Vous êtes sur la page 1sur 11

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Ilahi karena dengan izin-Nya lah saya dapat menyelesaikan
tugas ujian yang berjudul Otitis Eksterna Maligna yang disusun untuk melengkapi ujian
kepaniteraan dalam ilmu kesehatan THT secara menyeluruh.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyelesaian tugas baik secara moril maupun spirituil, terutama kepada penguji Dr. Deasi
Anggraini Sp.THT yang telah memberikan kesempatan kepada saya dalam memperbaiki
ujian pada kepaniteraan THT di RS Persahabatan Jakarta.
Saya menyadari tugas ini masih memmiliki kekurangan, maka saya menerima kritik
dan saran yang membangun agar selanjutnya menjadi lebih baik dalam menyelesaikan tugastugas berikutnya.
Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi dan umumnya
bagi para pembaca.

Jakarta , 2 September 2010

Penulis

Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................I
DAFTAR ISI..............................................................................................................................II
DEFINISI...................................................................................................................................1
ANATOMI TELINGA LUAR...................................................................................................2
ETIOPATOLOGI........................................................................................................................3
DIAGNOSIS..............................................................................................................................4
PENATALAKSANAAN............................................................................................................7
PROGNOSIS..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................III

A. DEFINISI

Otitis eksterna maligna adalah suatu tipe khusus dari infeksi akut yang difus di liang
telinga luar dan struktur lain di sekitarnya. 1,2 Otitis eksterna merupakan infeksi bakteri yang
progresif pada liang telinga luar, mastoid, dan basis tulang tengkorak.2
Umumnya terjadi pada pasien diabetik atau pasien dengan gangguan imun.1
Toulmouche mungkin orang pertama yang melaporkan kasus otitis eksterna maligna
pada tahun 1838. Pada tahun 1959, Meltzer melaporkan kasus osteomielitis pseudomonas
pada tulang temporal. Otitis eksterna maligna atau otitis eksterna nekrotikan dijelaskan
pertama kali oleh Chandler yang menjelaskan bahwa otitis eksterna dapat mengancam
kehidupan.3

Gambar 1 Otitis eksterna maligna

B. ANATOMI TELINGA LUAR

Telinga luar termasuk aurikula atau pinna dan liang telinga. Liang telinga mempunyai
bagian tulang dan tulang rawan. Membran timpani memisahkan telinga luar dan telinga
tengah. Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantar gelombang bunyi ke strukturstruktur telinga tengah. Karena keunikan anatomi aurikula serta konfigurasi liang telinga
yang melengkung atau seperti spiral, maka telinga luar mampu melindungi membran timpani
dari trauma, benda asing dan efek termal.1

Gambar 2 Anatomi telinga luar

Panjang liang telinga kira-kira 2,5 cm, membentang dari bibir depan konka hingga
membran timpani. Sepertiga bagian luar adalah kartilaginosa sedangkan duapertiga bagian
dalam adalah bagian tulang. Bagian yang tersempit dari liang telinga adalah dekat perbatasan
tulang dan tulang rawan. Hanya sepertiga bagian luar atau bagian kartilaginosa dari liang
telinga dapat bergerak. Jika menggunakan otoskop, aurikula biasanya harus ditarik ke postero
lateral untuk dapat melihat bagian tulang dan membran timpani. Bersama dengan lapisan luar
membran timpani, liang telinga membentuk suatu kantung berlapis epitel yang dapat

memerangkap kelembapan, sehingga daerah ini menjadi rentan infeksi pada keadaan
tertentu.1

Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang,
selain itu juga mengandung folikel rambut yang banyaknya bervarasi antar individu namun
ikut membantu menciptakan suatu sawar dalam liang telinga. Anatomi liang telinga bagian
tulang sangat unik karena merupakan satu-satunya tempat dalam tubuh dimana kulit langsung
terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan subkutan. Dengan demikian daerah ini sangat
peka, dan tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk ekspansi. 2

C. ETIOPATOLOGI

Otitis eksterna maligna merupakan infeksi yang menyerang liang telinga luar dan
struktur di sekitarnya (tulang temporal). Organisme penyebab umumnya oleh Pseudomonas
aeroginosa, dan umumnya menyerang pasien diabetik yang berusia tua.1,2 Infeksi dimulai
dengan otitis eksterna yang progresif menjadi osteomielitis pada tulang temporal. Penyebaran
penyakit keluar dari liang telinga luar melalui fissura santorini dan hubungan antara tulang
dan tulang rawan.1
Kecenderungan Otitis eksterna maligna umumnya ditemukan pada kondisi sebagai
berikut :1,2,3
1. Diabetik, diabetik merupakan faktor resiko utama berkembangnya otitis eksterna
maligna. mikroangiopati dan disfungsi immun yang berhubungan dengan diabetik
merupakan penyebab utama predisposisi ini. Serumen pada pasien diabetik
mempunyai pH yang tinggi dan menurunnya konsentrasi lisozim mempengaruhi

aktifitas antibakteri lokal.Tidak ada perbedaan antara DM tipe I dan II dalam angka
kejadian otitis eksterna maligna.
2. Immunodefisiensi seperti gangguan proliferasi limfosit atau adanya immunosupresi
karena penggunaan obat
3. AIDS
4. Irigasi telinga, dilaporkan sebanyak 50% kasus otitis eksterna maligna karena trauma
irigasi telinga pada pasien diabetik.

D. DIAGNOSIS

1. Anamnesis1,2

Rasa gatal pada liang telinga yang diikuti nyeri dengan cepat.
Nyeri telinga yang semakin hebat terutama pada malam hari.
Liang telinga bisa tertutup oleh jaringan granulasi, rasa tertutup pada telinga.
Keluar cairan purulent dari liang telinga.
Sakit kepala temporal.
Ketika sudah mendestruksi tulang temporal bisa menyebabkan paresis N.VII.
Riwayat penyakit diabetes atau penyakit immunocompromize lainnya.

Gambar 3 Cairan keluar dari liang telinga dengan rasa gatal dan diikuti nyeri yang hebat

2. Pemeriksaan fisik1,2

Inflamasi yang terlihat pada liang telinga luar dan jaringan lunak periaurikuler.

Nyeri yang hebat, ditandai adanya kekakuan pada jaringan lunak pada ramus

mandibula dan mastoid


Jaringan granulasi terdapat pada dasar hubungan tulang dan tulang rawan. Jaringan ini
patognomonik pada otitis eksterna maligna. Pemeriksaan otoskopi juga dapat melihat

keterlibatan tulang.
Gangguan status mental dapat menunjukkan komplikasi intrakranial
Membran timpani biasanya intak
Osteomielitis progresif(kelainan patologik yang penting)
Paresis saraf kranialis Pemeriksaan saraf kranial

Gambar 4 gambaran klinis otitis eksterna maligna. Terlihat inflamasi difus yang melibatkan jaringan lunak periaurikuler

3. Pemeriksaan penunjang1,2,3

Pemeriksaan Laboratorium
Jumlah leukosit
Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi
Adanya pergeseran ke kiri

Kimia darah
Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah untuk
menentukan glukosa darah.
Pasien tanpa riwayat diabetes perlu diperiksa toleransi glukosanya.

Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga


Kultur dari drainase telinga perlu dilakukan sebelum pemberian antibiotik
Organisme penyebab utama otitis eksterna maligna adalah P. Aeruginosa (95 %).
Organisme ini anaerobik, gram negatif. Spesies pseudomonas mempunyai lapisan
mukoid untuk fagositosis. Eksotoksin (eksotoksin A, kolagenase, elastase) dapat
menyebabkan nekrosis jaringan, dan beberapa strain menghasilkan neurotoksin
yang menyebabkan neuropati kranial.

Pemeriksaan Radiologi 1,2,3


Pemeriksaan ini penting untuk menentukan adanya osteomielitis, perluasan
penyakit, dan respon terapi.
CT-scan dan MRI keduanya berguna untuk memeriksa perluasan inflamasi
terhadap anatomi jaringan lunak, pembentukan abses, komplikasi intrakranial.

E. PENATALAKSANAAN

Prinsip pengobatan otitis eksterna maligna adalah

pengobatan lokal pada liang

telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, pembedahan (apabila melibatkan tulang
temporal), memperbaiki imunosuppresi.1,2
Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda sebab penyakit akan segera menyerang bagianbagian penting di sekitarnya. Pasien otitis eksterna maligna harus dirawat minimum 4-6
minggu. Pasang cairan IV untuk pemberian obat. Gentamisin sulfat IM atau tobramicin IM,
3-5/KgBB dan harus diberikan dalam dosisi terbagi setiap 8 jam. Karbenisilin harus diberikan
IV dengan dosis 4-5 mg setiap 4 jam. Terapi antibiotik parenteral harus diteruskan selama 2

minggu sampai infeksi terlihat telah teratasi. Karena gentamisin dan tobramisin bersifat
nefrotoksik dan ototoksik, maka kadar kreatinin dan urin harus diawasi ketat dan
pendengaran diperiksa secara periodik.2
Telinga harus dibersihkan dengan teliti setiap hari dan diolesi salep gentamisin.
Diantara waktu membersihkan, harus diberikan obat tetes gentamisin setiap 4-6 jam. Setelah
terapi diberikan dan infeksi terkontrol, maka pengangkatan jaringan granulasi manapun yang
menetap di liang telinga dan biasanya dilakukan dengan obat anastesi lokal, akan
mempercepat penyembuhan. Kecuali kadang-kadang diperlukan debrideman meatus
akustikus eksternus. Biasanya tidak dperlukan pembedahan. Tetapi bila keadaan pasien
konstan atau memburuk walaupun telah diberikan terapi medis, maka perlu dipikirkan
mastoidektomi radikal.1,2
Meskipun mastoidektomi merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih, namun
dengan temuan antibiotik spesifik pseudomonas, maka kini intervensi dengan antibiotik
sistemik merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa pembedahan invasif tanpa
perlindungan

antibiotik

akan

mendukung

penyebaran

infeksi

pada

pasien-pasien

immunocompromized ini. Oleh sebab itu pembedahan sebaiknya dibatasi pada pengangkatan
sekuestra, drainase abses, dan debridemant lokal jaringan granulasi.2,3

F. PROGNOSIS

Rekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9-27 %. Hal ini berhubungan dengan lamanya
pemberian terapi yang tidak cukup dan manifestasinya biasanya berupa sakit kepala dan
otalgia. Otitis eksterna maligna kambuh sekitar setelah satu tahun pengobatan komplit.
Chandler melaporkan rata-rata kematian 50 % tanpa pengobatan. Kematian berkurang sampai

10

20 % dengan ditemukannya antibiotik yang cocok, tetapi kematian tetap tinggi pada pasien
dengan neuropati atau adanya komplikasi intrakranial.3

DAFTAR PUSTAKA

1. Sosialisman, Hafil AF, Helmi. Kelainan Telinga Luar. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N,
Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala & Leher. 6th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2010.
2. Boies LR. BOIES Fundamentals of otolaryngology [Wijaya C, trans]. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 1997.
3. Oghalai, J.S. 2003. Otitis Eksterna. Available from:
http://www.bcm.tme.edu/oto/grand/101295.htm. Accessed : 2010, September 2.

Vous aimerez peut-être aussi