Vous êtes sur la page 1sur 29

ABORTION

Vania Amanda Putri


1210211200
Tutorial D3, FKUPNVJ12

Definisi Abortus
Penghentian proses kehamilan baik secara

tidak disengaja ataupun yang disengaja


yang terjadi pada usia gestasi < 20 minggu
atau/dengan berat janin < 500 gram
Aborsi Awam Induksi penghentian
kehamilan untuk menterminasi janin
Keguguran/Miscarriage kematian janin
yang terjadi secara spontan sebelum
kondisi janin dapat hidup/viable
Sering disebut juga sebagai early
pregnancy loss
Epidemiologi :

Klasifikasi Abortus
Abortus

Abortus
Spontan

Abortus
Provokat
us

Abortus
Medicina
lis/Thera
pica

Abortus
Kriminali
s

ABORTUS SPONTAN

Definisi
Persalinan/evakuasi janin dengan onset

tiba-tiba/spontan, sebelum usia gestasi


mencapai 20 minggu, tanpa adanya
tindakan medis/mekanis untuk
mengosongkan uterus
Awam keguguran / miscarriage
WHO : kondisi tidak dapat bertahannya
konsepsi sebagai embrio/janin seberat
500 gram atau usia gestasi 20-22
minggu
Setiap kehamilan yang berakhir secara
spontan sebelum janin dapat bertahan

Epidemiologi
80% kasus terjadi pada usia gestasi 12

minggu
Insidensi >> pada kehamilan dengan
ibu berusia < 20 tahun dan usia < 40 tahun
31% kehamilan gagal setelah implantasi

Faktor Resiko dan Etiologi

Etiologi

Faktor
Janin

Faktor
Ibu

Faktor Janin

Faktor Ibu

Kelainan Janin :

Menyebabkan

kelainan dalam
tumbuh kembang
zigot, mudigah,
janin & plasenta
Bisa menyebabkan
terjadinya Blighted
Ovum
2 bentuk kelainan :
Aneuploidi
Euploidi

Infeksi selama kehamilan


Penyakit penyerta
Gangguan Nutrisi
Faktor Gaya Hidup dan Lingkungan
Faktor Imunologis
Trauma
Gangguan Lokal Organ Reproduksi
Faktor Resiko Lain

Klasifikasi
Abortus Imminens
Tahap awal, terdapatnya ancaman untuk mengalami

abortus dengan kemungkinan janin yang masih


dapat diselamatkan
Abortus Insipiens
Abortus dengan hasil konsepsi yang berada dalam

proses pengeluaran dan tidak dapat terselamatkan


Berdasarkan proses pengeluarannya :
Complete Abortion
Incomplete Abortion

Missed Abortion
Kondisi hasil konsepsi yang telah mati yang masih

tertahan didalam cavum uteri 2 bulan


Abourtus Habitualis
Abortus spontan yang terjadi 3 kali berturut-turut

Manifestasi Klinis
Symptoms

Signs

Perdarahan Pervaginam
Nyeri dan Rasa Kram
Hilangnya keluhan-keluhan

kehamilan

Cek asal perdarahan, ostium uteri

externa dan portio


- Cervcal Motion Tenderness
- Bulging dan Nyeri pada Cavum

douglasi
Bisa juga asimptomatik Missed

Abortion

- Massa adneksa
Uk. Uterus >> kecil dari yang

seharusnya

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG
Cek kondisi janin viable/nonviable
Cek ada tidaknya gestasional sac dan fetal echo

Pemeriksaan Laboratorium
Darah Lengkap
Kadar -hCG

Pemeriksaan Lain dengan Indikasi


Kadar hormon : progesteron, prolaktin, tiroid
FDP septic abortion yang beresiko untuk DIC
Biopsi jika curiga keganansan
Pemeriksaan mikrobiologi untuk septic abortion

Abortus Imminens
Perdarahan pervaginam ringan-sedang tanpa

pengeluaran jaringan, yang dapat disertai dengan


fluxus +
Bisa disertai dengan nyeri/kram derajat ringan
Pada pemeriksaan fisik ostium cervikalis externum
tertutup
Ukuran uterus masih sesuai dengan usia kehamilannya
Hasil USG menunjukan kehamilan yang masih
viable, terdapat fetal echo
Tata Laksana Tindakan pencegahan terjadinya

ekspulsi dari hasil konsepsi.

Incomplete Abortion
Perdarahan pervaginam continue sedang-

berat, dengan riwayat adanya pengeluaran


jaringan pada saat perdarahan.
Disertai dengan rasa nyeri/kram yang
cukup hebat
Pada pemeriksaan fisik ostium uteri
externum terbuka
Pada USG masih ditemukan sisa jaringan
hasil konsepsi dalam uterus, tidak ada fetal
echo
Tata Laksana stabilisasi hemodinamik,

Diagnosis & DDx


Menyesuaikan

dengan alur Dx!


Menurut kriteria
WHO jika
terdapat min. 2 GK
suspect aborsi, :
Perdarahan

pervaginam
Riwayat
amenorrhea
sebelumnya
Nyeri abdomen
bawah/suprapubic

DDx Berbagai kondisi yang dapat

menimbulkan keluhan perdarahan


pervaginam :

KET
Mola Hidatidosa
Trauma Vagina
Keganansan : Ca

Seviks, Myoma,
Leiomioma
Polip endocerviks
Dsb.

Tata Laksana
Melalui alur algoritma management abortus

spontan
Meliputi terapi nonfaramakologi,
farmakologi dan tindakan bedah definitif
Evaluasi preferensi terapi :
Keberhasilan bergantung pada bentuk aborsi
Terapi konservatif hanya dianjurkan pada

abortus inkomplete
85% kasus mengalami abortus komplit dalam
7 hari dengan pemberian PG secara
PO/intravagina
Tindakan kuretase 100% keberhasilan

Nonfarmakologi

Farmakologi
IVFD untuk stabilisasi hemodinamik

Prostaglandin Agent

Misoprostol 200-600

mcg

Pasien diistirahatkan
Diet tinggi kalori, tinggi protein
Jaga dan tingkatkan higinitas

genitalia pembersihan vulva >


2x/hari dengan air hangat bersih

10 IU dalam dextrose

5%
Derivat ergot alkaloid

Ergometrin 0,2 -0,5

ml IM

Tindakan Terpilih Suction D&C

Tindakan Bedah

Oksitosin

Antibiotic

PP, Ampicilin,

Strptomisin

Tranquilizer Agent

Phenobarbital

3x30mg PO

Tablet Fe

Sulfas Ferrosus 600-

1000mg

Dilation
and Curretage
(D&C)
Dilakukan pendekatan
transcerviks
Dilatasi
dapat
Lakukan
dilatasi
Tindakan evakuasi
dilakukan dengan
kehamilan

3 cara :
Mekanis
Menggunakan

Alat medis
mekanik
Dilator hegar,
hank, pratt
Higroskopis
Alami atau

sintetik
Membuka cerviks
secara
Medis

Tindakan kuretase dapat dilakukan

dengan 2 cara :

Kuretase Tajam
Pengerokan keluar
secara mekanis
Menggunakan cunam
Kuretase Hisap
Disebut sebagai

vakum
Lebih cepat dan
mudah

Komplikasi dan Prognosis


Komplikasi yang dapat terjadi meliputi :
Syok hipovolemia akibat perdarahan
Anemia
Sepsis, DIC
Reaksi Autoimun
Perforasi
Infeksi Sekunder

Prognosis bergantung pada bentuk dari abortus

spontannya
Semakin cepat diketahui dan dihindari
komplikasinya semakin baik
Beberapa kasus dapat berakibat pada
terjadinya abortus habitualis

ANY QUESTION?
THANK YOU

Vous aimerez peut-être aussi