Vous êtes sur la page 1sur 15

 Narkotika : zat yang dapat menimbulkan pengaruh

tertentu bila dimasukkan dalam tubuh yaitu rasa sakit,


rangsangan semangat, halusinasi dan timbul khayalan
 Narkotika bekerja membius syaraf sentral sehingga
menurunkan bahkan menghilangkan kesadaran serta
menimbulkan gejala-gejala fisik berupa toleransi
(peningkatan dosis untuk memperoleh efek yang sama),
habituasi/kebiasaan (terbiasa menggunakannya) sampai
ketergantungan (pemakaian secara periodik dan terus-
menerus dan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
diperlukan obat )
 Narkotika diperlukan dalam dunia pengobatan dan
dunia sains terutama penelitian. Pemakaian
narkotika diatur dalam UU No.9 tahun 1976,
demikian pula dengan pemakaian obat keras diatur
dalam UU dan peraturan Menkes.
 Penyalahgunaan Narkotika adalah pemakaian
narkotika diluar keperluan pengobatan tanpa
direkomendasi oleh dokter. Akibat penyalahgunaan
narkotika dapat dibedakan menjadi gangguan fisik,
gangguan kesehatan jiwa, gangguan fungsi sosial dan
gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat
 Penggolongan narkotika menurut cara pembuatan
dibagi menjadi tiga : narkotika alam, narkotika
semisintetik, dan narkotika sintetik.
 Narkotika alam adalah tanaman mentah yang dapat
digunakan secara langsung dan menimbulkan efek
terhadap syaraf pusat.
 Contoh narkotika alam adalah opium dari tanaman
Papaver Somniferum Linn, Koka dari familia
Erythroxilaceae, Ganja/Marijuana dari tanaman
Cannabis Sativa
 Bagian yang diambil adalah getah dari buah Papaver
yang dikeringkan baik dengan dijemur atau
pengering buatan. Getah mula-mula putih kemudian
dengan pengeringan berangsur coklat sampai hitam.
Fasa getah berupan cairan kental dan lama-lama
menjadi padat berbentuk padat
 Opium obat adalah opium kental yang diolah untuk
bahan farmasi dan diatur Depkes. Ciri-ciri opium
obat : bentuk serbuk, warna coklat bahkan hitam
dan bau khas opium. Opium yang sudah diolah jadi
atau setengah jadi dikenal dengan morfin dan heroin
 Bagian utama yang diambil dari tanaman koka
adalah daun.
 Ciri-ciri tanaman koka adalah : tanaman perdu,
ketinggian sampai 1,5 m berkayu dan bercabang.
Daun berbetuk bulat telur dengan letak berseling.
 Tanaman ini tersebar di Amerika Selatan, di
Indonesia dikenal dengan Java Coca
 Tanaman koka diolah dan dapat diperoleh kokoina,
suatu senyawa metil ester levo benzoil ekgonina
atau dikenal sebagai kokain
 Narkotikasemisintetik adalah narkotika yang dibuat
dari bahan mentah dengan pengolahan kimiawi
sebagai bahan obat. Biasanya berkhasiat sebagai
analgetik/ penghilang rasa sakit terutama analgetik
sentral/ narkotika untuk mengatasi pusat nyeri
dengan menekan susunan syaraf pusat (ssp). Contoh
adalah heroin yang dibuat dari opium.
 Nama dagang herion misalnya rocks, brown sugar,
white dragon pearl. Heroin merupakan serbuk
berwarna putih, kuning coklat sampai coklat berbau
seperti cuka dan rasanya pahit
 Narkotika sintetik diperoleh dari suatu proses kimia
dengan menggunakan bahan baku kimia dan
diperoleh produk yang mempunyai efek narkotika.
 Narkotika sintetik dibedakan menjadi dua yaitu :
phenylpiperidine dan diphenylheptane.
 Phenylpiperidine bekerja seperti morfin terhadap
ssp berupa serbuk putih, tidak berbau, rasanya
pahit. Kadang berupa tablet dan ampul injeksi
 Diphenylheptane dikenal juga dgn nama dagang
Dolophine, berupa serbuk putih atau tablet, tidak
berbau, rasanya pahit.
 Psikotropika adalah obat yang bekerja menurunkan
aktivitas otak dgn menekan susunan syaraf pusat.
 Psikotropika dibagi menjadi dibagi menjadi empat
yaitu : anti psikotik, anti ansietas, anti depresi dan
psikotogenik.
 Anti psikotik/neuroleptik mempunyai efek sedatif
atau menenangkan dan menimbulkan rasa kantuk,
digunakan untuk gangguan jiwa berat. Contoh
amorbarbital dan pentabarbital.
 Anti ansietas mempunyai efek menenangkan psikis
dan fisik dan tidak begitu menimbulkan kantuk.
Contoh : alprezolam, barbotal dan lexotan
 Anti depresi digunakan untuk mengatasi tekanan
mental dengan menekan langsung susunan syaraf
pusat. Pengurangan depresi berwujud sebagai
perbaikan perasaan, aktivitas fisik dan mental
normal, nafsu makan dan pola tidur membaik.
Contoh anti depresi : amfetamin, amfepramon,
deksafetamon, fendemetrazina, dan pipradol
 Psikotogenik adalah obat yang dapat menimbulkan
kelainan kelakuam disertai timbulnya halusinasi,
ilusi, gangguan cara berfikir, dan perubahan
perasaan. Contoh: etilsiklidin, fenmetrazin,
paraheksil, rolisiklidin dan psilosibin.
 Penyalahgunaan narkotika dapat diketahui dari legal
tidaknya cara memperoleh (tidak oleh dokter).
Narkotika tidak dapat diberikan sendiri oleh orang
yang bersangkutan tetapi harus diinjeksikan olah
ahli.
 Sampel untuk mengetahui penyalahgunaan narkoba
dapat diperoleh dari sisa narkoba baik serbuk,
padat, cair atau bercampur benda lain misalnya
rokok, sampel urine, sampel darah dan jaringan
tubuh lain jika pemakai telah mati. Uji yang
dilakukan kebanyakan uji kualitatif farmakologi
 Toksikologi merupakan ilmu mengenai racun
termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan
dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif,
cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang
digunakan menetralkan.
 Jenis zat yang berpotensi sebagai racun
dikelompokkan dalam :
1. Rumah tangga : disinfektan, insektisida
2. Pertanian : pestisida
3. Medis : narkotika, obat keras laon
4. Industri : logam berat, asam dan basa kuat
5. Alam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa
 Racun yang bekerja lokal atau setempat seperti zat
korosif (asam dan basa kuat), menimbulkan nyeri
hebat pada daerah yang terkena racun, zat iritan
dan anastetik lokal
 Racun yang bekerja sistematik, menyerang organ
vital seperti susunan syaraf pusat, jantung, paru-
paru, ginjal dan hati yang mempengaruhi seluruh
sistem tubuh seperti : narkotik yang menyerang ssp,
as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan sianida
menyerang sistem pernafasan, merkuri menyerang
ginjal.
 Keracunan dapat berupa kasus bunuh diri atan
sengaja dibunuh. Apabila korban masih hidup harus
segera diselamatkan dengan cara memompa isi
perut/dimuntahkan dan sesegera mungkin dibawa ke
rumah sakit. Apabila korban telah mati diperlukan
pemeriksaan luar dan dalam/otopsi untuk
mengetahui jenis racunnya.
 Keracunan disebabkan oleh : alkohol, ammoniak,
arsen, obat analgetik seperti aspirin, makanan
kaleng, jamur/tempe bongkrek, zat asam/karbol/air
keras, obat tidur dan narkotika
 Korban mati keracunan dapat dianalisis secara kasar
dan pemeriksaan lanjut. Mayat biasanya mengalami
lebam mayat yang terjadi karena terhentinya aliran
darah. Butir-butir darah mengendap karena gravitasi
dengan warna merah tua kebiruan di daerah bawah.
 Lebam mayat terjadi 30 menit setelah mati dan
tidah berubah setelah 6-8 jam. Keracunan akibat gas
CO dan HCN menghasilkan lebam mayat berwarna
merah terang.
 Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan
adalah sisa racun, sisa makanan jika racun
bercampur bahan makanan, bekas muntahan, urine
dan feses. Sampel tersebut dimasukkan dalam botol
kaca dan ditambahkan etanol 97 % dengan
perbandingan 1:1.
 Sampel dari korban adalah darah dan jaringan tubuh
(terutama jika korban telah mati) seperti lambung
dan isi lambung, hati dan organ lain yang
diperlukan.

Vous aimerez peut-être aussi