Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
e. Vestibuulum : meru
upakan alatt reproduksii bagian luaar yang dibbatasi oleh kedua
k
bibir keecil, bagian
n atas klitooris, dan baagian belakaang pertem
muan kedua labia
minora. Pada vesttibulum terddapat muarra uethra, dua
d lubang saluran kellenjar
Barthollini dan duaa lubang salu
luran kelenjar Skene
f. Kelenjaar Bartholin
ni : kelenjarr yang pentting didaeraah vulva dann vagina, karena
k
dapat mengeluarka
m
an lendir, peengleluaran
n lendir men
ningkat saat hubungan seks
s
g. Hymenn (selaput dara)
d
: merrupakan jarringan yang
g menutupii lubang vaagina,
bersifatt rapuh dan mudah robeek, hymen ini
i berluban
ng sehinggaa menjadi saaluran
dari lenndir yang dikeluarkan uuterus dan darah
d
saat menstruasi.
m
G
Gambar
2.1 organ genittalia ekstern
na wanita (D
Dikutip dari panduan lengkap
kehamilan,m
melahirkan & bayi, Simk
kin dkk, 2007
7)
liga
ovarika,
dan
liga
infundibulopelvikum.
Menurut
sel Warthard.
W
In
nti (medulaa) atau zonaa vaskulosaa, terdiri daari stroma berisi
pembbuluh darah
h, serabut saraf, dan
n beberapa otot poloos. Pada wanita
w
diperkkirakan terd
dapat sekitaar 100 ribu folikel prim
mer. Pada ku
kurun reprod
duksi,
tiap-ttiap bulan satu folikel atau kadang
g-kadang dua
d folikel aakan matang,lalu
keluaar pecah dan
n muncul kke permukaaan korteks. Fungsi inddung telur adalah
a
mengghasilkan seel telur (ovuum), mengh
hasilkan ho
ormon-horm
mon (progessteron
dan estrogen),
e
daan ikut sertaa mengtur haid.
h
Gambar 2.1.2
2
organ genitalia
g
ekstterna wanitaa (Dikutip darri Anatomi T
Tubuh Manu
usia,
Budiyono, 2011)
2.1.2 Paayudara
P
Payudara
wanita
w
yangg di sebut juga
j
glandula mammaaria adalah
h alat
reproduksi tambahan, setiap payyudara terlettak pada settiap sisi sterrnum dan meluas
m
setinggi anntara costa kedua dan kkeenam. Diitopang oleh
h ligamentuum suspenso
orium
sehingga tetap stabil, berbentuuk tonjolan setengah bola
b
dan m
mempunyai ekor
(cauda) daari jaringan yang meluuas ke ketiak
k atau axilla
a (di sebut cauda axilllaris).
Ukuran paayudara berrbeda untukk setiap ind
dividu, jugaa bergantunng pada staadium
perkembanngan dan unur.
u
Tidak jarang salaah satu payu
udara ukuraannya agak lebih
besar dari payudara yag lain, struktur makroskopik payudara terdiri atas bagianbagian yatu, cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla,
areola adalah daerah lingkaran yang terdiri atas kulit longgar dan mengalami
hiperpigmentasi, papilla mamae terletak di pusat areola mamae setinggi costa ke
4, bagian ini merupakan tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas
jaringan erektil berpigmen dan sangat peka, papilla ini berlubang-lubang yang
merupakan muara dari duktus laktiferus. Ampulla adalah bagian dari duktus
laktiferus yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu, ampulla
terletak di bawah areola. Berdasarka struktur mikroskopik, payudara terdiri dari
dari alveoli, yaitu mengandung sel-sel yang mengekskresi air susu, tubulus
laktiferus adalah saluran kecil yang berhubugan dengan alveoli, dan duktus
laktiferus adalah saluran yang merupakan muara beberapa tubulus latiferus. Suplai
darah ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, eksterna, dan arteri
intrcostalis superior, drainase vena melalui pembuluh darah yang akan masuk ke
dalam vena mammaria interna dan vena aksilaris (Ummi dkk, 2011). Sedangkan
Syaifuddin (1997) juga mengatakan bahwa payudara adalah pelengkap organ
reproduksi pada wanita dan mengeluarkan air susu, buah dada terletak dalam fasia
superfisialis di daerah antara sternum dan aksila, melebar dari iga kedua sampai
iga ketujuh. Bagian tengah terdapat puting susu yang di kelilingi oleh aerola
mamae yang berwarna coklat. Dekat dasar puting terdapat kelenjar montgomeri
yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas, putting mempunyai
lubang + 15-20 buat tempat saluran kelenjar susu. Struktur mamae terdiri dari
bahan-bahan kelenjar susu (jaringan alveolar) tersusun atas lobus-lobus yang
saling terpisah oleh jaringan ikat dan jaringan lemak, setiap lobus bermuara ke
dalam dukktus laktiferus (salurann air susu)). Saluran limfe sebaggai fleksus halus
dalam ruaang interlob
bular jaringgan kelenjarr bergantung membenttuk saluran lebih
besar. Padda perempu
uan perubahhan dan perrkembangan
n buah dadda terjadi seetelah
masa remaaja atau pub
bertas terdappat penamb
bahan jaring
gan kelenjarr. Seorang wanita
w
mulai meenstruasi peertama terj adi sedikitt pembesarran buah ddada disebaabkan
pengaruh hormon esstrogen dann progesterron yang di
d hasilkan ovarium, lamal
d penimb
bunan lemaak menimbulkan
kelamaan buah dadaa berkembaang penuh dan
masa menop
pause lama-kelamaan oovarium berrhenti
pembesaraan yang tetap. Pada m
berfungsi dan jaringaan buah dadaa mengkeru
ut.
Gambar 2.1.3 A
A. Morfolo
ogi payudara desawa ddengan poto
ongan
yang menunjukkkan lemak dan
d sistem duktus.
d
B. SSkema sederhana
n sel
yang menggambbarkan sisttem duktuss dan sel duktus dan
mioep
pitel yang m
mengeliling
gi duktus (D
Dikutip darri Lawrencee RA,
mioep
pitel yang m
mengeliling
gi duktus (D
Dikutip darri Lawrencee RA,
1980)).
dan lebih lunak, tumbuh dari 1 cm hingga 2,5 cm dalam 4 bulan. Aktivitas
uterus dapat diukur sejak usia gestasi 7 minggu saat kontraksi Braxton Hicks
dapat terjadi setiap 20-30 menit, dan dapat mencapai tekanan hingga 10
mmHg. Selama beberapa minggu pertama, uterus berbentuk seperti buah pir,
pada usia gestasi 10 minggu, uterus berukuran kira-kira sebesar buah jeruk.
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus berukuran kira-kira seperti buah jerik
besar (Fraser & Cooper, 2009)
2. Serviks : Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot,
maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada
serviks ini banyak mengandung kolagen. Selama minggu-minggu awal
kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema.
Akibatnya uterus, serviks dan itmus melunak secara progresif dan serviks
menjadi kebiruan (tanda Chadwick, tanda kemungkinan hamil) (Kusmiyati
dkk, 2009)
Vagina : Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna merah yang
hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah
merah muda), warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi
akibat kerja hormone progesteron. Thrus merupakan infeksi yang disebabkan
oleh pertumbuhan jamur Candida Albicans secara berlebihan. Kehamilan
dengan kadar estrogen dan glukosa yang tinggi dalam sirkulasi darah
merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan candida dan peningkatan
pertumbuhan jamur ini menyebabkan iritasi lokal, timbulnya bercak merah
yang kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta keluhan priritis hebat
(Rukiyah dkk, 2011). Pada awal kehamilan ibu hamil sering mengalami
keputihan, hal ini terjadi karena serviks terangsang oleh hormon sehingga
menebal, hiperaktif dan mengeluarkan banyak lendir. Bila berbau, warna
berubah, segera periksa. (Salmah, 2006).
3. Ovarium : Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat
perkembangan dari korpus luteum (Hani dkk, 2011). Pada permulaan
kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas
berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk
(Rukiyah dkk, 2011).
2.3.2 Perubahan Sistem Kardiovaskular
1. Jantung : Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menit meningkat antara 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia
kehamilan 6 minggu. Peningkatan curah jantung selama masa kehamilan
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim.
Saat ibu melakukan aktivitas/olahraga, curah jantung, denyut jantung, dan laju
pernapasan menjadi lebih tinggi dibandingka dengan wanita yang tidak sedang
hamil. Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam
jantung terdengar murmur jantung dan ketidakteraturan irama jantung. Semua
perubahan tersebut adalah normal terjadi pada masa kehamilan, tetapi
beberapa kelainan irama jantung mungkin akan menemukan pengobatan
khusus (Sulistyawati, 2011).
2. Volume dan Komposisi Darah : Selama masa kehamilan terjadi percepatan
produksi SDM (normal : 4-5,5 juta/mm3). Persentasi kenaikan bergantung
dengan jumlah zat besi yang tersedia. Massa SDM meningkat 30-33% pada
kehamilan aterm, jika ibu mengkonsumsi suplemen besi. Apabila tidak
mengkonsumsi suplemen zat besi, SDM hanya meningkat 17% pada beberapa
wanita (Hani dkk, 2011).
2.3.3 Perubahan Sistem Pencernaan
Fungsi saluran pencernaan selama hamil menunjukkan gambaran yang
sangat menarik. Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Hal ini akibat hormon estrogen yang meningkat, nausea (mual) atau
muntah yang terjadi pada awal bulan kehamilan sering di jumpai. Penyebabnya
yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkian besar keadaan ini merupaan reaksi
terhadap peningkatan kadar hormone yang mendadak. Jika berlangsung melebihi
14 minggu atau bila berat (hiperemesis) maka morning sickness ini dianggap
sebagai keadaan abnormal dan memerlukan tindakan yang lebih serius lagi. Pada
bagian mulut terjadi hiperemi pada gusi dan membengkak. Ibu hamil
mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva). Perasaan ini diduga akibat wanita
secara tidak sadar jarang menelan saat hamil (Rukiyah dkk,2011).
Mual dan muntah adalah tanda kehamilan yang biasanya muncul pada
trimester pertama dan biasanya terjadi pada pagi hari. Mual dan muntah sering
muncul bila mencium bau tertentu, misalnya : bau makanan, bau wewangian, dan
sebagainya. Cara mengatasinya adalah makan dalam jumlah sedikit tapi sering,
hindari makanan yang berbumbu, tidak merokok, bangun pagi makan biskuit
(Salmah, 2006).
Pada bagian lambung terjadi relaksasi pada otot-otot pencernaan antara
lain peristaltik di lambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi
lebih lama dan mudah terjadi peristaltik balik ke esophagus. Selain itu, pengaruh
dari peningkatan hormone HCG juga dapat menyebabkan mual dan muntah (Hani
dkk, 2011).
kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah
melakuan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan oleh
peningkatan aktivitas metabolik, pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum
terlihat, tetapi baru tampak dalam bulan ketiga (Kusmiyati dkk, 2009).
2.3.6 Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musculoskeletal.
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.
Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal
apabila asupan nurisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi
biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligament-ligamen dalam tubuh
menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada
pelvik. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri
pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring
dengan penambahan umur kehamilan (Kusmiyati dkk, 2009).
2.3.7 Perubahan Sistem Kulit/Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan
timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa kehamilan.
Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub
dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas
2.3.8
2.3.9
Perubahan Payudara/Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,