Vous êtes sur la page 1sur 41

ASUHAN

KEPERAWATAN
OBESITAS
Yosi Oktarina, S.Kep., Ners., M.Kep

DEFINISI
Obesitas adalah penumpukan lemak yang

berlebihan ataupun abnormal yang dapat


mengganggu kesehatan (WHO, 2011).
Menurut Myers (2004), seseorang yang
dikatakan obesitas apabila terjadi
pertambahan atau pembesaran sel lemak
tubuh mereka.
Secara klinis, obesitas kelebihan lemak dlm
tubuh yang umumnya ditimbun dlm jaringan
subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh
dan terkadang meluas ke jaringan organnya.

Harus dibedakan dengan

kelebihan BB (overweight)
Obesitas merupakan beban ganda
masalah gizi di Indonesia yang
sampai saat ini belum teratasi
Diderita oleh semua kelompok
umur

KECENDERUNGAN PREVALENSI OBESITAS

2007

2010

2013

Laki-Laki

13,9%

17,8%

19,7%

Perempuan

13,9%

15,5%

32,9%

Sumber : RISKESDAS 2013

Ciri Obesitas
Secara klinis obesitas mudah dikenali karena
mempunyai tanda dan gejala yang khas, yaitu:
Wajah membulat, pipi tembem, dagu rangkap
Leher relatif pendek,
Dada mengembung dengan payudara yang
membesar mengandung jaringan lemak,
Perut membuncit
Kedua tungkai pada umumnya berbentuk x.
Pada anak laki laki penis tampak kecil karena
terkubur dalam jaringan lemak supra-pubik
Pada anak perempuan indikasi menstruasi dini.

Tipe Obesitas
Berdasarkan tempat penimbunan lemak, dibagi
2:
1. Kegemukan Android
bila lemak tertimbun di setengah bagian atas
tubuh (perut, dada, punggung, muka)
2. Kegemukan Gynaecoid
bila lemak tertimbun di setengah bagian
bawah
tubuh (pinggul, paha, pantat)

Tipe Obesitas (2)


Berdasarkan Lingkar Perut
1.Obesitas Perifer
2.Obesitas abdominal (visceral)
distribusi lemak terutama pada sekeliling
organ visceral di dlm rongga perut

CARA PENGUKURAN
Berdasarkan IMT untuk ASIA PASIFIK

berdasarkan WHO

Underweight
Normal
Overweight
Obese I
Obese II

Asia
< 18.5
18.5 22.9
23.0 - 26.9
27.0 29.9
30

Berdasarkan lingkar pinggang (Asia)

- Pria: > 90 cm
- Wanita : > 80 cm

CARA PENGUKURAN (2)


Tebal lemak bawah kulit

bisep, trisep, subskapular, suprailiaka


Pada Anak : berdasarkan kriteria Depkes
dan WHO
Depkes 2010, untuk anak 5-18 tahun
- Overweight; IMT/U > 1 SD s.d. 2 SD
- Obesitas , IMT/U > 2 SD

Kategori Status Gizi Anak berdasarkan Depkes


2010

Rumus perhitungan Z score :


Nilai individu subyek-nilai median baku rujukan
=
Nilai simpang baku rujukan
Ket :
Nilai individu subjek : nilai riil berat badan sebenarnya
Nilai median
: Diambil dari tabel baku rujukan
Nilai simpang baku : Nilai median (-1SD)/(+1SD)
Jika nilai riil lebih kecil daripada nilai median yang digunakan
adalah
(-1SD)
Jika nilai riil lebih besar daripada nilai median yang digunakan
adalah (+1SD)

Contoh :
Seorang anak usia 4 tahun memiliki tinggi
badan 90 cm dan berat badan 15 kg.
Bagaimana status gizi anak?

Jawab :
Nilai individu subyek-nilai median baku rujukan

=
Nilai simpang baku rujukan
= 15-12,6
12,6-13.8
= 2.4/-1,2 = - 2

Penyebab
Ketidakseimbangan energi; asupan kalori lebih

besar dari utilisasi


Ketidakseimbangan terus menerus pe BB
Paling banyak disebabkan oleh:
- perilaku makan berlebih
- kurang aktivitas
- atau keduanya
Kelainan sel lemak itu sendiri
Genetik????

Faktor yang Mempengaruhi


Riwayat obesitas dalam keluarga; 25-

30%
gen, lifestyle keluarga
Lingkungan: kebiasaan makan, teman,
aktivitas fisik, ketersediaan makan
Peran nutrisi; konsumsi makan tinggi
kalori dan lemak anak-anak konsumsi
fastfood
Psikologik; pelampiasan emosi positif
atau negatif.

Faktor yang Mempengaruhi


Penyakit ; hipotiroidism, Cushing

syndrome
Sosiokultural: ras, sex, income,
edukasi, etnis dll

Komplikasi
Penyakit kardiovaskular : PJK, infark miokard, stroke

n aliran darah dikarenakan peningkatan body mass.


Diabetes tipe 2
Saluran Pernapasan
Dislipidemia
Masalah tidur apnea dan pernapasan
Hasil penelitian Gallagher (2005), Paje & Krameer
(2006) sleep apnea terjadi 10-20% pada pasien
obesitas
Osteoarthritis (degenerasi tulang rawan dan tulang
yang mendasarinya dalam sendi)
Masalah Ginekologi (menstruasi abnormal,
infertilitas).

Obesitas

Agen-agen
inflamatori

Resistensi Insulin

Free Fatty Acid

Hipertensi

Penyakit
Kardiovaskuler

Studi di Michigan menunjukkan bahwa

orang obesitas mempunyai kadar


kolesterol total, LDL dan TG lebih tinggi
dibandingkan BB normal.
Studi di RSCM obesitas cenderung
disertai hipertensi, DM, dan hiperlipidemia
dibandingkan orang kurus atau normal.

Komplikasi obesitas
Kardiovaskuler :
Kaji suara jantung
Gunakan cuff pressure yang besar
Kaji tanda-tanda oedema
Catat CRT
Monitor ht dan hb
Respirasi :
Kaji RR dan kedalaman pernapasan
Pantau saturasi oksigen
Auskultasi bunyi nafas
Monitor ABG
Kaji warna kulit pasien
Kaji karakteristik sputum
Dorong nafas dalam dan batuk efektif

Genitourinary :
Tawarkan pasien untuk berkemih
Gunakan urinal
Jika menggunakan kateter , kaji tanda-tanda UTI
Endokrin :
Monitor tanda hypoglikemi dan hipergIikemi
Anjurkan pasien untuk makan porsi kecil tapi
sering
Anjurkan pasien untuk mengurangi konsumsi
karbohidrat dan mengganti dengan protein

Musculoskeletal :
Jika pasien bisa bergerak :
Dorong pasien untuk melakukan ADL sebisa mungkin
Anjurkan untuk melakukan ROM aktif
Perhatikan tanda-tanda kelelahan dan adanya distress
pernapasan
Dermatologic :
Jika memungkinkan tempat kan pasien pada bed
khusus untuk pasien obese
Lakukan mobilisasi : mika miki 2 jam sekali
Kaji lipatan kulit terhadap tanda-tanda infkesi
khususnya pada leher, payudara, paha, abdomen,
dan daerah perineal.

5 Prinsip Utama Manajemen


Obes
Modifikasi perilaku
Terapi Gizi Medis dan Modifikasi

Diet
Gaya hidup sehat aktivitas fisik
reguler
Medicinal strategy
Surgery strategy

ASUHAN KEPERAWATAN
1.

Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan intake nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh ditandai dengan :

Berat badan 20% melebihi batas optimal

Disfungsi pola makan

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status


nutrisi seimbang
Kriteria hasil :
1.

Pasien mendekati berat badan ideal

2.

Asupan nutrisi adekuat

3.

Pola makan normal

Intervensi
Kaji penyebab obesitas
(organik atau anorganik)
Ajarkan kepada pasien atau
keluarga tentang pemilihan
makanan yang tepat
Bantu dengan menyesuaikan
diet terhadap gaya hidup dan
tingkat aktivitas
Timbang berat badan pasien
dalam interval yang tepat
Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam menentukan diet yang
sesuai untuk pasien

Rasional
Mengidentifikasi intervensi
yang tepat
untuk mengendalikan jumlah
lemak dan kalori yang
dikandung dalam suatu
makanan
Untuk mengetahui jangkauan
aktivitas dan mobilitas klien
Mengetahui perubahan berat
badan klien
Memberikan nutris I yang
tepat dan seimbang

2. Harga diri rendah berhubungan dengan


persepsi penampilan fisik ditandai dengan :
Mengungkapkan secara verbal perasaan
negatif mengenai tubuhnya
Takut adanya penolakan atau merasa tidak
terima dengan orang lain
Merasa putus asa
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
3 x 24 jam harga diri meningkat
Kriteria hasil :
Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal
Menerima kritikan dari orang lain

