Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK 8 :
ASMIDA
DEGI MEIRIANSYAH
DIAN SEPTIA UTARI
RAYSITA
SHERLY METASARI
Aktivitas 5
Membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia.
-
Pengkajian
DS :
Tn. G menyatakan sering lemah dan tidak bertenaga.
Tn. G menyatakan aktifitas saat ini sudah banyak dikurangi.
Tn.G menyatakan masih merokok
Tn. G menyatakan pola makan klien tidak beratur.
Tn. G mengatakan selalu marah marah.
Tn. G mengatakan sering keluar rumah untuk beli makanan
diwarung.
Keluarga Tn. G mengatakan Tn. G dulu pernah dirawat di RS
Analisa Data
No
1.
Data
Ds :
- Tn. G menyatakan sering
lemah
-
bertenaga.
Tn.
G
dan
buruk
hiperglikemi
tidak beraturan
Intake nutrisi
banyak dikurangi.
Tn. G menyatakan pola
yang berlebih
makan
tidak
Resiko tinggi
beratur.
Tn. G mengatakan sering
hiperglikemi
klien
Masalah
Resiko tinggi
tidak
Etiologi
Life style yang
makanan diwarung.
Keluarga
Tn.
kadar
glukosa
tinggi
dan
tidak bertenaga.
Ds :
Diabetes mellitus
- Tn. G menyatakan sering
Proses menua /
lemah
dan
tidak
kemunduran
bertenaga.
- Tn. G menyatakan pola
Penurunan
makan
klien
tidak
semua fungsi
beratur.
organ tubuh
- Tn. G mengatakan selalu
-
marah marah.
Keluarga
Tn.
Gangguan
mobilitas fisik
Penurunan
G
jumlah tenaga
kadar
glukosa
tinggi
dan
Kelemahan
Gangguan
mobilitas fisik
tidak bertenaga.
Ds :
- Tn.G menyatakan masih
-
merokok.
Tn. G menyatakan pola
makan
klien
tidak
Proses menua/
Resiko tinggi
kemunduran
terjadinya
komplikasi
penyakit
beratur.
Tn. G mengatakan selalu
marah marah.
Tn. G mengatakan sering
Hiperglikemi
Resiko tinggi
terjadinya
komplikasi
makanan diwarung.
Do :
- Tn. G, berusia 70 tahun.
- Klien tampak lemah dan
-
penyakit
tidak bertenaga.
Klien memiliki kebiasaan
merokok.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada kasus Diabetes melitus pada Lansia adalah :
1. Resiko tinggi hiperglikemi berhubungan dengan intake nutrisi yang
2.
3.
berlebih.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan.
Resiko tinggi terjadinya komplikasi penyakit ( hipertensi, jantung, dll)
berhubungan dengan pola hidup yang kurang baik.
Rencana Keperawatan
NO
DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANA
KEPERAWATAN
Resiko
KEPERAWATAN
tinggi Tujuan :
hiperglikemi
Perawat
berhubungan
menangani
dengan
1. Pantau
akan
dan
intake meminimalkan
nutrisi berlebih.
RASIONAL
gula 1. Bila
darah pasien
insulin
tidak tersedia,
glukosa
darah
akan
terjadinya
meningkat
hiperglikemi
dan
Criteria hasil :
akan
memetabolis
76 110 mg/dL
2. GD2pp < 140
me
mg/dL
3. Tidak
terjadi
tubuh
lemak
untuk
kebutuhan
tanda tanda
energy
dan
hiperglikemi
menghasilkan
(penurunan
benda benda
kesadaran,
keton.
keringat dingin,
kesemutan)
2. Mencegah
2. Pantau status
neurologis
hidrasi
berlebihan.
pasien.
3. Pantau
TTV
3. Fluktuasi
kadar
pasien.
glukosa,
asidosis dan
keadaan
cairan dapat
mempengaru
hi
fungsi
neurologis
karena
sirkulasi
yang
tidak
adekuat.
