Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
IDENTIFIKASI PASIEN
RS PKU MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
UNIT II
RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta unit II
Jl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta55294
Telp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727
Mengingat
Indonesia
Tentang
Pertama
Kedua
Ketiga
KATA PENGANTAR
Muhammadiyah Yogyakarta unit II. Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian
dan tatalaksana Identifikasi Pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II.
Tidak lupa direktur menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya atas bantuan semua pihak sehingga Panduan Identifikasi Pasien RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta unit II dapat terbit. Kepadanya, semoga Allah
memberikan balasan yang setimpal.
Direktur
DAFTAR ISI
Hal:
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. DEFINISI
B. TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
D. TATA LAKSANA
1. Identifikasi Awal
2. Pembuatan Gelang identifikasi
3. Pemakaian gelang identifikasi
4. Tempat pemasangan gelang identifikasi
5. Pasien yang harus memakai gelang identifikasi dan waktu
pemasangannya
6. Petugas yang bertanggung jawab memakaikan gelang identifikasi
7. Pemakaian gelang pada bayi baru lahir dan Ibu yang melahirkan
8. Pasien yang tidak memakai gelang identifikasi
9. Prosedur yang Membutuhkan Identifikasi Positif dari Pasien
10.Identifikasi dan pemberian label dari specimen.
11.Gelang identifikasi yang hilang
12. Pelepasan gelang identifikasi
13.Pelaporan kesalahan identifikasi pasien
E.
DOKUMENTASI
ii
iii
1
1
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
7
7
7
8
ii
DEFINISI
Identifikasi adalah penentu atau penetapan identitas seseorang.
2. Identifikasi positif adalah meminta pasien untuk menyebutkan
identitasnya yang meliputi nama lengkap dan tanggal lahir mereka.
3. Gelang Identitas adalah gelang plastik semi permanen yang dipakai
mengelilingi pergelangan tangan atau pergelangan kaki pasien yang
melampirkan identitas pasien yang meliputi nama, tanggal lahir, nomor
rekam medis dan alamat pasien dipakai untuk tujuan identifikasi.
1.
B.
TUJUAN
Tujuan dari panduan identifkasi ini adalah:
1. Memastikan semua pasien teridentifikasi dengan benar setiap saat
sebelum melakukan prosedur atau pengobatan.
2. Menyediakan mekanisme yang handal untuk verifikasi identifikasi pasien
dengan benar.
3. Memastikan pendekatan yang konsisten terhadap identifikasi pasien di
seluruh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
C.
RUANG LINGKUP
1. Kebijakan ini diterapkan kepada seluruh pemberi layanan yang
disediakan oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
2. Semua staff klinis (termasuk dokter) harus mematuhi kebijakan ini.
D.
TATA LAKSANA
1. Identifikasi Awal
a. Identifikasi pasien yang akurat dimulai saat kontak pertama pasien
dengan pelayanan dan merupakan tanggung jawab bagi semua staf
yang terlibat dalam penerimaan pasien, proses klinis dan proses
administratif untuk memastikan rincian kontak telah diperoleh dengan
benar dan untuk setiap hal atau pernyataan yang tidak akurat sudah
ditandai dan diperbaiki.
b. Untuk mengidentifikasi pasien pada penerimaan awal atau kedatangan
awal, lakukan hal di bawah ini:
Minta pasien untuk menyebutkan :
1) Nama Lengkap pasien
2) Tanggal Lahir
c. Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir mereka dan kemudian
baru menanyakan untuk konfirmasi dari mereka dengan respon
ya/ tidak.
3.
c. Pasien yang tidak sadar pada saat penerimaan, tanpa ditemani, dan
telah dianggap mempunyai kapasitas yang kurang, harus
diidentifikasi. Jika identifikasi positif pasien tidak dapat diverifikasi
dari pasien tersebut, dan atau pada kerabat pasien atau keluarga, akan
diterima sebagai Tn X atau Ny. X. Data rincian demografik pada
rekam medis pasien akan diperbaiki pada system IT rumah sakit
ketika identifikasi positif pasien telah ada. Pasien tersebut akan
dirujuk kepada kepolisian sehingga identifikasi positifnya bisa
didapatkan.
d. Pada pasien anak, nama lengkap dan tanggal lahir harus dikonfirmasi
kepada orang tua pasien.
4.
5.
6.
7.
Pemakaian gelang pada bayi baru lahir dan Ibu yang melahirkan
a. Semua bayi baru lahir harus mempunyai dua gelang identifikasi.
b. Sebelum kelahiran, bidan yang membantu proses kelahiran harus
melengkapi gelang identifikasi pertama dan konfirmasi dengan ibu
atau pendamping saat persalinan sebelum dipakaikan pada lengan bayi
segera setelah kelahiran dengan informasi berikut yang ditulis tangan
1) Nama lengkap ibu
2) Nomor rekam medis ibu
3) Tanggal lahir bayi
4) Urutan lahir jika ada (contoh kembar I, kembar II.)
c. Setelah kelahiran, gelang identifikasi yang kedua harus segera
dipasangkan pada pergelangan kaki dari bayi segera setelah
pemeriksaan klinis dan identifikasi dengan informasi yang sama
dipasangkan pada pergelangan tangan ibu. (catatan: ini adalah
tambahan selain gelang identifikasi ibu sendiri) . identifikasi pasien ini
mempunyai informasi berikut:
1) Bayi laki-laki / perempuan dari nama lengkap ibu
2) Nomor rekam medis
3) Tanggal lahir
4) Waktu lahir
5) Urutan lahir jika ada (contoh: Kembar I, II)- ditulis tangan
d. Periksa semua gelang identifikasi dengan ibu dan ayah bayi (atau
bidan jika dibutuhkan) untuk mengkonfirmasi informasi pada gelang
identifikasi sebelum dipakaikan
e. Ibu melahirkan menggunakan dua gelang identitas, yaitu gelang
pertama adalah gelang identitas ibu yang dipasang saat ibu masuk
ruang rawat/ ruang bersalin, gelang kedua adalah gelang identitas
kedua bayi yang dipasang segera setelah bayi lahir
f. Gelang pertama dipasang di tangan kanan bayi segera setelah bayi
lahir, di kamar bersalin atau kamar operasi
g. Gelang ke dua dipasang segera setelah bayi mendapat nomer medical
record, saat bayi diantar ke kamar ibu dan atau saat ibu ke kamar bayi
h. Bidan/perawat yang merawat bayi harus memeriksa pada setiap shift
bahwa gelang identifikasi memuat informasi yang benar dan berada
pada tempatnya. Hal ini harus dicatat pada catatan medis pasien
i. Pada saat pasien pulang, bidan atau perawat harus melepaskan
gelang identifikasi kedua dan pemeriksaan rinci dengan gelang ibu.
9.
c. Jika keluarga atau yang merawat tidak ada, dua staf klinis akan
melakukan identifikasi positif dan keduanya akan menandatangani
daftar dari dokumentasi yang terkait dengan proses yang
membutuhkan pemeriksaan identifikasi tersebut.
d. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
identifikasi (kecuali jika pasien menolak menggunakan gelang
identifikasi) sebelum prosedur tersebut dimulai. Setiap klinisi yang
mengidentifikasi pasien tanpa gelang identifikasi harus segera
menginformasikan kepada perawat
e. JANGAN menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
meminta konfirmasi atau sangkalan dengan respon ya/ tidak,
sebagai contoh: JANGAN bertanya pada pasien Apakah Anda
Bapak Yanto? pasien mungkin akan salah dengar dan salah
menyetujui
f. JANGAN PERNAH mengidentifikasi pasien dengan nomor kamar
dan/atau nomor bed pasien.
g. Gunakan dua macam cara identifikasi pasien untuk melakukan
identifikasi positif pasien sebelum memberikan pengobatan/
prosedur, yaitu dengan :
1) Dengan mengidentifikasi nama lengkap dan tanggal lahir pasien
(pada
pasien
sadar
penuh,
dan
pasien
dengan
pendamping/keluarga).
2) Dengan mengidentifikasi Nomor MR (Medical Record) pasien,
yang akan digunakan dalam prosedur yaitu pada Pasien yang tidak
sadar dan tanpa pendamping / keluarga dimana nama dan
tanggal lahir tidak diketahui.
10.
11.
12.
13.
DOKUMENTASI
1. Dokumentasi identifikasi pasien di Rekam Medis.
2. Dokumentasi identifikasi di Gelang pasien.
3. Dokumentasi identifikasi di semua dokumen pasien.