Vous êtes sur la page 1sur 14

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. P DENGAN SALAH SATU


ANGGOTA KELUARGA DENGAN EFUSI PLEURA
DI DUSUN GARON PANGGUNGHARJO
SEWON BANTUL YOGYAKARTA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun Oleh:
Vinda Astri Permatasari
NIM P07120112080

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal

: Rabu, 30 April 2015

Waktu

: Pukul 11.00 WIB

Tempat

: Rumah keluarga Tn. P, Garon, Panggungharjo, Sewon, Bantul

Oleh

: Vinda Astri P

Sumber data

: Keluarga

Metode

: Observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik

Alat pengumpul data : Spighnomanometer, stetoskop, timbangan dan alat tulis


1.

STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


a.
Identitas Kepala Keluarga

b.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama

: Tn. P

Umur

: 65 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan Terakhir

: SD

Pekerjaan

: Petani

Alamat

: Garon, Panggungharjo, Sewon, Bantul

Suku / Kebangsaan

: Jawa/ Indonesia

Jumlah Anggota Keluarga

: 1 orang

Anggota Keluarga yang tinggal serumah


NAMA
Ny. W
Tn. PE
Ny. T
An. E
An. A
An. K

UMUR
61 th
40 th
40 th
17 th
13 th
2 th

Tn. Y

Tn. M
75 th

AGAMA
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam

Ny. S

L/P
P
L
P
P
P
P

HUB.DGN.KK
Istri
Anak
Menantu
Cucu
Cucu
Cucu

Ny. N

Tn. B
Tn. P
65 th

Ny. W
61 th

Efusi pleura & Emfisema


c.

Genogram

Tn. PE
40 th

An. E
17 th

PEKERJAAN
IRT
PNS
IRT
Pelajar
Pelajar
-

Ny. T

Tn. S

Tn. W

Paru-paru

PENDK.
SD
SLTA
SMA
SMA
SD
-

Ny. T
40 th

An. A
13 th

An. K
2 th

Tn. N

Tn. L

Keterangan :
: Tinggal serumah
: Laki-laki meninggal dunia
: Pasien (Tn. P)
: Perempuan meninggal
dunia

: Garis perkawinan

: Laki-laki

: Garis keturunan

: Perempuan
d.

Struktur Keluarga
Tipe keluarga Tn. P termasuk extended family, Tn. P tinggal serumah bersama
istri, anak, menantu serta cucunya. Keluarga Tn. P berada pada tahap
perkembangan ke VIII yakni keluarga dengan tahapan lansia. Keluarga Tn. P

e.

berbeda Kartu C1 dengan keluarga Tn. PE.


Hobi Masing-masing anggota keluarga

No.
1.
2.
f.

NAMA
Tn. P
Ny. W

MACAM HOBI
Berkebun
Senam

WAKTU
TEMPAT
MANFAAT
05.00-09.00 Sawah
Menenangkan pikiran
Minggu
Gardu
Olahraga
sore
Kadangan
Hubungan antar anggota keluarga
1) Hubungan Suami Isteri
Tn. P mengatakan hubungan dengan istrinya baik-baik saja dan harmonis.
2) Hubungan orang Tua Anak
Tn. P mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik.
3) Hubungan antar anggota, baik dengan anggota keluarga dan keluarga lain

Tn. P mengatakan hubungan keluarga dengan anggota keluarga yang tinggal


g.

serumah maupun yang tidak termasuk baik.


Anggota Keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan
Tn. P mengatakan dalam keluarganya yang berpengaruh dalam mengambil

h.

keputusan adalah Tn. P sendiri.


Kebiasaan Anggota Keluarga sehari-hari
1) Nutrisi
a) Frekuensi makan : 3 kali sehari
b) Waktu makan : Pagi, siang dan malam (teratur)
c) Porsi makan : Cukup
Tn. P mengatakan sejak mengalami gangguan nafas nafsu makannya
menurun dan sering mual-mual mulai 4 bulan yang lalu. Tn. P hanya
sanggup makan porsi tiap makan. Tn. P mengatakan semenjak
gangguan nafas 4 bulan yang lalu, berat badannya turun dari 69 kg
menjadi 60 kg.
d) Jenis makanan : Nasi dengan porsi cukup, lauk telur, tahu dan tempe.
Sayuran bervariasi, kadang bayam, kangkung, buncis, kacang panjang,
terong dan lain-lain. Buah-buahan yang sering dikonsumsi buah jeruk
ataupun pisang sebanyak 1 buah.
e) Cara pengolahan makanan : Ny. W mengatakan setiap hari memasak
sendiri. caranya sudah memenuhi syarat kesehatan, sebelum dimasak
dicuci terlebih dahulu, dipotong-potong kemudian dimasukkan ke dalam
air yang mendidih, setiap hari terdapat variasi menu makanan.
f)

Cara penyajian makanan : Disajikan langsung setelah selesai masak.


