Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB II

PEMBAHASAN
A. Perubahan Anatomi & Adaptasi Fisiologi pada Ibu Hamil Trimester I, II dan III
1. Sistem Integument
a. Pengertian
Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi
terhadap lingkungan sekitarnya . Merupakan organ terbesar (15-16 %
dari BB), yang membungkus seluruh permukaan tubuh.
b. Ciri-ciri Kulit
1) Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh
2)
3)
4)
5)

lingkungan.
Alat tubuh yang terberat, 15 % dari berat badan.
Luas 1.50 1.75 m.
Tebal rata-rata 1.22 mm.
Daerah yang paling tebal 66 mm, pada telapak tangan dan

telapak kaki, dan paling tipis 0.5 mm pada daerah penis.


c. Fungsi Kulit
1) Perlindungan.
2) Mencegah dehidrasi.
3) Rangsangan luar.
4) Menyimpan lemak.
5) Sintesis Vitamin D.
6) Menghasilkan bau.
7) Pengaturan suhu/ homeostasis
d. Kelenjar-kelenjar pada Kulit
1) Kelenjar Sebasea
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel
rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga
menjadi halus lentur dan lunak.
2) Kelenjar keringat
Diklasifikasikan menjadi 2 kategori yakni sebagai berikut.
a) Kelenjar Ekrin
Terdapat di semua kulit, melepaskan keringat sebgai reaksi
penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi
keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengekuaran keringat
pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap
setres, nyeri dll.
5

b) kelenjar Apokrin
Terdapat di aksila, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara
pada folikel rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas, pada
wanita akan membesar dan berkurang pada sklus haid.
Kelenjar apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu
yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang
disebut K. seruminosa yang menghasilkan serumen.

e. Perubahan Anatomi dan Fisologi Adaptasi pada Ibu Hamil Sistem


Integument
1) Trimerster I
Perubahan

keseimbangan

hormon

dan

peregagangan

mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem


integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi
adalah peningkatan penebalan kulit dan lemak subdermal,
hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan
aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan
sirkulasi dan aktifitas vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah
pecah, menyebabkan strie-gravidarum, atau tanda regangan. Respon
alegri kulit meningkat.
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alatalat tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah
satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung,

dikenal sebagai diasmagravidarum. Didaerah leher sering terdapat


hiperpigmentasi yang sama juga di areola mammae.
Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai
linea grisea. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simpisis
pubisa sampai kebagian atas fundus di garis tengah tubuh. Kulit
perut juga tampak seolah-olah retak, warnanya berubah agak
hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah partus,
striae livide ini berubah menjadi putih disebut striae albicans. Pada
seorang multigraviada sering tanpak striae livide dan bersama
dengan striae albicans.
Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular
spiders. Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan sedikit
menonjol, berbebtuk kecil seperti bintang atau cabang. Spiders hasil
peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di
leher, daa, lengan. Spiders juga dideskripsikan berwarna kebiruan
dan tidak hilang bila ditekan. Vascular spiders terlihat pada bulan
ke-2 sampai ke-5 kehamilan pada 65% wanita kulit putih dan 10%
wanita afrka-amerika. Biasanya hilang setelah melahirkan.
Bercak berbatas tegas atau mottling difus yang berwarna
kemerahan tanpak pada permukaan telapak tangan 60% wanita
hamil berkulit putih dan 35% wanita Afrika, Amerika. Epulis ialah
suatu noddul berwarna merah pada gusi yang mudah berdarah lesi
ini dapat imbul pada sekitar bulan ke-3 dan biasasanya terus
memebesar seiring kemajuan kehamilan. Pertumbuhan kuku
mengalami percepatan selama masa hamil. Kulit berminyak dan
acne vulgaris dapat timbul selama kehamilan. Pada wanita lain,
kulit

bersih

dan

kulit

berseri.

Dapat

terjadi

peningkatan

pertumbuhan rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan


berakhir.
2) Trimester II
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar
MSH pun meningkat. Pada terjadi perubahan deposit pigmen dan
hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum
livide atau alba, areola mammae, papila mammae, linea nigra, pipih
(chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang.
3) Trimester III
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna
menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai
daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae
gravidarum.
Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di
temukan garis berwarna perak berkilau yangmerupakan sikatrik dari
striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris
pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di
sebut dengan linea nigra. Kadang-kadang muncul dalam ukuran
yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma
atau melasma gravidarum, selain itu pada areola dan daerah
genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi
yang berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan.
2. Metabolisme
a. Pengertian Metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu metabole yan
artinya berubah, merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah
dan teratur di dalam sel tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi ,sehingga

diperlukan atau dihasilkan bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul,


senyawa atau energi.
Sistem metabolisme

adalah

istilah

untuk

menunjukan

perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi didalam tubuh untuk


pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Dengan terjadinya kehamilan,
metabolisme mengalami perubahan yang mendasar, dimana perubahan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
memberikan ASI.
b. Jenis Metabolisme Berdasarkan Proses dan Hasilnya
Metabolisme dibedakan menjadi dua yakni sebagai berikut
1) Anabolisme (penyusunan)
Anabolisme adalah peristiwa penyusunan senyawa kompleks
(organik) dari senyawa sederhana (anorganik) dengan bantuan
energi dari luar. Energi yang digunakan dapat berasal dari cahaya
matahari (foton) maupun berasal dari pemecahan senyawa kimia
anorganik . Karena dalam reaksi ini dibutuhkan energi dari luar
maka reaksinya termasuk endotermis (endergonik).

Contoh

peristiwa anabolisme adalah fotosintesis (energinya berasal dari


cahaya matahari dan kemosintesis (energinya berasal dari
pemecahan senyawa kimia anorganik)
2) Katabolisme (pemecahan)
Katabolisme adalah peristiwa pemecahan senyawa kompleks
(organik) menjadi senyawa sederhana (anorganik) yang akan
membebaskan energi. Karena reaksi ini menghasilkan energi maka
reaksinya termasuk eksotermis (eksergonik). Contoh peristiwa
katabolisme adalah fermentasi .
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme
untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh
suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat

10

(dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi


kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut
katalis. Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan
sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjangjenjang reaksi guna menghasilkan senyawa

intermediat, yang

merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan


pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut
metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.
c. Metabolisme yang Terjadi Selama Kehamilan
Pada dasarnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme,
karena itu wanita yang sedang hamil perlu mendapat makanan yang
bergizi dan dalam keadaan yang sehat. Kehamilan akan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Bertambahnya
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin. Oleh karena itu, jika seorang wanita kekurangan
zat gizi tertentu saat hamil, maka pertumbuhan janin tidak sempurna.
Perubahan metabolisme yang dialami wanita yang sedang hamil adalah
sebagai berikut:
1) Basal Metabolic Rate
Pada wanita hamil basal metabolic rate, (BMR) meninggi
hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir. Sistem endokrin juga
meninggi dan tampak lebih jelas kelenjaer gondoknya (grandula
tireoidea).
2) Asam Alkali
Keseimbangan asam alkali (acic-base balance) sedikit
mengalami perubahan konsentrasi alkali:
a) Wanita tidak hamil yakni155 mEq/ liter.
b) Wanita hamil yakni 145 mEq/ liter.
c) Natrium serum yaitu turun dari 142 menjadi 135 mEq/ liter.

11

d) Bikarbonat plasma yaitu turun dari 25 menjadi 22 mEq/ liter.


3) Metabolisme Protein
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada
kehamilan untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara
dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu
diperhatikan agar wanita hamil memperoleh cukup protein selama
hamil. Diperkirakan 1 gram protein setiap kilo gram berat badan
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma
protein ditemukan adanya penurunan pada fraksi albumin dan pula
sedikit penurunan gamma globulin. Perubahan- perubahan dalam
plasma protein ini dalam satu minggu postpartum kembali kepada
keadaan sebelum adanya kehamilan.
4) Metabolisme Hidrat Arang
Hidrat arang, seorang wanita hamil sering merasa haus,
nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang kala di jumpai
glukosuria yang mengingatkan kita pada Diabetes Mellitus. Dalam
kehamilan, pengaruh kelenjar endokrin agak terasa, seperti
somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal
-17- ketosteroid. Untuk rekomendasi, harus di perhatikan sungguhsungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.
5) Metabolisme Lemak
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol meningkat
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.
Deposid lemak lain nya terdapat dibadan, perut, paha dan lengan.
6) Metabolisme Mineral
a) Kalsium
Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir
dibutuhkan 30 - 40 gram.

12

b) Fosfor
Dibutuhkan rata-rata 2 gram/ hari.
c) Zat Besi
Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg atau 30-50
mg sehari.
d) Air
Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
7) Kalori
a) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi.
Kalori yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari
pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan
keatas. Namun, bila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk
mendapatakan tambahan kalori.
b) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak
dijumpai penderita defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena
itu wanita hamil harus diberikan Fe dan roboransia yang berisi
mineral dan vitamin.
d. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu hamil Pada Sistem
Metabolisme
1) Trimester I III
Pada wanita hamil basal, metabolic rate (BMR) meninggi
atau meningkat.. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya
terjadi pada triwulan terahir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya
sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan
dipakaialah lemak ibu untuk mendapatkan kalori dalam pekerjaan
sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita cukup hemat dalam
pemakaian tenaganya. BMR kembali setelah hari ke-5 atauke-6
setelah postpartum.

13

Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan


oksigen pada janin, plasenta, uterus serta peningkatan konsumsi
oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu. Pada kehamilan tahap
awal banyak wanita mengeluh merasa lemah dan letih setelah
melakukan aktivitas ringan. Perasaan ini sebagian dapat disebabkan
oleh peningkatan aktifitas metabolic.
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu
hal yang fisiologis. Hal ini disebabkan oleh turunnya osmolaritas
dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang
rasa haus dan sekresi vasopresin. Fenomena ini mulai terjadi pada
awal kehamilan.
Pada saat aterm 3.5 liter cairan berasal dari janin, plasenta,
dan cairan amnion, sedangkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi
peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara sehingga
minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah 6.5 liter.
Penambahan

tekanan

vena

dibagian

bawah

uterus

dan

mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang bermanifestasi pada


adanya pitting edema di kaki dan tungkai terutama pada akhir
kehamilan.
Penurunan tekanan osmotik koloid di interstisial juga akan
menyebabkan edema pada akhir kehamilan. Hasil konsepsi, uterus
dan darah ibu secara relatif mempunyai kadar protein yang lebih
tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan
asupan protein per hari pada ibu hamil 51 gram. Pada kehamilan
normal akan terjadi hipoglikemi puasa yang disebabkan oleh
kenaikan

kadar

hiperinsulinemia.

insulin,

hiperglikemia

prostprandial

dan

14

Konsentrasi lemak, lipoprotein dan apolipoprotein dalam


plasma akan meningkat selama kehamilan. Lemak akan di simpan
sebagian besar yang kemudian akan digunakan janin sebagai nutrisi
sehingga cadangan lemak itu akan berkurang.
e. Inti Sari Perubahan anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu hamil pada
Sistem Metabolisme
1) Terjadi perubahan metabolisme.
2) Metabolisme basal meningkat.
3) Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan
janin.
4) Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah seperti
hiperemesis, diabetes dan lain-lain.
5) Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik koloid
interstisial
3. Berat Badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata mencapai 12.5
kg. Oleh karena tubuh seorang wanita yang sedang hamil membutuhkah
sekitar 70.000-80.000 kalori saat hamil. Penambahan kalori tersebut
diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir kehamilan, yaitu ketika
pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat. Bila 80.000 kalori tersebut
dibagi 40 maka hasilnya adalah 280, maka kebutuhan kalori ibu yang
sedang hamil adalah antara 280-300 kalori per hari.
a. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi pada Ibu Hamil pada Berat
Badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT)
1) Trimester I
Pada trimester I seorang wanita yang sedang hamil sudah
mengalami penambahan berat badan, namun penambahan tersebut
masih tergolong rendah, kira-kira 1-2 kg. karena pada masa ini saat
dimana otak, alat kelamin, dan panca indra janin sedang dibentuk.
2) Trimester II
Pada trimester II seorang wanita hamil akan mengalami
kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat

15

trimester I, karena pada trimester II ini pertumbuhan janin juga


semakin besar. Dan sebagian besar penambahan berat badan selama
masa kehamilan berasal dari uterus dan isi-isinya. Kemudian
payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler. Pada trimester II
ini seorang wanita yang sedang hamil akan mengalami penambahan
berat badan kira-kira 0.35 - 0.4 kg per minggu. Kenaikan berat
badan yang baik memang secara bertahap dan kontinyu. Bisa jadi
catatan bahwa adanya penambahan berat badan yang berlebih dan
secara cepat bisa jadi indikasi awal keracunan kehamilan atau
diabetes.
3) Trimester III
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5.5 kg, penambahan
berat badan dari mulai awal kehaminan sampai akhir kehamilan
adalah 11-12 kg. Kemungkinan berat badan hingga maksimal 12.5
kg adalah sebagai berikut.
a) Janin, yaitu 3-4 kg.
b) Plasenta, yaitu 0.6 kg.
c) Cairan amnion, yaitu 0.8 kg.
d) Peningkatan berat uterus, yaitu 0.9 kg.
e) Peningkatan berat payudara, yaitu 0.4 kg.
f) Peningkatan volume darah, yaitu 1.5 kg.
g) Cairan ekstraseluler, yaitu 1.4 kg.
h) Lemak, yaitu 3.5 kg.
b. Hal-hal yang Dapat di Jadikan Bahan Pertimbangan untuk Penambahan
Berat Badan
1) Jika sebelum berat badan seorang wanita sudah normal, maka
kenaikan berat badan sebaiknya 9 12 kg.
2) Jika berat badan sebelum hamil berlebih sebaiknya penambahan
berat badan cukup 6-9 kg.
3) Jika berat badan sebelum hamil kurang, sebaiknya penambahan 1215 kg.
4) Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0.4 kg,

16

sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih


dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing
sebesar 0.5 kg dan 0.5 kg.
c. Rekomendasi Penambahan Berat Badan selama Kehamilan berdasarkan
Indeks Massa Tubuh (IMT)
KATEGORI
Rendah
Normal
Tinggi
Obesitas
Gemeli

IMT
<19,8
19,8 26
26 29
>29

REKOMENDASI
12,5 18
11,5 16
7 - 11,5
7
16 20,5

d. Tabel Penambahan Berat Badan selama Kehamilan


Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar
diakibatkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volume
darah serta cairan ekstraseluler ekstravasikuler. Sebagian kecil
pertambahan berat badan tersebut diakibatkan oleh perubahan
metabolik

yang

mengakibatkan

pertambahan

air

seluler

dan

penumpukan lemak dan protein baru, yang disebut cadangan ibu.


Pertambahan berat badan rata-rata sebanyak 12.5 kg.
Cairan/

10

20

30

40

Jaringan

Minggu

Minggu

Minggu

Mingg

Janin
Plasenta
Cairan

5
20
30

300
170
350

1.500
430
750

u
3.400
650
800

Amnion
Uterus
Payudara
Darah
Cairan

140
45
100
0

320
180
600
30

600
360
1.300
80

970
405
1.450
1.480

17
Ekstravaskule
r
Cadangan

310

2.050

3.480

3.345

650

4.000

8.500

12.500

Maternal
(Lemak)
Total

e. Rumus Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil


1) BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
a) BBIH = (TB 110) jika TB diatas 160 cm.
b) BBIH = (TB 105) jika TB dibawah 160 cm.
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh
Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang
Indonesia.
2) UH adalah umur kehamilan dalam minggu
Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat
badan dapat dengan dini diketahui. 0,35 adalah Tambahan berat
badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah 350
gram atau 0,35 kg. Dasarnya diambil nilai terendah adalah
penambahan berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu)
bukan pada kuantitas (banyaknya).
f. Contoh Menghitung Berat Badan Ideal Ibu Hamil
1) Contoh Pertama
Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata = Berat Badan Ideal.
a) Diketahui
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg,
umur kehamilan 30 minggu.
b) Ditanya
Berapa BBI Ibu hamil tersebut?
c) Jawaban
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg
(dikurangi 110 karena TB > 160 cm)
BBI Hamil = 52+ (30 x 0,35) = 52 + 10,5 kg = 62,5 kg

18

Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62.5 kg atau ada
tambahan sebesar 9.5 kg dari berat badan sebelum hamil.
2) Contoh Kedua
a) Diketahui
Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10 % > Berat Badan
Ideal. Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 57
kg, umur kehamilan 30 minggu.
b) Ditanya
Berapa BBI Ibu hamil tersebut?
c) Jawaban
BBI sebelum hamil = 162-110 = 52 kg
(dikurangi 110 karena TB > 160 cm)
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62.5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62.5 kg atau ada
tambahan sebesar 5.5 kg atau (62.5-57) dari berat badan
sebelum hamil.
3) Contoh Ketiga
a) Diketahui
Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata 10% < Berat Badan
Ideal. Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47
kg, umur kehamilan 30 minggu.
b) Di Tanya
Berapa BBI Ibu hamil tersebut?
c) Di jawab
BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg
(dikurangi 110 karena TB > 160 cm)
BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62.5 kg
Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62.5 kg atau ada
tambahan sebesar 15.5 kg atau (62.547) dari berat badan
sebelum hamil.
g. Penghitungan Berat Badan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
1) Rumus
IMT = BB / (TB)2
2) Keterangan
a) IMT = Indeks masa tubuh.
b) BB = Berat badan (kg)
c) TB = Tinggi badan (m)
3) Contoh

19

a) Diketahui
BB 50 kg
TB 160 cm
b) Ditanya
Berapa indeks massa tubuh (IMT)?
c) Jawaban
IMT = 50/ (160/100)2 = 50/2.56 = 19.53

Vous aimerez peut-être aussi