Vous êtes sur la page 1sur 29

PART 12-13

Asuhan kehamilan

NUR JANNAH

MENGEMBANGKAN PERENCANAAN
ASUHAN YANG KOMPREHENSIF

MENETAPKAN KEBUTUHAN
TES LABORATORIUM
1. Hormon
Kehamilan
2. Hematologi
.Hemoglobin (Hb)
bertujuan untuk
mendeteksi
anemia - Hb
kurang dari 11
g/dl
.Golongan darah
A-B-O
.Faktor rhesus
(positif atau
negatif )

Glukosa
Tujuannya untuk
mengetahui
apakah terjadi
DM kencing
manis dalam
kehamilan

Protein urine
Jika ditemukan
protein dalam
jumlah besar,
perlu diwaspadai
adanya
preeklampsia

Virus Hepatitis
Virus hepatitis sangat potensial untuk ditularkan
kepada janin di dalam kandungan, maka
pemeriksaan laboratorium penting dilakukan selama
kehamilan.
HBsAg (antigen hepatitis B), untuk mendeteksi
adanya virus Hepatitis B.
Anti HBs (antibodi hepatitis B), untuk mendeteksi
apakah sudah memiliki antibodi terhadap hepatitis B.
Anti HCV Total (antigen hepatitis C), untuk
mendeteksi adanya virus Hepatitis C.

Serologi
Pemeriksaan marker infeksi VDRL dan TPHA
untuk mendeteksi adanya sifilis - jika terinfeksi
dapat menyebabkan cacat pada janin. Jika
terdeteksi maka segera dilakukan terapi.
VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
yaitu skrining untuk penyakit sifilis.
TPHA (Treponema Pallidum Hemagglutination
Assay), pemeriksaan lanjutan untuk konfirmasi
penyakit sifili

Anti HIV
Anti HIV (Antigen Human Immunodeficiency
Virus) bertujuan mendeteksi adanya infeksi
virus HIV yang berpotensi menular pada janin.
Jika ibu hamil terinfeksi HIV harus segera
diterapi dengan antivirus dan persalinannya
dilakukan secara bedah sesar untuk mencegah
bayi tertular virus HIV.
Tes HBsAg, Anti HCV, TORCH, VDRL, TPHA, anti
HIV dilakukan pada trimester pertama
kehamilan.

Virus TORCH
Pemeriksaan laboratorium yang penting selama kehamilan
lainnya yaitu pemeriksaan TORCH. TORCH adalah penyakitpenyakit yang dapat menyebabkan kelainan bawaan/cacat
pada janin bila ibu hamil mengidap penyakit tersebut.
Pemeriksaan TORCH terdiri dari toksoplasma, rubella, CMV
dan herpes. Infeksi TORCH dapat terdeteksi dari adanya
antibodi yang muncul sebagai reaksi terhadap infeksi.
terdiri dari:
Toxoplasma IgG dan IgM: antibodi terhadap parasit
toxoplasma gondii yaitu untuk mendeteksi apakah terdapat
infeksi Toxoplasma.
Rubella IgG dan IgM: antibodi terhadap virus campak
Jerman, untuk mendeteksi apakah terinfeksi virus tersebut
atau tidak.

Cytomegalovirus (CMV) IgG dan IgM:


antibodi terhadap virus Citomegalo, untuk
mendeteksi apakah terinfeksi virus CMV
atau tidak.
Herpes Simplex Virus 1 IgG dan IgM:
antibodi terhadap virus herpes simplex 1,
untuk mendeteksi apakah terinfeksi HSV1.
Herpes Simplex Virus 2 IgG dan IgM:
antibodi terhadap virus herpes simplex 2,
untuk mendeteksi apakah terinfeksi HSV2.

MENETAPKAN KEBUTUHAN
BELAJAR
Makanan

Obat-obatan
Gerak badan atau
olahraga
Pakaian
Istirahat
Kebersihan
Perawatan tubuh
payudara
Kebutuhan Seksual

KEBUTUHAN PENGOBATAN
KOMPLIKASI RINGAN
Berdasarkan Permenkes
HK 02.02/149/ 2010 dalam
beberapa kasus, bidan
dalam menghadapi
ketidaknyamanan dalam
kehamilan yang masih
dalam batasan fisiologis
diperbolehkan
memberikan pengobatan

MENETAPKAN KEBUTUHAN
RUJUKAN
Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab dari suatu
pelayanan ke pelayanan kesehatan yang lain (vertikal
dan horizontal).

Jenis Rujukan
1. Rujukan
medik
2. Rujukan
kesehatan

Persiapan
rujukan
BAKSOKUDA

Rujukan medik
pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu
kasus yang timbul baik secara vertical maupun horizontal
kepada yang lebih berwenangdan mampu menangani
secara rasional. Jenis rujukan medic antara lain :
Transfer of patient.
Konsultasi penderita untuk keperluaan diagnostic,
pengobatan, tindakan opertif dan lain lain.
Transfer of specimen.
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lenih lengkap.
Transfer of knowledge / personal.
Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu layanan setempat.

Rujukan kesehatan
yaitu hubungan dalam pengiriman,
pemeriksaan bahan atau specimen
ke fasilitas yang lebih mampu dan
lengkap. Ini adalah rujukan uang
menyangkut masalah kesehatan
yang sifatnya pencegahan penyakit
(preventif) dan peningkatan
kesehatan (promotif). Rujukan ini
mencakup rujukan teknologi, sarana
dan opersional.

KEBUTUHAN KONSELING DAN


ANTICIPATORY GUIDANCE

KONSELING ????

ANTICIPATORY
GUIDANCE ????

Konseling
proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli (disebut
konselor/pembimbing) kepada
individu yang mengalami sesuatu
masalah (disebut konseli) yang
bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi klien.

Anticipatory
Anticipatory bersifat lebih dulu,
bersifat antisipasi. Sedangkan
guidance adalah bimbingan,
pedoman, petunjuk. JadiAnticipatory
Guidance adalah pedoman/petunjuk
untuk mengantisipasi sebelum
masalah kesehatan/tumbuh
kembang terjadi

Informasi merupakan tanggapan dari


pertanyaan tertentu yang diberikan
oleh ibu
Infromasi penting yang wajib
diketahui karena berhubungan
dengan keamanan diri dan bayinya
Informasi tambahan yang
berhubungan dengan perkembangan
kehamilan

Anticipatory guidence dan konseling


perubahan fisik dan emosional
Memberikan nasihat mengenai
ketidaknyamanan yang umum terjadi
selama kehamilan

MENETAPKAN KEBUTUHAN
KONSELING HIV (IMS)

HI
V ???

AIDS

Jika wanita hamil tidak mengetahui


status HIV atau belum pernah
mengikuti tes HIV, berikan konseling
dan berikan pilihan untuk mengikuti
tes HIV.

Konseling pra-tes
Konseling post-test

PRA TEST
Konseling dan tes HIV bersifat pribadi dan rahasia
Wanita dapat mengikuti konseling dan tes HIV
kapan saja selama periode kehamilannya,
Bantu wanita untuk menilai dirinya sendiri, apakah
ia memiliki faktor risiko terkena HIV/AIDS, seperti
hubungan seksual multipartner tanpa pelindung
(paling tidak dalam jangka waktu 3 bulan terakhir),
partner seksual yang bekerja sebagai supir bis,
truk, atau di bagian militer, korban pemerkosaan,
dan pengguna NAPZA, terutama pengguna jarum
suntik.

Berikan informasi mengenai HIV/AIDS : bagaimana virus


ditularkan, bagaimana pengaruh HIV terhadap tubuh,
dan bagaimana risiko penularan dapat diturunkan.
Memperbaiki pandangan-pandangan yang salah
mengenai HIV/AIDS.
Beritahukan prosedur pelaksanaan tes HIV.
Berikan informasi mengenai hasil tes HIV : hasil positif
mengindikasikan adanya infeksi HIV, hasil negatif
mengindikasikan tidak ada infeksi HIV, tetapi karena
adanya window period antara infeksi dan hasil tes
positif sebaiknya tes diulang jika wanita tersebut
memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV.

POST TEST
Jika hasilnya negatif : tinjau ulang faktor risiko dan
ulangi kembali bagaimana cara menghindari penularan
HIV/AIDS (pemakaian kondom)
Jika hasilnya positif :
Berikan dukungan emosional :
Kenali dan pahami respon emosional yang ditunjukan
wanita tersebut, seperti rasa penolakkan, marah, atau
kesedihan. Waspadai tanda-tanda yang mengarah pada
perilaku menyakiti diri sendiri dan mencegah terjadinya
bunuh diri.
Pastikan wanita tersebut tidak sendirian dan mendapat
dukungan emosional dari orang-orang disekitarnya.

Bidan harus mampu memahami dan mengantisipasi respon


negatif, seperti kecemasan wanita terhadap kesejahteraan
bayinya.
Tanya pada wanita tersebut, apakah respon yang mungkin
muncul dari pasangan seksualnya jika mengetahui dirinya
mengidap HIV, akan menerimanya atau justru akan menimbulkan
suatu konflik.
Diskusikan
Pilihan pengobatan, rujuk ke tenaga spesialis dan support group.
Jangan menyembunyikan status kepada keluarga dan temanteman.
Beritahukan akibat dari HIV dalam kehamilan dan menyusui.
Anjurkan konseling dan tes HIV kepada pasangan dan anggota
keluarga yang mungkin terkena HIV.

BAGAIMANA JIKA IBU HAMIL +


HIV ???
Wanita hamil dengan HIV harus
mendapatkan asuhan yang sama
dengan wanita hamil pada umumnya
ditambah dengan beberapa asuhan
tambahan seperti yang sudah
dijelaskan diatas.

MENETAPKAN JADWAL KUNJUNGAN


SESUAI PERKEMBANGAN KEHAMILAN

WHO
Trimester I
< 16
Minggu

Trimester
II
24-28
minggu
(bulan
ke-6 7)

Trimester
III
32
minggu
(bulan
ke-8)
36
minggu
(bulan
ke-9)

Jadwal kunjungan menurut


Departemen Kesehatan :
Trimester I kehamilan : 1 kali
kunjungan ( 0 13 minggu)
Trimester II kehamilan : 1 kali
kunjungan (14 27 minggu)
Trimester III kehamilan : 2 kali
kunjungan (28 40 minggu)

Semoga bermanfaat

Vous aimerez peut-être aussi