4. Kolaborasi
4. Dehidrasi
dalam
berat
pemberian
obat
diabetic
menyebabka
anti
n penurunan
curah jantung
dan
terjadi
vasokonstriks
i
sebagai
kompensasi
2
Gangguan
mobilitas
Perawat
akan 1.bantu
fisik menangani
dan
tubuh.
pasien 1. Membantu
dalam
klien
dalam
berhubungan
meminimalkan
memenuhi
memenuhi
dengan
terjadinya
kebutuhann
kebutuhan
kelemahan
hiperglikemi
ADL
ADL.
dengan
seminimal
criteria
hasil :
mungkin.
2.dorong pasien
melakukan
ADL
Tidak
terjadi
2. Member
untuk
sesuai
kemampuan.
tanda-tanda
(penurunan
kesadaran,
kesemutan)
klien
untuk
melakukan
ADL mandiri.
hiperglikemi
keringat
motivasi pada
dingin,
3.observasi
3. Memantau
peningkatan/pe
perkembanga
rkembangan
n skala ADL
skala
lansia.
ADL
lansia.
4.berikan
4. Member
penghargaan
penghargaan
kepada
bias dilakukan
pasien,menin
oleh pasien.
gkatkan
motivasi.
5. Memberi
5.dekatkan
kemudahan
barang-brang
yang
sering
digunakan dan
bagi
dalam
pasien
dibutukan
3
pasien
Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Kaji
terjadinya
tindakan
komplikasi
keperawatan
(penkes)
penyakit
(hipertensi,jantu
Pola
hidup pasien.
2. Agar pasien
2. Anjurkan
pola
hidup
yang tidak
pola baik seperti
merokok,minum
yang
kopi
berhenti
dengan
merokok
kurang baik
berhenti
pasien untuk
berhubungan
hidup
ADL.
1. Mengetahui
Pola hidup
pasien.
diharapkan pasien
mengubah
ng,dll)
memudahkan
3. Ajarkan cara
merokok.
3. Agar pasien
berhenti
mengatasi
merokok.
kecanduan
terhadap
rokok.
4. Berikan
4. Agar pasien
mengetahui
penkes
bahaya
tentang
merokok
bahaya
merokok
No
1.
Catatan perkembangan
Tanggal
Catatan
Evaluasi
Paraf
Perkembangan
14/10/2014 1. Memantau kadar glukosa S :
darah pasien
R/ GDS >300 mg/dl
2. Memantau
status
Klien
mengatakan
badannya
lemah
neurologis pasien
R/ Tingkat kesadaran O :
terasa
kebutuhan
klien
mengatakan
ADL
seminimal
mungkin.
O:
R/ ADL klien terpenuhi.
klien tampak tidak
2. Mendorong
pasien
bisa
melakukan
untuk melakukan ADL
aktivitas
seperti
sesuai kemampuan.
R/ klien mau melakukan
mencuci baju.
ADL
sesuai A :
kemampuan.
3. Memberikan
masalah
teratasi
bisa
dilakukan
oleh pasien.
R/
Pasien
tampak
yang
digunakan
barangsering
dan
dibutukan pasien.
R/ Pasien berusaha
malakukan ADL secara
mandiri.
belum
P:
intervensi
dilanjutkan
3.
14/10/2014 1. Kaji
Pola
kebiasaan S :
pasien.
- Pasien mengatakan
R/ pasien merokok dan
susah
mengatasi
minum kopi.
kecanduan merokok.
2. Anjurkan pasien untuk
O:
berhenti merokok.
- Pasien tampak masih
R/ pasien menolak
merokok dan minum
karena
sudah
kopi.
kebiasaan.
3. Ajarkan cara mengatasi A :
kecanduan
terhadap
rokok
R/
pasien
mengatasi
Masalah teratasi
sebagian.
susah
kecanduan
rokok.
4. Berikan penkes tentang
P:
Intervensi 1 - 4
dilanjutkan
bahaya merokok.
R/ pasien menyimak
dengan baik.
Pertemuan Hari Ke 3
Aktifitas I
RESUME JOURNAL READING
DIABETES MELITUS TIPE II PADA LANSIA
dilakukan secara kom- prehensif dan selalu lakukan pengontrolan terhadap kadar
glukosa darah, tekanan darah, kadar lemak darah, serta berhenti merokok.