Vous êtes sur la page 1sur 3

ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI BERDASARKAN KELURUSAN MORFOLOGI

KABUPATEN MAMUJU, SULAWESI BARAT


oleh : Baharuddin
Pendahuluan
Latar Belakang
Kawasan timur Indonesia merupakan merupakan salah satu wilayah Indonesia yang kurang diketahui.
Alasan utama dari hal tersebut karena wilayah timur merupakan daerah yang memiliki lautan yang
umumnya termasuk dalam kategori laut dalam (lebih dari 200 m). Selain itu, kawasan ini juga
memiliki tatanan geologi dan tektonik yang relatif lebih kompleks atau rumit dibanding dengan
kawasan Indonesia lainnya. Menurut Van Bemmelen (1949) dalam Thea Geology of Indonesia,
Evolusi geologi daerah ini dipengaruhi oleh dua sistem pengangkatan. Daerah utara terangkat
bersamaan dengan sistem pengangkatan Sulawesi dan daerah selatan dipengaruhi oleh sistem
pembentukan Pegunungan Sunda.
Pengkajian terhadap struktur geologi suatau daerah merupakan hal yang penting selain untuk
mendapatkan informasi mengenai struktur geologi juga bisa digunakan untuk pemanfaatan
sumberdaya alam. Khususnya untuk daerah Sulawesi bagian barat (Mamuju). Daerah ini memiliki
struktur geologi yang cukup kompleks, dimana sebagian besar berupa pegunungan, hanya sebagian
kecil berupa perbukitan bergelombang dan dataran rendah (Ratman, 1985). Selain itu daerah ini juga
merupakan daerah yang baru terbentuk dan masih dalam tahap pembangunan sehingga sangat perlu
adanya pengkajian struktur geologi untuk membantu dalam proses pembangunan.
Struktur geologi terbentuk pada saat dan setelah batuan terbentuk, merupakan hasil deformasi akibat
gaya yang bekerja pada batuan dalam waktu yang panjang. Struktur - struktur yang dihasilkan
dapat berupa kekar (joint), sesar (fault), lipatan (fold), foliasi, dan lineasi. Kehadiran kekar, sesar,
serta foliasi pada batuan bisa memperlemah kekuatan (strength) batuan. Sedangkan pergeseran sesar
(tektonik) dapat menimbulkan gempabumi, tsunami, erupsi vulkanik dan longsoran tanah yang
merupakan fenomena destruktif bagi kehidupan manusia (Azis dkk, 1996).
Struktur geologi digolongkan dalam dua jenis yaitu struktur primer dan struktur sekunder. Struktur
primer adalah struktur yang terbentuk pada saat atau sebelum batuan terbentuk, sedangkan struktur
sekunder adalah deformasi akibat gaya yang bekerja pada suatu batuan, baik gaya yang diakibatkan
oleh tenaga endogen maupun oleh tenaga eksogen. Termasuk dalam struktur primer pada batuan
sedimen seperti bidang perlapisan, lapisan bersusun, lapisan silang siur dan jejak binatang. Sedangkan
pada batuan beku adalah rekahan-rekahan yang terbentuk akibat pendinginan, dinamakan kekar
kolom. Struktur sekunder terdiri dari lipatan , kekar dan sesar (Azis dkk, 1996).
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya disertai oleh struktur yang
lain seperti lipatan, rekahan, dsb (Noor, 2009). Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi
akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
Berdasarkan eksperimen laboratorium, telah dibuktikan bahwa lipatan terbentuk akibat tekanan
mendatar (Massinai, 2011).
Lipatan terbentuk akibat tekanan yang sejajar dengan permukaan bumi. Dimana tekanan tersebut
berasal dari proses tektonik yang terjadi akibat gaya endogen berupa arus konveksi dari pusat bumi
yang selalu mengalami siklusnya. Selain itu, tenaga eksogen berupa erosi dan deposisi dapat
mengubah bentuk struktur lipatan yang telah terbentuk.
Kajian struktur geologi dengan penginderaan jauh menggunakan Landsat ETM dan DEM ASTER
telah dilakukan oleh para ahli sebelumnya, diantaranya Massinai (2011) dan Rusman S. (2014).
Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur geologi dan arah dominan kelurusan
geomorfologi dengan menggunakan citra DEM SRTM.

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah struktur geologi (sesar dan lipatan) disekitar daerah Kabupaten Mamuju ?
2. Bagaimanakah arah dominan kelurusan morfologi disekitar daerah Kabupaten Mamuju ?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu :
1. Mengidentifikasi struktur geologi (sesar dan lipatan) Kab.Mamuju dengan menggunakan data
citra DEM SRTM.
2. Mengetahui arah dominan kelurusan morfologi Kab. Mamuju dengan menggunakan data citra
DEM SRTM.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada identifikasi struktur lipatan dan sesar dengan menggunakan
metode penginderaan jauh serta dengan pengolahan data citra untuk mengidentifikasi pola kelurusan
(lineament) morfologi Kabupaten Mamuju.
Kerangka Pikir

Data Skunder
Peta Geologi
Peta Administrasi
Data DEM/SRTM

Studi Literatur Daerah Penelitian

Sesar
Lipatan

Analisis Kelurusan
Dengan diagram Roset

Hasil Penelitian
(Struktur Geologi
Berdasarkan Kelurusan)

Metodologi Penelitian
1. Persiapan
Kegiatan utama dari tahap persiapan adalah untuk menghimpun semua data. Data yang
dikumpulkan dari berbagai sumber berupa data citra digital, peta, literatur dan berbagai jenis
referensi lainnya. Selain itu juga, dilakukan penetapan wilayah cakupan penelitian
sebelumnya untuk memaksimalkan daerah penelitian.
2. Pengolahan Citra
Dilakukan pengolahan citra untuk mengidentifikasi struktur geologi. Proses pengolahan citra
dilakukan dengan menggunakan software Global Mapper 14. Kemudian melakukan
interpretasi dengan menggunakan software ArcGis 10.2 untuk mengidentifikasi kelurusan
morfologi.
3. Survey Lapangan
Pada tahap ini dilakukan pengambilan data-data yang meliputi pengambilan data visualisasi
bentuk morfologi.
4. Verifikasi data hasil dari survei lapangan dilakukan verifikasi terhadap hasil dari pengolahan
citra. Hasil dari verifikasi ini akan memberikan informasi kelurusan (lineament) struktur
geologi daerah Mamuju.
5. Hasil kenampakan kelurusan yang diperoleh dari pengolahan data citra di ArcGIS 10.2
ditransfer menjadi data kuantitatif.
6. Dengan menggunakan program Dip, data kuantitatif kemudian diolah untuk mendapatkan
arah dominan kelurusan morfologi Kab. Mamuju.
Bagan Alir Penelitian

Data Skunder
Peta Geologi
Peta Administrasi
Data DEM/SRTM

Studi Literatur Daerah Penelitian

Pengolahan Data Citra


(Analisis Kelurusan)
Survey Lapangan

Verifikasi Hasil Citra dengan Hasil survey Lapangan


Analisis Kelurusan
Dengan diagram Roset

Hasil Penelitian
(Struktur Geologi Berdasarkan Kelurusan)

Vous aimerez peut-être aussi