Vous êtes sur la page 1sur 3

Analisis Utilisasi Kamar Operasi Elektif

May 9, 2012 Leave a Comment

Operasi merupakan fungsi yang sangat penting di rumah sakit karena proses ini menggunakan
sebagian besar sumber daya rumah sakit namun menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi
rumah sakit (Daiki Mean, 2010). Oleh karena itu, penggunaan Kamar Operasi secara optimal akan
berkontribusi positif bagi pendapatan rumah sakit. Sebuah studi dilakukan di salah satu rumah sakit di
bandung karena ada fenomena yang tampaknya kontradiktif. Disinyalir bahwa utilitasi Kamar Operasi
masih belum maksimal, sedangkan pasien yang antri untuk dioperasi berada dalam antrian yang
panjang. Apa yang dapat kita lakukan pada kondisi semacam ini?

Mengingat proses yang terkait dengan operasi di rumah sakit cukup kompleks, kami melakukan studi
pada Kamar Operasi elektif saja pada tahap awal ini. Operasi elektif adalah proses operasi yang
melewati prosedur penjadwalan terlebih dahulu. Studi ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas dan mendalam tentang kinerja Kamar Operasi elektifyang ada saat ini. Hasil studi ini
diharapkan dapat memberikan masukan bagi rumah sakit, sehingga mereka dapat melakukan evaluasi
serta perbaikan dalam pelayanan di Kamar Operasi.

Secara umum, kinerja dalam Kamar Operasi dapat dinyatakan dalam utilisasi Kamar Operasi dimana
utilisasi ini memiliki pengertian waktu aktual yang diperlukan untuk melakukan operasi dibagi dengan
waktu total yang tersedia. Utilisasi ini memiliki acuan 100% utilisasi dimana waktu yang sebenarnya
digunakan untuk melakukan proses operasi dalam 1 hari = waktu total yang tersedia.

Kenya
taannya, perhitungan utilisasi yang dilakukan oleh rumah sakit tidak menggunakan formula di
atas.Indikator kinerja Kamar Operasi didasarkan pada jumlah operasi yang sanggup dilakukan setiap

hari.Penggunaan indikator ini perlu dikaji kembali apakah memberikan informasi yang dibutuhkan
dalam mengelola Kamar Operasi. Secara normatif, pengukuran semacam ini dapat berdampak pada
penggunaan ruang yang melebihi kapasitasnya karena yang diukur hanya jumlah operasi, semakin
banyak operasi maka akan semakin baik kinerjanya.

Evaluasi utilisasi yang kami lakukan menggunakan analisis statistik sederhana dengan menghitung
utilisasi dari persamaan di atas melalui data durasi operasi yang kami peroleh. Melalui metode ini,
dapat diambil kesimpulan bagaimana kinerja dari suatu Kamar Operasi. Selain itu, kami juga
menggunakan simulasi monte carlo dengan tujuan untuk mengestimasi utilisasi maksimal yang bisa
diperoleh oleh rumah sakit dalam kondisi ideal.

Dalam studi ini, kami melakukan analisis terhadap 9 Kamar Operasi elektif yang terdapat di suatu
rumah sakit. Berdasarkan data durasi operasi selama bulan September November 2011, utilisasi
setiap ruang dapat diperoleh seperti tampak pada Tabel 1. Berdasarkan nilai dari utilisasi pada Tabel 1
dan ratarata utilisasi semua kamar yaitu 65%, kami dapat menyimpulkan bahwa Kamar Operasi yang
terdapat pada rumah sakit belum mencapai nilai utilisasi optimal. Dimana Weinbroum et.al (2003)
menyatakan bahwa utilisasi rumah sakit optimal berada pada nilai 97%.

Selanjutnya

kami

menggunakan simulasi monte carlo untuk memodelkan sistem pada kamar operasi. Sebagai model
simulasi

awal,

diasumsikan

kondisi

sistem

ideal

dengan

mengabaikan

efektivitas

prosedur

penjadwalan kamar operasi, banyaknya sisipan operasi emergency, jumlah operasi yang pindah
kamar, dan pembatalan operasi. Selain dengan alasan penyederhanaan model, mekanisme kerja
beberapa faktor ini belum jelas. Melalui model ideal ini dapat diestimasi utilisasi maksimal yang dapat
diperoleh oleh rumah sakit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa utilisasi maksimal yang dapat dicapai

berada pada range99,6% 99,9%. Perbedaan antara kondisi real dan ideal di rumah sakit ini cukup
jauh, hal ini mengindikasikan masih cukup besar ruang untuk melakukan perbaikan.

Studi lanjutan diarahkan untuk memasukkan faktor pembatalan operasi dan kebijakan penggunaan
kamar operasi. Rata-rata pembatalan operasi diketahui cukup besar yaitu berkisar 13% dari jumlah
operasi yang sudah dijadwalkan. Kebijakan block system dimana kamar operasi didedikasikan hanya
untuk operasi tertentu juga berperan pada tidak maksimalnya utilisasi kamar.

Vous aimerez peut-être aussi