Vous êtes sur la page 1sur 18

PERANCANGAN BALOK - SRPMK

Perancangan elemen balok SRPMK meliputi: 1) perancangan kebutuhan tulangan pokok


(tulangan positif dan negatif) untuk daerah tumpuan dan lapangan (positif), kemudian 2)
menghitung momen kapasitas balok dan 3) menghitung kebutuhan tulangan geser sepanjang
bentang.

Contoh-1:
Diketahui sebuah balok yang merupakan bagian dari suatu struktur portal beton bertulang
SRPMK mendukung distribusi momen akibat beban terfaktor seperti gambar-gambar di bawah
ini (terhitung dari as-as portal). Gaya aksial terfaktor balok sebesar 575,6 kN dan torsi sebesar
47,49 kN. Kolom yang digunakan berukuran 70x70 cm, sedangkan ukuran balok diperkirakan
sebesar 400/800 mm. Distribusi beban pada lantai (termasuk berat sendiri balok) sebesar 9,90
kN/m (beban mati) dan 4,5 kN/m (beban hidup). Beton dirancang dengan mutu fc = 35 MPa,
tulangan utama dirancang dengan diameter 22 mm dari baja ulir mutu fy = 400 MPa sedangkan
sengkang menggunakan diameter 12 mm dari baja polos mutu fy = 240 MPa dan tebal selimut
beton 40 mm. Rancanglah penulangan balok tersebut.
537

475

290

331

Gambar diagram
momen akibat
beban terfaktor

7.000 mm

Langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan dimensi dan jumlah tulangan


dalam SRPMK adalah :
a) Pembatasan umum :
ln 4d
Gaya aksial terfaktor (Pu) 0,1 fc.Ag
Dengan :
ln = bentang bersih,
Analisis dan Perancangan Balok_1

= tinggi efektif balok.

b) Pembatasan dimensi
0,3h

250 mm

bk + 1,5h

dengan :
b = lebar balok,
bk = lebar kolom,
h = tinggi balok
c) Pembatasan tulangan
Tulangan atas atau tulangan bawah As harus memenuhi :
f 'c bd

As

4 fy
1,4
bd
fy

0,025b.d

Minimum dua buah tulangan menerus pada masing-masing bagian atas dan bawah.
d) Pembatasan momen dukung
Pada ujung-ujung balok, Mu+ 0,5 MuPada sembarang tempat sepanjang balok,
Mu- atau Mu+ 0,25Mu- terbesar pada ujung balok

Mkap-

Mkap -

Mkap-

Mkap+

Mkap+

Mkap+

Mkap(1/2)Mkap-

(1/4)Mkap(1/4)Mkap-

Mkap(1/2)Mkap-

Gambar 1. Penyebaran momen ultimit (Mu) pada sembarang tempat pada balok

Analisis dan Perancangan Balok_1

e) Menghitung kekuatan maksimum untuk penampang bertulangan tunggal dengan langkah


sebagai berikut :
600d
600 + f y

cb

Ccb

= TSb

ab = cb/

0,85. fc.ab,b = Asb. fy


Asb

0,85. f c '.ab.b
fy

Agar balok bersifat daktail, maka harus memenuhi syarat 3.E.59.


As maks 0,75. Asb
Mn1

; As maks = As1 = (As As)

= As1. fy(d a)

Jika Mu < Mn1/ balok dengan tulangan tunggal, dan


Jika Mu > Mn1/ balok dengan tulangan rangkap
f) Jika Mu > Mn1/, maka menghitung momen nominal yang terjadi dengan syarat As = 2As.
Jika tulangan tarik atau tekan telah leleh (s y), maka :
Cc + C s = Ts

0,85 f 'c a.b + As '. f y = As . f y

As = 2 As '
As ' = 0,85. f 'c .a.b / f y
M n = Cc (d a / 2) + C s (d d ' )
Mu

= 0,85. f 'c .a.b(d a / 2) + As '. f y (d d ' )

Subsitusi Persamaan 3.E.62 dan 3.E.64.


(0,85. f 'c .a.b.(2d a / 2 d ' )) M u / = 0
(0,425. f 'c .b)a 2 ( f 'c .b.(1,7d 0,85d ' ))a M u / = 0
Maka dengan pers. A, B, C, nilai a didapatkan.
Bila tulangan tekan belum leleh (s< y) maka fs = (c d)/c.Es.0,003, sehingga nilai a
dapat dicari dengan persamaan pangkat 3 nilai c
Cc + C s = Ts
0,85 f ' c a.b + As '. f s ' = As . f y
As = 2As'
Analisis dan Perancangan Balok_1

c d'
0,85. f ' c . 1 .b.c + As '
.600 = .2 As '. f y
c
0,85. f ' c . 1 .b.c 2 = 2 As '.c. f y 600 As ' c + 600 As ' d '

0,85 f ' c . 1 .b.c 2


As ' =
2 f y c 600c + 600d '

Momen nominal yang terjadi :


M n = Cc (d a / 2) + Cs (d d ' )

Mu

= 0,85. f 'c .1.c.b(d

1.c

c d'
) + As '.600
( d d ' )
2
c

(0,425. f 'c .1 .b)c 3 + (0,85. f 'c .1.b.d )c 2 + 600 As ' (d d ' )c


2

Mu

600 As ' d ' (d d ' ) = 0

Dengan subsitusi persamaan 3.E.67 dan 3.E.66, maka didapat persamaan berikut :

M u (600 2 f y ) 600M u d '


c
= 0
(255 0,85 f y ) 1 c 3 + (1,7 df y 255 1 d '510d ' )c 2 + 510d ' 2 +

. f ' c .b. 1 . f ' c .b. 1

Dari persamaan pangkat 3 tersebut, maka diperoleh nilai c, sehingga a dapat dihitung
dengan rumus :
a

= 1 c

Mn

= 0,85.fc.a.b. (d a) + As. fs.(d d)

Mr

= .Mn Mu

1. Perancangan dimensi balok

Pada umumnya dimensi balok dapat diperkirakan berdasarkan bentangnya, diambil antara 1/12
s/d 1/10 panjang bentang. Untuk soal ini diambil tinggi dan lebar balok 750 x 450 mm.

2. Cek persyaratan elemen lentur

(Pasal 23.3.1 SNI 03-2847-2002)


a. Pu 0,1. Ag . f c' ; 0,1. Ag . f c' = 0,1.750.450.30 = 1012500 N = 1012,5 kN
575,6 kN 1012,5 kN
b. l n 4.h
l n = 7200 (1/2.700) - (1/2.700) = 6500 mm ; 4h = 4x750 = 3000 mm
6500 3000..OK

Analisis dan Perancangan Balok_1

c.

bw
b
450
0,3 ; w =
= 0,6
h
h
750

0,6 0,3..OK
d. bw 250 mm dan bw bc + 3 / 4.h
bc + 3 / 4.h = 700 + 3 / 4.750 = 1225 mm

450 250 dan 450 1225..OK

3. Penulangan lentur (momen negatif)

a). Perhitungan kebutuhan penulangan


Dipakai tulangan pokok diameter 25 mm (fy = 400 MPa), sengkang 10 mm (fy = 240 MPa)
dan tebal selimut beton 40 mm.
Tinggi efektif (d) = 750 30 10 .25 (asumsi tulangan 1 lapis)
= 687,5 mm
1) Mencari letak garis netral :
Mn =

Mu

537,576 x10 6
= 671970000 N
0,8

M n = 0,85. f c' .a.bw .(d 1 / 2.a ) = 0,85. f c' . 1 .c.bw .(d 1 / 2. 1 .c )

671970000 = 0,85.30.0,85.c.450.(687,5-1/2.0,85.c)
4145,34375 c2 6705703,125 c + 671970000 = 0
Didapat nilai c = 107,330 mm
2) Cek tegangan tulangan baja :

s =

d c
687,5 107,330
. cu =
.0,003 = 0,01622
c
107,330

f s = E s . s = 2.10 5.0,01622 = 3243,286 MPa > f y = 400 MPa

Dipakai nilai f s = 400 MPa


3) Kebutuhan tulangan :
0,85. f c' .0,85.c.bw 0,85.30.0,85.107,330.450
As =
=
= 2617,175 mm 2
fs
400
Tulangan minimum :
As min 1 =

1,4.bw .d 1,4.450.687,5
=
= 1082,8125 mm2
400
fy

Analisis dan Perancangan Balok_1

As min 2 =

f c'
4. f y

.bw .d =

30
.450.687,5 = 1059,0729 mm2
4.400

Tulangan maksimum :

As maks 1

0,85. 1 . f c'
= 0,75.
fy
= 0,75.

600

600 + f
y

.bw .d

0,85.0,85.30 600
2

.450.687,5 = 7543,916 mm
400
600 + 400

As maks 2 = 0,025.bw .d = 0,025.450.687,5 = 7734,375 mm2


Karena As min < As < As maks maka nilai As = 2617,175 mm2 yang dipakai, dengan
menggunakan tulangan tunggal ( As < As maks )
Jumlah tulangan yang dibutuhkan :
n=

As
2617,175
=
= 5,334 buah
2
/ 4.d b / 4.25 2

dipakai jumlah tulangan 6 diameter 25 mm untuk tulangan tarik


As = 6. / 4.25 2 = 2943,75 mm2
4) Cek jarak pemasangan horizontal (dipakai jarak antar tulangan 25 mm)
(6.25) + (6-1).25 + (2.10) + (2.40) = 375 mm < bw
Tulangan satu lapis dapat dipakai sehingga asumsi nilai d untuk 1 lapis tulangan dapat
terpenuhi.
b) Perhitungan kapasitas momen
1) Kapasitas momen negatif
Perhitungan kapasitas momen didasarkan atas kuat leleh sebesar 1,25.fy = 1,25.400 =
500 MPa dan faktor reduksi = 1 .
Diasumsikan tulangan terdiri dari tulangan tekan dan tulangan tarik dan letak garis netral
diantara tulangan tarik dan tekan, untuk tulangan tekan dipakai syarat minimal dua
tulangan menerus = 2D25, tulangan tarik diasumsikan telah leleh sedangkan tulangan
tekan belum leleh.
a. Mencari letak garis netral

As (6 D 25) = 6. / 4.25 2 = 2943,75 mm2


As' (2 D 25) = 2. / 4.25 2 = 981,25 mm2
Analisis dan Perancangan Balok_1

d ' = h d = 750 687,5 = 62,5 mm


Persamaan keseimbangan momen :
C = T C c + C s = Ts

(0,85. f

'
c

c d'

. 1 .c.bw + As' .
. c .E s = As . f y
c

(0,85.30.0,5.c.450) + 981,25. c 62,5 .0,003.2.10 5 = 2943,75.500

9753,75 c2 883125 c 36796875 = 0


Didapatkan nilai c = 121,573 mm, d ' < c < d sehingga asumsi garis netral terletak
antara tulangan tekan dan tarik benar.
b. Cek tegangan baja tulangan :
fs =

d c
687,5 121,573
. s .E s =
.0,003.2.10 5
c
121,573
= 2793,011 MPa > fy = 500 MPa

Asumsi tulangan tarik leleh benar


f s' =

c d'
121,573 62,5
cu .E s =
.0,003.2.10 5
c
121,573
= 291,544 MPa < fy =500 MPa

Asumsi tulangan tekan belum leleh benar.


c. Kapasitas momen :
C c = 0,85. f c' .1 .c.bw = 0,85.30.0,85.121,573.450 = 1185796,98 N
121,573 62,5

c d'

C s = As' .
. c .E s = 981,25.
.0,003.2.10 5
c

121,573

= 286078,0202 N
Ts = As . f y = 2943,75.500 = 1177500 N
M c = C c .(c 1 / 2. 1 .c ) = 82892818,09 Nmm
M s' = C s .(c d ') = 286078,0202.( 121,573-62,5) = 16899613,92 Nmm
M s = Ts .(d c ) = 1177500.(687,5-121,573) = 666378519,6 Nmm

M kap
= M c + M s' + M s

= 82892818,09 + 16899613,92 + 666378519,6


Analisis dan Perancangan Balok_1

= 766170951,7 Nmm = 766 kNm


M kap > Mu

( Muneg = 537 kNm)

2). Kapasitas momen positif


Pada perhitungan kapasitas momen positif tulangan tekan menjadi lebih banyak dari
pada tulangan tarik (tulangan tarik berubah menjadi tulangan tekan dan sebaliknya) dan
bila jumlah luas tulangan tekan menjadi tulangan tarik tidak melebihi tulangan jumlah
luas maksimum (As maks) maka tulangan tekan (yang berasal dari tulangan tarik) tidak
perlu diperhitungkan.
As ' (6 D 25) = 6. / 4.25 2 = 2943,75 mm2
As' (2 D 25) = 2. / 4.25 2 = 981,25 mm2
As maks 1 = 7543,916 mm2 ; As maks 2 = 7734,375 mm2
As < As maks 1 dan

karena

As < As maks 2

maka

tulangan

tekan

(A )
'
s

tidak

ikut

diperhitungkan dalam perhitungan kapasitas momen positif.


a. Mencari letak garis netral (asumsi tulangan tarik leleh) :
C = T C c = Ts
0,85. f c' .1 .c.bw = As . f y

0,85.30.0,85.c.450 = 981,25.500
didapat nilai c = 50,301 mm
b. Cek tegangan baja tulangan :
fs =

d c
687,5 50,301
. cu .E s =
.0,003.2.10 5
c
50,301
= 7600,605 Mpa > 500 MPa

Asumsi tulangan tarik leleh benar


c. Kapasitas momen :
C c = 0,85. f c' . 1 .c.bw = 0,85.30.0,85.50,301.450 = 490625 N
Ts = As . f y = 981,25.500 = 490625 N
M c = C c .(c 1 / 2. 1 .c ) = 490625.(50,301-1/2.0,85.50,301)
= 14190430,56 Nmm
M s = Ts .(d c ) = 490625.(687,5 - 50,301) = 312625677,8 Nmm
Analisis dan Perancangan Balok_1

+
M kap
= M c + M s = 14190430,56 + 312625677,8 = 326816108,4 Nmm

M +kap = 326,8161084 kNm

3) Penulangan geser (sengkang)

Penulangan geser dapat dilakukan dalam beberapa cara seperti :


-

Sengkang vertikal

Jaringan kawat baja las yang dipasang tegak lurus terhadap sumbu aksial

Sengkang miring atau diagonal

Batang tulangan miring diagonal yang dapat dilakukan dengan cara membengkok batang
tulangan pokok balok ditempat-tempat yang diperlukan.

Tulangan spiral, dan lain-lain


Perencanaan geser untuk komponen struktur terlentur didasarkan pada asumsi bahwa

sebagian gaya geser ditahan oleh beton dan selebihnya dilimpahkan pada tulangan geser.
Tulangan geser yang umum digunakan di lapangan adalah sengkang karena pemasangannya
mudah.
a. Persyaratan tulangan transversal (Pasal 23.3.3 SNI 03-2847-2002)
1) Sengkang tertutup harus dipasang pada komponen struktur pada daerah-daerah berikut
:
a) Daerah hingga dua kali tinggi balok diukur dari muka tumpuan ke arah tengah
bentang, di kedua ujung komponen struktur lentur
b) Di sepanjang daerah dua kali tinggi balok pada kedua sisi dari suatu penampang di
mana leleh lentur diharapkan dapat terjadi sehubungan dengan terjadinya
deformasi inelastik struktur rangka
2) Sengkang tertutup pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm dari muka tumpuan.
Jarak maksimum antara sengkang tertutup tidak boleh melebihi :
a) kali tinggi efektif balok
b) 8 kali diameter terkecil tulangan memanjang
c) 24 kali diameter batang tulangan sengkang
d) 300 mm
Analisis dan Perancangan Balok_1

3) Pada daerah yang tidak memerlukan sengkang tertutup, sengkang dengan kait gempa
pada kedua ujungnya harus dipasang dengan spasi tidak lebih dari .d di sepanjang
bentang komponen struktur
4) Sengkang dan sengkang ikat harus diatur sedemikian hingga setiap sudut dan tulangan
longitudinal yang berselang harus mempunyai dukungan lateral yang didapat dari
sudut sebuah sengkang atau kait ikat yang sudut dalamnya tidak lebih dari 1350
ds

db
d

50 mm

s1

2h

s2

s1 U .d
U 8.db
U 24.ds
U 300 mm
s2 U .d

Gambar 2. Persyaratan tulangan transversal komponen struktur lentur untuk


ketahanan gempa menurut SNI 03-1726-2002
5) Tidak boleh ada batang tulangan di sepanjang masing-masing sisi sengkang atau
sengkang ikat yang jarak bersihya lebih dari 150 mm terhadap batang tulangan yang
didukung secara lateral. Jika tulangan longitudinal terletak di sekeliling perimeter
suatu lingkaran, maka sengkang berbentuk lingkaran penuh dapat dipergunakan
b. Persyaratan kuat geser (Pasal 23.3.4 SNI 03-2847-2002)
1) Gaya geser rencana (Ve) harus ditentukan dari peninjauan gaya statik pada bagian
komponen struktur antara dua muka tumpuan. Momen-momen dengan tanda
berlawanan sehubungan dengan kuat lentur maksimum (Mpr) harus dianggap bekerja
pada muka-muka tumpuan, dan komponen struktur tersebut dibebani dengan beban
gravitasi terfaktor di sepanjang bentangnya

