ii Motorik : N.III, N.IV, N.VI
N.III (N.Oculomotorius)
Sifat :
- Eferen motorik
1 M.rectus medius
2 M.rectus superior
3 M.rectus inferior
4 M.obliqus inferior
5 M.levator palpebra
- Eferen visceral
1 M.ciliaris (utk akomodasi)
2 M.sphincter pupilae (reflek pupil)

Nucleus :
1 Oculomotorius
2 Edinger westphal
NIII masuk orbita lewat:
- Fissura orbitalis superior
N.IV (N.Trochlearis)
Sifat :Eferen motorik,
M.obliqus superior
Masuk orbita lewat :
fissura orbitalis superior
N.VI (N.Abduscen)
Sifat eferen motorik :
M.rectus lateral
Masuk orbita lewat :
fissura orbitalis superior.
(Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong)
Fisiologi mata
yang termasuk media refrakta
kornea, humor aquosus, lensa
vitreum

dan

korpus

a fungsi mata (umum) : untuk melihat


b Fungsi bagian2 mata :
i Konjungtiva : palpebra, bulbaris, dan forniks
ii Palpebra
: menghindari dari trauma fisik
maupun kimia,melindungi bola mata.
iii Sklera dan episklera : memberi bentuk pada
mata.
iv Kornea : meneruskan cahaya yang masuk ke
bola mata
v Iris :
memberi
pigmentasi
pada
mata,
mengatur besar kecilnya pupil
vi Korpus siliaris :tempat menempelnya zonula
siliaris yang berfungsi untuk fiksasi lensa,
menghasilkan humor aquous
vii Koroid : memberi nutrisi retina bagian luar

viii Pupil : mengatur banyak sedikitnya cahaya


yang masuk
ix Lensa : memfokuskan cahaya yang masuk dan
akomodasi mata
x Retina : menangkap cahaya yang masuk
melalui pupil
xi Humor Vitreus : mediarefrakta, membentuk
bola mata
xii Humor Aquous : mempengaruhi tekanan intra
okuler
xiii palpebra :
a. Melindungi bola mata
b. Meratakan hasil sekresi kelenjar air
mata
c. Mendorong corpus alienum keluar
d. Fiksasi bola mata
Histologi

1 Histology mata
Organ visus
- Bulbus oculi
- Isi bulbus oculi
Bulbus oculi dibagi menjadi 3 lapisan :

Lapisan Luar (Fibrosa) sclera dan kornea


Lapisan Tengah (uvea)/ vasculer iris corpus siliaris dan koroid
Lapisan Dalam retina
Isi Bulbus oculi ada 3 :
Humor aquosus
Lensa
Corpus vitreum

Kelopak mata potongan sagital

Lapisan kornea

Lapisan koroid dan retina

Lapisan Retina

Kelenjar lakrimal

Sumber : Atlas Histologi di Fiore . Ed. 11 ,Victor .P

2. Mekanisme pergerakan bola mata ?

Gerakan Fiksasi Mata

a Mekanisme Fiksasi Volunter


Diatur oleh regio premotor lobus frontalis

b Mekanisme Fiksasi Involunter


Area penglihatan sekunder di korteks occipitalis

Mekanisme Fiksasi
o Tremor yang terus menerus dengan kecepatan 30-80
siklus/det, oleh karena kontraksi beruntun otot-otot mata
o Penyimpangan lambat dari bola mata ke satu jurusan
atau ke jurusan lainnya
o Gerakan Ceklikan, yang diatur oleh mekanisme fiksasi
involunter
Musculi oculi

o Otot2 penggerak bola mata :

6 otot ekstra okuler pd satu mata :


1. Rektus lateral

4. Rektus inferior

2. Rektus medial 5. Oblik superior


3. Rektus superior

6. Oblik inferior

(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)


Terdiri atas 3 pasang otot, yaitu :
m.rektus superior
m.rektus inferior
m.rektus medial

m.rektus lateral
m.obliqus superior
m.obliqus inferior

3. Bagaimana mekanisme dari akomodasi mata ?

4. Mekanisme melihat ?

5. Mekanisme berkedip ?
Pada penelitian Taylor (1999) telah dibuktikan adanya
hubungan langsung antara jumlah dopamine di korteks dengan
mengedip spontan dimana pemberian agonis dopamin D1
menunjukkan peningkatan aktivitas mengedip sedangkan
penghambatannya menyebabkan penurunan refleks kedip mata.
Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua
stimulus perifer, namun dua refleks fungsional yang signifikan
adalah (Encyclopdia Britannica, 2007):
a. Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea,
palpebra dan konjungtiva yang disebut refleks kedip
sensoris atau refleks kornea. Refleks ini berlangsung cepat
yaitu 0,1 detik.
b. Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut
refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan
refleks kornea.

6. Bagaimana cara mata kita melihat suatu warna ? (fisiologi


menangkap warna dan interpretasinya)

RETINA
SEGMEN LUAR : FOTOKIMIA PEKA CAHAYA
SEL BATANG : RODOPSIN (SKOTOPSIN) : 125 juta sel
SEL KERUCUT : PIGMEN PEKA WARNA SEDERHANA
(FOTOPSIN DAN RETINAL) : 7 juta sel
Merah, hijau dan biru

PENGENALAN TIGA WARNA


MATA MANUSIA DAPAT MENGENALI HAMPIR SEMUA GRADASI WARNA BILA
CAHAYA MONOKROMIK DARI WARNA MERAH, HIJAU, DAN BIRU
DIPERSATUKAN DALAM BERMACAM-MACAM KOMBINASI
7. Mengapa mata tidak kering dan tetap bersih walau terkena debu ?
8. Apa syarat2 mata sehat ?
9. Sebutkan apa saja pemeriksaan mata ?
Pemeriksaan mata:
a. Snellen

b. Jari-jemari
c. Lambaian tangan
d. Cahaya

Macam-macam px. Mata


PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Anamnesis
keluhan utama : digolongkan menurut lama, frekuensi,
intermitensi dan cepat timbulnya. Lokasi, berat dan
keadaan lingkungan.
Riwayat kesehatan lalu
1 berpusat pada kesehatan umum
2 penyakit sistemik
3 gg vaskuler yang biasanya menyertai penyakit mata:
diabetes dan hipertensi.
Riwayat keluarga
1 berhubungan dengan gg mata :
strabismus
glaucoma
katarak
masalah retina : degenerasi macula
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
pemeriksaan visus
pemeriksaan fisik : untuk menilai fungsi maupun anatomi
kedua mata.
1 adnexa (palpebra dan jaringan periokuler)
2 conjungtiva
3 cornea keratometer (alat terkalibrasi yang mengukur
radius kelengkungan kornea dalam 2 merisian yang
terpisah 90 derajat)
fotokeratoskop alat yang menilai keseragaman dan
ratanya permukaan dengan memantulkan pola
lingkaran konsentris ke atasnya.
Pachymeter mengukur ketebalan kornea sentral.

4 camera oculi anterior dengan gonioskopi, alat


pemeriksaan anatomi kamera anterior dengan
pembesaran binokuler dan sebuah goniolens khusus.
5 pupil (simetris, ukuran, bentuk bulat atau tidak
teratur, reaksi terhadap cahaya dan akomodasi)
6 lensa
7 corpus vitreus
8 retina
motilitas mata mengevaluasi perpaduan kedua mata
dan gerakannya, baik masing-masing sendiri (ductions)
dan bersama (version).
Alat pemeriksaan

Optotype
Lampu batere
Lensa + 20 Dioptri
Kaca pembesar
Lampu listrik 75 watt
Cermin cekung berlubang
Keratoskop placido
Oftalmoskop

Pemeriksaan visus
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui visus
seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran
baku yang ada.
Visus harus diperiksa walaupun secara kasar untuk
membandingkan visus kedua mata.
Kedua mata diperiksa sendiri-sendiri, karena dengan
diperiksa binokuler tidak dapat diketahui adanya
kekaburan pada satu mata.

Pada bayi dan anak preverbal, pemeriksaan visus sentral


dapat dilakukan dengan melihat reflek cahaya di kornea
dan kemampuannya dalam fiksasi dan mengikuti obyek
yang digunakan untuk pemeriksaan.
Bila reflek cahaya terletak di sentral kornea, yang berarti
terjadi fiksasi di fovea, dan bila saat obyek digerakkan
penderita mampu mengikuti dengan baik, maka disebut
kemampuan fiksasi dan mengikuti obyek adalah baik,
yang berarti kemungkinan anak tersebut mempunyai
visus normal
Pada umur 2 - 3 tahun, anak sudah mampu mengenali
dan mengerjakan uji gambar-gambar kecil (kartu Allen).
Pada anak umur 3 4 tahun umumnya sudah dapat
melakukan permainan E (E games), yaitu dengan kartu
Snellen konvensional dengan huruf E yang kakinya
mengarah ke berbagai arah, dan si anak diminta
menunjukkan arah kaki huruf E tersebut dengan jarinya.
Pada anak umur 5 6 tahun keatas, umumnya sudah
dapat dilakukan pemeriksaan seperti pada orang dewasa.
Bila penderita mampu membaca huruf-huruf deretan
paling atas tetapi tidak dapat membaca sampai deret 6/6
(20/20), maka nilai yang tercantum dipinggir deretan huruf
terkecil yang masih dibaca dicatat. Jika huruf yang paling
besarpun tidak dapat dibaca, penderita disuruh maju
sampai huruf terbesar tadi dapat dibaca dan kemudian
jarak tersebut dicatat.
FOCAL ILLUMINATION
( PEMERIKSAAN SEGMEN ANTERIOR BOLA MATA )
Tujuan

: Untuk memeriksa 1/3 anterior bola mata, dimulai

supersilia, silia, palpebra, konjungtiva, kornea, COA,


iris, pupil dan lensa
Dasar:
Melakukan inspeksi segmen anterior bola mata dengan
pembesaran sederhana dan penyinaran yang difokuskan.
Sinar yang datang dari sumber cahaya
(biasanya
lampu pijar ) dikumpulkan menggunakan condensing lens

dan difokuskan pada objek yang akan diperiksa. Dilakukan


inspeksi objek yang diperiksa dengan menggunakan kaca
pembesar. Pemeriksaan dilakukan secara sistematis dan
berurutan
Alat

:
Lampu pijar
Condensing lens
Kaca pembesar

Teknik

Lampu pijar diletakkan di samping depan penderita dan


menghadap ke arah penderita ( berjarak 50 cm ). Sinar
dari lampu pijar dikumpulkan dan difokuskan pada objek
yang diperiksa dengan condensing lens Objek diperiksa
dengan bantuan
kaca pembesar
Nilai
: Akan tampak seluruh bagian 1/3 anterior bola
mata dan dilihat kelainan yang ada
Catatan : Untuk memeriksa mata kanan sebaiknya lampu
pijar diletakkan di sebelah kanan depan penderita, dan
sebaliknya
Skiaskopi
Tujuan

: menilai kejernihan media refrakta

Dasar : Fundus okuli yang berwarna kuning kemerahan


akan menimbulkan reflek fundus bila sisinari. Bila media
refrakta jernih, maka reflek fundus akan tampak kuning
cemerlang
Alat

: - Cermin cekung berlubang


- Sumber cahaya ( lampu pijar )

Teknik : - Sumber cahaya diatur di samping belakang


penderita
- Skiaskop diarahkan ke pupil penderita, diatur
agar sinar dari sumber cahaya jatuh tepat pada
cermin skiaskop
- Skiaskop diatur sedemikian rupa sehingga
pantulan sinar dari skiaskop jatuh pada pupil

Pemeriksaan tekanan bola mata dengan cara


palpasi
Tujuan : Untuk memeriksa tekanan bola mata dengan
palpasi memakai ujung jari
Dasar

: Merupakan pengukuran tekanan bola mata


dengan menekan bola mata dengan jari
pemeriksa.

