Vous êtes sur la page 1sur 2

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a. Biodata
b. Riwayat Kesehatan
c. Keluhan utama
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. ADL
g. Pemeriksaan umum ( tingkat kesadaran, TD,N, RR, S, dan TB/BB ).
h. Pemeriksaan fisik
Sistem penglihatan
Sistem wicara
Sistem pernafasan
Sistem kardovaskuler
Sistem pendengaran
Sistem neorologi
1. N I ( olfaktorius) : biasanya pada pasien meningitis tidak ada
kelaianan dan fungsi penciuman tidak ada keluhan
2. N II ( optikus) : tes ketajaman penglihatan pada kondisi normal.
Pemeriksaan pupil edema mungkin didapatkan terutama pada
meningitis sufuratif disertai abses serebri dan efusi subdural yang
meyebabkan terjadinya TIK
3. N III ( okulomatokus, N IV troklear, N V abdusen ) pemeriksaan
fungsidan reaksi pupil pada klien meningitis yang tidak disertai
penurunan kesadaran biasanya tanpa kelainan. Pada tahap lanjut
meningitis yang telah mengganggu kesadaran, tanda tanda
perubahan diri reaksi pupil dan fungsinya akan didapatkan. Dengan
alasan tidak diketahui, klien meningitis mengalami fotokobia atau
sensisitif yang berlebihan terhadap cahaya
4. N VI ( triseminus ) : pada klien meningitis umunya tidak didapatkan
paralisis pada otot wajah dan reflek kornea biasanya tidak ada
kelainan
5. N VII ( fasialis ) : persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah
simetris auditonius
6. N VIII ( auditorius ) : tidak ditemukanya tuli konduktifdan tuli persepsi
7. N VIIII ( slosofaringeus dan fagus ) : kemampuan menelan baik indra
pengecapan
8. N X ( accorius ) : tidak ada atrofi otot strenokleidomastoid dan
tripejius. Adanya usaha dari klien untuk melakukan fleksi leher dan
kaku kuduk

9. N XII ( Hipogolus ) : lidah simetristidak ada defiasi pada satu sisi dan

tidak ada fasikulasi indra pengecapan normal


Sistem pencernaan

Vous aimerez peut-être aussi