Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB II
MESIN BUBUT
2.1
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi
pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Pekerjaan yang dilakukan mesin
bubut
pada
umumnya
adalah
sebagai
berikut
(Thomas,W.1990.www.thup.com/engine):
1.
2.
3.
Membubut luar
Membubut dalam
Membubut tirus
4.
5.
6.
Membuat Permukaan
Memotong
Membuat ulir
Bentuk-bentuk benda kerja yang dibuat oleh mesin bubut dapat dilihat pada
gambar 2.1. Mesin bubut mempunyai kemampuan-kemampuan lain yang dapat
dikerjakan seperti dibawah ini.
II-1
II-2
2.2
sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Roda gigi penghubung, putaran
akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Penghubung dilanjutkan oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir
(Thomas,W.1990.www.thup.com/engine).
2.3
kepala lepas, eretan dan alas mesin. Berikut ini adalah penjelasan dari bagianbagian utama mesin bubut (Thomas,W.1990.www.thup.com/engine).
1. Kepala Tetap (Headstock)
Berfungsi sebagai bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian
inilah yang memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri
roda gigi serta roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat
buah keping dengan garis tengah yang berbeda,roda tingkat diputar oleh suatu
motor yang letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui suatu ban.
2. Kepala Lepas (Tailstock)
Berfungsi sebagai bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan
mesin dan dipasang diatas mesin. Mempunyai fungsi sendiri yaitu sebagai:
a. Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
b. Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
c. Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas
dua bagian yaitu: alas dan ban, kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut yang
mengikat dan dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila:
a.
b.
Kedudukan
kedua
senter
tidak
harus
sepusat
misalnya
untuk
II-3
3.
Alas(Ways)
Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya
pemakanan pahat saat membubut. Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu:
a. Tempat kedudukan kepala lepas
b. Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
c. Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest)
4.
Eretan(cariage/support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan atas.eretan alas adalah
eretan yang kedudukannya pada alas mesin. Gerakan eretan itu melalui roda yang
dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah alas melalui
penghantar.
a.
Eretan Lintang
Letaknya diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas.
fungsi eretan lintang adalah untuk memberikan tempat pemakanan pahat saat
membubut bagian ujung pahat dengan putaran tiap pembagian ukurannya
mengatur pemakanan pada bubut.
b.
Eretan Atas
Letak eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan
mur ikat. fungsi eretan atas mesin bubut adalah memegang eretan perkakas bubut
dan memberi gerakan yang diperlukan.
5. Chuck
Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda kerja. Berikut ini
merupakan gambar dari bagian-bagian utama dari mesin bubut:
II-4
2.4
II-5
7. Membubut dalam
Membubut bagian dalam merupakan membesarkan lubang yang sudah ada
dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut
lurus. Pahatnya punya bentuk tersendiri
8. Membubut profil
Membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat
profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang
pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur
pemakaiannya pendek.
9. Mengkartel
Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang
tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi
senter. Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti
pahat bubut.
10. Membubut ulir sekrup
Membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang
berbentuk seperti: pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis
khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir, digunakan mal ulir.
2.5
mesin bubut. Lebih jelasnya golongan yang termasuk didalam mesin bubut adalah
sebagai berikut (doddi_y.staff.gunadarma.ac.id):
1.
Pembubut Kecepatan
Pembubut kecepata merupakan pembubut paling sederhana dari segala
pembubut, terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap, dan peluncur yang dapat
disetel untuk mendukung pahat. Pembubut kecepatan terutama digunakan untuk
pembubutan kayu, pemberikan pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan
lebih lanjut pada pembubutan mesin, dan dalam pemusingan logam.
II-6
2.
pada bangku kerja. Dalam desainnya mempunyai cirri yang sama dengan
pembubut kecepatan atau pembubut mesin dan hanya berbeda dalam ukuran dan
pemasangannya. Disesuaikan untuk benda kerja kecil dan mempunyai kapasitas
putaran maksimim sebesar 250 mm pada plat muka.
4.
kepada produksi. Karakteristik utama dari mesin ini adalah bahwa pahat untuk
operasi yang berurutan dapat disetel dalam kesiagaan untuk penggunaan dalam
urutan yang sesuai. Meskipun dibutuhkan keterampilan sangat tinggi untuk
mengunci dan mengatur pahat dengan tepat, namun sekali sudah benar maka
hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang
dapat diproduksi sebelum penyetelan diperlukan lagi.
6.
kerja dan mundur setelah daurnya diselesaikan dikenal sebagai mesin bubut
II-7
otomatis. Mesin ini dilengkapi dengan magasin hantaran sehingga sejumlah suku
cadang dapat dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan
operator.
7.
untuk mesin bubut sedemikian sehingga pahat dapat dihantarkan kepada benda
kerja dengan kecepatan yang diinginkan, dimundurkan, dan diarahkan kepada
kedudukan berikutnya. Ini semua dipenuhi oleh sebuah nok silindris atau drum
yang terletak dibawah turret.
8.
pada meja horizontal yang modelnya mirip dengan fris pembuat tembikar lama.
Pahat pemotongnya adalah 8 stasioner, kecuali untuk gerakan hantaran dan
terpasang pada rel menyilang yang ketinggiannya dapat disetel. Fris pengebor
vertikal mampu untuk memegang suku cadang besar dan berat karena benda kerja
dapat diletakkan dimeja dengan kran dan tidak banyak memerlukan pembautan
kebawah untuk memegang di tempat. Pekerjaan yang teliti dapat dilakukan pada
mesin ini karena kekakuan yang sangat tinggi, dan kesederhanaan desainnya.
2.6
dalam melakukan pekerjaan dengan kata lain pekerjaan dalam membubut harus
terlebuh
dahulu
ditentukan.
Berikut
ini
adalah
gerakan-gerakannya
(doddi_y.staff.gunadarma.ac.id).
1.
Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakanpada pahat dan dinamakan gerak potong.
2.
3.
II-8
2.7
Cara Membubut
Langkah sebelum melakukan pembubutan ada beberapa cara dasar.
Berikut
ini
adalah
dasar-dasar
membubut
adalah
sebagai
berikut
(doddi_y.staff.gunadarma.ac.id):
1. Pasang benda kerja pada cekam (chuck) cukup kuat, artinya tidak lepas waktu
mesin di hidupkan dan sedang melakukan penyayatan.
2. Periksa kedudukan benda kerja tersebut pada saat cekam diputar dengan
tangan, apakah posisinya sudah benar, artinya putaran benda kerja tidak oleng
atau simetris dan periksa apakah ada bagian yang tertabrak yang
membahayakan dan merusak mesin.
3.
.......(2.1)
Keterangan:
D = diameter besar
d = diameter kecil
P = panjang tirus
Setelah diketahui tg a, maka besarnya sudut x dapat dilihat pada daftar berikut
ini :
Tabel 2.1 Besar Sudut X
X
Tg
11
20
Tg
X
Tg
194
21
283
Tg
Tg
Tg
Tg
Tg
Tg
31
600
41
869
51
1234
61
1804
71
2904
81
6313
II-9
2
38
12
2
38
12
3
52
13
4
70
14
15
87
6
105
16
7
122
17
8
140
18
9
158
19
10
178
20
Tg
X
Tg
212
22
404
212
22
404
230
23
424
249
24
445
267
25
25
466
286
26
487
305
27
509
324
28
531
344
29
554
364
30
577
Tg
Tg
Tg
Tg
Tg
Tg
32
624
42
900
52
1279
62
1880
72
3077
82
7115
32
624
42
900
52
1279
62
1880
72
3077
82
7115
33
649
43
932
53
1327
63
1962
73
3270
83
8114
34
674
44
965
54
1378
64
2050
74
3487
84
9814
35
700
45
1000
55
1428
65
2144
75
4010
85
1143
36
726
46
1035
56
1482
66
2246
76
4331
86
1430
37
753
47
1072
57
1540
67
2355
77
4704
87
1908
38
781
48
1110
58
1600
68
2475
78
5144
88
2863
39
809
49
7750
59
1664
69
2605
79
5144
89
5729
40
839
50
1191
60
1732
70
2747
80
5671
90
Keterangan :
Angka Tg didalam tabel untuk :
2.8
Membubut Ulir
Langkah sebelum melakukan pembubutan ulir ada beberapa langkah-
II-10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Bubutlah alur pembebas sedalam atau lebih sedikit dari dalamnya ulir.
Pinggulah ujung dari benda kerja.
Serongkan eretan atas setengah dari sudut ulir yang akan dibuat dan
pasanglah pahat ulir.
Ambillah mal ulir yang akan dibuat.
Tempatkanlah ujung pahat tegak lurus terhadap benda kerja.
Kencangkan baut-baut penjepit bila pahat sudah sama tinggi dengan senter
dan lurus dengan benda kerja.
Tempatkan tuas-tuas pengatur transporter menurut table sesuai dengan
banyaknya ulir yang akan dibuat.
Masukkan roda gigi agar mesin jalannya secara ganda.
Jalankan mesin dan kenakan ujung pahat sampai benda kerja tersentuh.
II-11
29. Lepaskan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada alur pembebas
sambil eretan lintang kebelakang.
30. Kembalikan eretan lintang pada kedudukan semula dengan tangan.
31. Lakukan berulang-ulang seperti yang diterangkan dalam no. 21 s/d 27 sampai
selesai.
Catatan:
Proses pertama memajukan pahat ulir oleh eretan lintang, maka
mengurangi gesekan pahat. Langkah selanjutnya penghalusan pembuatan ulir,
eretan lintang kita gerakan cukup dengan menambah 1 garis dari cincin pembagi
dari kedudukan semula dan eretan atas tidak dirubah kedudukannya, sehingga
penyayatan seluruh bidang dari ulir mendapat gesekan yang kecil. Lakukan hal ini
2 sampai 3 kali dengan menambah penyayatan sehingga hasil dari ulir akan bagus.
Memulai pembubutan harus menggunakan lonceng (thread dial) yaitu
pada saat akan memulai pembubutan, jarum dengan angka yang telah ditentukan
harus tepat bertemu, langsung handel otomatis dijalankan, bila sampai ulir, handel
dilepas.