Analisis dan Perancangan Balok_1

10

2) Tulangan transversal sepanjang daerah yang ditentukan pada daerah sengkang tertutup
(Pasal 23.3.3.1) harus dirancang untuk memikul geser dengan menganggap Vc = 0
apabila :
a) Gaya geser akibat gempa yang dihitung sesuai dengan butir sebelumnya (Pasal
23.3.4.1) mewakili setengah atau lebih daripada kuat geser perlu maksimum di
sepanjang daerah tersebut, dan
b) Gaya aksial tekan terfaktor, termasuk akibat beban gempa, lebih kecil daripada
Ag . f c '
20

Ve
Mpr2

Mpr1
Ve
Ve =

M pr1 + M pr 2 Wu .ln
ln
ln
2

Wu = 1,2.D + 1,0.L

Gambar 3. Persyaratan kuat geser komponen struktur lentur untuk ketahanan gempa
menurut SNI 03-1726-2002

3) Arah gaya geser (Ve) tergantung pada besar relatif beban gravitasi dan geser yang
dihasilkan oleh momen-momen ujung
4) Momen-momen ujung (Mpr) didasarkan pada tegangan tarik 1,25.fy, di mana fy adalah
kuat leleh yang disyaratkan (kedua momen ujung harus diperhitungkan untuk kedua
arah, yaitu searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam)

Berdasarkan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (BSN 2002),
dasar perhitungan tulangan geser balok adalah sebagai berikut :
Vn = Vs + Vc
Vu . Vn ; = 0,75 Vu 0,75 (Vs + Vc)

Analisis dan Perancangan Balok_1

11

Kuat geser yang disumbangkan oleh beton untuk komponen struktur non pratekan yang
hanya dibebani oleh geser dan lentur adalah :
Vc =

1
. f ' c . bw. d
6

Kuat geser yang dapat ditahan oleh tulangan geser adalah :


Vs =
Vs =

Vu

Vc

Av . f y .d
s

s perlu =

; tulangan geser sumbu aksial komponen struktur

Av . f y .d
Vs

dengan, Vu

; nilai Av dapat ditentukan dahulu

= gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau

Vs

= kuat geser yang disumbangkan tulangan geser

Vn

= kuat geser nominal penampang

Vc

= kuat geser yang disumbangkan beton

Av

= luas tulangan geser

b. Perancangan.
Sengkang tertutup pada SRPMK diperlukan :
- Sepanjang jarak 2h dari bidang muka kolom
- Sejauh 2h pada kedua sisi tampang pada lokasi sendi plastis akibat gempa
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan dimensi dan jarak tulangan geser
adalah :
2.h

> 2.h

2.h

h
50mm

50mm

ln
L

Gambar 3. Penampang susunan tulangan geser pada balok

1). Menentukan gaya geser perlu balok (Vu, b) :


Mkap, b = o . Mnak, b ; o = 1,25 untuk fy 400 Mpa.
Analisis dan Perancangan Balok_1

12

M kap + M ' kap

Vu , b =

ln

+ Vu

Vu1,min

Vu1,2h

Vu1,d

Vu1,maks

Jika Vu,b min bernilai positif:

2h

l
Gambar 4. Nilai Vu, min bernilai positif.

l 2h
Vu 1,2h = Vu ,1 min + n
x(Vu ,1maks Vu ,1 min )

ln
+

Vu ,b 0.5 L = 0,5.(Vu ,b Vu ,b ) + Vu ,b

l d
= Vu ,1 min + n
x(Vu ,1maks Vu ,1 min )

ln

Vu 1,d

2). Menentukan gaya geser beton (Vc) :


Vc =

1
. f ' c . bw . d
6

Jika Vs < 0

; = 0,75
; tulangan geser minimum

.Vc < Vu (.Vc + 2/3. f ' c .bw.d) ; tulangan geser sebesar Vs


Vu > ( 2/3.

f ' c .bw.d)

