Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Geokimia Air Panas Bumi
Geokimia Gas Panas Bumi
Estimasi Karakteristik Fluida Reservoir
Pendahuluan
Geokimia Panas Bumi/Geotermal mempelajari
komposisi fluida panas bumi (air dan uap) dan
proses-proses
yang
mempengaruhinya
untuk
mengetahui kondisi dan karakteristik fluida
reservoir.
Asumsi
Sistem geotermal adalah sistem hidrotermal
terbuka dan air yang didominasi oleh air
meteorik merupakan media pembawa panas.
water
Alternative names
aqua, dihydrogen
monoxide,
hydrogen hydroxide
Molecular formula
H 2O
Molar mass
18.0153 g/mol
Melting point
0C (273.15 K) (32F)
Boiling point
4184 J/(kg.K)
pH H2O
pH H2O vs Temperatur
pH adalah fungsi dari Konstanta Disosiasi Air
(KwH2O)
H2O H+ + OH KwH2O = [H+][OH-]
-log KwH2O = -log [H+] + [ log [OH-]] pKwH2O = pH +
pOH
Temperature ( C)
0
10
25
50
75
100
125
150
175
200
225
250
275
300
14.94
14.54
13.99
13.27
12.71
12.26
11.91
11.64
11.44
11.30
11.22
11.20
11.22
11.30
H2CO3
6.57
6.47
6.36
6.29
6.32
6.42
6.57
6.77
6.99
7.23
7.49
7.75
8.02
8.29
H2S
7.45
7.23
6.98
6.72
6.61
6.61
6.68
6.81
6.98
7.17
7.38
7.60
7.82
8.05
NH4
10.08
9.74
9.24
8.54
7.94
7.41
6.94
6.51
6.13
5.78
5.45
5.15
4.87
4.61
H4SiO4
10.28
10.00
9.82
9.50
9.27
9.10
8.97
8.67
8.65
8.85
8.89
8.96
9.07
9.22
H3BO3
9.50
9.39
9.23
9.08
9.00
8.95
8.93
6.94
8.98
9.03
9.11
9.22
9.35
9.51
HF
2.96
3.05
3.18
3.40
3.64
3.85
4.09
4.34
4.59
4.89
5.30
5.72
6.20
6.80
1.70
1.81
1.99
2.30
2.64
2.99
3.35
3.73
4.11
4.51
4.90
5.31
5.72
6.13
-0.26
-0.24
-0.20
-0.14
-0.06
0.03
0.14
0.25
0.37
0.50
0.66
0.84
1.06
1.37
10.63
10.49
10.33
10.17
10.13
10.16
10.25
10.39
10.57
10.78
11.02
11.29
11.58
11.89
H2O
HSO4
HCl
HCO3
Solubilitas Air
Vaporization
(liquid)
Condensation
(solid)
Boiling point
(gas)
Boiling = Mendidih
Terjadi di bagian atas, yaitu pada kedalaman < 2 km
Terjadi pemisahan 2 fasa fluida, yaitu air dan uap
Unsur non-volatil (Cl, SiO2) tinggal di air
Unsur volatil/gas (CO2, H2) berada pada fasa uap
Pemisahan
2
terbentuknya:
fasa
fluida
mengakibatkan
290oC
1000 m
Pendahuluan
Geokimia Air Panas Bumi
Geokimia Gas anas Bumi
Estimasi Karakteristik Fluida Reservoir
Asal Fluida
Bersifat asam
Air Meteorik
Air tanah mengandung Ca, Mg, Na, K, SO4, HCO3 dan Cl,
dan dapat mengandung Fe, SiO2 dan Al
Air Asin
No
LOKASI
t (C)
pH
Ngawha NG-9, NZ
230
Wairakei WK-66, NZ
Mg
Ca
Cl
SO4
HCO3
7.7
893
79
1,260
18
185
240
8.5
995
142
17
1,675
30
<5
Champagne Pool, NZ
99
8.0
1,070
102
26
1,770
26
76
250
7.8
1,750
216
59
2,910
40
27
22
6.1
138
22
238
1,042
163
1,470
1,403
93
7.5
187
23
175
163
52
95
8.4
96
19
52
138
41
210
Golden Spring, NZ
45
7.0
224
20
11
51
670
Zunil spring
95
7.0
384
32
39
17
172
234
635
10
295
8.1
933
231
15
1,810
31
51
No
LOKASI
t (C)
pH
Mg
Ca
Cl
SO4
HCO3
11
Radkersburg, Austria
72
8.9
2,215
182
47
264
398
4,130
12
280
7.3
5,600
1,260
333
10,500
14
40
13
Tongonan, Philippines
330
7.0
3,580
1,090
128
6,780
16
12
14
Morere spring, NZ
47
7.0
6,690
84
79
2,750
15,670
<3
28
15
330
5.2
38,400
13,400
10
22,010
118,400
140
16
99
6.2
14,325
1,670
123
2,260
26,100
206
<5
17
100
5.7
13,600
404
275
12,200
44,000
16
80
18
White Island, NZ
98
0.6
5,910
635
3,800
3,150
38,700
4,870
19
60
0.6
1,030
1,020
680
770
21,800
62,400
20
Tamagawa, Japan
98
1.3
38
30
35
95
2,970
2,300
Kisaran pH
Anion Utama
6 - 7.5
jejak HCO3-
4-9
7 - 8.5
Cl, HCO3-
5-7
HCO3-
1-3
SO42-, jejak Cl
1-5
SO42-, Cl
Air tanah
Air klorida (Cl)
Air klorida-bikarbonat
HCO3)
(Cl-
Champagne Pool, NZ
SO4 water
Cl water
Pendahuluan
Geokimia Air Panas Bumi
Geokimia Gas Panas Bumi
Estimasi Karakteristik Fluida Reservoir
mulia,
Keluaran Gas
Fumarol
Kaipohan
Solfatara :
Fumarol dengan SO2 dan/atau H2S
Daerah steam discharge yang mengandung steaming
ground dan fumarol
Steaming ground
Hot pools
CO2
Gas terbanyak pada sistem panasbumi (~ 95 wt.
% atau vol.%)
Hadir 0.2 - 4% vol/vol dalam udara tanah
Terbentuk dari :
Magmatik
Larut dalam air meteorik
Alterasi termal batuan/mineral karbonat
Degradasi material organik pada batuan sedimen
H 2S
2 hingga 3 kali lebih mudah terlarut dibanding
CO2
Merupakan gas reaktif dan akan hilang oleh
interaksi dengan batuan sekitar membentuk
sulfida besi.
Terbentuk dari :
Magmatik
Alterasi termal batuan reservoir
NH3
Gas panas bumi yang paling mudah larut.
Terbentuk dari alterasi material organik pada
batuan sedimen.
Gas reaktif dan akan hilang oleh interaksi dengan
batuan sekitar, terserap dalam mineral lempung,
atau larut dalam kondensasi uap.
Solubilitas Gas
Separation Enthalpy
pressure
(bg)
(kJ / kg)
H2S
0.3
0.2
917
44
15
0.2
1.2
936
64
0.19
10.04
956
18.4
11.8
1.01
8.89
4.65
0.19
24.5
945
11.7
28.1
3.0
2.1
10.2
0.289
5.88
822
79.1
39.8
28.6
5.1
23.1
0.414
2.95
932
55
4.1
3.6
1.2
4.3
0.135
0.248
962
29
1.0
5.9
550
48
95
150
30
125
1.0
20.0
941
16
12
23
Fumarola
Wairakei, NZ
Karapiti Larderello, Italy
Average -
(115C)
1.0
1.7
946
23
7.4
10
11
2.6
(100C)
1.0
30.0
923
20.6
14
26
10.7
CH2
H2
N2
NH3
Pendahuluan
Geokimia Air Panas Bumi
Geokimia Gas Panas Bumi
Estimasi Karakteristik Fluida Reservoir
dengan
menggunakan
dasar
Komposisi
fluida,
yaitu
dengan
mempertimbangkan terbentuknya fraksi uap (y)
dan fraksi air (x) saat boiling terjadi.
Geotermometer
Berdasarkan variasi kandungan beberapa unsur
dalam fluida panasbumi yang hadir sebagai
fungsi dari temperatur
Unsur : terlarut, gas, isotop
Data : mata air panas, data pemboran/sumur
Kesalahan : 5 hingga 10oC
Kelebihan entalpi dapat memberikan estimasi
suhu reservoir yang lebih tinggi
Mengkombinasi
beberapa
perhitungan
geotermometer
Geotermometer Kuarsa
Kuarsa
Geotermometer Kalsedon
Geotermometer Kristobalit
Geotermometer Opal CT
Geotermometer Silika Amorf
Geotermometer K-Na
Geotermometer K-Na
Geotermometer K-Mg
Geotermometer K-Mg
Geotermometer K-Na-Mg
Geotermometer K-Na-Mg
Geotermometer K-Na-Ca
Geotermometer Na-Li
Geotermometer Silika
Fournier (1981, 1985)
Reaksi dasar : SiO2
(s)
+ 2 H2O H2SiO4
Geotermometer Kuarsa
Treservoir = 0 250C
Geotermometer kuarsa
Adiabatik (max steam loss) : baik untuk data sumur
dan mataair dengan kondisi boiling dan kecepatan
aliran tinggi (> 2 kg/sec), disertai endapan sinter
silika
Konduktif (no steam loss) : baik untuk data mataair
dengan kondisi sub-boiling
Geotermometer Kuarsa
1.
2.
1309
toC = -------------------- 273
5.19 log SiO2
t = 0 250oC
1522
t C = -------------------- 273
5.75 log SiO2
t = 0 250oC
Geotermometer K-Na
Fournier (1979), Giggenbach (1988)
K+ + Na-feldspar K-feldspar + Na+
(albit)
(adularia)
Rasio Na/K berkurang dengan meningkatnya
temperatur fluida
tres > 180oC hingga 350oC
tres < 100oC, rasio Na/K tidak lagi mengontrol
kesetimbangan feldspar
Tidak dipengaruhi oleh pelarutan (dilution) dan
hilangnya uap air
Geotermometer K-Mg
Giggenbach (1988)
0.8K-mika + 0.2klorit + 0.4silika + 2K+
2.8K-feldspar + 1.6H2O + Mg2+
Dapat digunakan bila Na dan Ca terlarut dalam
fluida dan dalam batuan tidak setimbang
tres = 50 - 300oC
Geotermometer K-Na-Mg
Giggenbach (1988)
K-Mg lebih cepat bereaksi, sehingga dapat
digunakan untuk menafsirkan suhu reservoar
yang lebih rendah
K-Mg lebih sensitif terhadap mixing air asam
Baik digunakan untuk sampel yang tidak baik
1.
Na-K (Fournier)
1271
toC = ------------------------- 273
log (Na/K) + 1.483
t > 150oC
2.
1390
Na-K (Giggenbach) t C = ------------------------- 273
log (Na/K) + 1.75
t > 150oC
3.
4410
t C = ------------------------ 273
14.0 log (K2/Mg)
t > 150oC
K-Mg
Geotermometer K-Na-Mg
Geotermometer lain
Geotermometer Gas
Geotermometer Isotop
Latihan 1
Tabel di bawah menunjukkan hasil analisa kimia air panas mata air
panas A pada tahun 1964 dan 1978. Kajilah, adakah perubahan yang
ditunjukkan mata air panas ini (tipe air, temperatur, dsb) yang dapat
mengindikasikan perubahan yang terjadi di bawah permukaan?
Lokasi
toC
pH
Na
Ca
Mg
Cl
SO4
HCO3 SiO2
mg/kg
Mataair A (1964)
95
8,0
820
59
23,7
0,32
1342
62
18
200
Mataair A (1978)
97
2,5
30
15,7
3,59
<7
865
350