Vous êtes sur la page 1sur 12

Soal UTS 1

Soal 1 (20%)
1. Non rivalry vs Non Excludibility banyak layanan
dikategorikan brg public tp disediakan perusahaan yang
berorientasi laba perbedaan OSP dan perusahaan lewat
barang yang dihasilkan menjadi tidak ada OSP tidak ada
Setuju atau tidak dengan pernyataan diatas?
OSP menjadi dibutuhkan karena 2 kondisi berikut:
OSP merupakan penyedia barang
OSP diperlukan
public (Public Good).
dalam rekayasa
Barang public mempunyai 2
struktur sosial
karakteristik:
Mekanisme
1. Non rivalry
pasar
2. Non excludability
kesenjangan
semakin lebar.
Non rivalry
Non excludability
Misal pendidikan.
Ada anak pintar
Tidak melalui
Tidak ada prinsip
tapi tidak mampu.
persaingan
pengecualian,
OSP
antara
sehingga semua
memungkinkan
penyedianya.
masyarakat dapat
anak ini
menggunakannya.
memperoleh
pendidikan (tidak
melalui
mekanisme
pasar & tidak
ada motif
keuntungan)
Tidak setuju dengan pernyataan OSP sebenarnya tidak ada. Karena
sebenarnya:
Siaran radio
Siaran TV FTA
Produk internet
Bukan barang public, hanya memenuhi karakteristik non
excludability, sedangkan non rivalry tidak karena produk-produk
internet ini sebenarnya saling bersaing karena mereka
membutuhkan profit dari iklan.
2. Bandingkan sejarah akuntansi (sejak ditemukan double entry
book keeping) dan sejarah akuntansi sektor public.
Sejarah akuntansi
Doubleentrysystemberartimemasukantransaksiduakali.
Maksuddaripernyataaninibukanberartiandamemasukantransaksididalam
duasetbuku(Masukkebukusatulaluyanglainnyamasukkedalambuku

kedua)menunjukandarimanauangtersebutberasaldankemanauang
tersebutpergi.
DebetdanKreditbukanberartimenambahataumengurangimelainkan
memasukantransaksikesisidebetdankesisikredit.
doubleentrysystemsemakinberkembangketikabiksuyangberasaldari
negaraItaliabernamaLucaPaciolimemperkenalkansisteminipadatahun
1494.
Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping),
dianggap awal penciptaan akuntansi.
Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar
double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica
geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double
accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum
praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) Pacioli did not claim that
his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize
and publish them. He objective was to publish a popular book that could be
used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than
bankers.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis
buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun
hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris.
Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:
a. Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi
transaksi bisnis.
b. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku
memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
c. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar
merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan
keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak
terhadap transaksi komersial.
Pembukuan ala Italia kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para
pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.

Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung


pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan
sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik
yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh
wilayah persemakmuran Inggris.
Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem
akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah
pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di
Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian
Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri.
Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat.
Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar
dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan
profesional.
Sejarah ASP
Sejarah OSP sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun lalu
Praktik ASP telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi kekuatan sosial
masyarakat.
Kekuatan sosial masyarakat:
Semangat Kapitalis (capitalist spirit)
Peristiwa politik dan ekonomi (economic & politic event)
Inovasi teknologi ( technology innovation )
Mesir kunomenteri kerajaan praktik laporan bulananpemungutan
pajak distrik2 (per distrik 1 gubernur simpan catatan kekayaan tiap distrik
sebagai dasar pemungutan pajak)

Babilonia u/ setiap pendapatan dan produksi


Yunani untuk membagi berbagai sumber pendapatan pemerintah secara
adil phartenon organisasi kementrian yang bertugas mengembangkan
segala pencatatan
Roma dilakukan semua pejabat
Akhir abad 14 di genoa bukti transaksi pemerintah dengan rakyat.
Modern alat pengawasan dan pelaporan dalam rangka akuntabilitas public.
Pengembangannya mengikuti perkembangan organisasi pemerintahan
misalnya new public management yang lebih menuntut pertanggung jawaban
kinerja.
Kalo di Indonesia Perkembangan oleh pemerintah
Tuj agar pemerintahan senantiasa tanggap dan ada transparansi dan
akuntabilitas
Note:
Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di
organisasi BUMN.
Pada tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakankebijakan berupa nasionalisasi perusahaan asing yang ditransformasi menjadi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya
politisasi atau campur tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan
tersebut hanya dijadikan sapi perah oleh para birokrat. Sehingga sejarah
kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak
menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih
bertolak belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan
beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN
sebagai perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai
agent of development daripada sebagai business entity.
Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik di
Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun
bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan
Umum Telekomunikasi (1989).

Soal 2

pertumbuhan RS swasta lebih besar dari pemerintah.


Prof Laksono menyorotPT lebih berkembang kaena
1. Kemampuan usaha
2. UU yang melandasi
Punya pasal2 detil tingkatkan efisiensi & kurangi konflik
internal
3. Sistem management relative lebih mudah
Sementara UU yayasan dan perkumpulanbelum dalam terutama
dalam tata kelola lembaga.tidak ada tekanan eksternaltidak
efisien,kompetitif dan agresif
Saran:
1. RS yayasan dan perkumpulan perhatikan sistem manajemen
agar lebuh efisien
2. Pemerintah berlakukan sistem perpajakan RSbantu RS yang
punya misi melayani masy miskin
DITANYA:
Setuju/tidak setuju dengan pernyataan tadi?

Jadi soal perpajakan Rumah Sakit memang sudah diberlakukan


khusus.
a. Dividen dari rumah bukan merupakan objek PPh, sehingga tidak
perlu memotong PPh pada saat pembagiannya. Bagi penerima,
penghasilan tersebut dilaporkan pada kolom penghasilan bukan
objek pajak di SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.
b. Atas biaya pengobatan kepada pasien tidak mampu dapat
dibebankan sebagai biaya, sehingga akan berakibat pada
penurunan penghasilan netto yang dikenakan pajak. Selain itu ada
beberapa perlakuan perpajakan lain khusus untuk rumah sakit
berbentuk yayasan yang dapat dipergunakan sebagai sarana
perencanaan pajak.
Untuk peraturan (a) saya kurang setuju karena memicu banyaknya
Rumah Sakit merubah status hukumnya menjadi PT. untuk poin (b)
saya setuju karena menginsentif rumah sakit untuk memberikan
pengobatan gratis bagi orang miskin.
Pernyataan pertama soal peningkatan efektifitas saya sangat setuju.
Dapat diatasi dengan penerapan anggaran yang sesuai misalnya
lewat PPBS yang menekankan sinergi pada visi dan misi.
Soal 2.2
Apakah pendekatan penyusunan anggaran new public management
seperti:
1. Pendekatan kinerja
2. PPBS (pendekatan sistem perencanaan, program dan
anggaran terpadu)
3. Zero based
Dapat mengatasi permasalahan seperti inefisiensi pada RS nirlaba?
JAWAB:
Disebu
t

Tradisional

Kinerja

PPBS

Object of expenditure
Incremental
Line iteminti top
down

Kinerja terukur dari


program kerja

Planning,
Programming and
budgeting system
Kombinasi dari top
down dan bottom
up
Pendekatan sistem
perencanaan,
program, dan
anggaran terpadu

Cara
memb
uat

Identifikasi seluruh
jenis belanja
Jenis belanja yang
mirip, dikelompokkan.
Misal biaya
administrasi kantor,
sub biayanya biaya
ATK, biaya lisrik , biaya

Inti : agar dia tidak


melenceng dari
misi

Zero based budgeting


(ZBB)
Anggaran berbasis nol.
Intinya adalah program
yang telah diadakan
tahun-tahun sebelumnya
tidak secara otomatis
dapat dilanjutkan.
Aktivitas dievaluasi tiap
tahunnya.

Buat paket/unit keputusan


(decision package) yang
isinya alternative
keputusan:
Komponen2 alternatif
keputusan:
1. Tujuan aktivitas
jelas
2. Alternative

telepon.

3.
4.

Ciriciri

Disusun berdasarkan
daftar belanja
Tuj membatasi
pengeluaran
Bersifat inkemental

Dikelompokkan
berdasarkan
program/aktifitas
Tiap program ada
indikator kinerjanya
Diterapkan unit
costing untuk tiap
aktivitas

Bentuk
sederhana
Mudah
dipersiapkan

Terpaku pada
sumber daya
tahun
sebelumnya
Pusat
akuntabilitas
pada nilai uang,
bukan hasil dan
manfaat program
Tidak mampu
gambarkan
efisiensi dan
efektifitas
kegiatan
organisasi
Pos dibuat bisa
tidak beralasan
Program

Mengalihkan
pengendalian
anggaran ke
pengendalian
manajerial
Perencanaan yg
lebih baik
Bisa control
employee karena
tidak lagi dinilai
berdasar belanja
melainkan
kinerjanya
Lebih sesuai pada
OSP karena tidak
mementingkan
profit melainkan
kualitas pelayanan
Tidak banyak
personel mengerti
akuntansi
Sulit mengukur
kinerja karena ada
beberapa yang
sulit diukur
Seringnya
aktivitas diukur
sangat deti tanpa
pertimbangkan
aktivitas itu
sebenarnya perlu
atau tidak

Satu kesatuan
dengan
planning
Dirumuskan
dlm bentuk
program yg
diturunkan dari
visi misi dan
tujuan dalam
planning
Indikator
kinerja disusun
dan
dikembangkan
secara
terintegrasi
dgn sasaran
strategis
Bisa buat
perhitungan
jangka
menengah
karena
konsisten
dengan yang
strategis
Perencanaan
jaangka
panjang,
mudah
dinaratifkan
Dievaluasi
tahunan.
Program jelek
akan dibuang
Dibuat dari
puncak u/ tuj
staregis dan
diharapkan
kebawahnya
sesuaikan
aktivitas agar
capai tujuan
strategis

Sulit membuat
peryataan yang
berharga agar
disetujui
Mengasumsikan
adanya basis
data
Pengukuran yang
bersifat objektif
sulit diukur
Focus pada
program yg
selaras dengan
kebijakan
strategis
sehingga bagii
pejabat
berwenang

aktivitas
Konsekuaensi
kalau tidak
dilakukan
Input, kuantitas,
output, outcomes
pada berbagai
tingkat
pendanaan.

Membagi semua
operasi ke dalam unit2
keputusan (decision
package
program,aktifitas, unit
organisasi di tingkat
yg rendah)
Dasar untuk
pembagianaktivitas
yg spesifik yang
digunakan untuk
mencapai tujuan
program
Pilih cara terbaik
untuk sediakan jasa
dengan dasar analisis
biaya manfaat atau
lainnya (pertimbanga
politis)
Tentukan pilihan atas
beberapa unit
organisasikeputusan
akan brp byknya jasa
yang akan disediakan
(di + - atau sama)

Ada review program


scr tahunantak ada
asumsi program
dipertahankan

Hemat biaya

Focus pada biaya dan


manfaat jasa

Dorong inovasi cara


baru untuk sediakan
jasa dan capai tujuan
organisasi

Tingkatkan
kemampuan
manajemen untuk
planning & evaluation

Justifikasi yg lebih
baik untuk
penyediaan anggaran
Perlu banyak sumber daya
mis dokumen yg sita
banyak waktu staff,
merepotkan karena
harus identifikasi dan
buat ranking dari unitunit keputusan
Sulit dapatkan data sbg
sumber hitung
Ada faktor lain, misal
pemerintah anggarkan
5 M untuk program
tertentu padahal ZBB
sudah hapus program
tersebut

dicantumkan
terus pada
anggaran tahuntahun
sesudahnya

Mendorong
pengeluaran
daripada
penghematan
takut jatah
anggaran
dikurangi
Indikator kinerja ukuran kuantitatif&kualitatif
yg gambarkan tingkat pencapaian dengan
perhitungkan:
1. Inputs-yg dibutuhkan
2. Outputs-diharapkan lsg tercapai
3. Outcomes-cerminkan berfungsinya
output pd jangka menengah
4. Benefits-tuj akhir pelaksanaan kegiatan
5. Impacts-pengaruh yg ditimbulkan.
Indikator yg baik jg harus SMART
Spesific
Measurable
Achievable
Relevant
Timebound

merupakan
ancama bagi
kekuasaan dan
bagi
pembelanjaan
anggaran

Kriteria indikator kinerja: CREAM clear relevant


economic adequate monitorable
Clear-jelas, tidak ambigu
Relevant-sesuai dgn tujuan yg ada
Economic-data harus pada harga yg wajar
Adequate/cukup-harus dpt menilai kinerja
Monitorable-harus selalu dapat disempurnakan

SOAL UTS 2
Soal 1
Karakteristik OSP?
JAWAB
Hal umum yang sama dan yang membedakan
Yang sama
Yang membedakan
Bersama menggunakan
Tujuan
Maks kesejahteraan masy
SD, saling bertransaksi
organisas melalui pelayanan. Non
dan membutuhkan
i
profit
Hadapi Sumber daya yg
Sumber
Sumbangan/donasi
terbatas
pendana
sukarela, iuran anggota,
an
subsidi, sumbangan
donator
Pemerintah: pajak,
retribusi, hibah
Pola manajemen
keuangan yang sama
Output produk
yang sama
Ciri2:
1.
2.
3.
4.

Peratura
n
perundan
gan

Mis alat
transport
asi publik

Tidak mencari keuntungan finansial ( driven by mission )


Dimiliki secara kolektif o/ public
Kepemilikan SD bukan dlm btk saham
Kebijakan didasarkan pada consensus

Soal 2

Hal yang dilakukan jika terjadi deficit anggaran??


