Vous êtes sur la page 1sur 11

A.

PENGKAJIAN
1. Identitas

Nama
: Nn. I
Umur
: 13 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Wonoyoso 4/2 Kuwarasan
No RM
: 057861
Tanggal masuk
: 05 oktober 2010
Tanggal pengkajian
: 05 oktober 2010
Penanggung Jawab
Nama
: Tn. M
Umur
: 50 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Wonoyoso 4/2 Kuwarasan
Status
: Ayah dari pasien
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan saya merasa mual dan kepengen muntah
3. Riwayat Kesehatan
a) Sekarang
Sejak 2 hari yang lalu pasien merasa mual dan muntah, dan setelahnya mulai
demam/panas. Sebelumnya pasien sering acak dalam makan/jajan. Sampai
akhirnya sudah tidak tertahan pasien dibawa ke RS.
b) Dahulu
Pasien belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya
c) Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit seperti yang dimaksud
4. Pola Fungsional Virginia Henderson
a. Pernafasan
- Sebelum sakit
Pasien bernafas dengan spontan tanpa alat bantu nafas, pola nafas
teratur/reguler
- Saat dikaji
Pasien bernafas spontan tanpa alat bantu nafas
b. Nutrisi
- Sebelum sakit
Pasien biasa makan secara mandiri tanpa bantuan orang lain dengan
frekuensi 3x/hari dengan menu nasi dan laukpauk seperti tahu, tempe,
ikan, telur dan daging.klien biasa minum air putih 6-8 gelas/hari. BB
36kg
- Saat dikaji
Pasien makan porsi dari diit yang diberikan RS. BB 32kg.sedikit
minum 2-3 gelas/hari
c. Eliminasi
- Sebelum sakit
Pasien biasa BAB 1x/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau
khas.klien biasa BAK 5-6 x/hari, urine kurang jernih, nau khas
- Saat dikaji
Pasien BAB 1x/2hari konsistensi lembek, kuning,bau khas dan BAK
2x/hari kurang jernih dan bau khas

d. Aktivitas
- Sebelum sakit

Pasien dirumah beraktivitas/sekolah secara mandiri tanpa bantuan orang


lain
- Saat dikaji
Pasien tidak bisa beraktivitas/sekolah seperti biasa karena sedang dirawat
di RS.klien hanya berbaring di tempat tidur
e. Tidur dan istirahat
- Sebelum sakit
Pasien biasa tidur 6-8 jam.tidur dengan nyenyak.
- Saat dikaji
Pasien bisa tidur dengan durasi 5-6 jam
f. Berpakaian
- Sebelum dikaji
Pasien biasa memakai pakaian sendiri tanpa bantuan orang lain
- Saat dikaji
Selama dirawat klien dibantu keluarga dan perawat dalam memenuhi
kebutuhan berpakaian
g. Personal Hygiene
- Sebelum sakit
Pasien mandi 2x/hari berikut dengan gosok gigi, tanpa dibantu oleh
keluarga
- Saat dikaji
Pasien di seka olah keluarga 2x/hari
h. Aman dan nyaman
- Sebelum sakit
pasien merasa nyaman saat berkumpul dengan teman-teman kerja dan
jauh dari orang tua
- Saat dikaji
Pasien ditemani ibu dan bapaknya
i. Komunikasi
- Sebelum sakit
Pasien biasa menggunakan bahasa indonesia
- Saat dikaji
Pasien komunikatif dan bisa diajak kerjasama
j. Keyakinan dan nilai
- Sebelum sakit
Pasien seorang muslim, biasa shalat 5 waktu
- Saat sakit
Pasien tidak menjalankan shalat selama sakit
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran
: compos mentis
b. Kepala
: bentuk mesochepal, rambut hitam lurus, konjungtiva
anemis dan membran mukosa pucat
c. Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
d. Thorak
: simetris
e. Abdomen
: bising usus 13x/m

Ekstremitas
:
- Atas : terpasang ivfd assering 15 tpm di vena radialis sinistra.
- Bawah : g. Genitalia
: bersih, tidak ada lesi
h. Kulit
: akral teraba hangat
i. Vital sign
: TD 120/80 mmHg, N 80x/menit, RR 24 x/menit, S
38,20C
f.