Cara makan di meja makan maupun lesehan menggunakan tangan atau
sendok, tergantung makanannya. Tn. P mengatakan suasana makan
tenang. Tn. P mengatakan apabila ada makanan yang sisa, maka akan
digunakan untuk pakan ayam.

g) Makanan pantangan keluarga : Tidak ada pantangan makanan pada


keluarga Tn. P.
h) Makanan kesukaan keluarga : Tn. P mengatakan menyukai growol
karena mengenyangkan di perut.
2) Kebiasaan Minum Keluarga
Keluarga Tn. P suka minum air putih dan teh manis dengan jumlah 1500-2000
cc.
3) Pola Istirahat
Biasanya keluarga Tn. P mulai tidur pada pukul 21.00 WIB dan bangun pukul
04.30 WIB. Namun, saat dikaji pada tanggal 04 Mei 2015, Tn. P mengatakan
lelah dan kecapekan setelah melaksanakan kegiatan kerja bakti di
kampungnya sekaligus mengurus acara peringatan 3 tahun meninggalnya
besan di rumahnya. Tn. P mengatakan istirahat kurang karena begadang

sampai malam. Tn. P mengatakan setelah mengalami gangguan nafas


menjadi lebih mudah kelelahan saat melakukan aktivitas.
4) Rekreasi
Tn. P mengatakan ada kesempatan untuk berjalan-jalan pada pagi hari
berkeliling kampung. Biasanya dilakukan sekali seminggu bersama dengan
Ny. W atau dengan cucunya.
5) Pemanfaatan waktu senggang
Tn. P mengatakan jika ada waktu senggang lebih sering digunakan untuk
istirahat, berkebun atau menonton TV.
6) Pola Eliminasi
a) Miksi
NO
1.
2.
N
O
1.
2.

NAMA ANGGOTA
KELUARGA
Tn. P
Ny. W
b) Defekasi
NAMA ANGGOTA
KELUARGA
Tn. P
Ny. W

TEMPAT
WC
WC

TEMPAT
WC
WC

FREKUENSI
10 kali sehari
6 kali sehari

FREKWENSI
1 kali sehari
1 kali sehari

WAKTU
Tidak menentu
Tidak menentu

WAKTU
Pagi hari
Pagi hari

7) Hygiene Perorangan
Keluarga Tn. P mandi 2 kali sehari menggunakan sabun. Keluarga Tn. P
menggosok gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi. Tn. P mengatakan keramas 1
kali seminggu menggunakan sampo.
8) Kebiasaan Keluarga yang merugikan
Tn. P mengatakan tidak ada kebiasaan keluarga yang merugikan. Tn. P
mengatakan sudah berhenti merokok semenjak terkena gangguan nafas.

2.
a.

FAKTOR SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA


Penghasilan
Penghasilan keluarga dalam sebulan rata-rata 1.000.000. Penghasilan selama ini
didapatkan dari hasil bekerja menjadi petani. Ny. W mempunyai masukan
penghasilan tambahan dengan membuat catering ataupun snack di beberapa

b.

perkumpulan di kampungnya.
Penggunaan / Pemanfaatan dana keluarga/bulan
Pengelolaan keuangan keluarga dikelola oleh Ny. W. Ny. W mengatakan

c.

penggunaan dana untuk digunakan sehari-hari termasuk pas-pasan.


Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat
Tn. P merupakan anggota di struktur organisasi kampung. Tn. P mengatakan
masih aktif mengikuti kegiatan di kampungnya. Tn. P mengatakan hubungan

keluarga Tn. P dengan masyarakat baik-baik.


d.
Fasilitas untuk pertemuan masyarakat
Untuk mengadakan pertemuan, masyarakat selalu menyelenggarakan kegiatan di
setiap rumah masyarakat yang dilakukan bergilir dari satu rumah warga ke rumah

warga lain sesuai urutan. Di desa Panggungharjo tersedia tempat balai desa dan
musholla.
3.

FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN


6

U
4

4
3
a.

Keterangan :
1
: Teras
2
: WC dan kamar mandi
3
: Ruang tamu
4
: Kamar tidur
5
: Tempat makan
6
: Dapur
: Sumur

2 Rumah
1
Rumah adalah milik sendiri dengan dinding permanen seluas 108 m 2. Lantai
rumah dilapisi dengan keramik. Atap rumah ditutupi dengan genting tanpa
dilengkapi dengan langit-langit rumah. Ventilasi ruangan 10-20% luas rumah
meliputi jendela, pintu serta lubang ventilasi. Penerangan sudah menggunakan
listrik. Ruangan di dalam rumah terdiri dari kamar tidur 3 buah masing-masing
seluas 3x4m2, dapur seluas 4x4m2 serta kamar mandi seluas 2x2 m 2. Keadaan

b.

dalam rumah terlihat bersih.


Sarana memasak
Bahan bakar untuk memasak menggunakan gas. Sedangkan untuk tempat

c.

menyimpan peralatan dapur tersedia rak piring.


Sampah
Ny. W mengatakan terdapat keranjang sampah terbuka di dalam rumah, kondisi

d.

terawat. Ny. W mengatakan selama ini apabila membuang sampah di sungai.


Sumber air
Sumber air didapatkan dari sumur galian di samping rumah. Jarak sumur dengan
septic tank lebih dari 10 meter. Untuk kualitas air sumur, air tidak berasa, tidak

e.

berbau dan tidak berwarna.


Jamban keluarga dan kamar mandi
Keluarga Tn. P sudah mempunyai dan menggunakan jamban milik sendiri.
Terdapat 2 jamban, yang pertama terletak di dalam rumah di sebelah belakang
dan yang kedua terletak di depan rumah. Jamban yang dipakai adalah model
jamban jongkok angsa latrine. Jamban terlihat bersih, tidak terlihat kecoa dan tidak

f.

berbau pesing. Kamar mandi dan jamban menjadi satu dengan luas 2x2 m2.
Pembuangan Air Limbah
Untuk pembuangan air limbah dibuang langsung ke saluran got tertutup di depan

g.

rumah (bawah jalan) dengan jenis limbah berupa limbah rumah tangga.
Kandang ternak
Tn. P mengatakan mempunyai ternak ayam yang terletak di luar rumah. Kondisi

h.

kandang ayam terlihat terawat.


Halaman

Keluarga Tn. P mempunyai halaman depan dan samping seluas 2x15 m2.
Halaman digunakan untuk menanam tanaman bunga, buah rambutan dan sebagai
kandang ternak kelinci milik anaknya, Tn. PE.
Lingkungan
Rumah terdapat di daerah pinggiran dengan jarak antar rumah warga yang

i.

berdekatan. Suasana lingkungan rumah terlihat tenang. Rumah terletak sekitar 10


meter dari sungai.
Fasilitas pendidikan
Ny. W mengatakan jarak antara PAUD/SLTP/SMK termasuk dekat, sejauh 1 km.
k.
Fasilitas perdagangan
Terlihat warung di sebelah rumah Tn. P berjarak 8 meter. Jarak antara rumah Tn.
j.

P dengan pasar terdekat adalah sekitar 3 km.


Fasilitas peribadatan
Jarak antara rumah Tn. P dengan musholla sekitar 20 meter.

l.
m.

Fasilitas kesehatan
Jarak antara rumah Tn. P dengan Puskesmas Sewon 2 sekitar 2,5 km.
n.
Sarana hiburan
Keluarga Tn. P sudah mempunyai sarana hiburan sendiri berupa televisi.
o.
Fasilitas Transportasi
Ny. W mengatakan mempunyai motor sebanyak 2 buah dan sepeda 2 buah.
Transportasi biasanya digunakan oleh anaknya, menantu dan cucunya.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

4.
a.

Kebiasaan memeriksakan diri


Tn. P mengatakan memeriksakan diri ke rumah sakit karena mengalami gangguan
pernapasan.

b.

Kebiasaan minum obat


Tn. P mengatakan minum obat sejak sakit sudah sekitar 4 bulan yang lalu. Obat
didapatkan dari dokter dan alternatif cina. Tn. P mengatakan mulai mengkonsumsi
obat alternatif cina sudah sejak 2 minggu yang lalu.

c.

Riwayat Kesehatan Mental-psikososial-spiritual


Tidak ada riwayat keluarga yang pernah mengalami gangguan mental. Hubungan
antar anggota keluarga maupun anggota keluarga dengan warga masyarakat tidak
ada gangguan.

d.

