Vous êtes sur la page 1sur 7

TUGAS

ANALISA SISTEM TENAGA

oleh:
Nama : Abimanyu Guntur
NIM : 21060112140169

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015

1. Trafo Hubungan Segitiga Bintang ( - Y)


Pada hubung ini, sisi primer trafo dirangkai secara delta sedangkan pada sisi
sekundernya merupakan rangkaian bintang sehingga pada sisi sekundernya
terdapat titik netral. Biasanya digunakan untuk menaikkan tegangan (Step
-up) pada awal sistem transmisi tegangan tinggi. Dalam hubungan ini
perbandingan tegangan 3 kali perbandingan lilitan transformator dan
tegangansekunder mendahului sebesar 30 dari tegangan primernya.

Alasannya yaitu:
I

V a b =Vprimer Di induksi ke hubungan delta men jadiVan

V aI b I =Van
Voutput=Vsekunder =Vab=V 3 an

Vab=V 3 a I b I < 30

Vab=VanVbn

Vab= 3 Van

Vsekunder= 3 V primer < 30

Trafo Hubung Bintang Segi tiga ( Y - )


Pada hubung ini, kumparan pafa sisi primer dirangkai secara bintang (wye) dan sisi
sekundernya dirangkai delta. Umumnya digunakan pada trafo untuk jaringan transmisi
dimana tegangan nantinya akan diturunkan (Step- Down).
Perbandingan tegangan jala- jala 1/3 kalinperbandingan lilitan transformator. Tegangan
sekunder tertinggal 300 dari tegangan primer.

Alasanya yaitu:

V aI b I =Vprimer

Vab=Vsekunder

V aI b I =Van 3

Vab=V a I n
I

Vab=V a b

1
<30
3

Vsekunder=Vprimer

1
<30
3

Trafo Hubung Segitiga-Segitiga ( - )


Pada jenis ini ujung fasa dihubungkan dengan ujung netral kumparan lain
yang secara keseluruhan akan terbentuk hubungan delta/ segitiga. Hubungan
ini umumnya digunakan pada sistem yang menyalurkan arus besar pada
tegangan rendah dan yang paling utama saat keberlangsungan dari
pelayanan harus dipelihara meskipun salah satu fasa mengalami kegagalan.

2. Autotransformator
Auto-Transpormator adalah transpormator yang hanya memiliki satu
kumparan,dimana kumparan tersebut digunakan sebagai kumparan primer

dan sekaligus kumparan sekunder. Outo-transformator dipakai untuk


menaikan tegangan ataupun menurunkan tegangan. Umumnya Outotransformator memiliki rasio mendekati satu (unity). Auto-trafo tidak dapat
dipakai untuk tegangan yang tinggi. Auto-transformator terdiri dari satu fasa
dan 3 fasa, untuk trafo tiga fasa biasanya terhubung bintang.

Rugi-rugi autotrafo

P=Pprimer + Psekunder

I 1 ( R 1R 2 )+(I I
2

Rugi-rugi

P=I 12 R1 + I 22 R 2

)2 R2

I 12 R 1I 12 R 2+( I 22 + I 122 I 2 I 1) R 2
2

I 12 R 1I 1 R2 + I 22 R 2+ I 12 R22 I 2 I 1 R
P=2 I 1 I 2 R2

3. Belitan trafo Zig zag


Memiliki arti khusus yaitu belitan primer memilki tiga belitan , belitan
sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan untuk beban yang tidak
seimbang(abimetris).
Salah satu aplikasinya adalah menyediakan titik netral untuksistem listrik
yang tidak memiliki titik netral. Pada transformator zig-zag masing masing
lilitan tiga fasa dibagi menjadi dua bagian masing masing di hubungkan pada
kaki yang beraliran

Ujung-ujung dari kumparan sekunder disambungkan sedemikian rupa, supaya


arah aliran arus didalam tiap-tiap kumparan menjadi bertentangan. Karena
e1 tersambung secara berlawanan dengan gulungan e2, sehingga jumlah
vektor dari kedua tegangan itu menjadi :
eZ1
eZ2
eZ3
eZ1

=
=
=
+

e1 e2
e2 e3
e3 e1
eZ2 + eZ3 = 0 = 3 eb

Tegangan Titik Bintang


eb = 0
e1 = e/2
nilai tegangan fasa
ez = e/2 3
sedangkan tegangan jala jala
Ez = ez 3 = e/2 3

4. Reaktansi

X , X II , X I

II

X =Reakatnsi peralian terjadi selama 1 periode setelah gangguan terjadi


didalam waktu 0,05-0,1detik reaktansi ini akan menjadi

xI

= reaktansi peralihan,arus gangguan yang terjadi beberapa periode

didalam waktu 0,2-2 detik reaktansi ini menjadi x

X = Reaktansi sisikran,reaktansi ini menentukan di capainya keadaan


stasioner
Berikut persamaan
1

I ac = ( II I ) td ( I ) td
I I e + I I e +1
II

Keterangan :

I II =arus perkalian
I

I =arus peralihan
I =arus tetap (stationer )

Vous aimerez peut-être aussi