6. Pemeriksaan Penunjang

(05 10 2010)
Leukosit
GDS
Hb
Widal

: 3700 /m3
: 84 mgr/dL
: 9,4 gr%
: H 1/400
O 1/100

(4000 10000)
(100 130 mgr/dL)
(12 18 gr%)

7. Therapi

Oral
Injeksi

: Parasetamol 500mg
: Cefotaxim 1gr
Primperan 2ml
RL 500ml

3x1
2x1
3x1
2x1

8. Analisa Data

No Dx

Data Fokus

Etiologi

Problem

1.

Ds : pasien mengatakan saya Proses inflamasi


nggigil
Do : akral teraba hangat, RR
24x/m, S 38,2oC

Hipertermi

2.

Ds : pasien mengatakan saya


Hilangnya nafsu
tidak pengen makan (mual) dan
makan, mual dan
pengen muntah
muntah
Do : makan porsi dari diit RS,
BB menurun (dari 36kg menjadi
32kg), konjungtiva anemis dan
membrane mukosa pucat

Nutrisi kurang
dari
kebutuhan

Ds : Intake inadekuat
Do : minum sedikit 2-3 gelas/hari,
membrane mukosa pucat, S
38,2oC

Resiko kurang
volume cairan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d. proses inflamasi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. hilangnya nafsu makan, mual dan muntah
3. Resiko kurang volume cairan b.d. intake inadekuat

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No
1.

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Hipertermi b.d. Setelah


dilakukan
tindakan - Observasi suhu, nadi,
proses inflamasi keperawatan diharapkan suhu tekanan
darah,
tubuh tidak panas dengan pernafasan
indikator :
- Berikan kompres air
Indikator
Awal Tujuan
biasa
2
4
- Anjurkan
memakai
- Suhu tubuh dalam
batas normal
pakaian (baju) yang
2
4
- Tidak
ada
tipis dan menyerap
perubahan warna
kulit
keringat
- Kolaborasi pemberian
antipiretik (parasetamol
500mg 3x1)
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
b.d. hilangnya
- Anjurkan untuk makan
nafsu makan,
dengan teknik porsi
mual dan muntah
Indikator
Awal Tujuan
kecil tetapi sering
3
4
- BB ideal
- Timbang berat badan
3
4
- Ada nafsu makan
setiap hari
pentingnya
Setelah
dilakukan
tindakan - Jelaskan
keperawatan
diharapkan intake nutrisi yang
kebutuhan
nutrisi
terpenuhi adekuat
untuk
dengan indikator
penyembuhan penyakit
- Kolaborasi pemberian
Resiko kurang
antiemetic (primperan
Indikator
Awal Tujuan
volume cairan
2ml 3x1)
b.d. intake
2
4
- Suhu tubuh dalam
batas normal
inadekuat
2
4
- Monitor
tanda-tanda
- Tidak
ada
perubahan warna
meningkatnya
kulit
kekurangan
cairan
(produksi urin menurun,
memberan
mukosa
kering, bibir pecah-

pecah)
- Monitor BB setiap hari
Setelah
dilakukan
tindakan - Mengurangi kehilangan
keperawatan diharapkan status
dengan
cairan membaik dengan indikator cairan
memberikan kompres
dingin atau seka
- Kolaborasi pemberian
cairan infus RL

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal
05/10/10
20.00

No Dx
1

Implementasi

- Observasi suhu, nadi, tekanan - TD 110/70mmHg, N


88x/m, RR 24x/m, S
darah, pernafasan
37,8oC
- Pasien kooperatif
- Berikan kompres air biasa
- Pasien kooperatif
- Anjurkan memakai pakaian
(baju) yang tipis dan menyerap
- Parasetamol
500mg
keringat
masuk
per
oral
- Kolaborasi
pemberian
antipiretik (parasetamol 500mg
3x1)

05/10/10
20.00

Respon

- Pasien kooperatif

2
- Anjurkan untuk makan dengan - BB 32 kg
teknik porsi kecil tetapi sering
- Pasien dan keluarga mau
- Timbang berat badan setiap hari
menerima
penjelasan
- Jelaskan pentingnya intake yang diberikan
nutrisi yang adekuat untuk - Primperan 2ml masuk
lewat injeksi IV
penyembuhan penyakit
- Kolaborasi
pemberian
- Membrane mukosa kering
antiemetic (primperan 2ml 3x1) dan BAK 1x/hari