Riwayat Spiritual Anggota Keluarga


Tn. P mengatakan tidak pernah salat tetapi rutin mengikuti pengajian di
kampungnya. Tn. P mengatakan Ny. W rajin salat, mengikuti pengajian dan
berjanjen di kampungnya.

e.

Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan


Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan saat ini sudah baik.

f.
No.
1.

Keadaan Kesehatan keluarga saat kunjungan


NAMA KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
Tn. P Tekanan darah 90/60 mmHg, respirasi 19x/menit, nadi 92x/menit, berat
badan 58 kg
Tn. P mengeluhkan badan terasa lemas dan mengantuk. Tn. P

2.

5.

Ny. W

mengatakan sebelumnya memakan semangka.


120/80 mmHg. Ny. W mengeluhkan batuk sejak 2 hari sebelumnya.
Setelah dikaji ulang pada tanggal 7 Mei 2015 Ny. W mengatakan batuknya
sudah sembuh

PERSEPSI DAN TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP MASALAH


a.

Persepsi keluarga terhadap masalah yang dihadapi


Tn. P mengatakan penyakit yang dialami adalah paru-paru basah, akibat sering ke
sawah dan menghirup embun pagi. Tn. P mengatakan paru-paru kering berbeda
dengan paru-paru basah tetapi tidak dapat menyebutkan perbedaannya. Tn. P
mengatakan tanda dan gejala apabila penyakitnya kambuh adalah pusing dan
batuk kering. Tn. P mengatakan biasanya batuk berdahak pada pagi hari berdahak
berwarna keruh tidak berdarah.

b.

Tanggapan atau mekanisme koping keluarga terhadap masalah


Tn. P mengatakan pernah menjalani rontgen dada di RS Respira, dengan
diagnosa kerja efusi pleura dan emfisema. Tn. P mengatakan selain kontrol ke RS
Respira, Tn. P rutin minum obat kapsul dan sirup dari alternatif cina sudah sejak 2
minggu yang lalu. Tn. P mengatakan merasa lebih sehat dan tidak sesak setelah
mengkonsumsi pil dari alternatif cina. Tn. P mengatakan istri dan anaknya sangat
mendukung Tn. P untuk sembuh.

6.
a.

KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS KESEHATAN


Mengenal masalah
Tn. P mengatakan sejak mengalami gangguan nafas nafsu makannya menurun
dan sering mual-mual mulai 4 bulan yang lalu. Hanya sanggup makan porsi tiap
makan. Tn. P mengatakan semenjak gangguan nafas, berat badannya turun dari
69 kg menjadi 60 kg. Badan terasa lemas dan mengantuk. Tn. P mengatakan
sebelumnya memakan semangka. Penyakit yang dialami adalah paru-paru basah,
akibat sering ke sawah dan menghirup embun pagi. Paru-paru kering berbeda
dengan paru-paru basah tetapi tidak dapat menyebutkan perbedaannya. Tn. P
mengatakan tanda dan gejala apabila penyakitnya kambuh adalah pusing dan

b.

batuk kering. 2 foto toraks dengan diagnosa kerja efusi pleura dan emfisema
Mengambil keputusan
Tn. P mengatakan setelah menyadari timbulnya gejala batuk-batuk, Tn. P
kemudian dibawa oleh keluarga ke dokter praktik dan minum obat sejak sakit
sudah sekitar 4 bulan yang lalu. Selain kontrol ke RS Respira, Tn. P rutin minum
obat kapsul dan sirup dari alternatif cina sudah sejak 2 minggu yang lalu. Merasa

c.

lebih sehat dan tidak sesak setelah mengkonsumsi pil dari alternatif cina.
Merawat anggota keluarga
Tn. P mengatakan istirahat kurang karena begadang sampai malam. Tn. P terlihat
lemah, letih dan lesu. Tn. P terlihat duduk di kursi, mengantuk sambil tiduran. Ny.
W mengatakan selalu mengingatkan Tn. P untuk mengurangi aktivitas di sawah.

Tn. P mengatakan sudah 1 minggu ini obat dari RS habis dan belum melakukan
d.

kontrol karena kesibukan anak dan menantunya terhadap pekerjaannya.


