Vous êtes sur la page 1sur 5

Mikobakteria dapat tumbuh lebih cepat pada pH 6 dan 8 dengan pH optimum sekitar 6.5 6.8 untuk tipe pathogen.

Bakteri ini mempunyai susunan dinding yang melindungi bakteri jika


hidup di luar inangnya. Dinding sel mikobakteria menyebabkan penundaan hipersensitivitas dan
beberapa diantaranya resisten terhadap infeksi. Sel mikrobakteria dapat menunda reaksi
hipersensitifitas pada hewan yang sebelumnya sensitif. Sel mikobakteria terdiri dari tiga lapisan
penting yaitu lipid, protein, dan polisakarida. (Mudihardi, 2005).
TBC (tuberculosis) adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bintik-bintik
tuberkel pada alveolus akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan
terganggunya difusi oksigen. Penyebab penyakit ini adalah bakteri kompleks Mycobacterium
tuberculosis. Mycobacteria termasuk dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo
Actinomycetales. Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M.
africanum, M.

microti,

dan M.

canettii.

Dari

beberapa

kompleks

tersebut, M.

tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai (Thomas, 1999).
Tubercolosis merupakan salah satu penyakit yang mematikan didunia selain AIDS
bahkan merupakan penyebab utama kematian di negara berkembang. Oleh sebab itulah
diperlukan suatu metode yang efektif untuk mencegah penularan yang lebih luas lagi dan
penanganan yang tepat terhadap pasien yang positif terkena tuberculosis. Jumlah penderita TBC
menurut WHO, Treatment of Tuberculosis, Guidelines for National Programes (1997), mencapai
kira-kira 9 jt/tahun dengan kematian 3 juta orang. Penderita TBC sangat banyak di negara
berkembang mencapai 95 % dengan 75% adalah penderita usia produktif (15-50 tahun) (Depkes
RI, 2001).
Sumber penularan adalah penderita TBC yang dahaknya mengandung Mycobacterium
tuberculosis. Infeksi bakteri ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne, droplets

infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang mengandung
bakteri berasal dari penderita saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau bicara. Partikel
mengandung bakteri ini akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di saluran
napas. Bakteri Mycobacterium tuberculosis mencemari udara yang ditinggali atau ditempati
banyak manusia, karena sumber dari bakteri ini adalah manusia. Bakteri ini dapat hidup selama

beberapa jam pada udara terbuka, dan selama itulah akan beterbangan di udara hingga akhirnya
menemukan manusia sebagai tempat hidup (Clifton, 1958).
Menurut Chivers dan Ford (1978), gejala klinis TBC pada manusia yang dapat diamati
diantaranya:
-

Batuk-batuk berdahak lebih dari dua minggu, batuk berdarah atau pernah mengeluarkan darah,
dada terasa sakit atau nyeri, terasa sesak pada waktu bernafas.

Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik dalam 1
bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang baik.

Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik (failure to
thrive).

Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas, setelah disingkirkan kemungkinan penyebab
lainnya (bukan tifus, malaria atau infeksi saluran nafas akut), dapat juga disertai keringat malam.

Gejala - gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lama lebih dari 30 hari (setelah disingkirkan
sebab lain dari batuk), nyeri dada ketika bernafas atau batuk.

Apabila bakteri TB menyebar ke organ-organ tubuh yang lain, gejala yang ditimbulkan akan
berbeda-beda. Misalnya, kaku kuduk, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran pada TBC otak
& saraf (meningitis TB).

Pembengkakan tulang pinggul, lutut, kaki dan tangan, pada TBC tulang & sendi.
Semua gejala yang ditimbulkan diatas sering berkaitan dengan patogenitas organisme, pejalanan
penyakit, tingkat infeksi, dan beberapa faktor dari induk semang. Masa inkubasi tuberkulosis
sangat lama, kejadiannya berlarut-larut, dan gejala klinis yang nyata jarang terlihat dengan jelas
hingga penyakit ini berkembang lebih lanjut.
Mycobacterium tuberculosis termasuk gram positif, berbentuk batang panjang atau
pendek, tidak berspora, tidak berkapsul, pertumbuhan sangat lambat (2-8 minggu), suhu optimal
37-380C yang merupakan suhu normal manusia. Pertumbuhannya membutuhkan tambahan
makanan seperti darah, egg yolk, serum, dan bahan kimia tertentu. Dalam jaringan, basil tuberkel
adalah bakteri batang lurus dengan ukuran sekitar 0,4 3 m. Pada media buatan, bentuk kokoid
dan filamentous tampak bervariasi dari satu spesies ke spesies lain. Segera setelah diwarnai
dengan pencelupan dasar mereka tidak dapat didekolorisasi oleh alkohol, tanpa memperhatikan

