Vous êtes sur la page 1sur 29

Oleh Faizal Abdi

Staf icu-ccu rsup kariadi

Review Fisiologi Jantung


Mekanisme fisiologi dasar jantung terdiri
Cardiac output = Stroke Vol x Frek
Stroke volume
Preload
Afterload
Kontraktilitas
Frekuensi jantung

Curah jantung

Stroke volume X HR

Hukum Frank Starling


1.

2.

3.

Makin besar isi jantung sewaktu


diastole --- makin besar jumlah darah
yang dipompakan ke aorta
Dalam batas fisiologis, jantung
memompakan keseluruh tubuh darah
yang kembali tanpa menyebabkan
penumpukan di vena
Jantung memompa darah tergantung
jumlah darah yang mengalir kembali
dari vena

Kelainan Jantung yang


sering masuk ICCU
Acut Myocard Infark
Gagal Jantung dg odem pulmo
Syok Kardiogenik
Gangguan Ritme Jantung (disritmia)

AMI
Infark miokardium mengacu pada proses

rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah


yang tidak adekuat sehingga aliran darah
koroner berkurang.
Trias AMI mnrt WHO
Chest pain
Peningkatan segmen ST
Peningkatan enzim jantung

Atherosclerosis Timeline
Foam
cells

Fatty
streaks

Intermediate
lesion

Atheroma

Fibrous
plaque

Complicated
lesion rupture

Endothelial Dysfunction
From First Decade

From 3rd decade


From 3rd decade

Growth mainly by lipid accumulation

From 4th decade


From 4th decade
Smooth
muscle and
collagen

Thrombosis
hematoma
10

11

EMERGENCY ROOM TRIAGE

Chest pain or severe epigastric pain, typical of


myocardial ischemia or MI:

Substernal compression or crushing chest pain


Pressure, tightness, heaviness, cramping,
aching sensation
Unexplained indigestion, belching, epigastric
pain
Radiating pain to neck, jaw, shoulders, back
or to one or both arms
Associated dyspnea, nausea and/or vomiting,
diaphoresis

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dini pada pada pasien Infark

Miokard Akut mempunyai tujuan:


Menyiapkan

resusitasi jantung ( bila diperlukan ).


Meredakan rasa sakit dan kegelisahan.
Mengobservasi aritmia yang mengancan kehidupan.
Menyelamatkan miokardium sebanyak mungkin

PENATALAKSANAAN DENGAN CARA :


Tirah

baring, istirahat mutlak


Berikan oksigen
Rekam EKG tiap pagi
Berikan trombolitik bila ada indikasi, monitor ada perdarahan,
tidak
Berikan heparinisasi, monitor PTTK / 12 jam ,dosis sesuaikan
Pasang EKG monitor, untuk memonitor adanya aritmia
Berikan terapi: Isdn 10 mg / 8jam, ASA 160 mg / 24 jam,Ticlid
250 mg / 24 jam, Dulcolax 2 tab /24 jam, morpin injeksi bila
dada nyeri sekali.
Monitor tanda vital minimal tiap 2 jam
Puasakan 8 jam pertama, berikan diet cair I, Cair II, Lunak.
mobilisasi secara bertahap

15

Gagal jantung
Gagal jantung ialah keadaan
dimana jantung tidak mampu
lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi
kebutuhan metabolisme
jaringan tubuh.
Gagal jantung bukan
merupakan suatu penyakit
melainkan sindroma yang
timbul oleh berbagai sebab

Disfungsi miokard

Infark miokard
Kardiomiopati
Miokarditis

Demand overload

Anemia
Demam
Tirotoksikosis

Gangguan mekanis

Kontriksi
pericard
Tamponade
Hipertensi
Regurgitasi
katup

Ggn Irama jantung

VT
SVT
Bradikardia

Bila fungsi ventrikel


memburuk
Ventrikel tidak mampu
memompakan darah seperti
pada keadaan normal
Volume sistolik akhir akan
meningkat
Akan semakin meningkat
pada diastolik berikutnya

Curah jantung

SSP

Kontraktilitas

ADH

RAA

HR

Vasokonstriksi
TD

CURAH JANTUNG

Sirk Darah

Manifestasi Klinis
Dispnoe. Sesak nafas merupakan
gejala awal dan umum terjadi
pada gagal jantung.
Orthopnoe. Sesak napas yang
timbul pada saat berbaring dan
akan berkurang bila duduk.
Paroxysmal Nocturnal Dispnoe
( PND ). Sesak yang timbul tiba
tiba pada malam

Tanda-tanda Fisik.

Rales
Bunyi jantung tambahan
Takikardia
Keringat dingin
Cepat cape

Klasifikasi Gagal Jantung


NYHA I
:
sesak nafas aktivitas fisik berat
NYHA II
:
sesak nafas aktivitas fisik sedang
NYHA III
:
sesak nafas aktivitas fisik ringan
NYHA IV
:
sesak nafas pada aktivitas istirahat
22

Terapi Farmakologi
Menghilangkan gejala
bendungan sirkulasi yaitu
dengan meningkatkan
kontraktilitas miokard dengan
digitalis atau obat-obat inotropik
Mengurangi preload dan
resistensi perifer ( afterload )
dengan diuretik dan vasodilator
Memperbaiki frekuensi dan irama
denyut jantung dengan anti
artimia.

Therapi & Pengobatan


Diuretik
: Furosemide
(Lasix)
Vasodilator : Nitrat, ACE inhibitor
Digitalis
: Digoxin
Oksigenasi : Sesuai kebutuhan
Inotropik : dopamin, dubutamin

24

Analisa dan Diagnosa Kep


1. Penurunan curah jantung b.d fungsi
elektrik, mekanik dan struktural
2. Gangguan Pernapasan

Bersihan jalan napas tak efektif b.d


penumpukan cairan pada alveoli,
interstitial
Gangguan pertukaran gas b.d
kegagalan difusi pada alveoli
Pola nafas tak efektif b.d cemas,
menu-runnya compliance paru dan
pengaruh obat depresi pernapasan
25

3. Gangguan keseimbangan cairan :


kelebihan volume cairan b.d
menurunnya aliran darah ke ginjal
4. Gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d menurunnya intake
5. Potensial Komplikasi

Gagal ginjal b.d penurunan suplai


darah ke ginjal dalam waktu lama
Aritmia b.d hipoksia miokard
Shock kardiogenik b.d gagal jantung
yang luas
26

INTERVENSI
1. Pertahankan kepatenan jalan
nafas
2. Berikan posisi yang nyaman
(semi fowler)
3. Berikan oksigen sesuai
indikasi/ventilator
4. Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
mendapatkan terapi vasodilator
27

6. Berikan intra vena cairan, hindari


penggunaan sodium chlorida dan
berikan program cairan sesuai program
7. Monitor pengeluaran urine, catat jumlah
dan konsentrasi
8. Monitor saturasi oksigen dan BGA
9. Ukur balance cairan
10.Auskultasi paru adanya suara-suara
tambahan(ronkhi,weazing)
11.Monitor EKG
28

12.Monitor terjadinya komplikasi

gagal nafas (odem pulmo)


syok kardiogenik
henti jantung
penurunan kesadaran
disritmia(VT, VF)

13. Berikan obat-obatan inotropik sesuai


program
14.Pantau elektrolit,Hb, enzim jantung

29

Vous aimerez peut-être aussi