Menciptakan lingkungan yang kondusif
Tn. P mengatakan istri dan anaknya mendukungnya agar segera sembuh dengan
selalu mengantarkan kontrol ke RS Respira. Setelah mengalami gangguan nafas
menjadi lebih mudah kelelahan saat melakukan aktivitas. Tn. P mengatakan lelah
dan kecapekan setelah melaksanakan kegiatan kerja bakti di kampungnya
sekaligus mengurus acara peringatan 3 tahun meninggalnya besan. Ny.
mengatakan Tn. P masih bekerja menjadi petani dari pukul 01.00 WIB sampai
06.00 WIB apabila sedang tidak ada keluhan. Ny. W mengatakan apabila kondisi
Tn. P sedang turun, maka pekerjaan Tn. P di sawah akan dikerjakan oleh buruh.

e.

Tn. P mengatakan kegiatan selama di rumah hanya istirahat dan tiduran.


Menggunakan sumber-sumber kesehatan
Tn. P mengatakan menjalani pengobatan dan kontrol di RS Respira khusus paruparu di Bantul. Tn. P mengatakan pernah menjalani rontgen dada di RS Respira.
Tn. P mengatakan tidak pernah menanyakan perihal penyakitnya kepada dokter.
Tn. P mengatakan jaminan kesehatan (BPJS) sedang dalam proses pembuatan
oleh anaknya.

B. ANALISA DATA

DATA
DO :
1.
Tn. P
terlihat lemah, letih, lesu
2.
Tn. P
terlihat duduk di kursi, mengantuk sambil
tiduran
3.
2 foto
toraks dengan diagnosa kerja efusi pleura
dan emfisema
4.
Tekanan
darah 90/60 mmHg
DS :
Tn. P mengatakan :
1. Badan terasa lemas dan mengantuk
2. Sebelumnya memakan semangka
3. Setelah mengalami gangguan nafas
menjadi lebih mudah kelelahan saat
melakukan aktivitas
4. Lelah dan kecapekan setelah
melaksanakan kegiatan kerja bakti di
kampungnya sekaligus mengurus acara
peringatan 3 tahun meninggalnya besan di
rumahnya

MASALAH

PENYEBAB

Intoleran aktivitas
pada Tn. P

Ketidakmampua
n keluarga
merawat Tn. P

5. Istirahat kurang karena begadang sampai


malam.
6. Sudah 1 minggu ini obat dari RS habis dan
belum melakukan kontrol karena kesibukan
anak dan menantunya terhadap
pekerjaannya
7. Ny. W mengatakan selalu mengingatkan Tn.
P untuk mengurangi aktivitas di sawah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Intoleran aktivitas pada Tn. P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat Tn. P

D. PENAPISAN ATAU SKORING


1. Intoleran aktivitas pada Tn. P

KRITERIA
Sifat masalah :
Defisit

HITUNGA
N
3/3 x 1

Kemungkinan
1/2 x 2
masalah diubah :
Sebagian
Potensi untuk
3/3 x 1
dicegah :
Tinggi
Menonjolnya
0/2 x 1
masalah :
Masalah tidak
dirasakan
TOTAL SKOR

SKO
R
1

1
1
0

PEMBENARAN
Pengembangan paru yang abnormal
mengakibatkan hipoksia yang
menyebabkan timbunan asam laktat
berlebih dan menimbulkan fatigue
Puskesmas mudah terjangkau, banyak
anggota keluarga di rumah, ada sepeda
motor
Dengan mengurangi aktivitas yang berat
kecapekan dapat dihindari
Tn. P mengatakan kecapekan setelah
bekerja bakti dan begadang.

E. PERENCANAAN

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Intoleran aktivitas
pada Tn. P

Intoleran aktivitas
pada Tn. P
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
Tn. P

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

Selasa, 05 April 2015


13.00 WIB
Tupan:
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 1
bulan, diharapkan Tn. P
kembali toleran terhadap
aktivitas
Selasa, 05 April 2015
Selasa, 01Mei 2015
13.00 WIB
13.00 WIB
Tupen:
Setelah dilakukan asuhan
1. Evaluasi respon pasien setelah beraktivitas,
keperawatan selama 3x
catat keluhan dan tingkat aktivitas serta
pertemuan, diharapkan
adanya perubahan tanda-tanda vital
keluarga mampu merawat
2. Ajarkan latihan otot-otot pernapasan
Tn. P dengan kriteria
diafragmatik secara teratur dan konsisten
hasil :
10-15 menit setiap hari
1.
3. Instruksikan dan berikan dorongan pada
Tn. P mengatakan segar
pasien untuk batuk yang efektif
dan tidak mengantuk
2.
Tn. P tidak begadang
3.
4. Ajarkan kepada keluarga Tn. P untuk
Tanda-tanda vital Tn. P
memberikan air hangat kepada Tn. P
dalam batas normal
5. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
(120-140/80-90
perlunya keseimbangan antara aktivitas
mmHg)
dan istirahat
Vinda 6. Motivasi dan anjurkan keluarga untuk

