Vous êtes sur la page 1sur 4

Analisis Usaha Tani

Analisis usaha tani merupakan suatu rangkaian analisis yang membahas atau mempelajari
bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian,
perikanan atau peternakan (Prawirokusumo, 1990). Analisis ini banyak digunakan karena pada
hakekatnya usaha tani adalah perusahaan, sehingga seorang petani atau produsen sebelum
mengelola usahataninya akan mempertimbangkan antara biaya dan pendapatan. Salah satu cara
yang digunakan yaitu mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien, guna
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif apabila petani atau
produsen dapat mengalkasikan sumberdaya yang mereka miliki dengan sebaik-baiknya, dan
dikatakan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang
melebihi masukan (input).
Dalam hal ini akan dibahas analisis usaha tani jagung yang menempati lahan seluas 70
m2 dengan menggunkan metode sampling dari 10% tanaman petak percobaan.
Daftar Kebutuhan Input Jagung
Kebutuhan benih jagung 0.1175 kg
Pupuk kandang
Rp 500/kg
Pupuk NPK Phonska
Rp 3500/kg
Rp 86000/500
Pestisida Decis
ml
Furadan
Rp 16000/kg
Biaya yang dikeluarkan
Pupuk 0,7 kg/70 m2
Rp 24.500
Pestisida Furadan/ 70 m2
Rp 4.500
Kebutuhan benih / 70 m2
Rp 1410
Pupuk kandang
Rp 7500
Pestisida Decis
Rp 8600
Total
Rp 24.460
Pendapatan dengan harga jual jagung Rp
5000/kg
Tanpa bumbun
Rp 92500
Pembumbunan 3 mst
Rp 105000
Pembumbunan 3 +6 mst
Rp 145000
Total
Rp 342.500

Keuntungan

= Pendapatan Biaya
= Rp 342.500 24.460
= Rp 318.404

Dari data diatas terlihat bahwa pendapatan jagung terbesar berada pada lahan jagung dengan
perlakuan 3 + 6 MST yaitu sebesar Rp 145.000. Sedangkan pendapatan dari hasil lahan sawah
seluas 70 m2 yaitu sebesar Rp. 318.404,- . Hal ini menunujukkan bahwa penanaman jagung
menguntungkan bagi petani terlebih bila menggunakan perlakuan bumbun 3 dan 6 MST.

Lampiran analisis usaha tani

Vous aimerez peut-être aussi