Vous êtes sur la page 1sur 19

SISTEM LANTAI

AR2231 Ilman Basthian S.


15205025
Teori
Definisi
Sistem lantai adalah permukaan horizontal yang harus mampu mendukung
baik beban hidup (manusia, perabot, peralatan bergerak) maupun beban mati
(berat struktur lantai itu sendiri).

Sistem lantai harus dapat


menyalurkan bebannya
melalui ruang horizontal
kepada kolom atau dinding
pemikul beban.

Sebuah sistem lantai bisa terdiri atas beberapa kelompok balok linear yang saling
bertumpuk pada permukaan penutup lantai,

atau bisa juga terdiri atas slab beton


bertulang yang nyaris homogen.

Sistem Lantai 2
Ketebalan sistem lantai secara langsung berhubungan dengan ukuran dan
proporsi bentangan modul struktural serta kekuatan bahan yang digunakan.

Ketebalan sistem lantai dan


rongga di dalamnya perlu
diperhatikan jika ada
kebutuhan untuk
mengakomodasi saluran
mekanikal elektrikal dalam
sistem lantai.

Ukuran dan penempatan


kantilever dan bukaan pada
permukaan lantai harus
disesuaikan dengan layout
pendukung struktural lantai.

Kondisi tepian struktur lantai, sambungannya dengan pondasi dan sistem


dinding akan mempengaruhi baik integritas struktur maupun penampilan
fisik bangunan secara keseluruhan.

Sistem Lantai 3
Klasifikasi
Sistem lantai berdasarkan mekanisme pemikulan beban vertikalnya dibagi menjadi
dua tipikal umum:

Sistem Lantai Satu Arah

Sistem lantai dengan mekanisme pemikulan beban vertikal menggunakan elemen


horizontal satu arah.
Efektif digunakan untuk :
• Struktur bentang sempit (1,8 - 5,5 m).
• Memikul beban tingkat ringan hingga menengah.

Beban vertikal yang diterima oleh permukaan struktur


(diasumsikan berupa elemen plat) disalurkan pada balok anak (slab).

Slab menyalurkan beban pada pendukungnya yang ada di dua sisi.

Pendukung slab bisa berupa balok induk (beam) atau dinding pemikul beban.

Jika pendukungnya berupa dinding Jika berupa beam, maka selanjutnya beban
pemikul beban maka beban langsung disalurkan pada balok girder atau langsung
disalurkan menuju pondasi. pada kolom, yang kemudian disalurkan
ke pondasi.

Sistem Lantai 4
Sistem Lantai Dua Arah
Sistem lantai dengan mekanisme pemikulan beban vertikal menggunakan elemen
horizontal dua arah.
Efektif digunakan untuk:
• Struktur bentang sedang (4,5 - 12 m).
• Memikul beban tingkat menengah hingga berat.

Beban vertikal yang diterima oleh elemen plat permukaan struktur disalurkan pada
balok slab yang disusun dua arah saling tegak lurus.

Slab menyalurkan beban pada pendukungnya


yang ada di empat sisi.
Susunan slab-slab tersebut diupayakan membentuk
modul struktur berbentuk persegi atau yang
proporsinya mendekati.

Bisa berupa balok induk (beam) yang kemudian Bila berupa dinding pemikul beban yang langsung
disalurkan lagi pada girder, kolom, lalu pondasi. berakhir pada pondasi.

Sistem Lantai 5
Sistem lantai berdasarkan bahan elemen pendukungnya dibagi menjadi tiga
kelompok:

Beton

Balok beton bertulang didesain supaya


dapat bekerja sinkron dengan sistem
perkuatan jaring longitudinal (longitudinal
web reinforcement) sebagai elemen pada
plat lantai untuk menahan gaya-gaya yang
timbul.

Berdasarkan metode konstruksinya, sistem lantai beton dibagi menjadi:


- Cast in situ, dibagi lagi berdasarkan bentangan dan strukturnya:
• Slab satu arah
Slab memiliki ketebalan yang seragam, perkuatan satu arah, dicetak
bersamaan dengan balok-balok pendukungnya (balok induk) yang sejajar.
• Joist slab satu arah
Joist atau rib dicetak bersamaan dengan seri balok lainnya yang disusun
berdekatan. Seri balok tersebut didukung oleh beberapa balok induk yang
sejajar. Jenis sistem lantai ini efektif untuk bentang yang lebih luas dan beban
yang lebih berat daripada slab satu arah.
• Slab dan beam dua arah
Slab dan beam memiliki ketebalan yang seragam, memiliki perkuatan dua arah,
dan dicetak bersamaan dengan balok-balok pendukung serta kolom-kolom
pada keempat sisinya yang membentuk modul struktur persegi. Jenis sistem
lantai ini efektif untuk bentang sedang dengan beban berat, atau saat
dibutuhkan ketahanan tinggi terhadap gaya-gaya lateral. Agar lebih ekonomis
slab dua arah biasanya dibangun dalam bentuk slab datar dan plat tanpa balok.
• Waffle slab dua arah
Slab beton yang diperkuat oleh rib dua arah. Jenis sistem lantai ini mampu
menangani bentang yang lebih luas dan beban yang lebih berat daripada slab
datar.
• Plat datar dua arah
Slab beton dalam ketebalan yang seragam dengan perkuatan dua arah atau
lebih dan didukung langsung oleh kolom tanpa balok induk dan balok anak.
Sederhana dalam bentuk, jarak antar lantai yang lebih rendah, dan fleksibilitas

Sistem Lantai 6
dalam penempatan kolom menjadikan plat datar praktis untuk konstruksi
apartemen dan hotel.
• Slab datar dua arah
Plat datar yang ditebalkan pada persambungannya dengan kolom untuk
meningkatkan daya dukung dan ketahanannya terhadap momen.
- Precast, menggunakan panel-panel beton yang sudah dicetak terlebih dulu
sebelum proses konstruksi. Panel-panel tersebut didukung oleh sistem
pembalokan atau oleh dinding pemikul beban.

Kayu

Balok-balok kayu menjadi elemen


pendukung plat lantai.
Sistem pembalokan terdiri atas
penyangga: kolom atau dinding
pemikul beban, rangka: balok
induk dan balok anak (beam,
girder, joist, dsb), serta penutup
lantai.
Jarak antar balok dipengaruhi
oleh: tingkat pembebanan dan
kapabilitas bentang penutup
lantai.

Beban yang terkonsentrasi dan bukaan pada lantai kemungkinan membutuhkan


rangka tambahan.
Balok-balok ujung sebaiknya digandakan untuk memberi kekuatan lebih pada area
perimeter sistem lantai.
Penguat lateral dibutuhkan pada ujung-ujung balok (rim joist/header)
Rongga di antara balok dapat mengakomodasi perpipaan, perkabelan, atau sebagai
penyekat panas.
Bagian bawah struktur lantai bisa dibiarkan terekspos, bisa juga dipasangi langit-
langit.
Langit-langit dapat dipasang langsung pada bagian bawah rangka balok atau dapat
pula digantung lebih bawah lagi untuk menyembunyikan elemen mekanikal.
Penutup lantai dan langit-langit dapat mengikat dan menstabilkan balok-balok
rangka dari puntir dan tekuk.
Sistem rangka balok memiliki bentuk yang fleksibel.
Sistem Lantai 7
Baja

Balok-balok baja menjadi elemen


pendukung plat lantai.
Jenis balok baja yang digunakan dapat
berupa balok baja yang umum (wide-flange,
I-beam, channel sections, structural
tubing, composite sections) atau alternatif
bentuk lain yang lebih kompleks seperti
open-web steel joist.

- Light-gauge steel joist


Dihasilkan dari pencetakan lembaran baja dalam suhu dingin.
Joist ini memiliki karakter ringan, lebih stabil secara dimensi, dan dapat
membentang lebih luas daripada bahan kayu.
Namun, joist baja lebih bereaksi terhadap panas dan membutuhkan energi lebih
banyak untuk memprosesnya.
Sistem rangka joist baja memiliki rongga yang dapat digunakan untuk
meletakkan utilitas atau sebagai penyekat panas.
Range bentangan yang bisa ditangani jenis sistem lantai ini berkisar antara 3-8m.
Joist bisa didukung oleh stud wall logam atau dinding bata/beton masif.
Sistem perangkaan light-gauge joist mirip dengan sistem perangkaan pada kayu.
Pengkaku (web stiffener) dibutuhkan terutama untuk titik-titik dimana beban
terkonsentrasi, seperti pada ujung-ujung joist atau pada titik-titik yang
meyangga elemen interior.
Penutup lantai dapat berupa: lapisan beton bertulang di atas dek logam atau
panel kayu. Jarak antar joist dipengaruhi oleh: tingkat pembebanan dan
kapabilitas bentang penutup lantai.
Sambungan bisa dibuat dengan mengebor lalu memasang sekrup secara elektrik,
atau bisa juga dengan mengelas. Perkuatan (bridging) dapat mencegah rotasi dan
pergeseran lateral joist.
- Open-web steel joist
Susunan batang baja ringan hasil pabrikasi yang membentuk rangka truss.
Elemen-elemen penyusunnya adalah chord atas, chord bawah, dan bar tunggal
yang membentuk pola zigzag berada di antara kedua chord.
Range bentangan yang bisa ditangani jenis sistem lantai ini berkisar antara
4 - 18m.
Open-web steel joist bisa didukung oleh dinding pemikul beban (dengan
material bata atau beton bertulang), atau oleh balok baja yang lebih berat dari

Sistem Lantai 8
open-web joist. Open-web memiliki celah di bagian tengah yang dapat
digunakan untuk keperluan mekanikal.
Langit-langit bisa dipasang pada chord bawah, atau digantung lebih bawah lagi
setelah ruang tambahan untuk keperluan mekanikal, atau bahkan tidak dipasang
untuk mengekspos joist dan penutup lantai.
Jarak antar joist dipengaruhi oleh: tingkat pembebanan pada lantai, kapabilitas
bentang penutup lantai, kapasitas beban joist, dan tebal struktur lantai yang
diinginkan. Penutup lantai dapat berupa: dek logam dilapis beton, panel beton
pracetak, panel kayu atau plywood (dipaku atau di mur-baut ke chord atas).
Perkuatan (bridging) secara horizontal atau diagonal dapat mencegah
pergerakan lateral joist.

Sistem Lantai 9
Contoh
Sistem Lantai Beton

Masjid Baitul Haq Jalan Sarikaso I/9

Sistem Lantai 10
Sistem Lantai 11
Sistem Lantai 12
Sistem Lantai Kayu

Saung Angklung Udjo Padasuka Cicaheum

Sistem Lantai 13
Sistem Lantai 14
Sistem Lantai 15
Sistem Lantai Baja

Jembatan Penyebrangan jalan Dr. Setiabudhi

Sistem Lantai 16
Sistem Lantai 17
Sistem Lantai 18
Daftar Pustaka

Daniel L. Schodek, Struktur, PT. Refika Aditama, Bandung: 1998.


Francis D. K. Ching, Building Construction Illustrated, John Wiley & Sons Inc.,
Canada: 2001.

Sistem Lantai 19

Vous aimerez peut-être aussi