Intervensi
Tentukan rasa percaya diri
pasien dalam penilaian diri
Hindarkan tindakan yang
dapat melemahkan pasien
Kaji pencapaian keberhasilan
sebelumnya
Berikan reinforcement positif

Rasional
Mengetahui tingkat percaya
diri klien
Menghindari terjadinya
penurunan percaya diri klien
Mengoptimalkan potensi yang
telah ada
Memenuhi kebutuhan
aktualisasi diri klien

Hal yang harus diperhatikan


sebelum Terapi Obesitas
1. Motivasi yang kuat dari pasien sendiri

2.
3.
4.
5.

untuk mengatasi permasalahan


obesitasnya
Dukungan dari keluarga dan orang terdekat
Informasi yang benar tentang diet dan
exercise
Diet rendah kalori gizi seimbang
Olahraga aerobik menurut kondisi pasien
dan penyakitnya

Diet rendah kalori


Pengeluaran energi harus lebih tinggi dari

asupan pe BB
Menghitung kebutuhan energi tiap hari,
kemudian asupan untuk hari itu dikurangi 500700 kkal.
Perlu diingat bahwa diet rendah kalori TIDAK
SELALU dengan pengurangan jumlah makanan
tetapi modifikasi jenis-jenis makanan
Proporsi nutrien penting seperti protein, lemak
esensial, vitamin, mineral, dan air HARUS
SEIMBANG.

Diet rendah kalori (2)


Makanan, khususnya camilan kalori

rendah dgn indeks kekenyangan tinggi


havermut, kentang, ikan, jeruk
Pengaturan diet disesuaikan dengan
kondisi pasien
Diet rendah kalori yang ketat sulit
dilakukan pasien perubahan BB tdk
permanen

Diet rendah kalori (3)


Yang tepat : Perubahan KOMPOSISI

LEMAK dalam MAKANAN dan


peningkatan AKTIVITAS
perubahan BB permanen
Tingkat keberhasilan tergantung
dukungan keluarga dan orang
terdekat

Diet Rendah Kalori Tinggi


Protein

Diet tinggi protein rendah kalori dapat

membantu menurunkan BB
Studi systematic review oleh Halton &
Hu (2004) menyimpulkan bahwa diet
tinggi protein dapat membantu
menurunkan BB melalui mekanisme
termogenesis.

Rekomendasi Mengatasi
Obes

1. Monitor BB, IMT, rasio pinggang-

panggul bandingkan dengan data


dasarnya mendeteksi
kecenderungan peningkatan atau
mencatat keberhasilan intervensi
2. Lakukan perubahan sedikit demi
sedikit. Tentukan target yang realistik
dan mudah diukur, mudah dikerjakan
dan sederhana.
3. Kurangi asupan lemak

Rekomendasi Mengatasi Obes


(2)

4. Tingkatkan asupan serat; konsumsi sayur dan


buah minimal 5 porsi sajian per hari
5. Rencanakan aktivitas yang sesuai
6. Berikan dorongan semangat sesering mungkin
7. Lakukan evaluasi thd penyakit yang
menyertai
dan dampaknya pada status kesehatan
pasien.
8. Pencegahan 5 level prevention
perubahan
perilaku

Rekomendasi Mengatasi
Obes (3)

9. Bila pendekatan diet dan exercise tidak


berhasil menurunkan BB Farmakologis
(obat-obatan)
orlistat (penghambat absorbsi lemak
inhibitor enzim lipase)
sibutramin (penghambat reuptake
serotonin yang mempercepat rasa kenyang
serta memperbesar pengeluaran energi dgn
me BMR
kedua jenis obat tsb telah disetujui FDA
sbg pengobatan obesitas.

Case
Mr. Elliot is 173 cm tall and weights91,2 kg.
His BMI is 30,1 kg/m2. His cholesterol is 240
mg/dl (normal 150-200 mg/dl) with an HDL of
37 mg/dl (normal male value > 45 mg/dl) and
an LDL of 180 mg/dl (normal < 130 mg/dl).
His BP is 138/90. His fasting blood glucose is
normal at 103 mg/dl. His ECG shows normal
sinus rhythm. He reports Fatigue and
shortness of breath with activity. His health
care provider has advised a weigh loss of 30
pounds and a regular exercise programm.

YOU ARE WHAT YOU EAT

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi