Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
NAMA
NIM
2015
IDENTITAS KLIEN
Ruang Rawat
: Drupadi
Inisial
: DW (P)
No.RM
: 011600
Umur
: 39 tahun
Status
: Cerai Hidup
Pekerjaan
:-
Pendidikan
: SMA
Data Primer : pasien terlihat kadang suka senyum, tertawa sendiri, saat bercerita pasien
senyum dan tertawa.
Autoanamnesis : Pasien datang diantar oleh kakak dan iparnya karena mengamuk
melempar barang-barang. Pasien mengatakan mengikuti kegiatan kawitan ngiring betara
krisna Kepakisan. Pasien mengatakan diikuti seorang laki-laki yang menyukainya dan
seorang wanita yang cemburu padanya. Pasien mengaku kepalanya dielus-elus lalu
dipukul-pukul. Pasien bilang merasa sakit tapi tidak menunjukkan mimik muka
kesakitan. Pasien mengatakan sering diajak bicara oleh lelaki dan perempuan serta
betara. Pasien juga bisa sembahyang dan mebanten menurut dia sendiri. Pasien makan 3
kali sehari dan mandi 2 kali sehari dengan sendirinya. Pasien mengatakan punya teman
dekat bernama Dodi yang sering curhat kepadanya. Sering berdebat dengan Dodi.
Pasien mengatakan sering berkaca karena merasa ada kotoran dimata. Pasien sekarang
mengatakan dadanya terasa panas serta nafasnya panas. Pasien masih mengingat anaknya
serta tanggal lahirnya. Pasien menuruti apa yang disuruh oleh yang membisikinya.
Heteroanamnesis : Pasien datang sadar ke UGD RSJ Bangli diantar kakaknya. Oleh
karena, mengamuk tidak jelas. Pasien dikatakan sering berbicara sendiri dirumah
tetapisaat ditanya tidak menjawab. Pasien juga dikatakan tidak mau bantu-bantu dirumah
seperti di warung. Pasien putus obat lebih dari 2 bulan. Sebelumnya sempat 5 kali
dirawat di RSJ Bangli. Terakhir awal Maret 2015 keluar dari RSJ Bangli. Pasien
dikatakan pernah menikah dan mempunyai anaktetapi bercerai. Pasien sempat
ditelantarkan suaminya. Sekarang suaminya pergi dan menikah lagi. Pasien sebelum
sakit adalah orang yang terbuka. Pasien juga dapat membeli makan sendiri di waung.
Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada. Pasien juga dikatakan tiba-tiba mengamuk
tanpa sebab. Pasien sering pergi ke rumah tetangga dan membuat resah ditetangga.
Pasien senang diajak jalan-jalan. Pasien dikatakan punya teman.
Data Sekunder : Pasien mengatakan bahwa dia dibawa ke RSJ ini karena dirumah pasien
sering mengamuk dan melempar barang-barang. Pasien mengatakan pasien mendengar
suara seorang laki laki yang yang disukainya membisikannya
FAKTOR PREDISPOSISI
ya tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
berhasil
kurang berhasil
tidak berhasil
tidak
1. Tanda vital
2. Ukuran
TB : 160 cm BB : 50 kg Turun
3. Keluhan fisik Ya
Tidak
Naik
IV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Keterangan:
: pasien
: menikah
: meninggal
: keturunan
: tinggal serumah
: laki-laki
: perempuan
Jelaskan : Pasien mengatakan bahwa pasien tinggal bersama dengan bapak, ibu, dan
kakaknya.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
anaknya.
b.
c.
b. Kegiatan ibadah
sehari
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak Rapi
Apatis
Kasar
Lambat
Gagap
Membisu
Inkoherensi
Jelaskan: Saat diajak bicara, pembicaraan pasien cepat dan mampu menjawab
pertanyaan perawat, terjadi koherensi.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
Lesu
Gelisah
Tik
Tremor
Tegang
Agitasi
Grimasem Kompulsif
Jelaskan: Pasien tidak mengalami gangguan aktivitas motorik baik saat berbicara
dengan perawat atau saat beraktivitas.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Kuatir
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Mudah tersinggung
Tidak kooperatif
Defensif
Curiga
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien berinteraksi dengan kontak mata yang baik pada
perawat dan mengatakan tidak ada suara bisikan-bisikan saat berbicara dengan
perawat.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial.