; dimensi balok diperbesar

3). Menentukan jarak tulangan geser pada daerah sendi plastis ( 2 hb dari join balok kolom), tulangan sengkang harus dipasang sepanjang jarak 2 kali tinggi komponen
struktur (2h) dari muka perletakan ke arah tengah bentang :
Vc = 0
Vs =

Vu , perlu

Vs (2/3).
s=

Vc
f ' c . bw . d

Av . f y .d
Vs

Analisis dan Perancangan Balok_1

13

dengan spasi maksimum sebagai berikut :


s 1/4d

; d = jarak tulangan keserat tekan balok

s 8.db

; db = diameter tulangan memanjang

s 24.ds

; ds = diameter tulangan sengkang

s 300 mm
sengkang pertama harus dipasang pada jarak tidak lebih daripada 50 mm. Untuk lebih
jelasnya spasi maksimum pada balok dapat dilihat pada Gambar 3.22.
Setelah didapat jarak tulangan geser kemudian dikontrol dengan :
a) Kontrol luas tulangan :
Av =

75 f 'c bw. d
1200. f y

Tetapi Av tidak boleh kurang dari:


Av >

bw . s
3. f y

Dengan bw dan s dinyatakan dalam mm.


b) Kontrol kekuatan gaya geser :
Vs =

n . Av . f y . d
s

Vu r = (Vs + Vc ). Vu

4). Menentukan jarak tulangan geser pada daerah diluar sendi plastis (> 2 hb dari join balok kolom) :
Vc =
Vs =
s=

1
. f ' c . bw . d
6
Vu

Vc

Av . f y .d
Vs

dengan spasi maksimum sebagai berikut :


s 0,5.d

; d = jarak tulangan ke serat tekan balok

s 600 mm
Bila Vs 1/3.

f 'c

s 0,25.d

; d = jarak tulangan ke serat tekan balok

. bw . d maka jarak spasi maksimum adalah :

Analisis dan Perancangan Balok_1

14

s 300 mm
Hasil tulangan yang dipilih dikontrol sebagaimana tulangan di daerah sendi plastis.

c. Perhitungan sengkang

a) Daerah sendi plastis


1) Gaya geser yang harus ditahan tulangan :
Panjang daerah sendi plastis = 2.h = 2.750 = 1500 mm
Untuk soal ini hanya diketahui besarnya beban-beban mati dan hidup yang bekerja
pada balok. Oleh karena itu harus dilakukan perhitungan gaya aksial terfaktor
berdasarkan beban-beban tersebut. Gaya aksial terfaktor hasil perhitungan ini
selanjutnya digunakan untuk menghitung besarnya gaya aksial total yang bekerja
pada balok.
Apabila dalam perhitungan besarnya gaya aksial terfaktor sudah diketahui
(biasanya berdasarkan hasil analisis struktur) maka gaya aksial terfaktor tersebut
dapat digunakan dalam analisis gaya geser.
Perhitungan gaya aksial berdasar beban lantai.
Wu = 1,2.WD' + 1,6.WL' = 1,2.9,09 + 1,6.4,5 = 18,108 kN/m

M pr1 = M kap
= 766170951,7 Nmm
+
M pr 2 = M kap
= 326816108,4 Nmm

l n = 6400 mm = 6,4 m
Ve =

M pr1 + M pr 2
ln

Wu .l n 766,1709517 + 326,8161084 18,108.6,4


=
+
2
6,4
2

= 228,7248 kN > .Vu = 123,34625 kN


Vu = 246,6925 kN
dipakai nilai Vc = 0 dan Ve = Vu = 246,6925 kN
Vs =

Vu

Vc karena Vc = 0 maka Vs =

Vu

246,6925
= 448,532 kN
0,55

2 / 3. f c' .bw .d = 2 / 3. 30 .450.687,5 = 1129677,775 N = 1129,678 kN


Vs < 2 / 3. f c' .bw .d ..........OK!

