Vous êtes sur la page 1sur 6

TUGAS MATA KULIAH

Anggota Kelompok:

METODE ANALISA PERENCANAAN DAN


PEMBANGUNAN
DOSEN : Dr.cr.agr. Iwan Rudiarto (IR)

DESTIA SETIARINI (21040114420084)


HENNY FERNIZA (21040114420088)
SUMBER RAHAYU (21040114420078)

ANALISIS PENENTUAN HIRARKI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI


Tujuan : Menentukan hirarki wilayah di Kabupaten Wonogiri berdasarkan pusat-pusat pelayanan
sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam mengembangkan wilayah Kabupaten Wonogiri
kedepannya.
Data
: Jumlah Kecematan di Kabupaten Wonogiri sebagai pusat pelayanan dan jenis serta jumlah
fasilitas pelayanan umum yang dimilki pada masing-masing kecamatan.
Metode Analisis : Metode Analisis Skalogram dan Metode Analisis Indeks Sentralitas Marshall.
Pembahasan :
1. Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri, menggunakan Metode Analisis Skalogram
Metode skalogram dilakukan untuk mengetahui pusat pelayanan berdasarkan jumlah dan jenis unit
fasilitas pelayanan yang ada dalam setiap daerah. Asumsi yang dipakai adalah bahwa wilayah yang
memiliki ranking tertinggi adalah lokasi yang dapat ditetapkan menjadi pusat pertumbuhan (Amas
Yamin, dkk dalam Pardede, 2008). Dalam analisis skalogram ini subjek adalah 25 kecamatan
sedangkan objeknya adalah 21 fasilitas pelayanan umum di masing-masing kecamatan. Kecamatan
yang mempunyai jumlah dan jenis fasilitas yangsecara relatif paling lengkap merupakan pusat dan
akan mempunyai hierarki yang lebih tinggi. Sebalinya jika satu wilayah mempunyai jumlah dan jenis
fasilitas dengan kuantitasyang rendah merupakan wilayah hinterland dari wilayah lainnya
Untuk menguji kelayakan skalogram maka ada rumus yang digunakan yaitu coeffisien of
reproducibility (COR) sebagai berikut:

COR 1

Keterangan:
NxK
e = jumlah kesalahan
N = jumlah subyek/wilayah yang diteliti
K = jumlah obyek/ fasilitas yang diteliti
Dalam hal ini koefisien dianggap layak apabila bernilai 0,9-1.

2. Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri, menggunakan Indeks Sentralitas Marshal


Metoda Indeks sentralitas marshall ini digunakan untuk menilai kemampuan dan hirarki pusat
pelayanan, seperti halnya analisis skalogram. Setelah disusun tabel urutan kecamatan dihitung nilai
skornya dengan menjumlahkan nilai indeks sentralitasdari tiap fasilitas yang dimiliki. Persamaan yang
dipergunakan untuk menilai bobot dari suatu fasilitas adalah sebagai berikut:
Keterangan:
C- Bobot dari atribut fungsional suatu fasilitas
t = nilai sentralitas gabungan dalam hal ini 100
T = jumlah total dari atribut dalam sistem

t
T

Bagaimana hirarki/ tingkatan kecamatan sebagai pusat pelayanan di Kab. Wonogiri, berikut aplikasinya
dengan menggunakan kedua metode diatas.

Tabel 1. Data Jumlah Ketersediaan Fasiltias Umum per Kecamatan di Kab. Wonogiri Tahun 2013

Sumber : Wonogiri Dalam Angka, 2014

Penentuan tingkatan untuk setiap kecamatan. Orde/tingkatan ditentukan dengan rumus Sturgess, yaitu sebagai berikut:
Jumlah Orde:
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 25
K = 1 + 3,3 (1,398)
K = 1 + 4,613
K = 5, 613 6
Maka tingkatan yang akan diperoleh nantinya adalah 6 tingkatan.

Tabel. 2. Hirarki Kecamatan di Kabupaten Wonogiri berdasarkan Analisis Skalogram

Sumber : Hasil Analisis


Keterangan:

Kesimpuan : kecamatan yang ada di Kab. Wonogiri terbagi kedalam 6 Hirarki pusat
pelayanan, hirarki I terdiri dari 4 kecamatan yang memiliki kelengkapan fasilitas pada
urutan 4 teratas yaitu Kec. Wonogiri, Kec. Pracimantoro, Kec. Baturetno dan Kec. Jatisrono,
hirarki II terdiri dari 3 kecamatan, hirarki III, 5 kecamatan, hirarki IV, 6 kecamatan, hirarki V,
6 kecamatan dan hirarki terbawah adalah Kec. Karang Tengah yang memiliki 8 fasilitas.

Tabel. 3. Hirarki Kecamatan di Kabupaten Wonogiri berdasarkan Indeks Marshall

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Interval Kelas: Range = (nilai tertinggi-nilai terendah)/K


Range = (390,653-26,968)/6
Range = 60,614
Orde

Interval

330,039 - 390,653

II

269,425 -

330,038

III

208,811

- 269,424

Keterangan

Menjadi II

IV

148,197 - 208,810

87,583 - 148,196

Menjadi III

26,968 - 87,582

Menjadi IV

VI

Kesimpulan : Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri
berdasarkan Indeks Marshal dapat dibagi kedalam 4 Hirarki pusat pelayanan. Dalam perhitungannya,
bisa diperoleh 6 tingkatan namun untuk tingkatan II dan III tidak satupun kecamatan yang memiliki
indeks marshall sesuai dengan interval yang ada pada tingkatan II dan III tersebut sehingga untuk
tingkatan IV, V dan VI peringkatnya naik menjadi II, III dan IV. Untuk hirarki/ tingkatan I adalah Kec.
Wonogiri, tingkatan II adalah Kec. Pracimantoro, tingkatan III adalah Kec. Jatisrono, kemudian untuk
tingkatan III ada 6 kecamatan sisanya berada pada tingkatan IV sebanyak 17 Kecamatan.

Perhitungan Indeks Marshall:


1) Data jenis dan jumlah fasilitas per kecamatan di Kab. Wonogiri

2) Data-data tersebut kemudian dihitung untuk mendapatkan bobot dari tiap fasilitas, dengan :
Keterangan :

: bobot per fasilitas,

T : jumlah total tiap fasilitas,

Rumus: C = t/T

: nilai sentralitas total (diambil sama dengan 100)

Tabel 4. Bobot Tiap Fasilitas Fasilitas terhadap total Tiap Fasilitas

3) Setelah bobot tiap fasilitas didapat, maka selanjutnya dihitung Indeks Sentralitas Marshall setiap Kecamatan dengan :
Keterangan : F = jumlah tiap fasilitas di masing-masing kecamatan,
C = bobot per fasilitas.
Tabel 5. Bobot Tiap Fasilitas Fasilitas terhadap total Tiap Fasilitas

Rumus: C= F x C fasilitas

Perbandingan Hirarki/ Tingkatan Kecamatan di Kab. Wonogiri berdasarkan Analisis Skalogram dengan
Indeks Marshal
Tabel 6. Perbedaan Hirarki Kecamatan pada Kab. Wonogiri dengan Analisis Skalogram dan Indeks Marshal

Sumber : Hasil Analisis, 2015

Kesimpulan :
1) Berdasarkan tabel perbedaan analisis skalogram dan Indeks Marshal di atas diketahui bahwa
perbedaan analisis kedua teori tersebut adalah terjadi pada 18 Kecamatan atau sekitar 72%. Jika dilihat
dari beberapa Kecamatan, analisis Indeks Mashallah yang sebenarnya mendekati keadaan kecamatan di
Kab. Wonogiri. Karena dalam metodenya,analisis ini menghitung jumlah dari suatu fasilitas bukan
hanya kelengkapan suatu fasilitas yang terdapat pada analisis skalogram. Analisis skalogram digunakan
hanya sebagai analisis dasar untuk menentukan hirarki suatu wilayah secara umum berdasarkan
kelengkapan fasilitas. Sedangkan analisis Indeks Marshal lebih menyeluruh.
2) Suatu fasilitas yang dibangun pada umumnya berdasarkan jumlah penduduk yang ada pada wilayah
tersebut. Sudah barang tentu bahwa suatu wilayah yang mempunyai penduduk yang banyak
berpengaruh kepada jumlah fasilitas yang ada pada wilayah tersebut. Kec. Wonogiri yang mempunyai
jumlah penduduk yang paling besar berada pada hirarki yang paling tinggi berdasarkan kedua teori
yang digunakan. Hal tersebut tidak berlaku pada kecamatan Ngadirojo dan Kec. Tirtomoyo. Kecamatan
ini tidak berada pada hirarki yang tinggi walaupun jumlah penduduknya berada pada posisi 4 dan 5
teratas.

Vous aimerez peut-être aussi