Vous êtes sur la page 1sur 17

PERSEPSI TENTANG DIRI

Disampaikan pada perkuliahan


Pengantar Psikologi Sosial
Fisip

PERSEPSI SOSIAL
Social Perception

Self Perception

SELF CONCEPT
Konsep diri merupakan keseluruhan keyakinan
(belief) seseorang berkenaan dengan atribut personal
dirinya.
Keyakinan seseorang ini muncul sebagai hasil dari
sejumlah pengalaman diri maupun apa yang
dirasakan dan dipahami pihak lain terhadap dirinya.

Sementara itu atribut seseorang identik dengan


sesuatu yang melekat, atau sesuatu sifat yang
menonjol di dalam diri seseorang.

1.

Pengetahuan tentang diri (self) dapat dilakukan melalui


proses persepsi diri, refleksi, ataupun perbandingan
sosial.
Kenrick, dkk (2002:43) menyatakan ada tiga macam
sumber pengetahuan diri (self-knowledge).
Cara pertama adalah dengan konsep yang pernah ditulis
Daryl Bem (1972) tentang teori persepsi diri (self
perception theory) yaitu self-perception process. Pada
proses ini seseorang mempersepsi dirinya melalui
perilaku-perilaku yang ditunjukkan dalam kehidupan
kesehariannya. Misalnya orang akan mengatakan dirinya
termasuk yang baik hati apabila dalam kesehariannya ia
suka memberikan pertolongan pada orang lain, rendah
hati, tidak pemarah, lemah lembut dalam bertutur kata,
dan sebagainya.

2. Cara kedua dikenal sebagai a reflected appraisal


process (Mead, 1934; Sullivan, 1953). Dalam
proses ini individu melakukan refleksi diri
(berkaca) dengan mengobservasi atau berimajinasi
apa yang dikatakan orang lain tentang diri sendiri.
Dengan cara ini seorang anak yang dikatakan oleh
orang tuanya bahwa dia berbakat, menyenangkan,
dan gemuk akan berpikir tentang dirinya seperti apa
yang dikatakan orang tuanya tersebut. Charles
Horton Cooley (1902) menggambarkan proses ini
dengan istilah the looking glass self.

3. Cara ketiga yaitu dikenal dengan perbandingan


sosial (social comparison) seperti yang pernah
diungkapkan oleh Leon Festinger (1954). Dalam
cara ini seseorang membandingkan kemampuannya,
sikap-sikapnya, dan keyakinan atau system beliefnya
dengan orang lain. Orang akan mengatakan dirinya
pandai apabila di dalam kelas ia memiliki nilai
tertinggi. Orang akan memandang dirinya paling
cantik
apabila
teman-teman
sebayanya
berpenampilan jelek. Sebaliknya orang tidak akan
berani mengatakan dirinya paling pandai, paling
cantik, paling kaya dan sebagainya apabila tidak ada
pembandingnya.

Selain ketiga cara di atas, seseorang juga


dapat melihat diri dari memory autobigrafinya
(Brehm & Kassin, 1996:50).

Egocentris Bias

SELF ESTEEM
Self-esteem dapat diartikan sebagai penilaian
(evaluasi) kita yang positif atau pun negative
terhadap diri kita sendiri.
Harga diri seseorang bisa lebih tinggi ataupun
lebih rendah daripada orang lain. Oleh karena
penilaian ini berada di sistem kognitif maka
penilaian seseorang terhadap diri sendiri sangat
tergantung kepada perubahan konsep diri penilai
terhadap atribut yang melekat berubah, maka
harga diri seseorang juga dapat berubah.

(1)

self yang anda inginkan, artinya anda


menginginkan atau memiliki harapan agar diri
anda seperti apa
(2) karakteristik yang penting orang lain (misalnya
orang tuamu) yang disebut juga ideal self-others
(3) karakteristik yang seharusnya anda miliki
berkaitan dengan tugas, tanggung jawab dan
kewajiban terhadap orang lain (ought self)
(4) karakteristik yang penting bagi orang lain yang
anda rasakan harus dimiliki (ought self-others).

Carilah secarik kertas, lalu tulislah sepuluh


sifat yang menggambarkan seperti apa diri
anda sebenarnya.

Setelah selesai, tulislah juga sepuluh sifat


yang menurut anda penting dan harus anda
miliki.

SELF DISCREPANCY ?

SELF AWARENESS
Teori kesadaran diri (self-awareness theory)
yang dikemukakan oleh Robert Wicklund
dan koleganya menyatakan bahwa perhatian
yang terfokus pada diri (self-focused
attention) mendorong seseorang untuk
memperhatikan diskrepansi diri sehingga
memotivasi untuk lari dari kesadaran diri
atau mengubah perilakunya (Brehm &
Kassin, 1996:58).

Ada dua macam fokus perhatian diri ini :


1. Self-focusing situation terjadi manakala
seseorang tidak melakukan focus diri
tetapi
lebih
pada
situasi
yang
terprediksikan.
2. Self focusing person individu lebih
memperhatikan diri daripada orang lain.

Penelitian Fenigstein dkk (1975) dan Buss


(1980) menunjukkan bahwa individu itu
memiliki privat self-consciousness dan public
self-consciousness. Privat self-consciousness
cenderung untuk melakukan introspeksi
kedalam pikiran dan perasaan kita sendiri,
sedangkan public self-consciousness
merupakan kecenderungan untuk
memfokuskan pada image atau citra publik.

SELF PRESENTATION
Presentasi diri merupakan proses ketika kita
mencoba untuk mengendalikan kesan orang
lain tentang diri kita.
Strategi presentasi-diri merupakan usahausaha kita untuk membentuk kesan orang
lain dalam cara tertentu dalam rangka untuk
mendapatkan pengaruh, kekuatan., simpati,
dan perhatian.

Tujuan strategi presentasi diri :


1. Ingratiation : yaitu suatu tindakan yang
dilandasi motivasi untuk mencapai sesuatu
( to get along) dan disukai orang lain.
2. Self-promotion : yaitu suatu istilah yang
menggambarkan tindakan-tindakan yang
dimotivasi oleh keinginan untuk menjadi
tertentu (to get ahead) dan disegani
(respected) atas kompetensi kita (Arkin,
1981; Jones & Pittman, 1982).

See You Next Week, Class.

Vous aimerez peut-être aussi