pengobatan dengan iodine. Basil tuberkel secara umum dapat diwarnai dengan pewarnaan ZiehlNeelsen. Media untuk membiakan mikobakteria adalah media nonselektif dan media selektif.
Media selektif berisi antibiotik untuk mencegah pertumbuhan kontaminan bakteri dan fungi
yang berlebihan. Ada tiga formulasi umum yang dapat digunakan untuk kedua media nonselektif
dan selektif, yaitu media agar semisintetik (middlebrook 7H10 dan 7H11), media telur inspisasi
(Lowenstein-jensen), media kaldu (broth media) (Jawetz et al.,2001).
Mikobakteria merupakan aerobik obligat yang memperoleh energi dari oksidasi beberapa
senyawa sederhana. Penambahan CO2 meningkatkan pertumbuhan. Tidak ada aktivitas biokimia
yang menandai. Dan kecepatan pertumbuhan lebih rendah dari pada sebagian besar bakteri.
Waktu untuk menggandakan basil tuberkel sekitar 18 jam, bentuk saprofit cenderung tumbuh
lebih cepat, poliferasi terjadi pada temperatur 22-23C, untuk menghasilkan pigmen yang lebih
banyak dan mengurangi bentuk cepat asam daripada bentuk patogenik. Mikobakteria
cenderung lebih resisten terhadap agen kimia daripada bakteri lain karena sifat hidrofobik
permukaan sel dan pertumbuhannya. Basil tuberkel reisten terhadap kekeringan dan bertahan
hidup selama periode waktu yang lama dalam sputum kering. Variasi dapat terjadi dalam koloni,
pigmentasi, virulensi, temperatur petumbuhan yang optimal dan beberapa tanda pertumbuhan
atau seluler lainnya (Fardiaz, 1992).
Mikobakteria kaya akan lipid, bahan dari lilin dan fosfatida. Lapisan lilin pada dinding
sel ini menyebabkan bakteri ini tahan terhadap keadaan di luar tubuh induk semang. Bakteri
dapat tahan berbulan-bulan di luar tubuh induk semang, jika terbungkus eksudat, tinja, dalam
cairan atau dalam jaringan organ tubuh yang membusuk. Dalam sel, lipid secara meluas
berikatan dengan protein dan polisakarida. Muramil dipeptida (dari peptidoglikan) yang
diperkaya dengan asam mikolat dapat menyebabkan nekrosis kaseosa. Lipid pada beberapa
perluasan bertanggung jawab terhadap kecepatan asam, yang terganggu pada integritas dinding
sel dan kehadiran lipid tertentu. Kecepatan asam juga hilang setelah sonikasi sel mikobakteria
(Mudihardi, 2005).
Cara diagnosa penyakit TBC dengan menggunakan pendekatan mikrobiologis adalah
dengan pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA). Pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
menggunakan beberapa teknik atau metode pewarnaan. Teknik pewarnaan tersebut antara lain

Tan Thiam Hok (Kinyoun Gabber), Ziehl-Neelsen, dan Fluorokrom. Metode Ziehl-Neelsen
merupakan pewarnaan standar untuk mengamati M. tuberculosis(Karuniawati et al.,2005).
Teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen, yaitu dengan menggunakan zat warna carbol
fuchsin 0,3 %, asam alkohol 3 %, dan methylen blue 0,3%. Pada pemberian warna pertama,
yaitu carbol fuchsin, BTA bersifat mempertahankannya. Carbol fuchsinmerupakan fuksin basa
yang dilarutkan dalam larutan fenol 5 %. Larutan ini memberikan warna merah pada sediaan
dahak. Fenol digunakan sebagai pelarut untuk membantu pemasukan zat warna ke dalam sel
bakteri sewaktu proses pemanasan. Fungsi pemanasan untuk melebarkan pori-pori lemak BTA
sehingga carbol fuchsin dapat masuk sewaktu BTA dicuci dengan larutan pemucat, yaitu asam
alkohol, maka zat warna pertama tidak mudah dilunturkan. Bakteri kemudian dicuci dengan air
mengalir untuk menutup pori-pori dan menghentikan pemucatan. BTA akan terlihat berwarna
merah, sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan melarutkan carbol fuchsin dengan cepat
sehingga sel bakteri tidak berwarna. Setelah penambahan zat warna kedua yaitu methylen
blue, bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru (Lay, 1994).
Menurut

Entjang

(2003), pada pewarnaan

bakteri

dengan

metode

Ziehl-

Neelsendapat menggolongkan bakteri menjadi dua, yaitu :

1. Bakteri yang berwarna merah dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen disebut bakteri tahan asam (acid
fast).
2. Bakteri yang berwarna biru dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen disebut bakteri tidak tahan asam
(non acid fast).
Teknik pewarnaan Tan Thiam Hok (Kinyoun-Gabber) menggunakan larutan Kinyoun dan
Gabber. Komposisi larutan Kinyoun yaitu fuchsin basis 4g, fenol 8ml, alkohol 95% 20ml, H 2O
destilata (100ml) dan larutan gabbett yaitu methylen blue 1gr, H 2SO4 96 % 20 ml, alkohol
absolut 30 ml, dan H2O destilata 50 ml. Pewarnaan yang lain yaitu pewarnaan Fluorokrom
(Auramine O). Sampel atau sediaan direndam dalam larutan Auramine (Merck) dan dibiarkan
selama 15 menit lalu dicuci dengan akuades dan dikeringkan. Setelah itu, sediaan tadi direndam
dalam asam alkhohol, dibiarkan selama 2 menit dan dicuci dengan akuades dan dikeringkan.
Setelah kering sediaan direndam dalam poasium permanganat 0,5 %, dibiarkan selama 2 menit
lalu dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan di udara (Kurniawati et al., 2005).

Metode pewarnaan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu Ziehl-Neelsen.
Metode ini digunakan karena cukup sederhana dan mempunyai sensitivitas serta spesifitas yang
cukup tinggi. Spesifitas dan sensitivitas yang tinggi sebenarnya dimiliki oleh metode fluorokrom.
Bakteri yang terwarnai menunjukkan warna yang kontras dengan lingkungannya dan tidak
membutuhkan perbesaran sampai 1000x sehingga bisa mempercepat waktu. Akan tetapi, alat
yang digunakan tidak ada yaitu mikroskop fluorescens (Kurniawati et al., 2005).
Larutan kimia yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alkohol asam 3% ,carbol
fuchsin 0,3%, serta methylen blue 0,3% yang masing-masing mempunyai fungsi antara lain asam
alkohol digunakan sebagai peluntur, carbol fuchsin mempunyai fungsi membuka lapisan lilin
agar menjadi lunak sehingga cat dapat menembus masuk ke dalam sel bakteri M. tuberculosis.
Methylen blue berfungsi sebagai cat lawan dan pada pemberian methylen blue pada bakteri akan
tetap berwarna merah dengan latar belakang biru atau hijau (Jutono dkk., 1980).
Hasil praktikum kemarin diperoleh bahwa sputum yang diambil oleh kelompok 1
bernilai positif 2. Hal itu dikarenakan ditemukan bakteri basil berwarna merah berjumlah 2 buah
dalam 1 LP dalam sediaan apus yang diamati di bawah mikroskop. Hal ini sesuai dengan
standar yang terdapat dalam IUATLD (International Union Against Tuberculosis Lung Disease)
seperti berikut :
-

Negatif

: Tidak dijumpai adanya BTA

Positif

: Ditemukan 1-9 BTA/100 LP

Positif 1

: Ditemukan 10-99 BTA/100 LP

Positif 2

: Ditemukan 1-10 BTA/1 LP

Positif 3

: Ditemukan lebih dari 10 BTA/1 LP

Berikut ini adalah gambar hasil praktikum yang menunjukkan adanya

Vous aimerez peut-être aussi