Selasa, 01 Mei 2015


13.00 WIB
1. Mengetahui sejauh mana kemampuan
pasien dalam melakukan aktivitas
2. Membantu menguatkan otot-otot yang
digunakan dalam bernapas
3. Teknik ini memperbaiki ventilasi dengan
membuka jalan napas & membersihkan
jalan napas dari sputum. Batuk yang
terkontrol dan efektif dapat memudahkan
pengeluaran dari sekret yang melekat di
jalan nafas
4. Hidrasi membantu menurunkan kekentalan
sekret, mempermudah pengeluaran.
5. Istirahat perlu untuk menurunkan
kebutuhan metabolisme

mengawasi pasien untuk melakukan


aktivitas secara bertahap
Vinda

6. Aktivitas yang teratur dan bertahap akan


membantu mengembalikan pasien pada
kondisi normal.
Vinda

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa
Keperawatan
Intoleran
aktivitas pada
Tn. P
berhubungan
dengan
ketidakmampu
an keluarga
merawat Tn. P

Implementasi

Evaluasi

Kamis, 04 Mei 2015


12.00 WIB

Kamis, 04 Mei 2015


12.30 WIB

1. Mengevaluasi respon pasien


setelah beraktivitas, catat keluhan
dan tingkat aktivitas serta adanya
perubahan tanda-tanda vital
2. Menjelaskan pada pasien dan
keluarga tentang perlunya
keseimbangan antara aktivitas dan
istirahat
3. Memotivasi dan anjurkan keluarga
untuk mengawasi pasien untuk
melakukan aktivitas secara
bertahap
Vinda
Kamis, 07 Mei 2015
16.00 WIB

S : Tn. P mengatakan merasakan kelelahan dan mengantuk setelah


begadang dan mengurusi acara peringatan 3 tahun meninggalnya
besan, Ny. W mengatakan apabila kondisi suaminya sedang drop
maka pekerjaan di sawah akan dikerjakan oleh buruh
O : Tn. P terlihat lemas dan sedang tiduran di kursi, TD 90/60 mmHg
A : Masalah intoleran aktivitas teratasi sebagian
P : Ajarkan cara nafas dalam dan batuk efektif
Vinda

1. Mengajarkan latihan otot-otot


pernapasan diafragmatik secara

S : Tn. P mengatakan akan berlatih nafas dalam dan batuk efektif


setiap pagi, Ny. W mengatakan kondisi Tn. P masih belum fit, Ny. T

Kamis, 07 mei 2015


16.30 WIB

teratur dan konsisten 10-15 menit


setiap hari
2. Menginstruksikan dan
memberikan dorongan pada
pasien untuk batuk yang efektif
3. Mengajarkan kepada keluarga Tn.
P untuk memberikan air hangat
kepada Tn. P
Vinda

mengatakan belum sempat mengantarkan Tn. P ke RS Respira untuk


meminta resep obat, Tn. P mengatakan seharian hanya tiduran dan
istirahat saja di rumah
O : TD 110/70 mmHg, Tn. P terlihat mengangguk mengerti
A : Masalah intoleran aktivitas teratasi sebagian
P : Motivasi dan anjurkan keluarga untuk mengawasi pasien untuk
melakukan aktivitas secara bertahap
Vinda

KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengkajian dan analisis data berdasarkan lima tugas
kesehatan pada keluarga Tn.P, maka dapat diangkat diagnosa keperawatan:

Intoleran

aktivitas

pada

Tn.

berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga merawat Tn. P


Untuk mengatasi beberapa masalah keperawatan diatas, telah dilakukan
beberapa tindakan keperawatan. Diagnosa keperawatan yang diangkat
sudah dilakukan tindakan sesuai intervensi dan sebagian besar kriteria sudah
tercapai dan masalah sudah sebagian teratasi.
Faktor penghambat untuk tercapainya tujuan perencanaan antara lain
dengan padatnya acara di keluarga Tn. P dan kegiatan di RT 7 serta tuntutan
pekerjaan Tn. P yang masih berstatus sebagai kepala keluarga.
Faktor pendukung untuk tercapainya tujuan perencanaan antara lain
dengan adanya dukungan keluarga untuk Tn. P demi kesembuhan Tn. P
serta waktu Tn. P yang tidak terlalu sibuk sehingga dapat ditemui setiap saat.

Vous aimerez peut-être aussi