Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DIAGNOSA
ASD, VSD
Disusun oleh :
Definisi
ASD ( Atrial Septum Defek) adalah kelainan jantung
bawaan akibat adanya lubang pada septum interatrial.
Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga tipe :
ASD Sekundum, bila lubang terletak di daerah fossa
ovallis.
ASD Primum, bila lubang terletak didaerah ostium primum
(termasuk salah satu bentuk defek septum
atrioventrikulare).
Etiologi
Kelainan Jantung Bawaan : ASD, CSD,
KOARTASI AORTA
Penyebab utama secara pasti tidak diketahui, akan
tetapi ada beberapa faktor predisposisi terjadinya
penyakit ini yaitu : Pada saat hamil ibu menderita
rubella, ibu hamil yang alkoholik, usia ibu saat
hamil lebih dari 40 tahun dan penderita IDDM.
Pathofisiologi
VSD ( Ventrikel Septum Defek ) :
Adanya defek pada ventrikel, menyebabkan tekanan
ventrikel kiri meningkat dan resistensi sirkulasi arteri
sistemik lebih tinggi dibandingkan dengan resistensi
pulmonal melalui defek septum.
Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi
resistensi pembuluh darah paru. Dengan demikian
tekanan ventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting
dari kiri ke kanan.
Gambaran Klinik
ASD
Pertumbuhan dan perkembangan biasa seperti tidak ada
kelainan
Pada pirau kiri ke kanan sangat deras
Pada stres : cepat lelah, mengeluh dispnea, sering
mendapat infeksi saluran pernafasan.
Pada palpasi : terdapat elainan ventrikel kanan
hiperdinamik di parasternal kiri.
Pada auskultasi, photo thorak, EKG : jelas terlihat ada
kelainan.
Ekhokardiografi : pasti ada kelainan jantung.
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Lakukan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan yang
mendetail terhadap jantung.
a. Denyut arteri pulmonalis dapat diraba di dada
b. Pemeriksaan dengan stetoskop menunjukkan bunyi
jantung yang Abnormal.
c. Bisa terdengar murmur akibat peningkatan aliran darah
yang melalui katup pulmonalisTanda-tanda gagal jantung
d. Jika shuntnya besar, murmur juga bisa terdengar akibat
peningkatan aliran darah yangmengalir melalui katup
trikuspidalis
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
Diagnosa
Keperawatan
Risiko tinggi
penurunan curah
jantung
berhubungan
dengan defek
struktur.
Tujuan
Perencanaan
1. Beri digoksin
sesuai program,
dengan
menggunakan
kewaspadaan
yang dibuat
untuk
mencegah
toxisitas.
2. Beri obat
penurun
afterload sesuai
program
3. Beri diuretik
sesuai program
No
2.
Diagnosa
Keperawatan
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan gangguan
sistem transport
oksigen
Tujuan
Klien mempertahankan
tingkat energi yang
adekuat tanpa stress
tambahan.
Kriteria Hasil :
Anak menentukan dan
melakukan aktivitas
yang sesuai dengan
kemampuan.
Anak mendapatkan
waktu istirahat/tidur
yang tepat.
Perencanaan
1. Berikan
periode istirahat
yang sering dan
periode tidur
tanpa gangguan.
2. Anjurkan
permainan dan
aktivitas yang
tenang.
3. Bantu anak
memilih aktivitas
yang sesuai
dengan usia,
kondisi, dan
kemampuan.
No
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Perencanaan
3.
Perubahan
pertumbuhan
dan
perkembangan
berhubungan
dengan
ketidakadekuata
n oksigen dan
nutrien pada
jaringan; isolasi
sosial.
Pasien mengikuti
kurva
pertumbuhan berat
badan dan tinggi
badan.
Anak mempunyai
kesempatan untuk
berpartisipasi
dalam aktivitas
yang sesuai
dengan usia
Kriteria Hasil :
Anak mencapai
pertumbuhan yang
adekuat.
Anak melakukan
aktivitas sesuai
usia
Anak tidak
mengalami isolasi
Implementasi
DX I : Tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan
defek struktur.
Beri digoksin sesuai program, dengan menggunakan
kewaspadaan yang dibuat untuk mencegah toxisitas.
Beri obat penurun afterload sesuai program
Beri diuretik sesuai program
Evaluasi
Proses : langsung setalah setiap tindakan Hasil; Tujuan yang
diharapkan yaitu :
Tanda-tanda vital anak berada dalam batas normal
sesuai dengan usia
Anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai
dengan usia
Anak bebas dari komplikasi pasca bedah.
NUHUNNYA . . . .