Vous êtes sur la page 1sur 11

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

BAB II
MESIN BUBUT

2.1

Pengertian Mesin Bubut


Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong

benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi
pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Pekerjaan yang dilakukan mesin
bubut

pada

umumnya

adalah

sebagai

berikut

(Thomas,W.1990.www.thup.com/engine):
1.
2.
3.

Membubut luar
Membubut dalam
Membubut tirus

4.
5.
6.

Membuat Permukaan
Memotong
Membuat ulir

Bentuk-bentuk benda kerja yang dibuat oleh mesin bubut dapat dilihat pada
gambar 2.1. Mesin bubut mempunyai kemampuan-kemampuan lain yang dapat
dikerjakan seperti dibawah ini.

Gambar 2.1 Hasil-Hasil Dari Pembubutan


(doddi_y.staff.gunadarma.ac.id)

II-1

II-2

2.2

Prinsip Kerja Mesin Bubut


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa

sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Roda gigi penghubung, putaran
akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Penghubung dilanjutkan oleh klem
berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir
(Thomas,W.1990.www.thup.com/engine).
2.3

Bagian-bagian Utama Mesin Bubut


Sebuah mesin bubut terdiri dari empat bagian utama, yaitu kepala tetap,

kepala lepas, eretan dan alas mesin. Berikut ini adalah penjelasan dari bagianbagian utama mesin bubut (Thomas,W.1990.www.thup.com/engine).
1. Kepala Tetap (Headstock)
Berfungsi sebagai bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian
inilah yang memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri
roda gigi serta roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat
buah keping dengan garis tengah yang berbeda,roda tingkat diputar oleh suatu
motor yang letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui suatu ban.
2. Kepala Lepas (Tailstock)
Berfungsi sebagai bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan
mesin dan dipasang diatas mesin. Mempunyai fungsi sendiri yaitu sebagai:
a. Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
b. Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
c. Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas
dua bagian yaitu: alas dan ban, kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut yang
mengikat dan dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila:
a.

Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat

b.

Kedudukan

kedua

senter

tidak

harus

sepusat

misalnya

untuk

menghasilkan pembubutan yang tirus.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-3

3.

Alas(Ways)
Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya

pemakanan pahat saat membubut. Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu:
a. Tempat kedudukan kepala lepas
b. Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
c. Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest)
4.

Eretan(cariage/support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan atas.eretan alas adalah

eretan yang kedudukannya pada alas mesin. Gerakan eretan itu melalui roda yang
dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah alas melalui
penghantar.
a.

Eretan Lintang
Letaknya diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas.

fungsi eretan lintang adalah untuk memberikan tempat pemakanan pahat saat
membubut bagian ujung pahat dengan putaran tiap pembagian ukurannya
mengatur pemakanan pada bubut.
b.

Eretan Atas
Letak eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan

mur ikat. fungsi eretan atas mesin bubut adalah memegang eretan perkakas bubut
dan memberi gerakan yang diperlukan.
5. Chuck
Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda kerja. Berikut ini
merupakan gambar dari bagian-bagian utama dari mesin bubut:

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-4

Gambar 2.2 Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut


(Thomas,W.1990.www.thup.com/engine)

2.4

Jenis-jenis Pengerjaan Pada Mesin Bubut


Seperti pada pengertian yang dijelaskan mesin bubut pun mampu

menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanya. Pekerjaan yang mampu dilakukan mesin


bubut adalah sebagai berikut (Thomas,W.1990.www.thup.com/engine):
1. Membubut lurus
benda kerja, sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda kerja.
Dalam pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur
kearah melintang.
2. Membubut tirus
Membubut tirus dapat dilakukan dengan 3 cara dalam pembuatan tirus. Cara
tersebut yaitu seperti dibawah ini :
a. Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
b. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
c. Dengan memasang perkakas pembentuk
3. Membubut eksentris
Garis hati dari dua atau lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka
benda kerja itu disebut eksentris. Jarak antara garis-garis hati itu disebut
eksentrisitas.
4. Membubut alur
Pengerjaan dalam membubut alur di pergunakan pahat bubut pengalur dan
jenisnya ada yang lurus, bengkok, berjenjang ke kanan atau ke kiri.
5. Memotong benda kerja
Pemotongan benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan
sebuah pahat pengalur dengan penyayat yang sangat ramping, sebuah benda
kerja yang di jepit diantara senter-senter tidak boleh putus karena dapat
melentur dan menghimpit pahat.
6. Mengebor pada mesin bubut
Pembuatan lubang senter pada mesin bubut ada 2 cara, yakni benda kerja yang
berputar dan senter yang berputar.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-5

7. Membubut dalam
Membubut bagian dalam merupakan membesarkan lubang yang sudah ada
dapat digunakan pahat dalam, caranya tidak jauh berbeda dengan membubut
lurus. Pahatnya punya bentuk tersendiri
8. Membubut profil
Membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat
profil terutama cocok untuk membubut profil pada produk-produk yang
pendek, pada umumnya pahat bubut tidak terlalu tebal sehingga umur
pemakaiannya pendek.
9. Mengkartel
Mengkartel adalah membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan gigi kartel yang
tersedia. Kartel dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggi
senter. Kerja kartel ini adalah menekan benda kerja bukan menyayat seperti
pahat bubut.
10. Membubut ulir sekrup
Membuat ulir sekrap dengan mesin bubut digunakan pahat khusus yang
berbentuk seperti: pahat ulir, segitiga, segi empat, trapesium, bulat dan jenis
khusus lainnya. Untuk memeriksa pahat ulir, digunakan mal ulir.
2.5

Jenis Mesin Bubut


Pembubutan pun dibagi menjadi beberapa golongan dengan berdasarkan

mesin bubut. Lebih jelasnya golongan yang termasuk didalam mesin bubut adalah
sebagai berikut (doddi_y.staff.gunadarma.ac.id):
1.

Pembubut Kecepatan
Pembubut kecepata merupakan pembubut paling sederhana dari segala

pembubut, terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor tetap, dan peluncur yang dapat
disetel untuk mendukung pahat. Pembubut kecepatan terutama digunakan untuk
pembubutan kayu, pemberikan pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan
lebih lanjut pada pembubutan mesin, dan dalam pemusingan logam.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-6

2.

Pembubut Mesin (engine lathe)


Pembubut mesin mendapatkan daya dari mesin. Yang membedakan dari

pembubut kecepatan adanya cirri tambahan untuk mengendalikan kecepatan


spindel dan untuk menyangga dan mengendalikan hantaran dari pahat pemotong
tetap.
3.

Pembubut Bangku (Bench Lathe)


Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang dipasangkan

pada bangku kerja. Dalam desainnya mempunyai cirri yang sama dengan
pembubut kecepatan atau pembubut mesin dan hanya berbeda dalam ukuran dan
pemasangannya. Disesuaikan untuk benda kerja kecil dan mempunyai kapasitas
putaran maksimim sebesar 250 mm pada plat muka.
4.

Pembubut Ruang Perkakas (Toolroom lathe)


Pembubut ruang perkakas dilengkapi dengan segala perlengkapan yang

diperlukan untuk pekerjaan pembubutan yang teliti. Merupakan kepala beroda


gigi yang digerakkan secara tersendiri dengan kecepatan spindel. Semua
pembubut ruang perkakas dicoba secara berhati-hati untuk ketelitiannya. Sesuai
namanya mesin bubut ini disesuaikan untuk membuat perkakas kecil, alat ukur,
cetakan dan bagian presisi lainnya.
5.

Mesin Bubut Turet


Mesin bubut turet memiliki ciri khas khusus yang terutama menyesuaikan

kepada produksi. Karakteristik utama dari mesin ini adalah bahwa pahat untuk
operasi yang berurutan dapat disetel dalam kesiagaan untuk penggunaan dalam
urutan yang sesuai. Meskipun dibutuhkan keterampilan sangat tinggi untuk
mengunci dan mengatur pahat dengan tepat, namun sekali sudah benar maka
hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang
dapat diproduksi sebelum penyetelan diperlukan lagi.
6.

Mesin Bubut Otomatis


Mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis dihantarkan kepada benda

kerja dan mundur setelah daurnya diselesaikan dikenal sebagai mesin bubut

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-7

otomatis. Mesin ini dilengkapi dengan magasin hantaran sehingga sejumlah suku
cadang dapat dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan
operator.
7.

Mesin Ulir Otomatis


Ciri utama dari penemuan mesin ini adalah memberikan gerak pengendalian

untuk mesin bubut sedemikian sehingga pahat dapat dihantarkan kepada benda
kerja dengan kecepatan yang diinginkan, dimundurkan, dan diarahkan kepada
kedudukan berikutnya. Ini semua dipenuhi oleh sebuah nok silindris atau drum
yang terletak dibawah turret.
8.

Fris Pengebor Vertikal


Fris pengebor vertikal mendapatkan namanya karena benda kerja berputar

pada meja horizontal yang modelnya mirip dengan fris pembuat tembikar lama.
Pahat pemotongnya adalah 8 stasioner, kecuali untuk gerakan hantaran dan
terpasang pada rel menyilang yang ketinggiannya dapat disetel. Fris pengebor
vertikal mampu untuk memegang suku cadang besar dan berat karena benda kerja
dapat diletakkan dimeja dengan kran dan tidak banyak memerlukan pembautan
kebawah untuk memegang di tempat. Pekerjaan yang teliti dapat dilakukan pada
mesin ini karena kekakuan yang sangat tinggi, dan kesederhanaan desainnya.
2.6

Gerakan-Gerakan Dalam Membubut


Gerakan-gerakan dalam membubut merupakan langkah yang dibutuhkan

dalam melakukan pekerjaan dengan kata lain pekerjaan dalam membubut harus
terlebuh

dahulu

ditentukan.

Berikut

ini

adalah

gerakan-gerakannya

(doddi_y.staff.gunadarma.ac.id).
1.

Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakanpada pahat dan dinamakan gerak potong.

2.

Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotonganna sejajar


dengan sumbu kerja. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan pemakanan.

3.

Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongan tegak


lurus terhadap sumbu kerja.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-8

2.7

Cara Membubut
Langkah sebelum melakukan pembubutan ada beberapa cara dasar.

Berikut

ini

adalah

dasar-dasar

membubut

adalah

sebagai

berikut

(doddi_y.staff.gunadarma.ac.id):
1. Pasang benda kerja pada cekam (chuck) cukup kuat, artinya tidak lepas waktu
mesin di hidupkan dan sedang melakukan penyayatan.
2. Periksa kedudukan benda kerja tersebut pada saat cekam diputar dengan
tangan, apakah posisinya sudah benar, artinya putaran benda kerja tidak oleng
atau simetris dan periksa apakah ada bagian yang tertabrak yang
membahayakan dan merusak mesin.
3.

Pasang atau stel kedudukan pahat bubut agar posisi


ujung potong pahat tepat pada titik senter dari kepala lepas. Mengatur posisi
tersebut dapat menggunakan ganjal plat tipis atau dengan menggunakan
tempat pahat model perahu (American tool post). Langkah lanjutkan
membubut benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Membubut tirus tergantung pada susut ketirusan benda kerja yang akan
Tangen
a = D-d
dikerjakan dengan menggunakan
rumus:
2p
.

.......(2.1)
Keterangan:
D = diameter besar
d = diameter kecil
P = panjang tirus
Setelah diketahui tg a, maka besarnya sudut x dapat dilihat pada daftar berikut
ini :
Tabel 2.1 Besar Sudut X
X
Tg

11

20

Tg
X
Tg
194
21
283

Tg

Tg

Tg

Tg

Tg

Tg

31

600

41

869

51

1234

61

1804

71

2904

81

6313

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-9

Tabel 2.1 Besar Sudut X (lanjutan)


X
Tg

2
38

12

2
38

12

3
52

13

4
70

14

15

87
6
105

16

7
122

17

8
140

18

9
158

19

10
178

20

Tg
X
Tg
212
22
404
212
22
404
230
23
424
249
24
445
267
25
25
466
286
26
487
305
27
509
324
28
531
344
29
554
364
30
577

Tg

Tg

Tg

Tg

Tg

Tg

32

624

42

900

52

1279

62

1880

72

3077

82

7115

32

624

42

900

52

1279

62

1880

72

3077

82

7115

33

649

43

932

53

1327

63

1962

73

3270

83

8114

34

674

44

965

54

1378

64

2050

74

3487

84

9814

35

700

45

1000

55

1428

65

2144

75

4010

85

1143

36

726

46

1035

56

1482

66

2246

76

4331

86

1430

37

753

47

1072

57

1540

67

2355

77

4704

87

1908

38

781

48

1110

58

1600

68

2475

78

5144

88

2863

39

809

49

7750

59

1664

69

2605

79

5144

89

5729

40

839

50

1191

60

1732

70

2747

80

5671

90

Keterangan :
Angka Tg didalam tabel untuk :

X no 1 84 dalam per 1000 (/1000)


X no 85 89 dalam per 100 (/100)

2.8

Membubut Ulir
Langkah sebelum melakukan pembubutan ulir ada beberapa langkah-

langkah dalam melakukannya. Berikut ini adalah langkah dalam melakukan


pembuatan ulir dengan mesin bubut (doddi_y.staff.gunadarma.ac.id)
1.

Bubutlah diameter ulir.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-10

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Bubutlah alur pembebas sedalam atau lebih sedikit dari dalamnya ulir.
Pinggulah ujung dari benda kerja.
Serongkan eretan atas setengah dari sudut ulir yang akan dibuat dan
pasanglah pahat ulir.
Ambillah mal ulir yang akan dibuat.
Tempatkanlah ujung pahat tegak lurus terhadap benda kerja.
Kencangkan baut-baut penjepit bila pahat sudah sama tinggi dengan senter
dan lurus dengan benda kerja.
Tempatkan tuas-tuas pengatur transporter menurut table sesuai dengan
banyaknya ulir yang akan dibuat.
Masukkan roda gigi agar mesin jalannya secara ganda.
Jalankan mesin dan kenakan ujung pahat sampai benda kerja tersentuh.

14. Hentikan mesin dan tariklah eretan kekanan.


15. Putarlah cincin pembagi, sehingga angka 0 segaris dengan angka 0 pada
eretan lintang dan tidak merubah kedudukannya.
16. Majukan eretan lintang 3 garis pada cincin pembagi, maka pahat maju untuk
penyayatan.
17. Putar cincin pembagi sehingga 0 lagi dan eretan lintang tidak bergerak.
18. Jalankan mesin
19. Masukan tuas penghubung transporter pada waktu salah satu angka pada
penunjuk ulir bertepatan dengan angka 0.
20. Bila pahat sudah masuk pada pembebas, putarlah kembali eretan lintang
sehingga pahat bebas dari benda kerja.
21. Kembalikan eretan.
22. Hentikan mesin.
23. Periksalah jarak ulir dengan mal ulir yang sesuai dengan jumlah gangnya.
24. Kembalikan ujung pahat pada kedudukan semula dengan memutar eretan
lintang sehingga angka 0 segaris dengan angka 0 pada cincin pembagi.
25. Majukkan pahat ulir untuk penambahan penyayatan sebanyak 3 garis dengan
memutar eretan atas.
26. Kembalikan cincin pembagi pada angka 0 segaris dengan angka 0.
27. Jalankan mesin.
28. Hubungkan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada saat angka semula
berhadap dengan angka 0.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

II-11

29. Lepaskan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada alur pembebas
sambil eretan lintang kebelakang.
30. Kembalikan eretan lintang pada kedudukan semula dengan tangan.
31. Lakukan berulang-ulang seperti yang diterangkan dalam no. 21 s/d 27 sampai
selesai.
Catatan:
Proses pertama memajukan pahat ulir oleh eretan lintang, maka
mengurangi gesekan pahat. Langkah selanjutnya penghalusan pembuatan ulir,
eretan lintang kita gerakan cukup dengan menambah 1 garis dari cincin pembagi
dari kedudukan semula dan eretan atas tidak dirubah kedudukannya, sehingga
penyayatan seluruh bidang dari ulir mendapat gesekan yang kecil. Lakukan hal ini
2 sampai 3 kali dengan menambah penyayatan sehingga hasil dari ulir akan bagus.
Memulai pembubutan harus menggunakan lonceng (thread dial) yaitu
pada saat akan memulai pembubutan, jarum dengan angka yang telah ditentukan
harus tepat bertemu, langsung handel otomatis dijalankan, bila sampai ulir, handel
dilepas.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2012/2013

Vous aimerez peut-être aussi