Pembiayaan defisit anggaran, adalah semua jenis pembiayaan yang
digunakan untuk menutup defisit anggaran negara dalam APBN
1.5. Kebijakan Pemerintah menutup defisit anggaran
Dalam rangka menutup defisit anggaran tersebut, akan dilakukan
langkah-langkah kebijakan guna memperoleh sumber pembiayaan dengan
biaya rendah dan tingkat risiko yang dapat ditolerir. Langkah-langkah
2.5.1. Kebijakan dalam pembiayaan dalam negeri

kebijakan di sisi pembiayaan dalam negeri tersebut akan ditempuh antara


lain dengan:
l melakukan pengelolaan portofolio surat utang negara (SUN) melalui
langkah-langkah pembayaran bunga dan pokok obligasi negara secara
tepat waktu, penerbitan SUN dalam mata uang rupiah dan mata uang
asing, penukaran utang (debt switching) serta pembelian
kembali(buyback) obligasi negara;
l melanjutkan kebijakan privatisasi yang pelaksanaannya dilakukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku di pasarmodal;
l memanfaatkan dana eks moratorium untuk membiayai program
rekonstruksi dan rehabilitasi NAD-Nias;
l menggunakan sebagian dana simpanan pemerintah; dan
l memberikan dukungan dana bagi percepatan pembangunan infrastruktur
dalam rangka kemitraanPemerintah-Swasta.
2.5.2. Kebijakan dalam pembiayaan luar negeri
Langkah-langkah yang ditempuh antara lain meliputi:
l Mengamankan pinjaman luar negeri yang telah disepakati dan rencana
penyerapan pinjaman luar negeri, baik pinjaman program maupun
pinjaman proyek, dan
l Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri yang sudah jatuh tempo.
l Dalam rangka membiayai pembiayaan defisit anggaran, Pemerintah akan
mengedepankan prinsip kemandirian, dengan lebih memprioritaskan
pendanaan yang bersumber dari dalam negeri. Pendanaan dari luar negeri
akan dilakukan lebih selektif dan berhati-hati, dengan mengupayakan
beban pinjaman yang paling ringan melalui penarikan pinjaman dengan
tingkat bunga yang rendah dan tenggang waktu yang panjang, dan tidak
mengakibatkan adanya adanya ikatan politik, serta diprioritaskan untuk
membiayai kegiatankegiatan yang produktif.
2.5.3. Kebijakan dari Sisi Pengeluaran:
1.
Mengurangi subsidi
Yaitu bantuan yang diambil dari anggaran negara untuk pengeluaran yang
sifatnya membantu konsumen untuk mengatasi tingginya harga yang

tidak terjangkau oleh mereka agar tercipta kestabilan politik dan sosial
lainnya, misalnya subsidi pupuk, subsidi bahan bakar minyak (BBM),
subsidi listrik, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya negara memberikan
subsidi terhadap suatu barang, karena barang itu dianggap harganya
terlalu tinggi dibanding dengan kemampuan daya beli masyarakat. Agar
tidak terjadi gejolak di masyarakat, maka negara mengeluarkan dana
untuk mensubsidi barang tersebut. Subsidi itu dilakukan dengan beberapa
cara, misalnya : i). memberikan subsidi kepada konsumen dengan cara
memberikan subsidi harga barang-barang yang dikonsumsi; ii).
memberikan subsidi kepada produsen, yaitu memberikan subsidi pada
bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi barang tersebut.
Kalau pengeluaran subsidi itu dikurangi akan berakibat pada kenaikan
harga barang yang diberi subsidi itu.
1.

Penghematan pada setiap pengeluaran baik pengeluaran rutin


maupun pembangunan
Penghematan pada pengeluaran rutin dilakukan oleh departemen teknis,
misalnya untuk pengeluaran listrik, telepon, alat tulis, perjalanan dinas,
rapat-rapat, seminar, dan sebagainya tanpa mengurangi kinerja dari
departemen teknis yang bersangkutan.
1.
Menseleksi sebagian pengeluaran-pengeluaran pembangunan
Pengeluaran pembangunan yang berupa proyek-proyek pembangunan
diseleksi menurut prioritasnya, misalnya proyek-proyek yang cepat
menghasilkan. Proyek-proyek yang menyerap biaya besar dan
penyelesaiannya dalam jangka waktu yang lama, sementara ditunda
pelaksanaannya.
1.

Mengurangi pengeluaran program-program yang tidak produktif


dan tidak efisien

Vous aimerez peut-être aussi