Vous êtes sur la page 1sur 12

TUBERKULOSIS PARU

OLEH:
WAHDINI LISMAR
99310053

PEMBIMBING:
Dr. ELLYA NOVA LUBIS, Sp.A
1

PENDAHULUAN
TB merupakan masalah kesehatan utama
di seluruh dunia, terutama di negaranegara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia.
Secara global Indonesia menduduki
peringkat ketiga sebagai penyumbang
kasus TB terbanyak di dunia.

EPIDEMIOLOGI
TB tetap merupakan salah satu penyebab
tingginya angka kesakitan dan kematian,
baik pada orang dewasa maupun anakanak.
TB anak merupakan faktor penting di
negara-negara berkembang karena
jumlah anak berusia di bawah dibawah 15
tahun adalah 40-50% dari seluruh jumlah
populasi.
3

DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberkulosis, paling sering
(sekitar 80%) terjadi di paru.

ETIOLOGI
Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium
tuberkulosis, berbentuk batang, panjang 1- 4
mikrometer, tebal 0,3-0,6 mikrometer, tahan
terhadap asam, tahan terhadap gangguan kimia
dan fisis, parasit intraselular dalam sitoplasma
makrofag, bersifat aerob.
Mycobacterium tuberkulosis ditemukan pertama
kali oleh Robert Koch pada tahun 1882.
5

PATOGENESIS
Penularan biasanya melalui udara, yaitu dengan inhalasi
droplet nucleus yang mengandung basil TB
Basil tuberculosis berkembang biak dan menyabar melalui
saluran limfe dan aliran darah.
Di dalam alveolus terjadi reaksi inflamasi non sfesifik
Basil TB yang menyebar melalui saluran limfe mencapai
kelenjar limfe regional. Sedangkan yang melalui aliran darah
akan mencapai berbagai organ tubuh. Di dalam organ
tersebut akan terjadi pemrosesan dan transfer antigen ke
limfosit.
Basil TB hampir selalu terdapat bersarang di sum-sum
tulang, hepar dan limfe tetapi tidak selalu dapat berkembang
biak secara luas.
Basil TB di lapangan atas paru, ginjal, tulang dan otak lebih
mudah berkembang biak terutama sebelum imunitas sfesifik
terbentuk.
6

GAMBARAN KLINIS
Manifestasi klinis TB dapat bermacam-macam, bergantung
pada banyaknya kuman dan jenis organ yang terkena.
Gejala yang sering dijumpai adalah keluhan konik yang tidak
khas yaitu:
- Demam lama (lebih dari 2 minggu) dengan penyebab
tidak jelas.
- Nafsu makan tidak ada (anoreksia).
- Berat badan turun atau gagal tumbuh (dengan demam
ringan atau tanpa demam).
- Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit
dan biasanya multiple.
- Batuk lama lebih dari 3 minggu dan sesak napas.
7

DIAGNOSIS
Adanya riwayat kontak dengan pasien TB dewasa yang
infeksius (BTA positif).
Gambaran radiologis yang khas.
Gambaran klinis.
Uji tuberkulin yang positif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Uji tuberkulin.
Pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan bakteriologis.
Pemeriksaan serologis
8

PENGOBATAN
Dalam melaksanakan pengobatan TB ada 3 hal
yang pokok yang penting untuk diperhatikan, yaitu :
1. Diberikan dua macam atau lebih obat anti TB
2. Obat diminum secara teratur
3. Obat diberikan untuk waktu yang cukop lama
Disamping itu yang paling penting juga adalah upaya
perbaikan gizi serta upaya pengobatan dan
pencegahan terhadap penyakit lainnya.
9

PENGOBATAN
Obat yang sering digunakan adalah:
1. Isoniazid (INH)
Bersifat bakterisid terhadap basil TB baik intrasel maupun ekstrasel
Dosis 10 20 mg/kgBB/hari
2. Rifampisin (RIF)
Bersifat bakterisid
Dosis 15 20 mg/kgBB/hari
3. Pirazinamid (PZA)
Bersifat bakterisid terhadap M tuberculosis dalam lingkungan asam.
Dosis 25 35 mg/kgBB/hari
4. Etambutol (EMB)
Bersifat bakteriostatik
Dosis 20 mg/kgBB/hari
Dalam pelaksanaan pengobatan TB pada anak kombinasi standard
yang dipakai adalah INH, RIF, dan PZA.
10

PROGNOSIS
Dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti :
Umur anak
Berapa lama telah mendapat infeksi
Luas lesi
Keadaan gizi
Keadaan social ekonomi keluarga
Diagnosis dini
Pengobatan adekuat dan adanya infeksi lain
seperti morbili, pertusis dan diare berulang
11

PENCEGAHAN INFEKSI TB

Terhadap infeksi TB.


Meningkatkan daya tahan tubuh.
Kemoprofilaksis:
kemoprofilaksis primer
kemoprifaliksis sekunder

12

Vous aimerez peut-être aussi