Teknik

- Penderita disuruh melirik ke bawah dengan posisi wajah


menghadap lurus
kedepan
- Kedua jari telunjuk pemeriksa diletakkan pada kulit
kelopak tarsus atas penderita.
- Jari-jari lain bersandar pada dahi penderita
- Satu jari telunjuk mengimbangi tekanan sedang jari
telunjuk yang lain menekan
bola mata.
Nilai

: Dengan pengalaman sebelumnya dapat


dinyatakan tekanan bola mata N, N+1, N+2, N+3
atau N-1, N-2, N-3, yang menyatakan tekanan
lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.

Catatan : Cara ini sangat baik pada kelainan mata bila


tonometer tidak dapat dipakai atau dinilai seperti
pada sikatrik kornea, kornea irreguler dan infeksi
kornea.
Cara pemeriksaan ini memerlukan pengalaman pemeriksa
karena terdapat faktor subyektif.
PEMERIKSAAN VISUS PERIFER
visus perifer dapat diperiksa dengan :
a test konfrontasi
b tangent screen
c perimeter

a Test Buta Warna


Kartu ishihara adalah adalah kartu dengan titik2 berwarna yg
kecerahannya dan bayangannya membentuk angka, huruf atau yg
lainnya. Kartu ini digunakan untuk menguji daya pisah warna mata
penderita yang diuji atas kemungkinan adanya buta warna. Pada
pemeriksaan pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang
diperlihatkan dalam waktu 10 detik.

Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medik


Kalau buta ? nilainya 0 jika sudah pakai metode cahaya
10.
Apa interpretasi visus 6/6, posisi bola mata ortoforia, gerak
bola mata bebas ke segala arah ?

11.
Tanda2 peradangan mata ?
Gejala konjungtivitis
Konjungtivitis bakteri
Mempengaruhi kedua belah mata. Mata biasanya akan terasa
berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit yang lengket. Kelopak
mata atas dan bawah mungkin akan merekat di pagi hari atau saat
bangun tidur, dan mungkin terdapat krusta atau debit pada bulu
mata.
Konjungtivitis virus
Mata memerah dan mungkin terdapat cairan yang encer. Seringkali
kelopak mata membengkak dan bahkan konjungtiva pada putih
mata juga membengkak. Mata menjadi tidak nyaman, dan mungkin
juga terjadi gejala seperti pilek. Kadang-kadang terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar telinga atau leher.
Konjungtivitis jenis ini juga dapat menyebar dan mempengaruhi
kornea (keratitis), dan dapat bertahan selama beberapa minggu dan
menyebabkan penglihatan kabur.
Konjungtivitis klamidia
Satu atau kedua belah mata akan merah dengan debit yang lengket
dan terkadang kelopak mata ikut bengkak. Kornea mungkin juga
akan terpengaruh dalam kondisi ini.
Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis alergi biasanya berhubungan erat dengan munculnya


rasa gatal pada mata. Mata biasanya sebentar-sebentar merah.
Kondisi ini dapat terjadi dalam waktu-waktu tertentu dalam satu
tahun, misalnya selama musim tertentu ketika banyak serbuk sari di
udara.
12.
Syarat tidak buta warna ? bagian anatomi mana yang terkena
apabila buta warna ? macam2 buta warna ?
Sel kerucut lebih banyak digunakan pada siang hari dan pada tempattempat yang terang, sedangkan pada malam hari dan di tempat-tempat
yang gelap, sel batang lebih banyak digunakan. Selain itu, kerusakan
pada sel kerucut, akan menyebabkan gangguan pada mata seperti buta
warna, dan hanya bisa melihat hitam putih saja. Ataupun buta warna
parsial (buta warna sebagian), jika terjadi kerusakan hanya bagian-bagian
tertentu saja pada reseptor sel kerucut ini.
Dari gangguan sel batang dan sel kerucut ini yang menentukan gangguan
penglihatan lainnya seperti buta warna, buta warna parsial, miopi,
hypermetropi, rabun senja dan lain-lain. Ini disebabkan karena kedua sel
ini yang memegang peranan vital dalam penglihatan manusia, karena
mengubah cahaya menjadi sinyal-sinyal saraf yang akan diteruskan ke
otak.

13.
Bagaimana cara menjaga mata agar tetap sehat dan
berfungsi optimal ?

Vous aimerez peut-être aussi