Vous êtes sur la page 1sur 24

Abortus

Ardian Pratama (102010015)

Abortus
Keguguran atau abortus adalah terhentinya
proses kehamilan yang sedang berlangsung
sebelum mencapai usia 20 minggu atau berat
janin sekitar 500 gram
Hampir 50% kasus hanya bermanifestasi sebagai
haid terlambat

Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identitas Pasien
Keluhaan utama
Keluhan penyerta
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Factor social ekonomi

Pemeriksaan fisik dan


penunjang

TTV
pemeriksaan Abdomen
pemeriksaan bimanual
pemeriksaan inspekulo
pemeriksaan tambahan seperti beta HCG dan
pemeriksaan darah
Penting untuk menentukan usia kehamilan

Abortus
Secara kausal dibagi menjadi abortus spontan dan
provokatus
Secara klinis dibagi menjadi
1. Imminens
2. Insipien
3. Inkomplit
4. Komplit
5. Missed abortion
6. Yang lainnya (habitualis, infeksi, sepsis

Patogenesa
Abortus biasanya disertai oleh perdarahan ke
dalam desidua basalis dan nekrosis di jaringan
dekat tempat perdarahan. Ovum menjadi
terlepas, dan hal ini memicu kontraksi uterus
yang menyebabkan ekspulsi

Mekanisme abortus
Kehamilan < 8 minggu Embrio rusak atau cacat
yang masih terbungkus dengan sebagian desidua
dan villi chorialis cenderung dikeluarkan secara in
toto ,
kehamilan 8 14 minggu Mekanisme diatas
juga terjadi atau diawali dengan pecahnya selaput
ketuban lebih dulu dan diikuti dengan
pengeluaran janin yang cacat namun plasenta
masih tertinggal dalam cavum uteri
kehamilan 14 22 minggu janin biasanya
sudah dikeluarkan dan diikuti dengan keluarnya
plasenta beberapa saat kemudian.

Abortus
Jenis

Manifestasi Klinis

Terapi

Abortus imminens

nyeri/kram ringan

bedrest total

pendarahan ringan

bisa

pemeriksaan dalam: serviks

hormone

plasentogenik

menutup,

hormonal

(duphaston,

kehamilan positif

gestanon.

Premaston),

tes kehamilan positif

relaksanas

tanda-tanda

abortus insipien

kegagalan

berubah

insipien

diberi

sedative,

terapi
menjadi

bisa
abortus

nyeri/kram berat

pendarahan banyak bahkan


disertai gumpalan

serviks sudah membuka

ketuban menonjol

tes
positif

kehamilan

mungkin

abortus tak terhindarkan


mempercepat kontraksi otot
rahim

Jenis

Manifestasi klinis

Terapi

Abortus inkomplet

sebagian jaringan
sudah keluar
ancaman pendarahan
hebat
bisa teraba jaringan
sisa pada mulut rahim
hati-hati ancaman
pendarahan setelah
pemeriksaan dalam
tes kehamilan masih
bisa positif

pendarahan minimal
jaringan sudah
ekspulsi total
besar uterus hamper
normal
mungkin serviks masih
dilatasi

kuretase
sebaiknya jaringa di PA
lakukan terapi suportif
dan antibiotic
profilaksis bila perlu

sebagian ahli
berpendapat tidak erlu
dikuretase, tetapi
sebaiknya dilakukan
jaringan yang tidak
bersih bisa
menimbulkan
pendarahan, infeksi,
dan factor predisposisi

Abortus komplet

Diagnosa banding
Kehamilan Ektopik
Mola hidatidosa

Kehamilan Ektopik

Gejala
Tidak ruptur

Ruptur

Amenorea

Rasa

tidak

nyaman

di

abdomen

amenorea,

mendadak,

nyeri

terdapat

pendaharan

Pemeriksaan
nyeri

rupture:

abdomen

bawah

Trias

vagina

gerak

didapatkan

Pendarahan

pervaginam

adneksa

deskuamasi

endometrium

serviks,

tegang/teraba massa dan biasanya

dan

alirand arah melalui tuba falopi

nyeri

akibat

Pendarahan intraabdominal: colleen

Pendarahan intra abdomen negative

sign positif, ada penumpukan cairan

Gunakan

pada abdomen, iritasi peritoneum

laparoskopi

untuk

konfirmasi

Pemeriksaan dalam terdapat nyeri

Terapi: gunakan laparoskopi untuk

goyang serviks dan kavum douglasi

mengambil

nyeri

hasil

konsepsi

menggunakan kemoterapi

atau

Terapi:

laparotomi,

untuk

menghentikan sumber pendarahan


dan atasi syok yang terjadi

Pemeriksaan penunjang
Pengukuran hemoglobin dan hematokrit bisa
hanya memperlihatkan sedikit penurunan
Hitung leukosit hitung leukosit sangat bervariasi.
Sekitar separuh pasien memberikan gambaran
leukosit normal, sebagian lagi ada yang
meningkat hingga 30.000 per mikroliter
Tes kehamilan pemeriksaan serum RIA untuk
beta-hCG merupakan metode yang paling tepat

Pemeriksaan penunjang
Penilaian beta-hCG kuantitatif dan USG
kalau nilai beta-hCG di atas 6000 mIU per ml dan kantung
gestasi terlihat di uterus dengan USG, maka diagnosis
kehamilan normal pada dasarnya bisa dipastikan
kalau nilai beta-hCG diatas 6000 mIU per ml dan kavum uteri
nampak kosong, maka kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
sangat besar, namun hal ini sangat jarang terdapat di klinik
kalau nilai beta-hCG dibawah 6.000 mIU per ML dan cincin
kehamilan intrauteri jelas terlihat, mungkin sedang atau akan
terjadi proses aborsi. Kehamilan ektopik masih bisa
dipertimbangkan karena bekuan darah dalam uterus atau
silinder desidua bisa memberikan gambaran kantung gestasi
kalau nilai beta-hCG di bawah 6000 mIU per ml, dan tidak ada
kantong gestasi didalam uterus, tidak ada diagnosa pasti yang
bisa ditegakkan. Kemungkinan yang ada adalah kehamilan
ektopik atau sudah terjadi abortus pada kehamilan.5

Terapi
Tatalaksana darurat
Tatalaksana bedah
Tatalaksana tambahan

Mola hidatidosa
Mola hidatidosa (Mola Hidatidiformis) adalah
suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar di
mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh
vili korialis mengelami perubahan berupa
degenerasi hidropik.

Mola Hidatidosa

Gejala klinis
amenorea
perdarahan
pervaginam
uterus yang lebih besar
dari tuanya kehamilan
dan tidak ditemukan
tanda kehamilan
Kadar hCG sangat
tinggi
pemeriksaan USG ada
gambaranbadai salju
atau gambaran seperti
sarang lebah.

Terapi

Perbaiki keadaan umum


Vakum/kuret
Histerektomi
Kemoterapi profilaksis

Pencegahan

Pencegahan
Usia ibu hamil lebih baik tidak < 20 tahun dan tidak > 35 tahun.
Melakukan pemeriksaan dini sebelum hamil (TORCH).
Kenali tanda-tanda kehamilan lebih dini.
Kehamilan harus direncanakan (sudah siap secara fisik dan
emosional).
Jarak antara kehamilan tidak terlalu dekat.
Selama hamil harus cukup gizi.
Menghindari trauma.
Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang sembarangan.
Jalani pemeriksaan kandungan secara rutin.
Kontrol penyakit kronis yang diderita seperti DM, hipertensi.
Skrinning gen untuk meminimalisir adanya abnormalitas kromosom
seperti autosomal trisomy, monosomy X, triploid, tetraploid.
Jangan merokok dan minum alkohol.
Jangan minum kopi (yang mengandung caffein)

Komplikasi
Pendarahan dan infeksi merupakan penyebab
utama kesakitan atau kematian ibu. Meskipun
sangat jarang, sekitar tiga perempat kasus
koriokarsinoma terjadi setelah abortus. Infertilitas
dapat disebabkan oleh oklusi tuba yang meradang
setelah abortus terinfeksi.

Epidemiologi
Angka kejadian abortus, terutama abortus
spontan berkisar 10-15%.
Di Indonesia, diperkirakan ada 5 juta kehamilan
per-tahun, dengan demikian setiap tahun terdapat
500.000 - 750.000janin yang mengalami abortus
spontan

Prognosis
Tergantung dari jenis abortus yang dialami.
Abortus imminens dengan perawatan yang tepat
kehamilan tetap bisa dipertahankan. Abortus jenis
lainnya janin sudah tidak dapat dipertahankan.

Kesimpulan
Dari anamnesa dan gejala klinis pada kasus,
penulis menyimpulkan working diagnosis dari
kasus ini adalah abortus imminens

Vous aimerez peut-être aussi