Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Percobaan mengenai multiplikasi jeruk kacang pada beberapa konsentrasi NAA dan BAP
pada media WPM telah dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang. Tujuan percobaan adalah
untuk mendapatkan interaksi NAA dan BAP yang terbaik untuk multiplikasi eksplan
jeruk kacang. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial 3 X 4 yang disusun dalam
rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah
konsentrasi NAA dengan 3 taraf yaitu 0.0 ppm, 0.1 ppm, 0.2 ppm. Faktor kedua adalah
konsentrasi BAP dengan 4 taraf yaitu 0.0 ppm, 2.5 ppm, 5.0 ppm, 7.5 ppm. Hasil
pengamatan dianalisis ragam, jika F hitung lebih besar dari F tabel 5% dilanjutkan
dengan DNMRT pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak didapatkan
interaksi NAA dan BAP yang terbaik untuk multiplikasi eksplan jeruk kacang, namun
pada pemberian konsentrasi NAA 0.0 ppm dan BAP 5.0 ppm memperlihatkan jumlah
daun yang terbanyak.
Key words: Multiplication, Jeruk Kacang, NAA, BAP
PENDAHULUAN
ISSN 1979-0228
ISSN 1979-0228
NAA
0.0
0,0
0,1
66,700
77,800
100,0
00
81,50
0
0,2
Rata-rata
KK = 17,364%
88,900
7,5
77,800
66,700
100,0
00
81,5
00
Rata-rata
83,350
66,675
97,225
82,417
Angka-angka persentase eksplan hidup berbeda tidak nyata menurut uji F taraf 5%.
Tabel 2. Tinggi tunas pada pemberian beberapa konsentrasi NAA dan BAP pada media
WPM umur 12 minggu setelah tanam
Konsentrasi
(ppm)
0,0
0,1
0,2
Rata-rata
KK = 27,23%
ISSN 1979-0228
NAA
0.0
2,150
1,811
2,766
2,242
7,5
1,777
1,905
1,744
1,808
Rata-rata
1,860
1,922
1,846
1,876
Tabel 3. Jumlah tunas yang terbentuk pada pemberian beberapa konsentrasi NAA dan
BAP pada media WPM saat umur 12 minggu setelah tanam
Konsentrasi
NAA
(ppm)
0,0
0,1
0,2
Rata-rata
KK = 15,946%
0.0
2,333
2,166
2,110
2,203
7,5
1,611
2,000
1,999
1,870
Rata-rata
1,750 b
2,069 ab
2,499 a
2,106
Angka-angka pada lajur yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT
pada taraf 5%.
Tabel 4. Jumlah daun yang terbentuk pada pemberian beberapa konsentrasi NAA dan
BAP pada media WPM umur 12 minggu setelah tanam
Konsentrasi
(ppm)
0,0
0,1
0,2
KK = 19,819%
NAA
0.0
6,000 Aa
4,555 Aa
4,888 Aa
2,5
3,666 Ba
4,444 Aa
5,055 Aa
5,0
6,222 Aa
2,944 A b
3,999 A b
7,5
2,666 B b
3,388 Aab
4,666 Aa
Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
diikuti oleh huruf besar yang sama adalah berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada taraf nyata 5%.
ISSN 1979-0228
pertumbuhan
tanaman
menjadi
terhambat. Grafik pengaruh pemberian
NAA dan BAP pada minggu ke-12 setelah
tanam disajikan pada Gambar 2.
Menurut Lakitan (1996), pemberian
zat pengatur tumbuh dalam konsentrasi
yang
sesuai
dapat
meningkatkan
morfogenesis tanaman, tetapi apabila zat
pengatur tumbuh
diberikan dalam
konsentrasi yang berlebihan maka akan
menjadi penghambat bagi pertumbuhan
morfogenesis tanaman.
7
6
5
4
3
2
1
0
0.0 ppm
BAP
2.5 ppm
BAP
5.0 ppm
BAP
7.5 ppm
BAP
7
6
5
1
0
0,0 ppm NAA
Gambar 2. Grafik pengaruh NAA dan BAP pada media WPM terhadap jumlah daun
umur 12 minggu setelah tanam
Interaksi dan perimbangan antara zat
pengatur tumbuh yang diberikan dalam
media dan yang diproduksi oleh sel
secara endogen akan menentukan arah
perkembangan
suatu
kultur.
Penambahan
auksin
atau
sitokinin
eksogen, mengubah level zat pengatur
tumbuh endogen sel (Gunawan, 1988).
Abidin (1993) menambahkan bahwa
aplikasi dari auksin dan sitokinin dalam
berbagai
perbandingan
akan
menghasilkan
pertumbuhan
yang
berbeda. Apabila dalam perbandingan
konsentrasi sitokinin lebih besar dari
auksin, maka hal ini akan mendorong
pertumbuhan
tunas
dan
daun.
Sebaliknya jika sitokinin lebih rendah dari
auksin, maka hal ini akan mendorong
pertumbuhan akar, sedangkan apabila
perbandingan sitokinin dan auksin
ISSN 1979-0228
Tabel 5. Jumlah akar yang terbentuk pada pemberian beberapa konsentrasi NAA dan
BAP pada media WPM umur 12 minggu setelah tanam
Konsentrasi
NAA
(ppm)
0,0
0,1
0,2
Rata-rata
KK = 17,940%
0.0
4,333
2,055
4,222
3,537A
7,5
2,333
2,055
2,555
2,314 B
Rata-rata
2,639 b
2,027ab
3,069a
2,578
Angka-angka pada kolom yang sama diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka-angka pada baris yang sama
diikuti oleh huruf besar yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
ISSN 1979-0228
akan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan dengan pemberian
beberapa konsentrasi NAA dan BAP tidak
didapatkan interaksi NAA dan BAP yang
terbaik untuk multiplikasi eksplan jeruk
kacang,namun
pada
pemberian
konsentrasi NAA 0.0 ppm dan BAP 5.0
ppm memperlihatkan jumlah daun yang
terbanyak.
Untuk
mendapatkan
konsentrasi NAA dan BAP yang optimum
terhadap multiplikasi eksplan jeruk
kacang disarankan melakukan percobaan
dengan selang / interval konsentrasi yang
lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Z.
1993.
Dasar-dasar
pengetahuan tentang zat pengatur
tumbuh. Angkasa. Bandung. 85
hal.
Alen, M. 2003. Pengaruh zat pengatur
tumbuh terhadap induksi kalus dan
ISSN 1979-0228
ISSN 1979-0228