Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Di antara sifat fisis batuan yang mampu membedakan antara satu macam batuan
dengan batuan lainnya adalah massa jenis batuan. Distribusi massa jenis yang tidak
homogen pada batuan penyusus kulit bumi akan memberikan variasi harga medan gravitasi
di permukaan bumi. Metode medan gravitasi adalah metode penyelidikan dalam geofisika
yang didasarkan pada variasi medan gravitasi di permukaan bumi.
Disribusi massa jenis yang tidak homogen ini dapat disebabkan oleh struktur
geologi yang ada di bawah permukaan bumi. Walaupun kontribusi struktur geologi
terhadap variasi harga medan gravitasi di permukaan bumi sangat kecil dibandingkan
dengan nilai absolutnya, tetapi dengan peralatan yang baik variasi medan gravitasi di
permukaan bumi dapat terukur dari titik ke titik sehingga dapat dipetakan. Selanjutnya dari
peta tersebut dapat dilakukan interpretasi bentuk atau struktur bawah permukaan.
Variasi harga medan gravitasi di permukaan bumi tidak hanya disebabkan oleh
distribusi massa jenis yang tidak merata, tetapi juga oleh posisi titik amat di permukaan
bumi. Hal ini disebabkan oleh adanya bentuk bumi yang tidak bulat sempurna dan relief
bumi yang beragam. Untuk itu diperlukan metode-metode tertentu untuk mereduksi
pengaruh selain karena distribusi massa jenis.
TEORI
I. Teori Medan Gravitasi
Teori medan gravitasi didasarkan pada Hukum Newton tentang medan gravitasi
universal. Hokum medan gravitasi Newton menyatakan bahwa gaya tarik antara dua
titik massa m1 dan m2 yang berjarak r adalah :
F 12 G
(1)
m1m2
r
r3
di mana F12 adalah gaya yang dialami benda m1 dan G adalah tetapan medan gravitasi.
F12
m1
F21
m2
Gaya per satuan muatan pada sembarang titik berjarak r dari m1 didefinisikan
sebagai kuat medan gravitasi m1. Bila m1 adalah massa bumi, maka kuat medan
gravitasi bumi sering disebut dengan percepatan medan gravitasi bumi, yang
dirumuskan :
M
r
r3
dengan M adalah massa bumi.
g G
(2)
Medan gravitasi merupakan medan konservatif yang merupakan gradien dari suatu
fungsi potensial scalar U(r), sebagaimana berikut
F(r) = - U(r)
(3)
(4)
dengan g (x,y,z) merupakan anomaly medan gravitasi di topografi dan g obs (x,y,z)
adalah medan gravitasi observasi di topografi yang sudah dikoreksikan terhadap
koreksi pasang surut, koreksi tinggi alat dan koreksi drift. Sedangkan g teoritis (x,y,z)
merupakan medan gravitasi teoritis di topografi.
Medan gravitasi teoritis yang ditentukan lebih awal adalah medan gravitasi normal
yang terletak pada bidang datum (pada ketinggian z=0) sebagai titik referensi geodesi.
Rumusan medan gravitasi normal pada bidang datum ini telah ditetapkan oleh The
International Association of Geodesy (IAG) yang diberi nama Geodetic Reference
System 1980 (GRS1980) sebagai fungsi lintang (Joenil Kahar, 1990) yaitu :
g() = 978032,700 (1+0,0053024 sin2 - 0,0000058 sin22) (mgal) (5)
dengan adalah garis lintang.
Dari persamaan tersebut terlihat bahwa semakin tinggi letak lintangnya maka
semakin besar percepatan gravitasinya. Jadi medan gravitasi bumi cenderung
bertambah besar ke arah kutub.
II. 1. Reduksi Free Air (Udara Bebas)
Jika persamaan (5) sebagai medan gravitasi teoritis disubstisusikan ke persamaan
(4) maka anomali medan gravitasi di topografi yang dihasilkannya belum dapat
didefinisikan secara fisis. Hal ini disebabkan karena medan gravitasi normal, g()
masih berada pada bidang datum (z=0) sedangkan medan gravitasi observasinya g obs
(x,y,z) berada pada topografi. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan suatu teknik
untuk membawa medan gravitasi normal yang berada pada bidang datum itu ke
permukaan topografi, sehingga medan gravitasi normal dan medan gravitasi observasi
sama-sama berada pada topografi. Teknik yang digunakan untuk mengatasinya yaitu
dengan melakukan koreksi udara bebas (free air correction) yang secara matematis :
gfa - 0,308765 h miligal/m
(6)
(7)
Dengan koreksi udara bebas ini diperoleh anomali medan gravitasi udara bebas di
topografi yang diformulakan dalam persamaan :
g (x,y,z)fa = gobs (x,y,z) gteoritis (x,y,z)
(8)
Pada penghitungan anomali medan gravitasi udara bebas tersebut, massa yang
terletak antara datum dan permukaan topografi tak diperhitungkan padahal massa ini
sangat mempengaruhi harga anomali medan gravitasi. Maka pers. (8) akan lebih
sempurna jika massa ini diperhitungkan. Grant and West, 1965 mendefinisikan bahwa
massa antara permukaan topografi dan bidang datum dapat dibagi 2 bagian :
a. Bagian yang terletak antara Bidang Bouguer dengan bidang datum dimana efak
massa ini disebut efek Bouguer. Anomali yang dihasilkan setelah dilakukan koreksi
Bouguer terhadap anomali udara bebas disebut anomali medan gravitasi Bouguer
sederhana.
g (x,y,z)B.S. = gobs (x,y,z) [gteoritis (x,y,z) + gB]
(9)
b. Bagian yang terletak di atas Bidang Bouguer dan bagian massa yang hilang dibawah
bidang Bouguer. Erak massa ini disebut efek medan (terrain effect). Anomali yang
dihasilkan setelah dilakukan koreksi medan terhadap anomali Bouguer sederhana
disebut anomali medan gravitasi Bouguer lengkap.
g (x,y,z)B.L. = gobs (x,y,z) [gteoritis (x,y,z) + gB gT] (10)
dengan gB adalah koreksi Bouguer dan gT adalah koreksi medan (terrain correction).
Anomali medan gravitasi Bouguer lengkap merefleksikan adanya variasi densitas
dalam kerak. Dengan dilakukannya koreksi Bouguer tak menghilangkan anomali massa
yang terdapat di atas datum karena densitas massa yang digunakan dalam perhitungan
koreksi Bouguer adalah densitas rata-rata dengan menganggap massa topografi
homogen.
II. 2. Koreksi Medan
Massa yang terdapat di atas bidang Bouguer dan bagian massa yang hilang dibawah
bidang Bouguer pada kenyataannya merepresentasikan keberadaan bukit dan lembah.
Efek massa ini disebut efek medan. Adanya lembah akan mengurangi nilai medan
gravitasi di titik pengamatan, sedangkan adanya bukit mengakibatkan berkurangnya
medan gravitasi di titik pengamatan. Massa bukit mengakibatkan terdapatnya
komponen gaya ke atas yang berlawanan arah dengan komponen gaya gravitasi. Jadi
adanya lembah dan bukit di sekitar titik pengamatan akan mengurangi besarnya medan
gravitasi sebenarnya di titik tesebut sehingga koreksi medan yang diperhitungkan
selalu berharga positif. Pada penelitian ini penghitungan koreksi medan menggunakan
metode grid.
II. 3. Penentuan Densitas Batuan
Pada koreksi topografi (koreksi Bouguer dan koreksi medan) ada satu nilai yang
belum diketahui yaitu densitas batuan permukaan (topografi). Densitas batuan
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya rapat massa butir pembentuknya, porositas,
kandungan fluida pengisi pori-pori, serta pemadatan akibat tekanan dan pelapukan.
Metode penentuan densitas lapisan permukaan kerak bumi dari data hasil
pengukuran gravitasi dapat dibagi atas dua bagian :
a. Metode yang memanfaatkan data pengukuran gravitasi di permukaan.
b.Metode yang memanfaatkan data pengukuran gravitasi dibawah permukaan pada
pertambangan dan boreholes.
PESERTA
Nama
Jurusan
Alamat
Kegiatan
Agustus 2003
Studi literature
Studi literature
Perbaikan laporan
II
III
IV
II
III
IV
PEMBIMBING
1. Pembimbing di lokasi kerja praktek dari Direktorat Vulkanologi Yogyakarta
2. Pembimbing di kampus dari Program Studi Geofisika Universitas Gadjah Mada.
Taufan Hermawan