Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga baru menikah adalah saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing-masing, mempersiapkan keluarga yang baru. Pasangan baru
menikah adalah tahap awal pembentukan keluarga, jadi dibutuhkan adaptasi yang
baik agar kedepannya dalam mengembangkan kehidupan keluarga menjadi lebih
baik.
Tugas perkembangan pada tahapan pasangan baru menikah ini adalah:
membina
hubungan
intim
yang
memuaskan,
menghubungkan
jaringan
1|Page
2.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan konsep teori dan asuhan keperawatan pada keluarga
baru menikah dalam memelihara kesehatan sehingga dapat meningkatkan
status kesehatan keluarganya.
1.3.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan Khusus
Mengetahui konsep tentang keluarga
Mengetahui definisi keluarga baru menikah
Mengetahui karakteristik keluarga baru menikah
Mengetahui tahap perkembangan pada keluarga baru menikah
Mengetahui tugas perkembangan keluarga baru menikah
Mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada keluarga baru
menikah
7. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga baru menikah
1.4 Manfaat
1. Sebagai masukan bagi mahasiswa keperawatan dan perawat komunitas
dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas kepada
keluarga baru menikah.
2. Sebagai referensi pengetahuan bagi pembaca dan keluarga baru
menikah tentang masalah yang mungkin timbul pada keluarga baru
menikah dan asuhan keperawatan keluarga baru menikah
2|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3|Page
2.1 Keluarga
2.1.1 Definisi
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (UU. No 10, 1992).
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masingmasing (Friedman 1998).
Whall (1986) dalam analisis konsep tentang keluarga sebagai unit
yang perlu dirawat, ia mendefinisikan keluarga sebagai kelompok yang
mengidentifikasikan diri dengan anggotanya yang terdiri dari dua individu
atau lebih yang asosiasinya dicirikan oleh istilah istilah khusus, yang
boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang
berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka
sebagai sebuah keluarga.
Hariyanto (2005) keluarga menunjuk kepada dua orang atau lebih
yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan
yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa keluarga
2.1.2
4|Page
Karena keluarga merupakan unit dasar dari masyarakat. Unit dasar ini
memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan individu
individu yang dapat menentukan keberhasilan kehidupan individu tersebut.
Keluarga berfungsi sebagai buffer atau sebagai perantara antara
masyarakat dan individu, yakni mewujudkan semua harapan dan
kewajiban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan setiap anggota
keluarga serta menyiapkan peran anggotanya menerima peran di
masyarakat (Supriadi, 1999)
Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar baik yang
menyangkut kebutuhan fisik, psikologis maupun social. Sebuah keluarga
diharapkan dapat bertanggung jawab untuk memenuhi kewajibankewajibannya sebagai anggota masyarakat (Supriadi,1999).
Saat ini banyak kelompok-kelompok yang memiliki fungsi perantara,
namun keluarga tetap menjadi yang paling penting, karena keluargalah
yang memperhatikan secara total segi segi kehidupan anggotanya.
Prioritas tertinggi yang menjadi perhatian keluarga adalah kesejahteraan
anggotanya, kelompok lain seperti teman kerja, teman sekolah, majelis dan
LSM tidak menaruh perhatian secara keseluruhan hidup individu, mereka
sebatas satu segi seperti kerjasama, persahabatan, keterlibatan dalam
urusan sekolah atau pengajian atau produktivitas dan prestasi di sekolah
(Supriadi,1999)
Keluarga telah lama dipandang sebagai konteks yang paling vital bagi
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Keluarga memiliki pengaruh
penting terhadap pembentukan identitas dan konsep diri individu
individu yang menjadi anggotanya (Supriadi,2009)
5|Page
2) Fungsi
sosialisasi.
Keluarga sebagai
guru,
menanamkan
kenyamanan
Tipe Keluarga
Dalam Ilmu Sosiologi, keluarga digolongkan dalam dua tipe, yaitu
tipe keluarga tradisional dan non tradisional atau bentuk normative dan
non normative. Sussman (1974), Macklin (1988) menjelaskan tipe-tipe
keluarga sebagai berikut:
1) Keluarga Tradisional
a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri, dan anak. Biasanya dari
keluarga yang melakukan perkawinan pertama atau keluarga
dengan orang tua campuran atau orangtua tiri.
b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau
tidak ada anak yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga
dengan karier tunggal atau karier keduanya.
