Vous êtes sur la page 1sur 18

Perubahan EKG pada stroke iskemik cerebral akut

Oleh :
Nur Febni Yanti
09101039

Pembimbing :
dr. Elvina Zuhir Sp.S

KEPANITRAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT SYARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
PEKANBARU
2014

ABSTRAK
Pendahuluan

: perubahan elektrokardiografi (EKG)


yang dilihat pada pasien dengan stroke akut dapat
menyebabkan dilema diagnostik dan penatalaksanaan.
Tujuan penelitian ini untuk menentukan frekuensi
perubahan EKG pada pasien stroke iskemik akut.

Material dan Metode: Penelitian kasus kontrol pada

sebuah rumah sakit dilakukan penelitian pada 262 pasien


dengan infark serebral yang dinilai perubahan EKG
selama pasien tersebut dirawat. Perubahan EKG
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sesuai yang
terdiri dari 102 individu.

ABSTRAK
Hasil : Sebanyak 262 pasien yang terlibat dalam penelitian

112 (42,8%) adalah perempuan, dan 150 (57,2%) adalah lakilaki. Usia rata-ratanya adalah 67.5 11.9 (rentang usia 34-91
tahun). Kelompok kontrol terdiri dari 48 (47%) perempuan
dan 54 (53%) laki-laki. Usia rata-ratanya 64.511.9 ( rentang
usia 31-87 tahun). Frekuensi perubahan ekg dinilai pada 170
(68.3%) pasien dengan infark serebral dan 30 (29.4%) pada
kelompok kontrol (p<0.001). Perubahan ekg paling banyak
ditemukan tetapi tidak semuanya berhubungan dengan
iskemia miokardia. Gelombang T inversi dan perubahan
segmen ST merupakan temuan yang paling banyak yaitu 98
(37.5%) pasien dan 16 (15.7%) kontrol.

ABSTRAK
Kesimpulan : observasi pada

penelitian ini menunjukkan bahwa


paling banyak terjadi abnormalitas
EKG pada pasien stroke iskemik akut
dan pemeriksaan jantung dapat
menjadi prognostik yang penting.

PENDAHULUAN

Abnormalitas seperti perubahan EKG


seperti iskemik dan atau QT memanjang
ditemukan pada >90% pasien stroke
iskemik dan perdarahan intraserebral,

PENDAHULUAN

BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE

HASIL
Sebanyak 262 pasien pada kelompok penelitian, 112 (42.8%) adalah
perempuan, Kelompok kontrol terdiri dari 48 (47%) perempuan dan
54 (53%) laki-laki. Usia rata-ratanya 64.511.9
(rentang usia 31-87 tahun). Pada kelompok stroke 138 (52.7%)
pasien mengalami hipertensi dan 46 (17.6%) diabetes.

Pada kelompok kontrol ditemukan riwayat hipertensi pada 39


(38.2%) kasus dan diabetes militus pada 11 (10.8%) pasien.
Frekuensi perubahan EKG abnormal terlihat pada 179 (68.3%)
pasien dengan infark serebral akut dan 30 (29.4%) pada kelompok
kontrol (p<0.001)

DISKUSI

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


abnormalitas EKG pada pasien stroke iskemik
akut paling sering terjadi dan evaluasi
jantung merupakan prognostik yang penting.

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi