Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Letak Pasar
Kebijakan dalam menentukan lokasi usaha/proyek, apakah dekat dengan pasar
hasil prosuksi atau dekat dengan bahan baku harus dipertimbangkan secara teknis
dan ekonomis sehingga kelangsungan dari usaha dapat terjamin. Lokasi usah yang
dekat dengan pasar biasanya mempunyai beberapa keunggulan, antara lain
pelayanan terhadap konsumen dapat dilakukan dengan lebih cepat, ongkos angkut
dari produk yang dihasilkan relative murah dan volume penjualan dapat ditingkatkan.
Ditinjau dari segi biaya pengangkutan, apabila biaya pengangkutan barang jadi
lebih besar dari biaya pengangkutan bahan mentah dalam ukuran yang sama,
selayaknya lokasi usaha/proyek yang dekat dengan pasar lebih menguntungkan
daripada dekat dengan bahan baku. Seperti pabrik minuman, pabrik yang hasil
produksinya lebih cepat rusak/pecah, dan lain sebagainya.
Tenaga kerja
Dalam menentukan lokasi usaha atau proyek, supply tenaga kerja juga
perlumendapat perhatian, baik dilihat dari jumlah tenaga kerja maupun kualitas yang
diperlukan. Apabila usaha/ proyek yang didirikan membutuhkan tenaga kerja dalam
jumlah yang relative besar (padat karya) sebaiknya lokasi usaha yang dididrikan
dekat dengan pemukiman penduduk. Demikian pula dengan usaha-usaha yang
memanfaatkan keahlian penduduk setempat, seperti kerajinan kayu, kerajinan ukir,
kerajinan logam, dan lain sebagainya.
Supply tenaga kerja ynag cukup usaha padat karya pada umumnya merupakan
faktor yang perlu mendapat perhatian, walaupun kualitas dan komposisi tenaga kerja
yang tersedia juga amat diperlukan. Untuk gagasan usaha/pabrik yang dierncanakan
memerlukan pekerja yang mempunyai keahlian(skill) sebaiknya lokasi usaha/proyek
tersebut didirikan dekat dengan tenaga kerja yang mempunyai skiil karena ada
kalanya untuk memindahkan tenaga kerja skiil amat sulit untuk dilakukan.
Fasilitas pengangkutan
Fasilitas pengangkutan yang tersedia dalam pemilihan lokasi perlu menjadi
perhatian dalam penyusun sstudi kelayakan, karena masalah pengangkutan
merupakan masalah dalam pengangkutan bahan mentah, barang jadi, maupun
tenaga kerja.
Jenis alat angkut yang sering digunakan dalam kegiatan ini antara lain kereta
api, truk, angkutan air, dan pengnkutan melalui udara. Apabila barang yang diangkut
dalam jumlah yang relative besar, sedapat mungkin lokasi usaha/proyek yang
didirikan dekat dengan jalur kereta api karena biaya angkut dengan kereta api
relative murah.
yang diambil adalh lokasi yang mempunyai total biaya yang terendah dari beberapa
lokasi yang dipertimbangkan.
c. Metode analisis ekonomi
Metode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah dengan faktor
intangibles yang relevan. Penilaian didasarkan pada penilaian kuantitatif dan kualitatif.
Contoh pada Tabel 1.3 memperlihatkan bahwa bagian atas merupakan rincian biaya
operasional secara kuantitatif. Masing-masing daerah menunjukkan nilai yang berbeda,
dan yang akan dipilih adalah didasarkan pada pertimbangan, bukan saja semata-mata
melihat dari rendahnya total biaya operasional, tetapi juga penting untuk melihat secara
keseluruhan, yaitu nilai dari seluruh hasil analisis ekonomi, yang memasukkan penilaian
berdasarkan nilai-nilai non ekonomi, yaitu yang bersifat intangible yang tidak dapat
dihargai dengan uang, tetapi mempunyai nilai yang dapat mempengaruhi penerimaan
dari usaha atau dengan kata lain dapat menambah biaya usaha sebagai dampak dari
lingkungan di mana usaha tersebut didirikan.
Jika perpindahan orang dan dokumen dilakukan secara alamiah lay-out perlu
dipertimbangkandengan matang.
4. Tata letak pedagang eceran/pelayanan (retail and service Lay-Out)
Yaitu lay-out yang berkenaan dengan pengaturan dan lokasi tempat serta arus
bermacam produk atau barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga
lebih besar penjualannya.
5. Tata Letak Gudang (warehouse Lay-Out)
Lay-out ini ditujukan pada efisiensi biaya penanganan gudang dan memaksimalkan
dan memaksimalkan pemanfaatan ruangan gudang. Tujuannya untuk memperoleh
optimum trade-off antara biaya penanganan dan ruang-ruang gudang.