7. Persepsi
Pendengaran
Pengelihatan
Pengecapan
Penghidu
Perabaan
Jelaskan : Saat pengkajian, pasien mengatakan mendengar suara Tuhan Hindu dan
Budha Gautama sedang berinteraksi, dan suara laki-laki yang akan dinikahinya yang
selalu memberi nasihat jika pasien berbicara dengan orang lain, suara laki-laki
tersebut akan memberi nasihat memperbolehkan atau tidak. Jika suara tersebut tidak
memperbolehkan pasien bergaul, maka pasien akan diam saja atau tidur dikamar.
Suara tersebut tiba-tiba muncul, dan terkadang seperti suara ingin berhubungan seks
dengan pasien. Lama suara tersebut kira-kira 30 menit tetapi sering. Pasien selalu
menuruti suara laki-laki tersebut.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Isolasi sosial
8. Proses pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of ideas
Blocking
Hipokondria
Phobia
Depersonalisasi
Pikiran magis
Waham
Agama
Somatik
Kebesaran Curiga
Nihilistik
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan : Pada saat pengkajian, pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh perawat dan mengatakan tentang apa yang dia pikirkan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat kesadaran
Bingung
Sedasi
Stupor
Tempat
Orang
Disorientasi:
Waktu
Jelaskan : Tingkat kesadaran pasien yaitu compos mentis. Pasien dalam keadaan sadar
dan tenang.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan
daya
ingat
jangka
pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien mampu menilai mana hal yang benar atau salah.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien mengatakan sadar akan dirinya yang sedang sakit jiwa, pasien juga
mengatakan kepalanya sedang penuh.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Bantuan total
ya
tidak
BB : 50 kg
Diet khusus : -
c. Tidur
-
tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
ya tidak
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
VIII.
MEKANISME KOPING
Adaptif
Maladaptif
Minum alcohol
Teknik relokasi
Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
Menghindar
Olahraga
Mencederai diri
Lainnya
Lainnya
(Mengamuk
dan
membanting
barang)
Alasan
: Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ saat mengalami mendengar suara laki laki
yang membisikkannya untuk melakukan sesuatu dan pasien biasanya mengamuk dan merobek
robek baju.
X.
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Lainnya
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Masalah Keperawatan : koping.
XI. ASPEK MEDIK
- Diagnosa medik :
1. Skizofrenia Paranoid
- Diagnosis multiaxial :
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
: 70-61
Masalah Keperawatan
Risiko mencederai diri sendiri, orang
Obyektif :
Pasien terkadang hanya diam saja
Subyektif :
Pasien mengatakan rutin minum obat
Obyektif :
April 2015.
Subyektif :
Isolasi Sosial
Pasien mengatakan menuruti suara bisikanbisikan yang didengarnya, pasien tidak akan
berinteraksi dan akan diam saja dikamar jika
suara tersebut tidak memperbolehkan.
Obyektif :
Pasien terkadang hanya diam dikamar
Subyektif :
dan
Budha
Gautama
sedang
tersenyum
sendiri atau
yang
didengarnya,
apakah
POHON MASALAH
terpenuhi.
pendengaran
Koping individu tidak efektif.
Isolasi sosial
XII.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
Tgl/ Jam
Selasa, 19
Keperawatan
Gangguan
Mei 2015
Pukul
persepsi sensori :
11.00
WITA
Halusinasi
Tujuan
TUM :
Klien dapat mengontrol
halusinasi yang
dialaminya.
TUK 1 :
Pasien dapat membina
hubungan saling percaya
Perencanaan
Kriteria hasil
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 15 menit
dengan 1 kali pertemuan
pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Ekspresi wajah bersahabat
2. Menunjukan rasa senang
3. Ada kontak mata
4. Mau berjabat tangan, mau
menyebut nama, mau
menjawab salam
5. Mau duduk berdampingan
dengan perawat
6. Mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
Rasional
Intervensi
1. Sapa klien dengan
nama baik verbal
maupun non verbal
2. Perkenalkan diri
dengan sopan
3. Tanyakan nama
Hubungan saling
percaya merupakan
dasar untuk kelancaran
hubungan interaksi
selanjutnya
TUK 2 :
Klien mengenal
kepada klien
1. Adakah kontak sering a
dan
singkat
secara
halusinasinya
bertahap
pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Klien dapat menyebutkan
waktu,
isi,
frekuensi
timbulnya halusinasi
2. Klien
mengungkapkan
terhadap halusinasi.
dapat
peran
membina hubungan
saling percaya, juga
dapat memutuskan
2. Observasi
laku
tingkah
klien
terkait b
halusinasi
Mengenal perilaku
dengan halusinasinya;
bicara
timbul memudahkan
dan
tertawa
terhadap
stimulus,
perawat dalam
memandang ke kiri
melakukan
intervensi
Mengenal halusinasi
teman bicara
3. Bantu klien mengenal
halusinasinya.
4. Diskusikan
dengan
klien
situasi
menimbulkan
tidak
yang
atau d
menimbulkan
memungkinkan
klien untuk
menghindarkan
factor pencetus
timbulnya halusinasi
Dengan mengetahui
waktu, isi, dan
frekuensi munculnya
frekuensi
halusinasi
terjadinya
halusinasi
5. Diskusikan
klien
apa
mempermudah
dengan
yang
tindakan
keperawatan klien
beri
e
kesempatan
perawat.
Untuk
mengidentifikasi
mengungkapkan
pengaruh halusinasi
perasaannya
klien
TUK 3 : Klien dapat Setelah
mengontrol halusinasinya
diberikan
asuhan
1. Identifikasi bersama
memutuskan
dengan
halusinasi
kali
pertemuan
pasien diharapkan :
Kriteria Hasil :
1. Klien
terjadi halusinasi
2. Diskusikan manfaat
dapat
menyebutkan tindakan
yang biasa dilakukan
untuk
mengendalikan
halusinasinya.
2. Klien
dapat
mengatasi
didiskusikan
dengan klien.
cara
yang
akan
1. Upaya
untuk
sehingga
tidak
berlanjut.
2. Reinforcement
positif
bermanfaat
meningkatkan
pujian.
3. Diskusikan
beri
cara
alternative
atau
pilihan
mengontrol
halusinansi :
a. Katakan Saya
tidak
dengar
(
pada
mau
kamu
saat
akan
klien
mengontrol
halusinasi
4. Memotivasi
dapat
bagi
b.
halusinasi
meningkatkan
terjadi )
Menemui orang
kegiatan
lain
untuk
bercakap
cakap
atau
mengatakan
terdengar
c. Membuat
memilih
satu
salah
cara
mengendalikan
dan
dapat
meningkatkan
jadwal kegiatan
sehari
untuk mencoba
halusinasi
halusinasi yang
klien
hari
agar halusinasi
tidak muncul
d. Minta
keluarga/teman/
perawat
jika
nampak
bicara
sendiri.
e. Bantu
klien
memilih
dan
melatih
cara
memutuskan
halusinasi
TUK 4 : Klien dapat
Setelah
diberikan
asuhan
dalam mengontrol
dengan
halusinasi
kali
pertemuan
pasien diharapkan :
Kriterian Hasil :
Keluarga dapat menyebutkan
secara bertahap.
1. Diskusikan dengan
keluarga :
a. Gejala halusinasi
yang
dialami
klien
b. Cara yang dapat
dilakukan
klien
untuk mengendalikan
dan
keluarga
halusinasi
untuk
memutus
halusinasi
c. Cara
merawat
anggota keluarga
untuk
memutus
halusinasi
rumah,
di
beri
kegiatan, jangan
biarkan
sendiri,
makan bersama,
berpergian
bersama.
d. Beri
informasi
Untuk mengetahui
pengetahuan
keluarga dan
meningkatkan
kemampuan
pengetahuan tentang
halusinasi
waktu follow up
atau kapan perlu
mendapat
bantuan
halusinasi
terkontrol
dan
risiko mencederai
orang lain.
TUK 5:
Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan benar
1. Diskusikan
dengan
Dengan
menyebutkan dosis,
tentang
frekuensi dan
pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Klien dapat menyebutkan
frekuensi,
dosis,
manfaat
obat
2. Anjurkan
b
klien
program
manfaatnya
3. Anjurkan
klien
dalam
pengobatannya
pengobatan.
Menilai
kemampuan klien
benar
2. Klien dapat informasi
obat
3. Klien dapat memahami
melaksanakan
manfaat obat.
Diharapkan klien
sendiri.
Dengan mengetahui
efek samping obat
4. Diskusikan
akibat
yang harus
tanpa konsultasi
dilakukan setelah
Bantu
klien
obat
menggunakan
obat
minum obat
Program pengobatan
dapat berjalan sesuai
rencana
Dengan mengetahui
prinsip penggunaan
obat, maka
kemandirian klien
untuk pengobatan
dapat ditingkatkan
secara bertahap.
No dx
1
Implementasi
TUK1
1. Menyapa klien dengan ramah baik
verbal maupun nonverbal
2. Memperkenalkan diri dengan
sopan
3. Menanyakan nama lengkap klien
dan nama panggilan yang disukai
klien
4. Menjelaskan tujuan pertemuan
5. Menunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
6. Memberi perhatian pada klien dan
memperhatikan kebutuhan dasar
klien.
7. Tidak membantah dan mendukung
waham klien
8. Mengobservasi apakah waham
klien mengganggu aktivitas seharihari dan perawatan diri
Respon klien
TUK1
DS :
1. Pasien menjawab sapaan perawat
Selamat siang juga dik
2. Pasien memperkenalkan dirinyadengan
berkata berkata Nama saya KDW,
panggil saja saya Bu D.
3. Pasien mengatakan dapat beraktivitas
biasa untuk melakukan kegiatan seharihari
DO:
1. Pasien tampak ramah dan tersenyum
saat ditanya perawat.
2. Kontak mata ada
3. Pasien tampak kooperatif saat diajak
berkenalan oleh perawat.
4. Pasien tampak kooperatif
TUK 2
1. Adakah kontak sering dan singkat
Paraf
secara bertahap
2. Observasi tingkah
Rabu, 20 Mei
2015
Pk. 09.00
WITA
terkait
dengan
bicara
dan
pertanyaan perawat
laku
klien
halusinasinya;
tertawa
terhadap
mengenal
halusinasinya.
4. Diskusikan dengan klien situasi
TUK 2
DS:
1. Pasien mengatakan mendengar suara
Tuhan Hindu dan Budha Gautama
sedang berinteraksi mengenai
pernikahan dengan WHO, dan suara
laki-laki yang akan dinikahinya yang
yang
terjadi halusinasi
dilakukan
jika
beri pujian.
3. Diskusikan
memutus
cara
atau
baru
untuk
mengontrol
perawat.
4. Kontak mata ada.
TUK3
DS :
halusinansi :
1. Pasien mengatakan pasien ingin
a. Katakan Saya tidak mau
menghilangkan suara laki laki
dengar kamu ( pada saat
tersebut, karena terkadang
halusinasi terjadi )
b. Menemui orang lain untuk
mengganggunya karena terdengar
bercakap
mengatakan
cakap
halusinasi
atau
terdengar
c. Membuat jadwal kegiatan sehari
terdengar.
muncul
DO :
d. Minta keluarga/teman/perawat
1. Pasien tampak antusias mendengarkan
jika nampak bicara sendiri.
e. Bantu klien memilih dan
cara memutus atau mengontrol
melatih
cara
memutuskan
TUK 5:
1. Diskusikan
halusinasi .
dengan
klien
dan
manfaat obat
perawat
dan
merasakan
manfaatnya
3. Anjurkan klien bicara dengan dokter
tentang manfaat dan efek samping
orang lain.
4. Pasien tampak senang setelah diberi
pengetahuan mengenai cara
mengontrol halusinasi
Kamis, 21
Mei 2015
Pk. 16.00
WITA
DS:
klien
menggunakan
TUK 5
obat
Evaluasi Hasil :
Hari/tanggal/jam
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi
S:
halusinasi pendengaran