Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh
ANDRIANSYAH
1215011012
DANU WAHUDI
1215011022
1215011043
I.
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Kota Bandar Lampung yang menjadi pusat kegiatan di Provinsi Lampung
menyebabkan jumlah pertambahan penduduk yang terus meningkat. Dengan
meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya kepemilikan
kendaraan bermotor pribadi yang tidak dibarengi peningkatan kapasitas jalan
(Bandar Lampung Dalam Angka, 2014). Permasalahan transportasi semakin
diperkeruh dengan minimnya fasilitas Sarana Angkutan Umum Massal dengan
bergantung pada angkutan penumpang (angkot).
Kondisi ini perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja angkot saat ini
dan jumlah kendaraan yang dibutuhkan sehingga kita dapat memaksimalkan
kinerja angkutan umum yang telah tersedia yaitu angkot khususnya pada rute
Way Halim - Tanjung Karang.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui kinerja angkot pada rute Way Halim Tanjung Karang.
2.
Untuk mengetahui kebutuhan akan angkot pada rute Way Halim Tanjung
Karang.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Transportasi
Transportasi
dapat
diartikan
sebagai
usaha
untuk
memindahkan,
2. Angkutan kota adalah angkutan dari suatu tempat ke tempat lain dalam
suatu daerah kota atau kabupaten atau dalam daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang
terikat dalam trayek.
3. Mobil penumpang umum (MPU) adalah mobil penumpang yang digunakan
sebagai kendaraan umum.
4. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk
digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
Angkutan umum penumpang bertujuan untuk menyelenggarakan pelayanan
angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik
adalah pelayanan yang aman, cepat, murah dan nyaman.
C. Kinerja Angkutan Umum
Kinerja pelayanan angkutan umum berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Darat No.SK.687/AJ.206/DRJD/2002, dapat diukur dari indikator
dan parameter-parameter sebagai berikut:
1. Waktu perjalanan
Waktu perjalanan digunakan untuk mengukur waktu perjalanan suatu
angkutan umum setiap kilometer jarak tempuhnya. Waktu perjalanan dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:
W=
T
J
Dengan:
..(1)
60 J
T
....
(2)
Dengan:
V = Kecepatan perjalanan angkutan umum (km/jam)
J = Jarak rute angkutan umum (km)
T = Waktu tempuh angkutan umum (menit)
3. Faktor muat (load factor)
Load factor adalah rasio jumlah penumpang dengan kapasitas tempat
duduk per satuan waktu tertentu. Batas ideal load factor adalah < 70%
(KM 35 tahun 2003). Untuk menentukan load factor digunakan rumus:
Lf =
Jp
C
..
(3)
Dengan:
Lf = load factor (%)
..(4)
Dengan:
CT = Waktu sirkulasi dari A ke B, kembali ke A
T AB
T BA
6. Frekuensi pelayanan
Frekuensi adalah jumlah kendaraan yang beroperasi dalam waktu 1 jam.
Penghitungan frekuensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Q=
N
60
(5)
Dengan:
..
1
Q
..
(6)
Dengan:
TH = waktu antara (menit)
Q= frekuensi pelayanan (kendaraan/jam)
8. Waktu tunggu
Waktu tunggu adalah waktu berhenti kendaraan umum di asal atau di
tujuan. Perhitungan waktu tunggu angkutan umum dapat diukur dari
setengah time headway.
D. Kebutuhan Angkutan Umum
Pada dasarnya pengguna kendaraan angkutan umum menghendaki adanya
tingkat pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu,
CT
TH
..
(7)
Dengan:
K = jumlah kendaraan per waktu sirkulasi (unit kendaraan)
CT = waktu sirkulasi (menit)
TH = waktu antara (menit)
E. Kajian Tarif Berdasarkan BOK
III.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data berupa survei lapangan dilakukan
dengan cara survei dinamis dan survei statis, dengan hari pengambilan data
diwakili oleh hari Senin. Daerah survei dibagi dalam 4 segmen berdasarkan lokasi
yang ramai penumpang, seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pembagian Segmen Rute Way Halim Tanjung Karang
No.
Segmen
Panjang (km)
0,8
1,5
1,2
1,8
Survei dinamis dilakukan di atas kendaraan, di mana data yang diambil meliputi
jumlah penumpang naik turun dan waktu perjalanan. Dari survei ini akan
diperoleh pula kecepatan kendaraan dari awal hingga akhir perjalanan. Survei ini
dilakukan pada jam pagi (07.00-08.00), jam siang (13.00-14.00) dan jam sore
(16.00-17.00).
Survei statis dilakukan di tepian jalan untuk mencatat jumlah kendaraan yang
beroperasi, waktu tempuh, waktu sirkulasi, frekuensi pelayanan dan load factor
statis tiap kendaraan umum pada rute rencana Way Halim - Tanjung Karang.
Survei statis dilakukan pada hari Senin, sepanjang waktu pelayanan angkutan
umum yaitu selama kurang lebih 11 jam, dimulai dari pukul 07.00 sampai
berakhir pukul 18.00 WIB.
Data data yang telah diperoleh melalui survei dinamis dan survei statis
kemudian dianalisis dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Menghitung waktu perjalanan berdasarkan waktu tempuh perjalanan dan
panjang segmen dan dinyatakan dalam menit/km.
2. Menghitung kecepatan perjalanan berdasarkan jarak tempuh kendaraan dibagi
dengan total waktu selama perjalanan dan dinyatakan dalam km/jam
3. Menghitung faktor muat (load factor) berdasarkan jumlah penumpang dalam
kendaraan dibagi dengan kapasitas kendaraan yang melewati segmen yang
dinyatakan dalam persen (%).
4. Menghitung waktu sirkulasi berdasarkan waktu yang diperlukan kendaraan
umum dari titik awal ke tujuan, kembali ke titik awal, dalam hal ini dipakai
satuan menit.
IV.
A. Waktu Perjalanan
Dengan menggunakan persamaan (1) maka didapat waktu perjalanan pada jam
pagi adalah sebesar 3,7956 menit/km. Pada jam siang sebesar 4,0094
menit/km, sedangkan pada jam sore sebesar 4,7579 menit/km.
B. Kecepatan Perjalanan
Kecepatan perjalanan tertinggi adalah sebesar 15,8078 km/jam, yaitu pada jam
pagi, sementara kecepatan perjalanan terendah sebesar 12,0167 km/jam terjadi
pada jam sore. Kecepatan perjalanan rata-rata sebesar 14,4611 km/jam.
rata-rata frekuensi
dari hasil
analisis
didapat
sebesar 0,8611
kendaraan/menit.
F. Waktu Tunggu
Perhitungan waktu tunggu angkutan umum dihitung dari setengah headway.
Dengan time headway rata-rata sebesar 1,1613 menit, maka waktu tunggu
angkutan umum rata-rata adalah sebesar 0,5806 menit.
G. Waktu Sirkulasi
1
1
=
=1,1613 menit
Q 0,8611
CT 51,7533
=
=44,5654 45 Kendaraan
TH 1,1613
I. BOK
J. Tarif
V.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis kinerja angkutan umum Kota Kefamenanu pada rute
rencana Way Halim - Tanjung Karang maka dapat disimpulkan:
1. Jumlah kendaraan yang dibutuhkan untuk melayani angkutan umum rute
Way Halim - Tanjung Karang adalah sebanyak 45 unit kendaraan/waktu
sirkulasi, dengan time headway sebesar 1,1613 menit. Hal ini dapat
dijadikan dasar bagi pemerintah setempat secara khusus untuk dinas terkait
dalam penetapan jumlah kendaraan yang akan melayani rute Way Halim Tanjung Karang.
2. Bok
3. tarif
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan dilakukan
tindakan selanjutnya yaitu:
1. Perlu adanya penelitian sejenis pada beberapa rute lain di Kota Bandar
Lampung.
2. Perlu adanya pembagian rute tetap angkutan umum di Kota Bandar
Lampung untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat.