Vous êtes sur la page 1sur 19

Abortus Imminens

Oleh :
dr. H.M.A. Ashari SpOG(K)

Pendahuluan
Abortus adalah pengakhiran kehamilan
dengan cara apapun sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan dengan berat janin
kurang dari 500 gram atau pada usia
kehamilan kurang dari 20 minggu.

TINJAUAN PUSTAKA
I.DEFINISI ABORTUS
Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan,
sebelum janin mencapai berat 500gram atau
kurang dari 20 minggu (Sarwono, 1981)
Cara terjadinya abortus:
Abortus spontan
Abortus provokatus. Ada 2 macam abortus
provokatus yaitu:
Abortus provokatus medicinalis
Abortus provokatus kriminalis

ii.Mekanisme
ETIOLOGI
pasti penyebab abortus tidak
selalu jelas, tetapi pada bulan-bulan awal
kehamilan, ekspulsi ovum secara spontan
hampir selalu didahului oleh kematian
mudigah atau janin (Wiliam, 2006).
Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat
dibagi sebagai berikut:
1. Faktor Janin
2. Faktor ibu

Etiologi
Faktor OVOFETAL umumnya penyebab abortus pada UK <10

minggu. Penyebab tersering adalah karena kelainan kromosom


80%.
Faktor MATERNAL 2% peristiwa abortus disebabkan oleh adanya

penyakit sistemik maternal (systemic lupus erythematosis)


dan infeksi sistemik maternal lain. 8% peristiwa abortus berkaitan
dengan abnormalitas uterus.

1.
Faktor
Janin
Perkembangan zigot abnormal.
Trisomi autosom
Monosomi X (45, X)

Abortus aneuploidi. Kaji dkk (1980) cit

William (2006), melaporkan bahwa


dari abortus aneuploidi terjadi sebelum
minggu ke-8.
Abortus euploidi. Kaji dkk (1980) cit
William (2006), abortus euploidi
memuncak pada usia gestasi sekitar 13
minggu.

2.Faktor
ibu
Faktor-faktor endokrin
Faktor-faktor anatomi
Faktor-faktor immunologi
Trombofilia
Infeksi
Trauma
Faktor-faktor eksogen, meliputi:gas

anestesi, Air yang tercermar, Dioxin,


Pestisida
Radiasi
Gaya hidup seperti merokok dan
alkoholisme

iii. PATOLOGI
Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam
desidua basalis nekrosis jaringan
disekitarnyahasil konsepsi terlepas sebagian
atau seluruhnya dianggap benda asing
dalam uterus uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan isinya.
Pada kehamilan <8 minggu ; hasil konsepsi
dikeluarkan seluruhnya.
Pada kehamilan 8-14 minggu villi koriales
menembus desidua lebih dalambanyak
perdarahan.
Pada kehamilan >14 minggu ; keluar ketuban
pecah janin plasenta.

Etiologi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan kromosom
Lingkungan kurang sempurna
Pengaruh dari luar (teratogen)
Kelainan pada genitalia ibu
Anomali kongenital
Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menerima

nidasi

Gangguan sirkulasi plasenta


Penyakit ibu
Antagonis Rhesus
Penyakit bapak

Patofisiologi
Perdarahan desidua basalis Diikuti nekrosis
jaringan sekitar
Menyebabkan hasil konsepsi terlepas
Dianggap benda asing oleh uterus
Uterus berkontraksi untuk mengeluarkan
hasil
konsepsi

Lanjutan
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi khorialis belum
menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat
dikeluarkan seluruhnya.
Pada kehamilan 8-12 minggu, penembusan sudah lebih dalam
hingga plasenta tidak dilepaskan secara sempurna dan
menimbulkan banyak perdarahan.
Pada kehamilan lebih dari 14 minggu, janin dikeluarkan
lebih dahulu daripada plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam
berbagai bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda
kecil yang tak jelas bentuknya, janin lahir mati, janin masih
hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus
papiraseus.

Klasifikasi
1. Abortus spontan
a) Abortus imminens
b) Abortus insipien

Abortus komplet
d) Abortus inkomplet
e) Missed abortion
f) Abortus habitualis
g) Abortus infeksi
c)

2. Abortus provokatus
)Abortus medisinalis(abortus therapheutica)
)Abortus kriminalis.

Abortus Imminens
Abortus imminen adalah perdarahan bercak
yang
menunjukkan
ancaman
terhadap
kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi
seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut
atau dipertahankan, perdarahan pervaginam
pada kehamilan kurang dari 20 minggu ini,
tanpa disertai tanda-tanda dilatasi serviks
yang meningkat.
(william Obstetri, 1990)

Tanda dan Gejala Klinis

Terlambatan datang bulan.


Terdapat perdarahan, disertai perut sakit.
Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim

sama dengan umur kehamilan da terjadi


kontraksi otot rahim.
Perdarahan dari kanalis servikalis, kanalis
servikalis masih tertutup, dapat dirasakan
kontrasi otot rahim.
Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif

Penegakkan Diagnosis
Anamnesa:
Terlambat haid atau amenore kurang dari 20

minggu?
Perdarahan pervaginam dengan sebagian
jaringan?
Rasa mulas atau keram perut?

Pemeriksaan fisik :
Kesadaran umum, tensi, respirasi, nadi,suhu
tubuh

Lanjutan
Pemeriksaan ginekologi :
Inspeksi vulva ; perdarahan?jaringan?bau?
Inspekulo ;perdarahan? Jaringan? bau? Kondisi OUE?
VT ; teraba jaringan?besar uterus? nyeri goyang
porsio? Kondisi OUE?
Pemeriksaan Penunjang
Tes kehamilan ; untuk menilai janin masih hidup atau

tidak
Pemeriksaan Doppler atau USG; janin masih hidup?
Menilai usia kehamilan? Bentuk kantong gestasi
irreguler?

Pengananan
Tirah baring
Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan dan

coitus dilarang selama 2 minggu.


Antibiotik cth; penisillin
Vit.B komplex
Penghilang nyeri dan anti prostaglandin untuk
megurangi kontraksi seperti asam mefenamat
hormon progesteron pada abortus imminens belum
ada persesuaian faham ; gestanon dan duphaston.
Anti kontraksi rahim ; duvadilan, papaverin, tokolitik.

Komplikasi
Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah :
Perdarahan
Perforasi
Infeksi
Gagal ginjal akut
Syok

Vous aimerez peut-être aussi