Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
EKOLOGI TANAMAN
ACARA III
PERSAINGAN TANAMAN INTERSPESIES
Semester:
Genap 2015
Oleh:
Imas Iswandari
A1L013013
LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI TANAMAN
ACARA IV
KEANEKARAGAMAN VEGETASI PADA BEBERAPA
AGROEKOSISTEM
Semester:
Genap 2015
Oleh:
Imas Iswandari
A1L013013
2015
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisa vegetasi adalah salah satu cara untuk mempelajari tentang susunan
(komposisi) jenis dan bentuk struktur vegetasi (masyarakat tumbuhan). Analisi
vegetasi dibagi atas tiga metode yaitu : (1) mnimal area, (2) metode kuadrat dan
(3) metode jalur atau transek (Soerianegara,1988) . Salah satu metode dalam
analisa vegetasi tumbuhan yaitu dengan menggunakan metode transek. Untuk
mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dan belum diketahui keadaan
sebelumnya paling baik dilakukan dengan transek. Cara ini paling efektif untuk
mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topografi dan
elevasi.
Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika
digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa
plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik
beratkan pada penggunaan analisis dengan metode garis dan metode intersepsi
titik (metode tanpa plot).
Agroekosistem atau ekosistem pertanian merupakan suatu kesatuan
lingkungan pertanian yang tersusun dari komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi serta manusia dengan sistem sosialnya yang tidak dapat dipisahkan
dengan komponen-komponen tersebut. Pengertian ekosistem pertanian yang
paling sederhana dan mudah dimengerti oleh petani adalah hubungan timbal balik
antara komponen biotik dan abiotik serta manusia pada suatu lingkungan
pertanian.
Usaha pengendalian hama, adalah salah satu uasaha dari proses produksi
pertanian guna memperoleh hasil semaksimal mungkin dari lahan pertanian bagi
kepentingan petani dan masyarakat luas. Sedangkan proses produksi pertanian
meliputi berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan pertanian atau agro-ekosistem
yang ditujukan untuk pencapaian sasaran produktivitas tertentu. Jadi PHT
merupakan bagian integral dari pengelolaan agro-ekosistem, bahkan ada ahli yang
mendefinisikan bahwa PHT adalah pengelolaan agro-ekosistem. Oleh karena itu
agar diperoleh hasil pengendalian hama yang baik diperlukan pemahaman tentang
sifat agro-ekositem yang sedang dikelola.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui variasi jenis vegetasi
budidaya maupun gulma yang tumbuh pada suatu hamparan agroekosistem yang
berbeda.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
balik
tak
terpisahkan
antara
makhluk
hidup
dengan
adalah
ekosistem
yang
proses
pembentukan
dan
air, serangga penyerbuk, inang alternatif, gulma dan musuh alami. Tindakan
manusia adalah yang paling menentukan dan cenderung menyederhanakan
ekosistem sehingga mengakibatkan tidak stabil, misalnya penggunaan pestisida
yang
berlebihan
akan
mengurangi
kestabilan
musuh
alami
sehingga
III.
METODE PRAKTIKUM
B. Prosedur Kerja
1. Tanaman yang ada di amati
2. Diukur jarak tanam antar satu tanaman dengan tanaman yang lain
3. Digambar hasil nya
IV.
A. Kesimpulan
Secara fungsional agroekosistem dicirikan dengan tingginya lapis transfer
energi dan nutrisi terutama di grazing food chain dengan demikian hemeostasis
kecil.
B. Saran
Dalam pengamatan agroekosistem harus dilakukan secara cermat agar
memperoleh informasi mengenai agroekosistem lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA