Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Destaria Utami Rizky
P.17420113008
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah Anak
ini yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Klien Anak dengan HIV/ AIDS.
Dalam penyusunannya, dibuat guna memenuhi dan menuntun mahasiswa ataupun
dosen dalam melakukan tindakan keterampilan keperawatan, sehingga dapat mempermudah
proses belajar mengajar.
Tidak lupa pula penyusun sampaikan terima kasih serta permohonan maaf jika
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka akhir kata penyusun selalu menerima kritik dari
berbagai pihak untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Menjelaskan definisi HIV/ AIDS
Menjelaskan etiologi HIV/ AIDS pada anak
Menjelaskan patofisiologi HIV/ AIDS pada anak
Menjelaskan pembagian stadium pada HIV/ AIDS
Menyebutkan manifestasi klinis HIV/ AIDS pada anak
Menyebutkan uji laboratorium dan diagnostik pada HIV/ AIDS
Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan HIV/ AIDS pada anak
Menjelaskan bagaimana pencegahan HIV/ AIDS pada anak
Menjelaskan bagaimana Asuhan Keperawatan HIV/ AIDS pada anak
1.4.
MANFAAT
1. Bagi Penulis
Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Anak serta dapat digunakan sebagai
bahan referensi dalam proses belajar.
2. Bagi Pembaca
Menambah informasi dalam melakukan tindakan praktik keperawatan pada klien
anak yang menderita penyakit aids.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang
system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat
menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul
secara kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh infeksi HIV.
AIDS
(Acquired
Immunodeficiency
Syndrome)
adalah
sindroma
yang
menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang
diketahui untuk dapat menerangkan terjadinya defisiensi tersebut sepertii
keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan
sebagainya ( Rampengan & Laurentz ,1997 : 171).
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh manusia (H. JH. Wartono, 1999 : 09).
Kasus HIV pada anak biasanya paling sering ditemukan akibat transmisi dari ibu yang
sudah memiliki HIV ke anaknya. Kemungkinan besar perpindahan virus ini terjadi selama
proses kehamilan dan juga persalinan.
2.2 ETIOLOGI
Penyebab penyakit AIDS adalah HIV yaitu virus yang masuk dalam kelompok
retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan tubuh manusia.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui penularan seksual, kontaminasi patogen di dalam darah,
dan penularan masa perinatal.
Faktor risiko untuk tertular HIV pada bayi dan anak adalah :
Bayi baru lahir terpajan oleh cairan tubuh ibu yang terinfeksi
Pada ibu yang terinfeksi HIV, ditemukan virus pada cairan vagina 21%, cairan
aspirasi lambung pada bayi yang dilahirkan. Besarnya paparan pada jalan lahir
sangat dipengaruhi dengan adanya kadar HIV pada cairan vagina ibu, cara
persalinan, ulkus serviks atau vagina, perlukaan dinding vagina, infeksi cairan
ketuban, ketuban pecah dini, persalinan prematur, penggunaan elektrode pada
kepala janin, penggunaan vakum atau forsep, episiotomi dan rendahnya kadar
CD4 pada ibu.
Ketuban pecah lebih dari 4 jam sebelum persalinan akan meningkatkan resiko
transmisi antepartum sampai dua kali lipat dibandingkan jika ketuban pecah
kurang dari 4 jam sebelum persalinan.
spesifik. Dengan memburuknya sistem imun secara progresif, tubuh menjadi semakin rentan
terhadap infeksi oportunis dan juga berkurang kemampuannya dalam memperlambat
replikasi HIV. Infeksi HIV dimanifestasikan sebagai penyakit multi-sistem yang dapat
bersifat dorman selama bertahun-tahun sambil menyebabkan imunodefisiensi secara
bertahap. Kecepatan perkembangan dan manifestasi klinis dari penyakit ini bervariasi dari
orang ke orang. Virus ini ditularkan hanya melalui kontak langsung dengan darah atau produk
darah dan cairan tubuh, melalui obat-obatan intravena, kontak seksual, transmisi perinatal
dari ibu ke bayi, dan menyusui. Tidak ada bukti yang menunjukkan infeksi HIV didapat
melalui kontak biasa.
Empat populasi utama pada kelopok usia pediatrik yang terkena HIV :
Bayi yang terinfeksi melalui penularan perinatal dari ibu yang terinfeksi
(disebut juga trasmisi vertikal); hal ini menimbulkan lebih dari 85% kasus AIDS
(trimetropim-
Limfadenopati
Hepatomegali
Splenomegali
Dermatitis
Parotitis
Sariawan persisten selama lebih dari 2 bulan pada anak di atas 6 bulan
Kardiomiopati
Hepatitis
Leimiosarkoma
Nefropati
Nokardiosis
Ensefalopati HIV.
Ulkus herpes simpleks kronik ( durasi > 1 bulan ) atau pneumonitis atau
esofagitis, awitan saat berusia > 1 bulan.
Sarkoma kaposi.
2.6 PENATALAKSANAAN
a. Perawatan
Menurut Hidayat (2008) perawatan pada anak yang terinfeksi HIV antara lain:
Suportif dengan cara mengusahakan agar gizi cukup, hidup sehat dan mencegah
Menghambat
replikasi
HIV
dengan
obat
antivirus
seperti
golongan
dengan berintegrasi ke DNA virus, sehingga tidak terjadi transkripsi DNA HIV
Mengatasi dampak psikososial
Konseling pada keluarga tentang cara penularan HIV, perjalanan penyakit, dan
2.7 PENCEGAHAN
Penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dicegah melalui :
a. Saat hamil
Penggunaan antiretroviral selama kehamilan yang bertujuan agar vital load rendah
sehingga jumlah virus yang ada di dalam darah dan cairan tubuh kurang efektif
untuk menularkan HIV.
b. Saat melahirkan
Penggunaan antiretroviral(Nevirapine) saat persalinan dan bayi baru dilahirkan dan
persalinan sebaiknya dilakukan dengan metode sectio caesar karena terbukti
mengurangi resiko penularan sebanyak 80%.
c. Setelah lahir
Informasi yang lengkap kepada ibu tentang resiko dan manfaat ASI
2.8 ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1) Anamnesa
a)
b)
Keluhan Utama
-
c)
d)
Riwayat Keluarga
-
Tanyakan adakah orang tua atau keluarga yang terinfeksi HIV/ AIDS
f)
Tanyakan apakah Ibu selama hamil terinfeksi HIV 50% tertular untuk
anaknya
Penularan pada proses melahirkan, terjadi kontak darah ibu dan bayi
g)
h)
VAKSIN
DPT, Polio, Hepatitis B
DPT, Polio, Hepatitis B
DPT, Polio, Hepatitis B
Tes Tuberculin
MMR, Hepatitis
DPT, Polio, MMR
Vaksin Pnemokokkus
DPT, Polio, MMR
DT, Campak
2) Pemeriksaan Fisik
a)
Sistem Penginderaan :
Pada Mata :
sytomegalovirus
retinitis
dan
toxoplasma
choroiditis,
pendengaran.
b)
Sistem Pernafasan
Batuk lama dengan atau tanpa sputum, sesak nafas, tachipnea, hipoxia, nyeri
dada, nafas pendek waktu istirahat, gagal nafas.
c)
Sistem pencernaan
BB menurun, anoreksia, nyeri menelan, kesulitan menelan, bercak putih
kekuningan pada mukosa oral, faringitis, kandidiasis esofagus, kandidiasis
mulut, selaput lendir kering, pembesaran hati, mual, muntah, kolitis akibat diare
d)
meningkat.
Sistem Integumen :
Varicela : Lesi sangat luas vesikula yang besar,
Pyodermia
gangrenosum
dan
scabies
sering
dijumpai.
f) Sistem Perkemihan
Proteinurea
g) Sistem Endokrin
Pembesaran kelenjar parotis, limphadenophati, pembesaran kelenjar yang
menyeluruh
h) Sistem Neurologi
Keterlambatan perkembangan .
i)
Sistem Muskuloskeletal
Nyeri otot, nyeri persendian, letih, gangguan gerak (ataksia)
j)
Psikososial
3) Data Penunjang
a)
c)
d)
e)
f)
HIV, IgA, IgM mendeteksi antibodi HIV yang diproduksi bayi (secara
eksperimental dipakai untuk mendiagnosis HIV pada bayi).
Mendiagnosis infeksi HIV pada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV tidak mudah.
Dengan menggunakan gabungan dari tes-tes di atas, diagnosis dapat ditetapkan pada
kebanyakan anak yang terinfeksi sebelum berusia 6 bulan.
a)
Temuan laboratorium ini umumnya terdapat pada bayi dan anak-anak yang
terinfeksi HIV : Penurunan rasio CD4 terhadap CD8.
b)
Limfopenia.
c)
Anemia, trombositopenia.
d)
e)
f)
g)
h)
i)
b. Diagnosa Keperawatan
c. Intervensi
Diagnosa 1 : Resiko terjadi infeksi sehubungan dengan penurunan daya tahan
tubuh
Tujuan : Anak bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Kriteria Hasil :
Jumlah sel darah putih dan hitung jenis dalam batas normal.
Tidak sianosis.
Aktifitas perkembangan anak sesuai dengan usia dari segi personal / sosial,
bahasa, kognitif dan motorik.
Orang tua mampu mengekspresikan secara verbal tentang rasa takut, perasaan
bersalah, rasa kehilangan.
Orang tua memahami daftar pengobatan, efek samping dan dosis obat.
e. Evaluasi
Cara mengevaluasi asuhan keperawatan terdiri dari 2 tahap :
1) Mengukur pencapaian tujuan.
2) Membandingkan data yang terkumpul dengan kriteria hasil / pencapaian yang
telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
AIDS adalah penyakit yang berat yang ditandai oleh kerusakan imunitas seluler
yang disebabkan oleh retrovirus (HIV) atau penyakit fatal secara keseluruhan dimana
kebanyakan pasien memerlukan perawatan medis dan keperawatan canggih selama
perjalanan penyakit. (Carolyn, M.H.1996:601)
Penyebab penyakit AIDS adalah HIV yaitu virus yang masuk dalam kelompok
retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan tubuh manusia.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui penularan seksual, kontaminasi patogen di dalam
darah, dan penularan masa perinatal. Manifestasi klinis lainnya yang sering ditemukan
pada anak adalah pneumonia interstisialis limfositik, yaitu kelainan yang mungkin
langsung disebabkan oleh HIV pada jaringan paru.
Komplikasi Oral Lesi: Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV
oral, gingivitis, peridonitis Human Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral,
nutrisi, dehidrasi, penurunan berat badan, keletihan dan cacat. Pemeriksaan peniunjang
seperti; Tes untuk diagnose infeksi HIV
1. ELISA, latex agglutination
2. Western blot ( positif)
3. Tes antigen P 24 (polymerase chain reaction) atau PCR
4. Kultur HIV
3.2 Saran
Memberikan support kepada penderita HIV agar tidak putus asa dalam menjalani
hidup.
Dan kita sebagai perawat terus memberikan asuhan keperawatan kepada penderita
agar cepat sembuh dalam pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, dkk (1999) Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Jakatra : EGC
Betz, Cecily L (2002) Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E (2001) Rencana Keperawatan Maternal / Bayi. Edisi 2. Jakarta :
EGC
Rampengan & Laurentz (1997) Ilmu Penyakit Tropik pada Anak. Jakarta : EGC
RSUD Dr. Soetomo / FK UNAIR (2000), Instalasi Rawat Inap Anak, Surabaya.