c. Keluarga dengan orang tua tunggal, biasanya
sebagai
6|Page
monogamy dengan
anak-anak
secara
bersama
Tahap
Perkembangan
Keluarga
(Duval)
(Sociologikal
Perspektive)
1. Keluarga baru menikah/pemula
2. Keluarga dengan anak baru lahir
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
5. Keluarga dengan anak remaja
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
7. Keluarga usia pertengahan
8. Keluarga usia tua
2.1.7
7|Page
8|Page
menghadapi
perpisahan
dengan
keluarga
yang mendasar
Saling menyesuaikan diri terhadap hal kecil yang bersifat
rutinitas. Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan terjadi
apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan
dari kebutuhan dan minat pasangan
9|Page
2.2.6
pasangan baru menikah itu sendiri, dimana pada pasangan baru menikah ini
adalah unit terkecil yang nantinya akan berkembang menjadi komunitas yang
luas lagi. Perawat menjadi seorang edukator, care giver, leader, dan advocad
untuk keluarga. Sebagai seorang perawat kita juga dapat menjadi seorang
konselor dimana kita dapat memberikan konseling pernikahan pada pasangan
dalam
menjalani
kehidupan
pernikahan
mereka.
Tujuannya
adalah
11 | P a g e
BAB III
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BARU MENIKAH
PADA TN.D DAN NY.J
Nama perawat
: Ns. B
Tanggal Pengkjian
: 23 Maret 2015
Jam Pengkajian
: 10.00 WIB
: Tn.D
: 31 tahun
: Islam
: SI Pertanian
: Belum Bekerja
: Jl.Raya Kemabang seri,km 14 Kec.Talang 4 Bengkulu Tengah
Komposisi Keluarga
No
1.
Nama
Tn.D
Jenis
Kelamin
L
Umur
31 thn
Status
KK
Pend.
S1
pertanian
Pekerjaan
Status
Kesehatan
Belum
punya
Sehat
pekerjaan
12 | P a g e
Ibu
2.
Ny.J
24 thn
Istri
SMA
rumah
Sehat
tangga
Genogram
Kerinci
Keterangan:
Dan
Dan
Bengkulu Tengah
: Laki-laki, Perempua
: Sudah Meninggal
: Tinggal Serumah
Tipe Keluarga
Tipe keluarga pemula atau baru menikah
Suku Bangsa
Keluarga Tn D berasal dari Kerinci sedangkan keluarga Ny.J berasal
dari Bengkulu Tengah. Ny.J mengatakan mempunyai kebiasaan
13 | P a g e
14 | P a g e
3. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga merupakan rumah orang tua Ny.J. Menurut
Ny.J rumah yang ditempatinya belum selesai dibangun bagian belakang. Kondisi
rumah masih terlihat berantakan karena baru seminggu yang lalu pasca
pernikahan. Antara rumah Ny.J dengan yang lainnya tidak terlalu dekat, berjarak
lebih kurang 2 meter. Kondisi ventilasi di rumah baik dan cukup karena setiap
kamar ada jendela atau ventilasinya. Sehingga cahaya yang masuk cukup dan
pertukaran udara sangat baik.
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Lingkungan dimana keluarga tinggal merupakan tempat hunian yang padat.
Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya kurang dari 2 meter. Ny.J
mengatakan tetangganya cukup ramah, baik, dan sangat kompak denagn berbagai
kegiatan. Mereka terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol diteras salah
satu rumah.
Jarak masjid sekitar 500 meter dari rumah Ny.J. Menurut Ny.J diseberang
jalan rumahnya ada tempat praktek bidan, sehingga apabila ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan, mereka pergi ke tempat praktek bidan
tersebut atau ke puskesmas yang berjarak 100 meter dari rumah Ny.J. Kegiatan
posyandu biasanya diadakan di posyandu terpadu yang jaraknya sekitar 100 meter
dari rumah Ny.J. Untuk fasilitas umum,lingkungan rumah Ny.J jauh dari
perkotaan.
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn.D Mengatakan mereka sejak menikah masih tinggal di rumah
Ny.J di Bengkulu tengah dan untuk saat ini belum ada rencana untuk pindah
rumah.
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.D mengatakan berinteraksi sangat baik dengan keluarga dan
masyarakat. Ny.J sering mengikuti pengajian majlis talim di desanya, begitu
15 | P a g e
hal
pengambilan
keputusan
Tn.D
bertanggung
jawab
untuk
sedangkan Ny.J sebagai istri/ibu rumah tangga. Peran Tn. D di dalam keluarga
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Menurut Tn.D ia selalu berusaha menjadi
suami yang baik. Tn.D pun tidak pernah mengambil keputusan sepihak, ia selalu
melibatkan Ny.J untuk memberikan masukan.
Nilai dan Norma Keluarga
Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai lembak karena mereka berdua
tinggal dilingkungan orang-orang lembak. Tn.D dan Ny.J merupakan pekerja
16 | P a g e
keras. Namun menurut Ny.J mereka sendiri tidak tahu yang seperti apa nilai
lembak sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik
maka mereka tidak akan melakukan hal itu.
5. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Tn.D dan Ny.J selalu berusahha saling memperlihatkan kasih sayang baik
anatar mereka berdua, maupun orang tua dari Ny.J. Mereka selalu berusaha
menerapkan komunikasi yang terbuka dalam segala hal, sehingga sampai saat ini
jarang terjadi masalah. Mereka tidak sungkan mengemukakan kebutuhankebutuhan dan perasaan-perasaan mereka.
Fungsi Sosial Keluarga
Ny.J mengatakan bahwa ia dan suaminya hidup bersama dan saling
menyesuaikan diri terhadap peran-peran dan fungsi-fungsi baru yang mereka
terima, termasuk peran suami istri. Dengan lingkungan sekitar, keluarga Tn.D
mudah berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan. Interaksi dan hubungan
dalam keluarga berjalan baik dan harmonis. Keluarga meyakini akan norma
keluarga sesuai dengan norma agama dan adat istiadat sehingga keluarga tetap
dalam keadaan harmonis dan sejahtera.
Dalam hal mengatur kebutuhan rumah tangga diserahkan kepada istri (Ny.J)
namun apabila nanti ada masalah yang sulit dan mendesak, mereka akan
membicarakan bersama. Kelaurga mengatakan, bila nanti mempunyai anak,
mereka akan mencoba menerapkan kedisiplinan kepada semua anak mereka.
Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.D saat ini belum memiliki anak, karena baru 1 minggu menikah.
Kedua pasangan suami istri ini berharap nantinya diberi dua orang anak, tetapi
mereka juga mengatakan terserah kepada Yang Kuasa mau memberi mereka anak
berapa, mereka akan bahagia.
17 | P a g e
Fungsi Ekonomi
Saat ini Tn.D belum memiliki pekerjaan. Jadi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari kedua pasangan ini, masih bergantung kepada orang tua. Sehingga
mereka memutuskan untuk tinggal bersama orangtua Ny.J.
Fungsi Perawatan Kesehatan
perawatan.
Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan: menurut keluarga makan teratur dan istirahat yang
cukup.
sosialnya yaitu dari keluarga besar dalam membantu mereka pada saat
membutuhkan pertolongan dikemudian hari.
Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga terutama Ny.J secara telah melakukan adaptasi disfungsional yaitu
pada saat banyak pekerjaan mempersiapkan pernikahan, dia sering lupa makan,
dan membiarkan menunda waktu makan, sehingga terjadi penurunan BB drastis
pada Ny.J.
7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Penampilan Umum
Saat ini Tn.D yang berperan sebagai kepala keluarga, terlihat sehat, cara
perpakaian rapi, kebersihan baik, postur badan sedang dengan BB: 48 kg
dan TB:165 cm.
TD:120/80 mmHg
RR:18 x/menit
N: 70 x/menit
Sedangkan Ny.J yang berperan sebagai seorang istri tampak kurus,
Pemeriksaan Kulit
Baik pada Tn.D maupun Ny.J, kulit terlihat bersih, warna kulit merata dan
berwarna putih, turgor kulit baik, tidak terdapat lesi, dan sensivitas baik.
Pemeriksaan Rambut dan Kulit Kepala
19 | P a g e
Pemeriksaan rambut pada Tn.D dan Ny.J yaitu: rambut dan kulit kepala
terlihat bersih, warna rambut hitam, tipis, tekstur halus, tidak terdapat lesi
di kepala.
Pemeriksaan Kuku
Pemeriksaan kuku pada Tn.D dan Ny.J yaitu: kuku bersih, rata dan tidak
terdapat kelainan.
Pemeriksaan Kepala
Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, kepala terlihat simetris, bentuk oval,
tidak ada lesi. Tidak ada kelainan pada arteri temporalis.
Pemeriksaan Muka
Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, wajah terlihat simetris, warna kulit
putih. Distribusi merata sesuai dengan warna kulit. Kekuatan otot temporal
cairan.
Pemeriksaan Mulut dan Tenggorokkan
Pada Tn.D dan Ny.J warna bibir terlihat normal tidak terdapat caries pada
Pemeriksaan Dada
Sistem Pernapasan
Pada Tn.D dan Ny.J, RR: normal (napas 24 x/menit, tidak menggunakan
otot bantu, tidak terdengar bunyi nafas tambahan).
Sistem Kardiovaskular
Pada Tn.D dan Ny.J, BJ: normal, BJ 1 dan BJ 2 terdengar, tidak ada BJ
tambahan.
20 | P a g e
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan pada Tn.D dan Ny.J, bising usus terdengar normal pada kuadrant
atas kanan, turgor baik.
Pemeriksaan Ekstrimitas
Pada Tn.D dan Ny.J, tidak ada gangguan fungsi maupun kelainan anatomis
8. Harapan Keluarga
Keluarga sangat berharap kepada team pelayanan kesehatan, agar tidak
memandang warna, jenis kelamin, status social, ekonomi dalam melayani
pasien/orang-orang
yang
butuh
pengobatan.
Serta
berharap
keluarga
Data
Data Subjektif:
Menurut
Etiologi
Ketidakmampuan
persiapan
pernikahan kesehatan
masalah
Masalah
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh sehingga terjadi
persiapan
pernikahan)
Data Objektif:
BB = 36 kg
TB = 157 cm
21 | P a g e
Ketidakmampuan
mengambil
memiliki pekerjaan
Tn.D mengatakan susah
keputusan
mendapatkan pekerjaan
untuk
melakukan tindakan
memiliki pekerjaan
pada Tn.D
yang tepat
pekerjaan
Data Subjektif:
Ketidakmampuan
mengenal
1 bungkus sehari
Tn.D tidak bisa
kesehatan
masalah
meninggalkan kebiasaan
merokok
Tn.D mengatakan terasa
seperti ada yang kurang
kalau tidak merokok
Data Objektif:
Tn.D merokok saat dikaji
22 | P a g e
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi penurunan
berat badan setelah pernikahan pada Ny.J b.d. ketidakmampuan mengenal
masalah kesehatan
2) Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada Tn.D b.d.
ketidakmampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3) Resiko tinggi terjadinya penyakit akibat merokok pada Tn.D b.d.
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan
2. Skoring Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga Baru Menikah
Dx 1: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga terjadi penurunan
berat badan setelah pernikahan pada Ny.J b.d. ketidakmampuan mengenal
masalah kesehatan
No
1.
Kriteria
Sifat masalah: actual
Skala
3
Bobot
1
Scoring
3/3x1=1
(tidak/kurang sehat)
Pembenaran
Masalah penurunan
berat
terlalu
banyak
pekerjaan
dalam
Kemungkinan
masalah
2/2x2=2
dapat
dirubah: mudah
untuk
mengatasi
masalah
yaitu:
3.
Potensial
masalah
2/3x1=2/3
yang teratur
Pola komunikasi yang baik
dalam keluarga
Masalah sudah berlangsung
belum terlalu lama, sekitar
23 | P a g e
Menonjolnya
masalah:
ini.
Masalah ada tapi dianggap hal
1/2x1=1/2
ada
4 1/6
Dx 2: Cemas terhadap masa depan karena belum memiliki pekerjaan pada Tn.D
b.d. ketidakmampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
No
5.
6.
Kriteria
Sifat
masalah:
Skala
3
Bobot
1
Scoring
3/3x1=1
Pembenaran
Cemas menjadikan Tn.D
actual (tidak/kurang
sehat)
Kemungkinan
masa depan.
Sumberdaya
masalah
2/2x2=2
dapat
di
keluarga
cukup kuat:
dirubah: mudah
Mertua saling
menghargai dan dapat
7.
Potensial
masalah
untuk
dicegah:
2/3x1=2/3
mengerti
Sistem dukungan sosial
keluarga kuat
Pola komunikasi
keluarga baik.
Jarak rumah dengan kota
terjangkau ( agak dekat).
sedang
Keluarga
belum
memanfaatkan
8.
Menonjolnya
masalah:
1/2x1=1/2
ada
perlu
ditangani
Total
lapangan
tapi
cemas
segera
4 1/6
24 | P a g e
Kriteria
Sifat
masalah:
Skala
2
Bobot
1
Scoring
2/3x1=2/3
ancaman kesehatan
Pembenaran
Merokok
dapat
mengakibatkan
masalah
untuk
berbagai
kesehatan
yang
baik
merokok
sangat
diantaranya
banyak
PPOM,
Kemungkinan
masalah
1/2x2=1
dapat
kanker paru.
Keluarga memiliki sumber
daya di antaranya:
Pola komunikasi yang
dirubah: sebagian
yang harmonis
Keluarga terutama Ny.J
mempunyai keinginan
agar Tn.D berhenti
merokok
Namun, kebiasaan
merokok ini sudah
sangat lama jadi susah
untuk dengan cepat
11.
Potensial
masalah
untuk
dicegah:
rendah
1/3x1=1/3
merubahnya
Perilaku merokok ini sudah
lama
Keluarga
Tn.D
tidak
memanfaatkan
lakukan.
pernah
fasilitas
25 | P a g e
Menonjolnya
masalah:
0/2x1=0
masalah
berhenti
merokok.
Keluarga tidak merasakan
adanya
tidak dirasakan.
untuk
Tn.D
masalah
selama
karena
ini
tidak
Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga
1.
2.
3.
Skor
4 1/6
4 1/6
26 | P a g e
Tujuan
Jangka Panjang
Jangka Pendek
nutrisi Setelah dilakukan Setelah
dilakukan
Dx. Keperawatan
Perubahan
kurang
dari intervensi
kebutuhan
tubuh keperawatan
sehingga
terjadi selama
penurunan
badan
pernikahan
Ny.J
berat
setelah
pada
b.d.
ketidakmampuan
mengenal
intervensi
selama
keperawatan
2x45
menit,
masalah
kembali penyebab
kesehatan
penurunan
BB
drastis
Menyebutkan
kembali tanda dan
gejala
penurunan
BB drastis
Menjelaskan
kembali
dampak
Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Kriteria
Standar
Respon Masalah penurunan BB Diskusikan bersama keluarga
verbal
adalah
jika terjadi
penurunan BB drastic.
Ajak
keluarga
untuk
penurunan BB dalam
menceritakan
penyebabwaktu cepat/singkat.
Penyebab penurunan BB
drastis
yang
lain
terjadinya
adalah
penurunan BB drastic.
asupan Menjelaskan pada keluarga
kurangnya
makanan,
penyebab
pola
tidak
(kurang
tidur/begadang),
penyakit-penyakit
tidur
baik
tanda
dan
gejala
akibat
penurunan BB drastic.
Jelaskan pada keluarga dampak
dari penurunan BB drastic
jika berkelanjutan.
Berikan kesempatan keluarga
tertentu.
Tanda
dan
bertanya.
gejala Bantu
keluarga
untuk
penurunan BB drastis
mengulangi apa yang telah
adalah badan terlihat
didiskusikan atau dijelaskan
27 | P a g e
2. Mengambil keputusan
untuk
mengatasi
Respon
verbal
penurunan BB drastis
lain-lain.
Keluarga
mengatakan Jelaskan
keputusannya
mengatasi
dalam
penurunan
pada
mengenai
keluarga
tindakan
yang
menangani
masalah
penurunan BB drastic.
Beri pujian atas keputusan yang
diambil
untuk
mengatasi
Cemas
intervensi
belum
selama
pekerjaan
memiliki keperawatan
pada selama
dilakukan
Respon
keperawatan
verbal
2x45
menit,
Cemas
Ny.J.
adalah Diskusikan bersama keluarga
mekanisme
yang
Jelaskan
kepada
keluarga
digunakan tubuh untuk
dampak akibat cemas yang
mengatasi stress.
Kecemasan
berlebihan
jadi
dan
berkelanjutan.
pada
tak Jelaskan
mengenai
terkendali,
kemungkinan
bisa
keluarga
tugas
28 | P a g e
keputusan
untuk menghilangkan
dampak
yang tepat
cemas
cemas/berkurang.
menandakan
tahap ini.
pada
keluarga
yang disebut Anxiety Jelaskan
masalah-masalah yang terjadi
Disorder
sebagai
Menjelaskan
karena
penyakit
pada
dampaknya.
tahap
perkembangan
untuk
mencegah
terjadinya
gangguan
cemas
parah,
yang
Respon
verbal
lebih
Keluarga
benar.
menyatakan Jelaskan
mengenai
keluarga
dan
saling
menghargai.
misalnya
kunjungan
yang
peluang-peluang kerja.
tindakan
terlihat kecewa.
Bimbing dan motivasi keluarga
memanfaatkkan
Resiko
keluarga
dengan
3.
pada
dilakukan
2x45
menit,
diambil
Respon
verbal
Ketergantungan
adalah
untuk
mengatasi
menyebabkan
tentang
pengertian
29 | P a g e
akibat
pada
merokok keperawatan
Tn.D
b.d. 2x45
ketidakmampuan
mengenal
kesehatan
menit
selama 1 minggu,
masalah diharapakan
keluarga mampu
keluarga mampu
1. Mengenal bahaya atau
penyakit lanjut akibat
merokok.
Pengertian
ketergantungan
mencegah resiko
terjadinya
penyakit
akibat
merokok
pada
Tn.D
rokok
Penyebab
ketergantungan
4
baik
yaitu:
1. Keluarga:
rumah.
2. Kepribadian:
ketergantungan
rokok
dapat
penyebab
seseorang
figure merokok di
perokok
ketergangungan.
Jelaskan pada keluarga tentang
biasanya
tidak dimengerti.
membuat Bimbing
keluarga
untuk
orang lebih percaya
mengulangi apa yang telah
diri,
rokok
bisa
didiskusikan atau dijelaskan.
dijadikan teman bagi Beri pujian atas kemampuan
orang yang introped.
3. Kelompok/teman:
takut tidak diterima
oleh
sering
keluarga
kembali
menyebutkan
apa
yang
telah
kelompok,
mendapat
besarnya
30 | P a g e
mendapatkan
rokok
dan
harga
dengan
gangguan:
dilakukan
Respon
social.
Keluarga
rumah
verbal
keputusanya
kunjungan
mengatakan Jelaskan
untuk
dapat
mengambil
keputusan
mencegah
Tn
kepada
keluarga
untuk
untuk
Dedi
merokok.
Bimbing dan motivasi keluarga
mengurangi rokok.
mengatasi
ketergantungan rokok.
Beri pujian atas keputusan yang
diambil
mencegah
3. Setelah
dilakukan
Verbal
menjelaskan
cara
untuk
ketergantungan
Keluarga
keluarga
tentang
mencegah
atau
31 | P a g e
membantu
untuk
atau
Tn.Dedi
mengurangi
rokok Demonstrasikan
mengurangi
berhenti
memberikan dukungan
merokok.
dan
perhatian
pada
kepada
keluarga tentang:
Cara berkomunikasi yang
efektif
Cara
memberikan
dukungan.
akan berhenti total atau Beri kesempatan keluarga untuk
berhenti sedikit demi
sedikit.
Keluarga
menyebutkan
dapat
mendemonstrasikan kembali
cara membantu mengurangi
membantu
Tn.D
mengurangi
atau
menanyakan
hal-hal
yang
tidak
jelas
atau
tidak
berhenti merokok.
dimengerti.
Keluarga
dapat Beri pujian keluarga atas
mendemonstrasikan
keberhasilan tindakan yang
kembali dengan benar
dilakukan keluarga.
tentang:
Cara berkomunikasi
yang efektif
Cara
memberikan
4. Setelah
kunjungan
menit,
dilakukan Respon
dukungan.
Keluarga
3x35 verbal,
menyebutkan
keluarga psikomotor,
memodifikasi:
dapat Diskusikan
cara
tentang
lingkungan
dengan
keluarga
modifikasi
yang
dapat
32 | P a g e
untuk kunjungan
membantu
mengurangi
berhenti
Lingkungan
yang
rumah
tidak
atau diduga.
teman
merokok
menghindari tempat-
mencegah
mengijinkan
terjadinya
merokok.
yaitu:
perokok,
tempat
akibat
menghindari teman-
fisik
yang
orang
bebas merokok.
Lingkungan psikologis
yaitu: buat lingkungan
mencegah
penyakit
akibat
merokok.
Motivasi keluarga untuk dapat
menata
lingkungan
rumah
atau
untuk
berhenti
mencegah
yang nyaman.
Keluarga
penyakit.
dapat Beri pujian
memodifikasi
lingkungan
atas
penataan
yang
telah
keluarga penurunan BB
Implementasi
Mendiskusikan bersama
drastic.
Mengajak keluarga untuk
menceritakan penyebab-
Evaluasi
Subjektif:
Ny.J mengatakan ia sekarang mengerti mengenai
33 | P a g e
setelah
pada
pernikahan
Ny.J
b.d.
ketidakmampuan
mengenal
kesehatan
masalah
Objektif:
penurunan BB drastic.
Menjelaskan pada keluarga
drastis
Ny.jeni sebelumnya menganggap bukan masalah
penurunan BB drastic.
Menjelaskan pada keluarga
keluarga bertanya.
Membantu keluarga untuk
Planning:
ini.
Membimbing dan memotivasi
keluarga untuk mengambil
keputusan dalam menangani
masalah penurunan BB drastic
34 | P a g e
pekerjaan
Tn.D
b.d.
cemas.
Menjelaskan kepada keluarga
ketidakmampuan
mengambil keputusan
berkelanjutan.
Menjelaskan pada keluarga
untuk
melakukan
Subejektif:
Tn.D mengatakan ia sekarang mengerti tentang
pengertian cemas.
Tn.D mengatakan ia telah memahami dampak dari
Objektif:
Analisa:
Planning:
35 | P a g e
kecewa.
Membimbing dan memotivasi
keluarga untuk mengambil
keputusan dalam menangani
masalah.
Memberikan pujian atas
keputusan yang diambil untuk
mengatasi masalah cemas pada
Resiko
terjadinya
tinggi
penyakit
b.d.
Tn.D
Mendiskusikan bersama
ketergantungan.
Menjelaskan pada keluarga
ketidakmampuan
mengenal
masalah
Subjektif:
Tn.D mengatakan ia sekarang mengerti mengenai
ketergantungan merokok.
Tn.De mengataka ia sekarang mengerti tentang dampak
kesehatan
kepribadiannya.
Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
tentang hal yang tidak
dimengerti.
Membimbing keluarga untuk
merokok.
Tn.D menjelaskan kembali tentang dampak/akibat dari
merokok.
Tn.D yang awalnya belum antusias saat dijelaskan
36 | P a g e
kemampuan keluarga
melontarkan pertanyaan-pertanyaan.
Analisa:
Keluarga sudah mengetahui akibat/dampak dari merokok,
didiskusikan.
Menjelaskan kepada keluarga
merokok.
Membimbing keluarga untuk
merokok.
Membimbing dan memotivasi
keluarga untuk mengambil
keputusan dalam mengatasi
ketergantungan rokok.
Memberikan pujian atas
keputusan yang diambil
keluarga untuk mencegah
ketergantungan rokok pada
Tn.D.
Menjelaskan pada keluarga
tentang cara mengurangi atau
37 | P a g e
dukungan.
Memberikan kesempatan
keluarga untuk
mendemonstrasikan kembali
cara membantu mengurangi
dimengerti.
Memberikan pujian keluarga
atas keberhasilan tindakan
38 | P a g e
merokok.
Memotivasi keluarga untuk
dapat menata lingkungan
rumah baik fisik maupun
psikologis yang dapat
membantu Tn.D mengurangi
atau berhenti merokok untuk
mencegah penyakit.
Memberikan pujian atas
penataan lingkungan yang
telah dilakukan oleh keluarga.
.
39 | P a g e
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Keluarga adalah unit terkecil komunitas yang berpengaruh besar dalam proses
pembentukan masyarakat. Keluarga yang notabene juga dibentuk dari berbagai
individu, dimana memerlukan berbagai tahapan adaptasi, dan mempunyai beberapa
tugas sesuai dengan tahapannya demi mencapai keluarga yang sejahtera, perlu
mendapatkan tambahan pengetahuan dari tenaga kesehatan (perawat keluarga).
Pengetahuan disini dimaksudkan untuk memberi arahan tentang teori keluarga yang
ideal dan membantu keluarga membuat keputusan untuk merealisasikan keluarganya
menuju keluarga yang ideal tersebut.
Keluarga yang baru menikah tidak mudah menjalani hubungan dalam memulai
babak baru dalam kehidupan mereka. Banyak masalah yang akan dihadapi, dari
kurangnya adaptasi dari masing-masing pasangan yang baru menikah diakibatkan
karena masa penjajakan yang kurang ataupun tingkat ego masing-masing pasangan
yang masih tinggi. Selain itu masalah komunikasi dari tiap pasangan diakibatkan
hubungan jarak jauh dari suami yang bekerja di luar kota bisa menambah masalahmasalah yang akan dihadapi oleh pasangan yang baru menikah.
Berdasarkan konsep keluarga sesuai dengan tahapannya, ada lima pokok tugas
keluarga yang harus terpenuhi. Apabila tidak terpenuhi salah satu atau lebih tugas
tersebut, timbul masalah keluarga yang akan mengganggu proses dinamis keluarga.
Dari tahapan keluarga apapun (dari baru menikah sampai lanjut usia), lima tugas
keluarga tersebut tetap harus terpenuhi.
Dalam pembahasan ini, berfokus pada tahapan keluarga yang baru menikah,
dimana ada 2 pasang individu yang memasuki kehidupan baru. Untuk tahapan
keluarga ini mempunyai beberapa tugas perkembangan keluarga menurut Spradley,
antara lain: membina hubungan intim dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan
bersama, membina hubungan dengan keluarga lain, merencanakan anak-KB, dan
menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menjadi
40 | P a g e
Tn.D juga memiliki kebiasaan buruk yaitu merokok. Kebiasaan ini sudah
41 | P a g e
yang harus dilakukan supaya keadaan itu tidak berlanjut (pemaparan lebih lengkap
dapat dilihat di tabel intervensi). Jadi diharapkan gangguan perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh yang dialami Ny.J dapat segera teratasi.
