Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
21030113060007
21030113060033
21030113060038
21030113060053
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Alhamdulillah semua itu berjalan dengan baik walaupun masih
terdapat kendala.
Dan kami telah menyelesaikan makalah ini yang telah kami buat yang berjudul
Industri Tepung Tapioka PT Suryapati Kencana, Pati Jawa Tengah yang disusun
dengan pembahasan materi dengan bahasa yang baik, singkat, padat, dan mudah
dimengerti oleh para pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharap masukan, saran, maupun kritikan yang membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai sisa-sisa hasil pengolahan pabrik
ataupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan
polusi serta menganggu kesehatan. Pada umunya sebagian besar orang mengatakan
bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun
jika pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan
sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan
pengolahan dan pemanfaatan secara baik limbah akan menjadi barang yang lebih
berguna dari sebelumya. Limbah akan menjadi sesuatu yang sangat berguna dan
memiliki nilai jual tinggi kalau limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak
diolah akan menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan
juga polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit.
Jenis-jenis limbah dapat dibedakan :
1. Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam
bentuk Gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
SO2,HCL,NO2. dan lain-lain.
b. Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air
Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
c. Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus
jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan Sumbernya
a. Limbah industri yaitu limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri
b. Limbah pertanian yaitu limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
c. Limbah pertambangan yaitu limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
d. Limbah domestic yaitu limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan
pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
a. Limbah organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah
membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat
anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
b. Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk
di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon.
Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
4.Limbah
B3
(Bahan
Berbahaya
dan
Beracun)
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain,
yakni limbah B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang
bisa berupa padat, cair dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat
berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan
yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa mencemari
lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3 sendiri
masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah
terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak
lagi.
Baku mutu lingkungan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, adalah ukuran
batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Baku mutu lingkungan ini berfungsi untuk
menentukan terjadinya pencemaran lingkungan hidup. Fungsi Baku Mutu Lingkungan
adalah untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar dan
untuk mengetahui telah terjadi perusakan atau pencemaran lingkungan digunakan.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan
lingkungan hidup. Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai
tujuan membangun manusia seutuhnya.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan
pembangunan
berwawasan
lingkungan
untuk
Rumusan Masalah
1. Apa bahan baku yang digunakan dalam industri tepung tapioka ?
2. Bagaimana proses pengolahan tepung tapioka ?
3. Limbah apa saja yang dihasilkan dalam proses industri tepung tapioka ?
4. Bagaimana pemanfaatan limbah tepung tapioka ?
1.3
Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Ramah Lingkungan
2. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dalam proses industri tepung
tapioka
3. Untuk mengetahui limbah apa saja yang dihasilkan dalam proses industri
tepung tapioka
4. Untuk mengetahui pemanfaatan limbah tepung tapioka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.
3.
4.
COD
Peningkatan senyawa-senyawa beracun dalam air dan pembawa bau busuk yang
menyebar keluar dari ekosistem aquatik itu sendiri.
5.
Peningkatan derajat keasaman yang dinyatakan dengan pH yang rendah dari air
tercemar, sehingga dapat merusak keseimbangan ekosistem perairan terbuka.
Selain berdampak pada lingkungan, limbah tapioka juga berdampak terhadap
manusia. Konsentrasi BOD yang tinggi di dalam air menunjukkan adanya bahan
pencemar organik dalam jumlah yang banyak, sejalan dengan hal ini jumlah
mikroorganisme baik yang pathogen maupun tidak pathogen banyak di badan air.
Limbah cair tapioka mengandung zat-zat organik yang cenderung membusuk jika
dibiarkan tergenang sampai beberapa hari di tempat terbuka. Hal ini merupakan proses
yang paling merugikan, karena adanya proses dimana kadar oksigen di dalam air
buangan menjadi nol maka air buangan berubah menjadi warna hitam dan busuk. Ini
dapat mengurangi nilai estetika dan apabila berada di sekitar sumber air (sumur), maka
kemungkinan akan merembes dan sumur tercemar atau tidak termanfaatkan lagi. Selain
itu, jika limbah tapioka mencemari air sungai yang akan dimanfaatkan masyarakat dapat
menimbulkan masalah penyakit seperti gatal-gatal.
seperti tablet dan minumam kaleng. Dalam farmasi, sitrat digunakan untuk
pengaturan pH dan bertindak sebagai pelindung dalam cuci rambut dan tata
rambut.
Kegunaan asam sitrat :
a. Menambah aroma minuman berkarbonasi, jamur, selai, dll
b. Bahan campuran tablet vitamin C
c. Bahan untuk madu buatan
d. Bahan campuran alam industri makanan & minuman
e. Bahan campuran dalam industri kosmetik.
4. Onggok tepung tapioka dapat digunakan untuk menurunkan kadar Cd
menggunakan saringan pasir yang menggunakan karbon aktif limbah padat
tapioka pada air sumur dalam pengolahan air bersih.
tapioka akan terserap banyak untuk pembuatan pupuk ini sehingga pencemaran
lingkungan dapat dikurangi .Cara pembuatan ini mudah sekali diaplikasikan,
sehingga membantu petani dalam pembuatan pupuk untuk tanamannya,
sehingga lebih menghemat biaya tanam. Dengan banyaknya pupuk dari hasil
pemnafaatan limbah cair tepung tapioka maka suplai pupuk ke tanah akan lebih
banyak sehingga tanah akan kembali subur dan kembali normal.
3. Limbah cair tepung tapioka dapat diolah menjadi etanol. Etanol ini dibuat dari
limbah cair tepung tapioka yang dihidrolisis menjadi glukosa dengan
menggunakan enzim -amilase, kemudian dilanjutkan dengan proses fermentasi.
Cara pembuatan etanol yaitu : Limbah cair tepung tapioka dimasak pada suhu
65 76 oC hingga larut sempurna lalu didinginkan. Kemudian inokulasi I yang
bertujuan untuk menanamkan starter Bacillus sebanyak 10 % v/v ke dalam
limbah cair tepung tapioka tersebut. Lalu larutan tersebut dikocok dengan
menggunakan alat shaker dengan kecepatan 75 rpm. Setelah 4 hari, dilakukan
pasteurisasi pada suhu 85 oC selama 15 menit dengan tujuan menon-aktifkan
Bacillus lalu didinginkan. Tahap berikutnya adalah inokulasi II yang bertujuan
untuk menanamkan starter Saccharomyces Cereviseae sebanyak 10 % v/v ke
dalam media ethanol. Kemudian proses fermentasi dilakukan di dalam tabung
erlenmeyer yang disumbat dengan kapas dan ditutup dengan aluminium foil.
Setelah proses fermentasi selesai, dilakukan pasteurisasi pada suhu 85 oC selama
15 menit. Lalu etanol yang dihasilkan tersebut didistilasi pada suhu 60 70 oC
untuk mengukur kadarnya dan diperoleh etanol yang murni.
DAFTAR PUSTAKA
http://aatava.blogspot.com/2013/12/usaha-pemanfaatan-limbah-cair-tepung.html
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0039%20Bio
%201-8d.htm
http://herisuhaeri13008.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=371
http://mokmi.blogspot.com/2013/06/karakteristik-limbah-hasil-olahan.html
http://niketutsari.wordpress.com/2012/05/28/pemanfaatan-limbah-cair-tepung-tapiokasebagai-ethanol/
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/07/baku-mutu-lingkungan.html
http://www.updatekeren.com/2012/11/pengertian-limbah.html
http://12010045.blogspot.com/2013/04/pemanfaatan-limbah-onggok-tapioka.html