Vous êtes sur la page 1sur 5

Tugas 1.

Analisis proses pembuatan asam lemak Twichell, Batch Autoclave,


dan Proses Kontinyu.

Asam Lemak (Fatty Acid)


Asam lemak dan asam lemak metil ester mungkin adalah dasar yang paling
penting dalam oleokimia di Industri oleokimia. Asam lemak digunakan sebagai
bahan

awal

pembuatan

sabun,

rantai

medium

trigliserida,

polyester,

alkanolamides, dan banyak lagi.


A. Kimia Pada Fat Splitting
Minyak kelapa, seperti lemak lainnya atau minyak, dapat dihidrolisis atau displit
ke dalam asam lemak dan gliserine yang cocok. Rekasinya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Pada kasus minyak kelapa, fraksi asam lemak adalah C8 sampai C18 dengan
sedikit kandungan C6. Fat splitting secara utama adalah sebuah reaksi homogen
yang berjalan didalam stage. Asam lemak radikal diganti dari satu trigliserida
pada suatu waktu dari tiga ke dua dan mono. Sebuah splitting tidak lengkap
mengandung monogliserida dan digliserida begitu juga trigliserida. Selama tahap
awal, proses reaksi lambat, dibatasi oleh kelarutan yang rendah dari air didalam
asam lemak. Tahap akhir digolongkan oleh sebuah laju reaksi yang akan berhenti,
seperti pembebasan asam lemak, dan produk samping gliserin sampai pada
kondisi titik kesetimbangan.
Fat splitting merupakan reaksi bolak-balik. Pada titik kesetimbangan, laju
hidrolisis dan re-esterifikasi adalah sama. Produk samping gliserin harus diambil
secara kontinyu sehingga reaksi dapat selesai.

Naiknya temperatur dan tekanan pada saat reaksi karena naikknya kelarutan air
didalam fase minyak dan juga tingginya energi aktivasi. Temperatur, secara
khusus mempunyai ekfek yang signifikan. Sebuah kenaikan temperature dari 150
menjadi 220 oC dapat menaikkan kelarutan air 2 sampai 3 kali.
Kehadiran sejumlah kecil asam mineral, seperti asam sulfur atau beberapa jenis
metal okisda seperti seng atau magnesium oksida mempercepat reakasi splitting.
Metal okisda adalah katalis sejati dan juga membantu membentuk emulsi.
B. Proses Fat Splitting
Ada paling sedikit 4 metode yang diketahui dalam fat splitting. Yaitu Proses
Twichell, Proses Batch Autoclave, Proses kontinyu dan Proses enzimatis.
1. Proses Twichell
Proses twichell adalah salah satu dari proses yang paling awal untuk fat
splitting. Juga tetap digunakan sampai sekarang karena mempunyai harga
yang relatif kecil untuk instalasi dan operasi. Tapi tidak dikomersialkan secara
besar karena dapat mengkonsumsi energi tinggi dan kualitas produk yang
buruk. Proses menggunakan reagen twichell dan asam sulfur untuk katalis dan
hidrolisis. Reagen adalah campuran sulfonasi dari oleic dan asam lemak
lainnya serta napthalen.
Operasi dilanjutkan di sebuah wooden, lead lined, acid-resistant vat, dimana
lemak dan air berjumlah kira kira setengah dari lemak, 1-2% asam sulfur,
0,75-1,25% reagent twichell dipanaskan pada tekanan atmospher selama 3648 jam, menggukana steam. Proses ini biasanya diulang 2 sampai 4 kali.
Menarik keluar campuran gliserin-air pada setiap step. Pada step akhir, air
ditambahkan dan campuran dipanaskan untuk menghilangkan sisa asam.
Kekurangan menggunakan proses twichell:
Waktu reaksi yang panjang,
Konsumsi steam yang tinggi dan
Mengalamai perubahan warna dari asam lemak.

2. Proses Batch Autoclave


Proses batch autoclave adalah metode komersial yang paling lama digunakan
untuk proses grade tinggi splitting untuk memproduksi light colored asam
lemak. Proses batch autoclave juga lebih cepat daripada proses twichell, hanya
membutuhkaan waktu 6-10 jam. Proses destilasi digunakan untuk membuang
ester gliserida.
Proses ini juga menggunakan katalis, seperti zinc, magnesium dan kalsium
oksida. Dari semuanya, zinc yang paling aktif. Sekitar 2-4% katalis digunakan
dan sedikit debu zinc ditambahkan untuk memperbaiki warna dari asam
lemak.
Autoclave berbentuk slinder tinggi, berdiameter 1220-1829 milimeter dan
mempunyai tinggi 6-12 meter, dibuat dengan logam anti korosif dan secara
penuh terisolasi. Sebuah injeksi dari steam memberikan agitasi, meskipun
sama didalam penggunaanya, juga menggunakan agitator mekanik.
Didalam pengoperasian, autoclave diisi dengan lemak, air dengan jumlah
setengah dari lemak, dan katalis. Steam dialirkan melalui displace any
dissolved air, dan kemudian autoclave ditutup. Steam diberikan untuk
menaikkan tekanan mencapai 1335 kPa dan diinjeksikan secara kontiyu pada
bagian bawah lubang untuk menjaga agitasi dan tekanan operasi. Lebih dari
95% konversi dicapai

setelah 6-10 jam. Isi dari autoclave ditransfer ke

settling tank dimana dua lapisan terbentuk. Asam lemak berada pada lapisan
atas dan gliserin (sweetwater) berada pada bagian bawah. Lapisan asam lemak
ditarik, dan dilewati pada asam mineral untuk merubah menjadi bentuk sabun.
Dan tahap akhir, dicuci untuk menghilangkan asam mineral yang tersisa.
3. Proses Kontinyu
Proses kontinyu beraliran countercurrent, prosesnya bertekanan tinggi. Lebih
popular diketahui sebagai proses colgate-emery, paling efisien untuk metode
sekarang pada proses hidrolisisnya. Tekanan dan temperatur tinggi digunakan
untuk menghasilkan waktu reaksi yang pendek. Aliran countercurrent dari
lemak dan air memproduksi splitting dengan kadar tinggi tanpa membutuhkan

katalis. Bagaimanapun juga, sebuah katalis mungkin digunakan untuk


menaikkkan laju reaksi.
Splitting tower adalah jantung dari proses. Sebagian besar splitting tower
mempunyai konfigurasi yang sama dan secara utama beroperasi sama.
Tergantung kapasitas, tower dapat berdiameter 508-1220 milimeter dan tinggi
18-25 meter dan dibuat dengan bahan material anti korosif seperti stainless
steel 316 atau inconel alloy yang didesain untuk operasi pada tekanan sekitar
5000 kPa.
Gambar 1. Memperlihatkan sebuah plant splitting lurge-single stage
countercurrent. Lemak dialirkan melalui sparge ring. Sekitar 1 meter dari
bagian bawah dengan sebuah pompa bertekanan tinggi. Air dimasukkan dekat
bagian atas dengan rasio 40-50% berat dari minyak. Temperature splitting
250-260 oC.
Bahan baku lemak melewati sebuah fase coheren dari bawah ke atas melalui
tower. Proses Split Kontinyu countercurrent hight pressure lebih efisen
daripada proses lainnya, karena :
Waktu reaksi hanya 2-3 jam.
Sedikit perubahan wakna terjadi pada asam lemak.
Pemakaian penukar panas yang juga efisien.
Proses ini juga menghasilkan pemakain steam yang ekonomis.

Gambar 1. Single stage countercurrent splitting

(sumber. Chemical Technology of Cosmetics, Penerbit: John Wiley & Sons,


27 Nov 2012, Oleh Kirk-Othmer. Diakses dari http://books.google.co.id/)

Vous aimerez peut-être aussi