Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DEFINISI
Penyakit infeksi kronis
Pertama menyerang saraf
perifer
Kemudian kulit, mukosa traktus
atas, terakhir menyerang semua
organ kecuali SSP.
TINGKAT PUSKESMAS
PENGELOLAAN
PENDERITA
A. KASUS KUSTA
Yang dimaksud kasus kusta
adalah seseorang yang
mempunyai lesi satu atau lebih,
dan belum pernah berobat atau
dalam pengobatan tetapi belum
cukup dosisnya.
ETIOLOGI
MYCOBACTERIUM LEPRAE
Ditemukan oleh G.A. HANSEN
(Norwegia, 1874)
BTA, ukuran 3-8 mu X 0,5 mu
Gram (+)
CARA PENULARAN
Inhalasi
Kontak langsung lama dan erat
MASA INKUBASI
2 - 4 tahun ( Roger ; 1924 )
9 bulan - 6 tahun ( Lara ; 1961 )
40 hari 40 tahun
DIAGNOSIS KUSTA
Klinis
Bakterioskopis
Histopatologis
Tes Lepromin
6 TEMPAT PENGAMBILAN
SEDIAAN TES
BAKTERIOSKOPIS
2 cuping telinga bagian bawah
2 ujung jari bagian dorsal
2 tempat paling aktif ( paling
infiltratif, paling eritem )
Di RS kusta Sitanala Tanggerang,
ditambahkan pemeriksaan di dahi dan
dagu.
TT
BT
BB
BL
LL
B. DIAGNOSIS DAN
KLASIFIKASI
tabel
Tanda klinis
PB 1
Kelainan kulit
(makula,
papula, nodul)
1 lesi
Kerusakan
syaraf
(hilangnya
sensasi, lemah
otot dari syaraf
yang rusak
Tidak
ada
syaraf
yang
rusak
PB 2-5
MB
2-5 lesi
Banyak
Asimetris
Simetris
Mati rasa
Mati rasa
jelas
Hanya
Banyak
satu syaraf syaraf
LL
BL
BB
LESI
-Bentuk
Makula
Makula
Plakat
Infiltrat difus
Plakat
Dome-shape
Papul
Papul
Punched-out
Tak terhitung
Sukar dihitung
Dpat dihitung
Nodus
- Jumlah
Sehat
Hampir simetris
-Distribusi
Asimetris
Simetris
Halus berkilat
Agak kasar
Tak jelas
Agak jelas
Agak berkilat
Tak jelas
Agak jelas
LL
BL
MB
BTA
-Lesi kulit
Banyak (ada
globus)
Banyak
Agak
banyak
Biasanya
negatif
Negatif
Tes Lepromin
Negatif
Biasanya
negatif
Negatif
Tuberculoid (TT)
LESI
-Bentuk
Makula saja
Makula dibatasi
infiltrat
-Jumlah
Satu
Dapat beberapa
Borederline
tuberculoid (BT)
Makula dibatasi
infiltrat
Intermediate (I)
Hanya makula
Infiltrat saja
Beberapa atau
satu
Satu atau
beberapa
Dengan satelit
-Distribusi
Asimetris
Masih asimetris
Variasi
Kering bersisik
Halus
Agak berkilat
-Batas
Jelas
Jelas
Dapat jalas,
dapat tak jelas
Tuberculoid
(TT)
Borderline
Indeterminate
tuberculoid (BT)
(I)
Negatif / 1+
Biasanya
negatif
Positif lemah
Dapat positif
lemah atau
negatif
REAKSI KUSTA
Suatu keadaan akut yang ditandai
dengan :
ERITEMA NODOSUM
LEPROSUM ( E.N.L )
Pada tipe LL dan BL
Didasarkan imunitas humoral
Antigen M. Leprae >< antibodi dan
komplemen kompleks imun
Nodus eritem, nyeri, terutama di
ekstremitas
Therapy : Kortikosteroid
Dosis Klofazimin dinaikkan
Analgetika
Sedativa
REAKSI REVERSAL
Pada tipe BB
Didasarkan sistem imun seluler
Terjadi pergeseran ke TT
Disertai atau tanpa disertai neuritis
Therapy
:
Bila ada neuritis Kortikosteroid
Analgetik
Sedativa
RESISTENSI DDS
1. Resistensi primer
Bila orang ditulari oleh M. leprae yang
telah resisten
2. Resistensi sekunder
Terjadi karena :
- Monoterapi DDS
- Dosis yang kurang
- Makan obat tidak teratur
- Therapi terlalu lama ( > 4 24
tahun)
- Pada kusta MB dan tidak pada
kusta
PB, karena S.I.S
C. PENYULUHAN
Dilaksanakan untuk penderita dan
keluarga
Diberikan dalam tingkat yang
berbeda :
Sebelum pengobatan
Selama pengobatan
Setelah pengobatan
D. PENGOBATAN
1. Regimen obat menurut WHO
a. MDT untuk PB 1
Dewasa (50-70 kg)
Rifampicin 600 mg
Ofloxacin 400 mg
Minocyclin 100 mg
Anak (5-14 tahun)
Rifampicin 300 mg
Ofloxacin 200 mg
Minocyclin 50 mg
Hari ke- 1
obat ditelan diklinik dibawah pengawasan
petugas kesehatan terdiri atas :
2 kapsul Rifampicin @ 300 mg
3 kapsul Lamprene @ 100 mg
1 tablet DDS @ 100 mg
Hari ke- 2 dan seterusnya dalam 1 bulan (28
hari)
obat dibawa pulang dan ditelan setiap hari :
1 tablet DDS @ 100 mg
1 kapsul Lamprene @ 50 mg
TINDAKAN BAGI
PENDERITA D.O DAN
HILANG