Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Diagnosa
Hasil
:
Ansietas
Tujuan
berhubungan
dengan
Pasien
Intervensi Keperawatan
1.
Dorong
pasien
untuk
Rasional
1. Memberikan
kesempatan
dan perasaan
penyakit
kesalahan
prognosis
KH :
1. Perasaan
takut
merasa
cemas berkurang
2. Pasien tampak rileks dan
melaporkan
Berikan
lingkungan
atau
ansietas
aman
untuk
mendemonstrasikan
serta
untuk
merasa
kondisi
tanpa
perasaan
3.
konsep
tentang diagnosis.
2. Membantu
pasien
dan
dapat
untuk
mendiskusikan perasaan
Ns. B
mengungkapkan pikiran
Paraf
Pertahankan
kontak
dihakimi
meningkatkan
rasa kontrol.
3. Memberikan
penggunaan mekanisme
keyakinan
koping
efektif
dan
tidak
aturan terapeutik
ditolak
pada
sendiri
atau
berikan
50
respek
4. Berikan
akurat,
mengenai
informasi
konsisten
prognosis.
Hindari memperdebatkan
5.
dan
penerimaan individu
mengembangkan
kepercayaan.
4. Dapat menurunkan
ansietas
terhadap situasi.
memungkinkan
Jelaskan
prosedur,
dan
pasien
membuat
pilihan
atau
keputusan
berdasarkan realita.
5. Informasi
akurat
memungkinkan
pasien
menghadapi
Jelaskan
pengobatan
dengan
realitas,
yang
dianjurkan,
karena
dapat
menurunkan ansietas
samping
membantu
menyiapkan
ketidaktahuan.
6. Pengobatan
dapat
pasien
pengobatan.
meliputi pembedahan
51
sehingga diharapkan
pasien
benar-benar
siap
2
Kurang
Tujuan :
1.
untuk
melaksanakannya
Beri penjelasan tentang 1. Informasi yang tepat
pengetahuan tentang
1. Menyatakan
semua
permasalahan
menambah wawasan
kondisi,
prognosis
dan
kebutuhan
pemahaman kondisi
2. Mengidentifikasi
penyakitnya
pengobatan
gejala berhubungan
berhubungan
dengan
salah
penyakit
tentang
dan
prosedur
pembedahan
interpelasi
informasi
dengan
tindakan
istirahat periodic
dan
dirinya
2. Mencegah
kelemahan,
meningkatkan
untuk
penyembuhan
menerimanya.
dan
penatalaksanaannya.
KH :
1. Klien
3.
dapat
diantisipasi
menyebutkan
kondisi
Masalah
yang
selama
penyembuhan
menyebutkan
normal.
3. Faktor fisik, emosi,
sosial
yang
pengaruh
dialaminya
2. Klien
kembali ke aktivitas
dapat
mempunyai
kumulatif
dapat memperlambat
4.
Identifikasi
diet
kebutuhan
penyembuhan.
4. Memfasilitasi
Ns. D
52
hubungan tanda dan
gejala
terhadap
prosedur
pembedahan
penyembuhan
5.
Kaji
ulang
perawatan
atau
regenerasi jaringan
5. Memudahkan
perawatan diri secara
mandiri
53
Post Op
Nyeri
berhubungan Tujuan :
dengan
Nyeri
berkurang
1.
1.
Berguna
dalam
terputusnya
pengawasan
kontinuitas jaringan
keefektifan
sekunder
operasi
terhadap
tindakan operasi.
2.
KH :
Ciptakan
kemajuan
lingkungan yang
obat,
2.
penyembuhan
Lingkungan yang
tenang
terkontrol
2. Keadaan umum pasien baik
3. Pasien tampak tenang
4. Intervensi
dan
nyaman membuat
pasien
merasa
3.
dengan baik.
Mengurangi
ketegangan
abdomen sehingga
dapat mengurangi
4.
Pantau TTV
4.
nyeri
Untuk
dan
mengenal
mengetahui
penyimpanan dari
perkembangan
keadaan
pasien
Ns. B
54
5.
secara dini.
Akan mengetahui
lokasi
6.
6.
perjalanan
dan lamanya
Menghilangkan
nyeri
mempermudah
kerjasama dengan
intervensi
berhubungan Pasien
lain.