6. Tata Letak Produk (Product Lay-Out)
Lay-out ini jenis ini mencari pemanaatan personal dan mesin yang terbaik dalam
produksi yang berulang-ulang dan berlanjut atau kontinyu. Lay-out ini cocok apabila
proses produksinya telah distandarisasikan serta diproduksi dalam jumlah yang besar.
Setiap produk akan melewati tahapan operasi yang sama dari awal sampai akhir.
Contohnya perakitan mobil.
Untuk memperoleh lay-out yang baik maka perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut:
a) Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan.
Dengan mengetahui tentang pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan, maka kita
dapat menentukan lay-out dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen
tersebut.
b) Peralatan untuk menangani material atau bahan.
Alat yang digunakan juga sangat tergantung pada jenis material atau bahan ynag dipakai,
misalnya Derek dan kereta otomatis untuk memindahkan bahan.
c) Lingkungan dan estetika.
Keleluasan dan kenyamanan tempat kerja juga mendasari keputusan tentang lay-out.
Seperti jendela, sirkulasi ruang udara.
d) Arus informasi
Pertimbangan tentang cara terbaik untuk memindahkan informasi atau melakukan
komunikasi perlu juga dibuat.
e) Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda.
Pertimbangan disini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan bahan.
6) Pemilihan Teknologi
Pemilihan teknologi bisa mempengaruhi keberhasilan suatu proyek. Misalnya teknologi
yang bagaimana yang sebaiknya diterapkan dari dalam proyek.
Hal-hal yang perlu diperhatkan dalam pemilihan teknologi antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
menggunakan proses yang terbaru dengan mesin dan peralatan terbaru pula. Hal ini banyak
terdapat di Negara industry. Sedangkan di Negara berkembang sulit untuk menerapkan
teknoligi industry terbaru, tetapi tidak akan berhasil jika mengggunakan teknolohi yang
terlalu jauh ketinggalan. Penerapan teknologi terbaru sangat beresiko karena membutuhkan
biaya yang sangat tinggi untuk memodifikasi produk agar sesuai dengan hasil yang
diinginkan dan tidak jarang mengalami kegagalan dalam pemasaran sehingga mengalami
kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu, terdapat working rule bahwa sebaiknya proyekproyek industri dinegara berkembang menghindari teknologi baru yang belum terbukti
keberhasilannya dipasar selam beberapa waktu, paling sedikit satu tahun.
Sebaliknya, proyek-proyek di Negara berkembng sebiknya menghindari teknologi
usang atau teknologi yang sedang menuju kadarluarsa. Penerapan teknologi usang akan
brakibat terhadap invstasi proyek yang bersangkutan secara keseluruhan, terutama jika
terdapat teknologi yang lebih baru yang mulai memasyarakat. Artinya, proyek tersebut akan
mengalami kesulitan memasarkan produknya karena produk tidak sesuai dengan permintaan
konsumen karena selera masyarakat konsumen sudah beralih ke produk yang menggunakan
teknologi lebih baru. Atau dilihat dari cara kerjanya tidak efesien lagi sehngga dari segi biay
secara total produk tidak bisa bersaing dengan produk lain.
jenis
usaha
tertentu,
permsalahan
prsediaan
sangat
penting
untuk
dipertimbangkan dan dianalisis. Salah satu teknis persediaan yang seriing digunakan adalh
metode Economic Order Quantity (EOQ).
EOQ merupakan jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya
yang paling rendah. Artinya setiap kali memesan bahan mentah perusahaan dapat mengheat
biaya yang akn dikeluarkan.
Hal-hal yang berkaitan dengan EOQ sangat perlu untuk diperhatikan adalah masalah
klasifikasi biaya. Pentingya klasifikasi biaya akan memudahkan kita dalam melakukan
analisis, sehingga hasil yang akan diperoleh dapt diakui kebenarannya.
Secara umum klasifikasi biaya yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
Rumus :
Q=
Dimana :
D
= Demand
= Quantity
D/Q
Q/2
= Rata-rata persediaan
OC
CC
Q=
Rop merupakan waktu perusahaan akan memesan kembali atau batas waktu pemesanan
kembali dengan melihat jumlah minimal persediaan yang ada. Hal ini penting agar jangan
sampai kekurangan bahhkaan pada saat dibutuhkan. Jumlah pemesanan kembali dihitung
dengan probabilitas atau kemungkinan terjadinya kekurangan stock dan dihitung selama
tenggang waktu.