05/10/10
20.00

3
- Monitor
tanda-tanda
meningkatnya
kekurangan - BB 32 kg
- Pasien
dan
keluarga
cairan (produksi urin menurun,
kooperatif
memberan mukosa kering, bibir
pecah-pecah)
- RL 500ml masuk lewat
IV
- Monitor BB setiap hari
- Mengurangi kehilangan cairan

dengan memberikan kompres


- TD 120/80mmHg, N
dingin atau seka
RR 20x/m, S
- Kolaborasi pemberian cairan 84x/m,
37,1oC
infus RL (2x1)
- Pasien kooperatif
06/10/10
05.00

- Pasien kooperatif

- Observasi suhu, nadi, tekanan - Parasetamol


darah, pernafasan
masuk per oral

13.00
06/10/10
05.00

500mg

- Parasetamol
500mg
- Berikan kompres air biasa
masuk per oral
- Anjurkan memakai pakaian
(baju) yang tipis dan menyerap - Pasien kooperatif
keringat
- Kolaborasi
pemberian
antipiretik (parasetamol 500mg - BB 33 kg
- Pasien dan keluarga mau
3x1)
penjelasan
- Kolaborasi
pemberian menerima
antipiretik (parasetamol 500mg yang diberikan
- Primperan 2ml masuk
3x1)
lewat injeksi IV
- Anjurkan untuk makan dengan
teknik porsi kecil tetapi sering - Primperan 2ml masuk
- Timbang berat badan setiap hari lewat injeksi IV

- Jelaskan pentingnya intake


nutrisi yang adekuat untuk - Membrane mukosa agak
penyembuhan penyakit
lembab dan BAK 2x/hari
Minum 4-5gelas/hari
13.00

06/10/10
05.00

13.00

- Kolaborasi
pemberian
- BB 33 kg
antiemetic (primperan 2ml 3x1)
- Pasien
dan
keluarga
- Kolaborasi
pemberian kooperatif
antiemetic (primperan 2ml 3x1)
- RL 500ml masuk lewat
IV
- RL 500ml masuk lewat
- Monitor
tanda-tanda
IV
meningkatnya
kekurangan
cairan (produksi urin menurun,
memberan mukosa kering, bibir
pecah-pecah)
- Monitor BB setiap hari
- Mengurangi kehilangan cairan
dengan memberikan kompres
dingin atau seka

- Kolaborasi pemberian cairan


infus RL (2x1)
- Kolaborasi pemberian cairan
infus RL (2x1)

E. EVALUASI

Tanggal
07/10/10

No Dx
1

Evaluasi

TTD

S : Pasien mengatakan saya sudah tidak


panas seperti kemarin
O : TD 120/80mmHg, S 37,1oC, N 80x/m
Indikator Awal Tujuan
- Suhu

tubuh
dalam
batas
normal
- Tidak ada
perubaha
n warna
kulit
07/10/10

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
- Kolaborasi
pemberian
(parasetamol 500mg 3x1)
07/10/10

antipiretik

3
S : pasien mengatakan saya sudah tidak mual
dan muntah
O : pasien mau makan habis diit dari RS

Indikator
- BB ideal
- Ada nafsu
makan

Awal Tujuan
3
3

4
4

A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
S:O: mukosa agak lembap, S 37,1oC, minum
4-5gelas/hari

Indikator Awal Tujuan


- Suhu

tubuh
dalam
batas
normal
- Tidak ada
perubaha
n warna
kulit

A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN


GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : APPENDISITIS (POST OP)
DI BANGSAL HANDAYANI D 1
RSU PURBOWANGI

Disusun Oleh :

PUTRA AGINA W.S.


A1 0800464

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2010
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan Pada Sdr. D dengan
Gangguan Sistem Pencernaan : Appendisitis (Post Op)
Di Bangsal Handayani D 1
RSU Purbowangi

Telah disetujui pada tanggal / hari : ..

Pembimbing Akademik
( Dosen Pendamping )

( .. )

Pembimbing Lahan
(Kepala Ruang)

( .. )

Vous aimerez peut-être aussi