1. Dapat menghindari
1. Observasi TTV
dapat
melakukan
rasa
dengan
ketidaknyamanan
jam
1.Pasien
takut
dan
ketidaknyamanan
2. Menyediakan
informasi mengenai
terapi
mengatakan
tidak
efektifitas intervensi
3. Mengurangi
rasa
nyeri
4. Ajarkan
relaksasi
dalam
5. Kolaborasi
analgesik
penggunaan
misal
latihan
dalam
teknik
nafas
pemberian
dan
melancarkan
sirkulasi
4. Melepaskan
ketegangan
emosional dan otot
5. Menurunkan nyeri
dan spasme otot
Ns. D
55
Kerusakan integritas Tujuan
kulit
dengan
berhubungan
interupsi
mencapai
Luka
penyembuhan
luka
2.Mencegah komplikasi
3.Tidak timbul jaringan
kegagalan
proses penyembuhan
2. Anjurkan
penyembuhan
adanya
Ns. B
dalam pemberian
antibiotik
luka
2. Mencegah
kontaminasi luka
3. Mengurangi
resiko
trauma kulit
4. Diberikan
secara
profilaksis
atau
untuk
mengobati
trauma
sakit
jaringan
Ns. D
mengidentifikasi
pembedahan,
KH :
prosedur invasif
1. Dapat
terjadi infeksi
2. Mencegah
kontaminasi luka
3. Keadaan
dapat
rembesan
menandakan
56
pasien
hematoma,
4. Dorong masukan cairan oral dan
diit tinggi kalori protein, vitamin
gangguan
penyatuaan
jahitan
media
pertumbuhan bakteri
6. Istirahat
menurunkan proses
metabolisme,
memungkinkan
dan
digunakan
O2
nutrien
untuk
penyembuhan
7. Antibiotik mencegah
terjadinya infeksi
57
58
No. Dx
Senin, 10
Februati 2014
Implementasi Keperawatan
1. Mendorong
pasien
Paraf
untuk
Ns B
kontak
informasi
mengenai
sering
akurat,
prognosis.
memperdebatkan
tentang
yang
membantu
pasien
menyiapkan pengobatan.
1. Mengkaji tingkat, skala nyeri, catat
lokasi
2. Menciiptakan
lingkungan
yang
Ns C
59
60
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan bisa ganas bisa jinak. Faktor
pemicu munculnya tumor banyak sekali, antara lain pencemaran lingkungan hidup,
termasuk udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan ataupabrik. Asap
kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan
tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya. Kista vulva umumnya ditemukan pada
golongan sosial ekonomi rendah dengan hygiene seksual yang kurang mendapat
perhatian, obesitas dan hipertensi (>50%). Sembilan puluh persen tumor ovarium
adalah jinak, dan bervariasi dengan umur. Kebanyakan tumor ovarium jinak bersifat
kistik. Kebanyakan benjolan jinak pada payudara berasal dari perubahan normal pada
perkembangan payudara, siklus hormonal, dan perubahan reproduksi.
5.2 Saran
Pada wanita sebaiknya menjaga dirinya dengan pola hidup yang sehat,
berolahraga, menjaga makanan yang tidak berkolesterol tinggi, dan menjaga personal
hygiene.
61
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Churchill., 1991. Sytemic Pathology. Third edition, vol. 6 Female
Reproductive system. London.
Arvin (dkk). 2000. Ilmu Kesehatan anak Nelson (Vol. 3). Jakarta: EGC.
Capenito, Lynda Jall. 1997. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Corwin J. Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Cunningham GF, Mac Donald PC, Gant NF, Leveno, Gilstrap, Hankins, et.al.2005.
Williams Obstetric. USA: Mc-Graw Hill Companies.
Doenges E, Marylyn. 1999. Rencana Asuhn Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
Doenchoelter, Johan H. 1988. Ginekologi Greeenhill. Terjemahan Chandra Sanusi.
Edisi 120. EGC. Jakarta.
Ensiklopedia. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.
Faiz, O. & Moffat, D. 2003. At a Glance Anatomi. Jakarta: Erlangga.
Handayani, Tri Lestari. (Tanpa Tahun). Kista Ovarium. http://trilestari.staff.
umm.ac.id/files/2010/01/KISTA-OVARIUM.ppt [9 Februari 2014].
Julian, MD, Thomas., 1997. A Manual of Clinical Colposcopy. New York : The
Parthenon Publishing Group.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita dan Gede, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita,dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri-Giekologi dan
Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta: ECG.
Muchtar, Rustman. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.
Pearce C. Evelyn. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
books.google.co.id/books?isbn=9796860651.
62
63