2) Spasi yang dibutuhkan :


Analisis dan Perancangan Balok_1

15

Dipakai tulangan sengkang diameter 10 mm rangkap satu sehingga :


Av = 2.( / 4.d s2 ) = 2.( / 4.10 2 ) = 157 mm2
s=

Av . f y .d
Vs

157.240.687,5
= 57,755 mm
448,532

Spasi maksimum :
i. .d = 171,875 mm
ii. 8.d b = 8.25 = 200 mm
iii. 24.d s = 24.10 = 240 mm
iv. 300 mm
diambil nilai s = 50 mm
b). Daerah non-sendi plastis
1) Gaya geser yang harus ditahan tulangan :
Vu sejarak 2h dari muka kolom = 239,132 kN
Vc = 1 / 6. f c' .bw .d = 1 / 6. 30 .450.687,5 = 282419,4437 N

= 282,419 kN
Karena nilai Vc > Vu secara teoritas tidak dibutuhkan penulangan geser, namun
untuk pengekangan tulangan pokok maka untuk spasi penulangan dipakai
ketentuan syarat spasi minimum.
2) Spasi yang dibutuhkan (syarat spasi minimum) :
i.
ii.

3. Av . f y
bw

3.157.240
= 251,2 mm
450

1200 Av . f y
1200 157.240
=
= 244,601 mm
75
75 30 .450
f c' .bw

Diambil nilai s = 240 mm


3) Cek syarat spasi maksimum :
Vs < 1 / 3. f c' .bw .d (karena Vs < 0 )

i. .d = .687,5 = 343,75 mm
ii. 600 mm
s < 343,75 mm dan s < 600 mm.....OK

Analisis dan Perancangan Balok_1

16

4) Penulangan torsi (puntir)

Penulangan torsi (puntir) terdiri dari pemeriksaan kecukupan tulangan poko


(longitudinal/ memenjang) dan tulangan geser (sengkang) dalam menahan gaya puntir
yang terjadi. Tulangan tambahan diperlukan jika tulangan pokok dan sengkang yang
terpasang belum cukup untuk menahan torsi.
a. Cek batasan gaya puntir :
Acp = bw .h = 450.750 = 337500 mm2
Pcp = 2.(bw + h ) = 2.(450 + 750) = 2400 mm2
2
f c' Acp 0,75. 30 337500 2

= 16247141,29 Nmm
=

12 Pcp

12

2400

= 16,247 kNm
karena Tu >

. f c' Acp2

maka pengaruh puntir harus diperhitungkan.


12 Pcp

b. Cek kuat lentur puntir :


Ph = 2((bw 2d ' ) + (h 2d ' )) = 2((450 2.62,5) + (750 2.62,5))
= 1900 mm
Aoh = (bw 2d ' ).(h 2d ' ) = (450 2.62,5).(750 2.62,5) =
= 203125 mm2
2

Vu Tu .Ph

+
2
b
.
d
w 1,7. Aoh

V
2. f c'
c

+
bw .d
3

246692 47495100.1900
=
= 1,514
+
2

450
.
687
,
5
1
,
7
.
203125

= 0,75 282419 + 2. 30 = 3,423


450.687,5

V T .P
u + u h2
bw .d 1,7. Aoh

2
V
2. f c'

c +

bw .d
3

.....OK

c. Pemeriksaan tulangan longitudinal sebagai penahan puntir :


Al = As + As' = 2943,75 + 981,25 = 3925 mm2

) (

At = / 4.d s2 = / 4.10 2 = 78,5 mm2

Analisis dan Perancangan Balok_1

17

At 78,5
b
450
=
= 0,327 > w =
= 0,1875 ...OK
240
6. f yv 6.400
s
Al min =

5 f c' . Acp
12. f yl

240
A f yv 5 30 .337500 78,5
t Ph
=

.1900
12.400
400
240
s f yl

= 1552,712 mm2
Karena Al > Al min mak tulangan longitudinal yang terpasang memenuhi syarat sebagai
tulangan puntir.
d. Pemeriksaan tulangan sengkang sebagai penahan puntir
Av + 2. At = 157 + 2.78,5 = 314 mm2
75 f c' .bw .s
1200. f yv

75 30 .450.240
= 154,047 mm2
1200.240

1 bw .s 1 450.240
=
= 150 mm2
3 240
3 f yv
Karena Av + 2. At >

75 f c' .bw .s
1200. f yv

dan Av + 2. At >

1 bw .s
maka tulangan sengkang
3 f yv

terpasang memenuhi syarat sebagai tulangan penahan puntir.


Sehingga tulangan yang telah terpasang, tulangan pokok dan tulangan sengkang cukup
untuk menahan puntir yang terjadi, maka tidak diperlukan tulangan puntir tambahan.

Analisis dan Perancangan Balok_1

18

Vous aimerez peut-être aussi