Vous êtes sur la page 1sur 5

CHAPTER 13 : SAMPLING

PENGAMBILAN SAMPEL
A. Populasi, Elemen, Sampel, Unit Pengambilan Sampel, Dan Subjek
Dalam mempelajari bagaimana data yang representatif bisa diperoleh dengan terlebih dahulumemahami
beberapa istilah berikut
1. Populasi
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti
investigasi. Dapat berarti juga bahwa sebuah kelompok manusia, kejadian-kejadian,hal hal yang
menarik bagi peneliti yang akan melakukan intervensi (didasari oleh statistic sampel).
2. Elemen
Elemen adalah anggota tunggal dari populasi.
3. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih daripopulasi.
Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel.Jadi sampel
adalah subkelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu
menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi terhadap populasi penelitian.
4. Unit Pengambilan Sampel
Unit pengambilan sampel yaitu elemen atau pengaturan elemen yang tersedia untuk menyeleksi
beberapa tahapan dalam proses sampling.
5. Subjek
Subjek adalah satu anggota sampel, sebagaimana elemen adalah satu anggota dari populasi.
B. Parameter
Karakteristik dari sebuah populasi yakni rata-rata dan standar deviasi populasi berkaitan dengan parameter
dari sebuah penelitian. Kecenderungan sentral, dispersi, dan statistik lainnya dalam sampel yang menarik
bagi penelitian diperlakukan sebagai perkiraan dari kecenderungan sentral, dispersi dan paramaters populasi
lainnya.
C. Alasan Sampling
Alasan penggunaan sampling adalah untuk memudahkan peneliti daripada harus mengumpulkan data dari
seluruh populasi. Dalam investigasi penelitian yang melibatkan beberapa ratus dan bahkan ribuan elemen,
secara praktis mustahil untuk dapat dikumpulkan, diuji dan ditelaah dari setiap elemen tersebut.
D. Representasi Sampel
Adalah mungkin untuk memilih sampel sedemikian sehingga mewakili populsi. Tetapi, selalu ada sedikit
kemungkinan bahwa nilai sampel mungkin berada di luar parameter populasi. Sampel yang digunakan harus
mampu mewakili dari populasi yang ada yang secara logis dan ilmiah dapat dipercayai bahwa statistic sampel
hampir sama dengan parameter populasi. Dengan kata lain, adalah mungkin untuk memilih sampel
sedemikian sehingga mewakili populasi.
E. Normalitas Distribusi
ZULKIFLI FACHRI - 198906102012101001

CHAPTER 13 : SAMPLING

Atribut atau karakteristik populasi umumnya berdistribusi normal. Bila kita akan menaksir karakteristik
populasi dari sampel yang mewakili akurasi yang masuk akal, sampel harus dipilih sedemikian sehingga
distribusi karakteristik yang diteliti mengikuti pola distribusi normal yang sama dalam sampel seperti dalam
populasi.
F. Proses Sampling
Sampling adalah proses pemilihan jumlah yang memadai dengan elemen yang tepat dari populasi, sehingga
penelitian sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik memungkinkan bagi kita untuk
menggeneralisasi sifat atau karakteristik elemen populasi. Langkah-langkah utamanya yaitu :
1. Mendefinisikan populasi
Pengumpulan sampel dimulai dengan pendifinisian target populasi dimana target populasi harus
didefinisikan dalam elemen, batasan geografis dan waktu. Hal ini mau memperlihatkan bahwa
objektivitas dan cakupan penelitian memiliki peranan penting dalam mendefinisikan target populasi
2. Menentukan Kerangka Sampel
Kerangka pengambilan sampel adalah representasi dari semua elemen dalam populasi dari mana
sampel tersebut diambil. Meskipun kerangka sampling berguna dalam memberikan daftar dari setiap
elemen dalam populasi, tetapi mungkin tidak up-to-date. Karenanya, meskipun kerangka pengambilan
sampel mungkin tersedia dalam banyak kasus, hal itu tidak selalu sepenuhnya benar atau lengkap
3. Menentukan Desain Sampel
Terdapat dua desain pengambilan sampel yakni dengan cara probabilitas dan non probabilitas. Dalam
pengambilan sampel cara probabilitas, besarnya peluang atau probabilitas elemen populasi untuk terpilih
sebagai subjek sampel diketahui sementara pengambilan sampel non probabilitas, besarnya peluang
elemen untuk terpilih sebagai subjek tidak diketahui
4. Menentukan ukuran sampel
Ukuran sampel harus sesuai dengan representasi yang memungkinkan mewakili kelompok populasi yang
digunakan. Hal-hal yang memengaruhi ukuran sampel adalah: tujuan peneitian, interval kepercayaan,
level keberanian, jumlah variasi, masalah biaya dan waktu.
5. Melaksanakan Proses Sampel
Proses pengambilan sampel adalah langkah terakhir dalam pengambilan sampel yang berkaitan erat
dengan target populasi, kerangka dasar pengambilan sampel, teknik sampel dan ukuran sampel yang
harus dimplementasikan
G. Pengambilan Sampel Cara Probabilitas
Pengambilan sampel cara probabilitas dapat bersifat tidak terbatas atau terbatas.
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana atau Tidak Terbatas
Dalam desain pengambilan sampel cara probabilitas tidak terbatas, yang lebih dikenal sebagai
pengambilan sampel acak sederhana, tiap elemen populasi memiliki peluang yang diketahui dan sama
untuk terpilih sebagai subjek.
2. Pengambilan Sampel Cara Probabilitas Kompleks atau Terbatas
Lima desain pengambilan sampel cara probabilitas kompleks yang paling lazim adalah:

Pengambilan Sampel Sistematis adalah kemungkinan bias sistematis yang menyusup ke dalam

sampel.
Pengambilan Sampel Acak Berstrata melibatkan proses stratifikasi atau segregasi yang diikuti
dengan pemilihan acak subjek dari setiap strata.
ZULKIFLI FACHRI - 198906102012101001

CHAPTER 13 : SAMPLING

Pengambilan Sampel Acak Berstrata Proposional dan Disproposional, Setelah populasi


distratakan secara bermakna, sampel anggota dari tiap strata dapat diambilmenggunakan prosedur
pengambilan sampel acak sederhana atau pengambilan sampelsistematis. Subjek yang diambil dari

setiap strata dapat proposional atau disproposional untuk jumlah elemen dalam strata
Pengambilan Sampel Klaster, Kelompok atau kumpulan elemen yang secara ideal akan memiliki
heterogenitas di antara anggota kelompok, dipilih untuk penelitian dalam pengambilan sampel

klaster
Pengambilan Sampel Dobel, Desain pengambilan sampel dobel adalah desain pengambilan
sampel di mana pada awalnya sebuah sampel digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan
sejumlah informasi pendahuluan dan kemudian subsampel dari sampel pertama tadi dipakai untuk

mengungkap sesuatu secara lebih dalam.


H. Pengambilan Sampel Cara Non-Probabilitas
Dalam desain pengambilan sampel cara nonprobabilitas, probabilitas elemen dalam populasi untuk terpilih
sebagai subjek sampel tidak diketahui. Hal tersebut berarti bahwa temuan dari studiterhadap sampel tidak
dapat secara meyakinkan digeneralisasikan pada populasi. Tetapi, sepertidisebutkan sebelumnya, peneliti
bisa saja suatu waktu kurang memperdulikan generalisasi dibandingmemperoleh beberapa informasi
pendahuluan secara cepat dan murah. Desain pengambilan sampel cara nonprobabilitas, yang antara lain
terdiri atas :
1. Pengambilan Sampel yang Mudah
Merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia
memberikannya. Pengambilan sampel yang mudah paling sering dipakai selama tahap eksploratif
proyek penelitian dan barangkali merupakan cara terbaik untuk memperoleh sejumlah informasi dasar
secara cepat dan efisien
2. Pengambilan Sampel Bertujuan
Pengambilan sampel dalam hal ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan informasi
yang diinginkan entah karena mereka adalah satu-satunya yang memiliki atau memenuhibeberapa

kriteria yang ditentukan peneliti. Ada dua jenis tipe pengambilan sampel bertujuan, yakni:
Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu,
Melibatkan pemilihan subjek yang berada ditempat yang paling menguntungkan atau dalam posisi
terbaik untuk memberikan informasi.

Pengambilan sampel kuota


Bertujuan memastikan bahwa kelompok tertentu secara memadai terwakili dalam penelitian melalui
penggunaan kuota.

I.

Pengambilan Sampel dalam Penelitian Lintas Budaya


Saat sedang melakukan penelitian lintas budaya adalah hal yang tepat untuk menentukan poin-poin,sebagai
koleksi data dan instrumen pengembangan, seorang peneliti harus peka terhadap persoalan dalam memilih

sampel yang sesuai di negara-negara yang berbeda.


J. Persoalan Ketelitian dan Keyakinan dalam Menentukan Ukuran Sampel

ZULKIFLI FACHRI - 198906102012101001

CHAPTER 13 : SAMPLING

Sampel yang dapat diandalkan dan valid akan memampukan kita untuk menggeneralisasikan temuandari
sampel untuk populasi yang diteliti
1. Ketelitian,
Ketelitian mengacu pada seberapa dekat taksiran kita dengan karakteristik populasi yang sebenarnya.
Biasanya, kita akan menaksir parameter populasi berada dalam suatu kisaran, berdasarkan taksiran
sampel.
2. Keyakinan
Keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita akan benar-benar berlaku bagi populasi.
Keyakinan mencerminkan tingkat keyakinan dimana kita dapat menyatakan bahwa taksiran kita terhadap
parameter populsi, berdasarkan statistik sam pel akan berlaku.
K. Data Sampel, Ketelitian, Dan Keyakinan Dalam Penaksiran
Karena taksiran point tidak menyediakan ukuran kemungkinan kesalahan, kita melakukan penaksiran interval
untuk memastikan penaksiran yang relatif akurat terhadap parameter populasi. Statistik yang memiliki
distribusi yang sama sebagai distribusi pengambilan sampel rata-rata yang digunakan dalam prosedur ini,
biasanya statistik z atau t.
L. Trade Off Antara Keyakinan Dan Ketelitian
Jika memnginginkan ketelitian yang lebih tinggi, atau keyakinan yang lebih besar, atau keduanya, ukuran
sampel perlu ditingkatkan. Tetapi, bila ukuran sampel tidak dapat ditingkatkan, karena alasan apapun maka,
dengan n yang sama, cara satu-satunya utnuk mempertahankan tingkat ketelitian yang sama adalah dengan
mengorbankan keyakinan dengan apa kita dapat memprediksi penaksiran. Yaitu, mengurangi tingkat
keyakinan atau keyakinan terhadap taksiran kita.

M. Data sampel dan pengujian hipotesis


Selain untuk menaksir parameter populasi, data sampel juga dapat dipakai untuk menguji hipotesis mengenai
nilai populasi dan bukan hanya menaksir nilai populasi.
N. Menentukan Ukuran Sampel
Ukuran sampel dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang hanya berkaitan dengan satu variabel.
Tetapi, dalam penelitian, kerangka teoritis memiliki beberapa variabel penelitian, dan muncul pertanyaan
bagaimana kita menentukan ukuran sampel jika semua faktor dimasukkan
O. Pentingnya Desain Pengambilan Sampel Dan Ukuran Sampel
Desain pengambilan sampel dan ukuran sampel adalah penting untuk membentuk representasi sampel untuk
generalisasi. Bila desain pengambilan sampel yang tepat tidak digunakan, ukuran sampel yang besar tidak
akan memungkinkan temuan untuk digeneralisasi pada populasi. Karena itu, keputusan pengambilan sampel
harus mempertimbangkan desain pengambilan sampel dan ukuran sampel. Tetapi, ukuran sampel yang
terlalu besar juga dapat menjadi masalah larema akan rentan terhadap kesalahan.
P. Efisiensi Dalam Pengambilan Sampel
ZULKIFLI FACHRI - 198906102012101001

CHAPTER 13 : SAMPLING

Efisiensi dalam pengambilan sampel tercapai ketika untuk tingkat ketelitian tertentu, ukuran sampel dapat
dikurangi, atau untuk tingkat ketelitian tertentu, tingkat ketelitian dapat ditingkatkan. Pemilihan desain
pengambilan sampel bergantung pada tujuan penelitian, sekaligus tingkat dan sifat efisiensi yang diinginkan.
Q. Pengambilan Sampel Dalam Kaitan Dengan Studi Kualitatif
Pengambilan sampel selama penelitian kualitatif adalah penting sama halnya dengan pengambilan sampel
pada penelitian kuantitatif. Studi kualitatif menggunakan sampel kecil yang berarti bahwa generalisasi temuan
sangat terbatas. Prosedur analisis data kebanyakan berupa tipe nonparametrik dan validitas eksternal akan
rendah. Dalam studi kualitatif adalah mungkin untuk menggunakan desain pengambilan sampel apa pun,
tetapi jika tujuan penelitian semata-mata untuk mengeksplorasi dan mencoba memahami fenomena,
pengambilan sampel yang mudah hampir selalu digunakan.
R. Implikasi Manajerial
Kesadaran akan desain pengambilan sampel dan ukuran sampel membantu manajer untuk memahami
mengapa metode pengambilan sampel tertentu dipakai oleh peneliti. Hal tersebut juga memfasilitasi
pemahaman tentang implikasi biaya dari desain yang berbeda, dan trade off antara ketelitian dan kaykinan
biaya. Hal ini memungkinkan manajer untuk memahami risiko dalam mengimplementasikan perubahan
berdasarkan hasil penelitian

ZULKIFLI FACHRI - 198906102012101001

Vous aimerez peut-être aussi