Harapannya setelah intervensi yang kami berikan keluarga dapat mengatasi
permasalahannya dengan baik. Dengan begitu keluarga dapat memenuhi tugas
keluarga pada umumnya dan tugas perkembangan keluarga pada khususnya sehingga
tujuan tercapainya keluarga sehat dapat terwujud.
42 | P a g e
B3 ( Brain )
B5 ( Bowel )
B6 ( Bone )
Penurunan suplai
Penurunan suplai
Aliran darah ke
Proses peradangan
O2 dalam darah ke
O2 ke otok
pencernaan menurun
paru
jantung
Iskemik otot jantung
Hipoksia Serebral
B2 ( Blood )
Obstruksi jalan
Peningkatan cardiak
nafas
output
Disorientasi
Produksi HCL
meningkat
Mual dan muntah
Suplai O2 tak
seimbang
keseluruh jaringan
Perfusi
43 | Pjaringan
age
menurun
Penurunan kesadaran
Peningkatan
pengembangan paru
Takikardi
MK: Gangguan
Dipsnea
Pertukaran Gas
Anoreksia
MK: Resiko
cidera
Metabolism
dari kebutuhan
menurun
tubuh
MK: Gangguan
Intoleransi Aktivitas
MK: Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
44 | P a g e
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ketika dua orang diikat dalam ikatan perkawinan, perhatian mereka adalah menyiapkan
suatu kehidupan awal yang baru. Sumber-sumber dari dua orang digabungkan, peran-peran
mereka berubah, dan fungsi-fungsi baru pun diterima (Wahit Mubarak, 2005). Perubahan peran
dasar terjadi dalam perkawinan pertama dari sebuah pasangan, karena mereka pindah dari rumah
orang tua mereka ke rumah mereka yang baru. Bersamaan dengan itu, mereka menjadi anggota
dari tiga keluarga, yaitu: menjadi anggota keluarga asal masing-masing disamping keluarga
mereka sendiri yang baru saja terbentuk.
Ciri-ciri keluarga, antara lain sebagai berikut: Diikat tali perkawinan, ada hubungan darah,
ada ikatan batin, tanggung jawab masingmasing, ada pengambil keputusan, kerjasama diantara
anggota keluarg, interaksi, dan tinggal dalam suatu rumah.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap keluarga pemula yaitu: membangun perkawinan,
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, membina hubungan dengan keluarga
lain: teman dan kelompok social, serta merencanakan penambahan anggota baru
(mempersiapkan menjadi orangtua), mendiskusikan rencana punya anak
5.2 Saran
Kami berharap setelah intervensi yang kami berikan keluarga dapat mengatasi
permasalahannya dengan baik. Dengan begitu keluarga dapat memenuhi tugas keluarga pada
umumnya dan tugas perkembangan keluarga pada khususnya sehingga tujuan tercapainya
keluarga sehat dapat terwujud.
45 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Asuhan keperawatan Keluarga.
http://ppnilumajang.wordpress.com/asuhan-keperawatan-keluarga/. Tanggal akses 7 Mei
2015.
Anonim. Contoh Format Askep Keluarga.
http://ppnilumajang.wordpress.com/contoh-format-askep-keluarga/. Tanggal akses 7 Mei
2015.
Erfandi. 2008. Konsep Keluarga.
http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/04/konsep-keluarga/. Tanggal akses 7 Mei
2015.
Fikriansyah, Dedy. 2013. Askep Keluarga Dengan Pasangan Baru.
http://bloggingdedyjimbo.blogspot.com/2013/12/askep-keluarga-dengan-pasanganbaru.html. 17 April 2015.
Ilham. 2009. Konsep Dasar Keluarga.
http://healthreference-ilham.blogspot.com/2009/03 /konsep-dasar-keluarga-dan-tbc.html.
Tanggal akses 8 Mei 2015.
Ivoniezahra. 2008. Adaptasi Seumur hidup.
http://familycommunication.multiply.com/journal/item/7/ADAPTASI_SEUMUR
_HIDUP/. Tanggal akses 7 Mei 2015.
Ude, Asriani. 2013. Askep Keluarga Baru Nikah.
http://udeasriani.blogspot.com/2013/02/askep-keluarga-baru-menikah.html.
17
April
2015.
46 | P a g e
47 | P a g e
48 | P a g e