Vous êtes sur la page 1sur 6

CONTOH PERCAKAPAN KONSELING INDIVIDUAL

Konseling 1
Masalah
Konselor
Klien
Pembimbing
Fak

: Berhenti dari kebiasaan merokok


: Surya Rezki Winardo
: Chair F Ananda
: Ibu Vira afriyanti, M.Pd, Kons
: KIP UNIVERSITAS BENGKULU
-PERCAKAPAN-

Ki

: Asalamualaikum.. Wr.. Wb..,

Ko

: Walaikumsalam.. Wr.. Wb..,


Silahkan duduk.(sambil berjabat tangan)

Ki

: terima kasih pak.

Ko

: sebelumnya kita perkenalan dulu, perkenalkan nama bapak surya, pekerjaan bapak

adalah konselor. Kalau boleh tau ini dengan saudara siapa ya? (sambil tersenyum)
Ki

: nama saya Nanda pak.

Ko

: oh nanda. Nanda tadi habis dari mana?

Ki

: kuliah pak.

Ko

: Nanda kuliah. Jurusan apa?

Ki

: jurusan bimbingan dan konseling pak.

Ko

: wah jurusan bimbingan dan konseling ya.. sama dengan bapak..

Ki

: ya pak.

Ko

: kuliahnya udah semester berapa( dengan pandangan yang ceriah)

Ki

: semester III pak.

Ko

: oh ya, emm.. tadi sebelum kesini apakah nanda sudah makan?

Ki

: sudah pak.

Ko

: baik, nanda apakah sebelumnya sudah melakukan konseling seperti sekarang ini?

Ki

: belum pak.

Ko

: oke bapak jelaskan ya, konseling itu adalah suatu proses pemberian bantuan yang

dilakukan oleh seorang ahli yang disebut konselor kepada seorang yang sedang mengalami

masalah yang di sebut klien, yang dimana bermaksud untuk mencapai suatu keputusan yang
positif
ki

dari

masalah

klien

yang

sedang

dihadapi. Apakah

nanda

sudah

paham?

: ya pak.

Ko

: jadi kalau boleh bapak tau apa yang memberatkan pikiran nanda saat ini?

Ki

: ya pak,, tapi saya masih bingung harus mulai dari mana?

Ko

: oke, nanda tidak perlu merasa bingung, kalau saja nanti masalah nanda adalah sebuah

rahasia, nanda tidak perlu takut akan kebocorannya, disini yang tahu hanya bapak dan nanda
saja, dan bapak akan menjamin kerahasian tersebut tidak akan di ketahui oleh orang lain, nanda
juga tidak perlu ragu untuk bercerita, karena bapak akan mendengarkan sumua cerita nanda
dengan suka rela, bisakah nanda menceritakannya apa yang membebankan nanda saat ini?
Ki

: jadi begini pak. Saya itu sebenarnya ingin berhenti merokok, tapi masalahnya itu, ketika

saya bersama teman teman ,saya kembali merokok lagi.


ko

: terus terang bapak merasa bangga kepada nanda, dengan niat nanda untuk berhenti

merokok, itu merupakan satu langkah awal yang baik bagi nanda.
Ki

: ya pak, terima kasih.

Ko

: oke tadi nanda bilang, nanda ingin berhenti merokok, tapi ketika bersama teman-teman

nanda merokok lagi, bisakah nanda ceritakan lebih lanjut?


Ki

: ya pak, jadi begitulah masalahnya, ketika bersama teman-teman saya terkadang merasa

tidak enak, karena mungkin alasan kebersamaan, jadi saya merokok lagi.
Ko

: nanda mengatakan kalau bersama teman teman nanda merasa tidak enak karena alasan

kebersamaan, karena itu nanda merokok lagi.


Ki

: ya pak jadi begitulah,

Ko

: sebelumnya orang tua nanda sudah mengetahui apa belum kalau nanda merokok?

Ki

: sudah mengetahui pak, malah kemarin saya sudah terkena dampak dari rokok itu,

jantung saya sudah rusak, karena itu juga alasan kenapa saya ingin berhenti merokok.
Ko

: bagaimana sikap orang tua nanda ketika itu?

Ki

: ya dia menasehati saya pak agar jangan merokok lagi, setidaknya kalau belum bisa

berhenti, tapi mengurangilah, itu kata bapak saya pak.


Ko

: oh jadi orang tua nanda sudah mengetahui kalau nanda sudah merokok.

Ki

: ya pak.

Ko

: nah permasalahannya sekarang ada pada diri nanda sendiri, karena sebenarnya nanda

telah merasakan dampak dari merokok itu, selain itu orang tua nanda juga telah menasehati
nanda agar berhenti merokok. Apakah nanda sudah berbicara terus terang kepada teman-teman
nanda kalau sebenarnya nanda ingin berhenti merokok?
Ki

: sudah pak, tapi teman teman nanda tetap saja tidak mau mengerti, dengan saya berbicara

seperti itu malah saya tambah di ejek oleh teman teman saya pak.
Ko

: terus.. ?

Ki

: ya karena itu saya merokok lagilah pak, saya jadi gak enak, karena mereka adalah

teman-teman saya pak.


Ko

: bagaimana perasaan nanda ketika merokok lagi?

Ki

: ketika merokok bersama teman-teman saya merasa nyaman dengan mereka pak, kalau

ngobrol jadi nyambung, kalau lagi main seperti main PS jadi tambah seru, walau sebenarnya ada
penyesalan di hati saya pak ketika merokok lagi.
Ko

: jadi nanda merasa betah dan nyaman ketika merokok bersama teman-teman nanda,

walaupun sebenarnya di hati nanda merasa menyesal ketika merokok lagi.


Ki

: ya pak, jadi saya bingung harus bagaimana di satu sisi saya merasa nyaman, tapi di lain

sisi saya merasa menyesal ketika kembali merokok.


Ko

: ya, bapak dapat memahami apa yang nanda rasakan.

Ki

: saya harus bagimana pak?

Ko

: sudahkah nanda menanamkan di dalam diri nanda kalau nanda benar-benar ingin

berhenti merokok, seperti menulis kata-kata di dinding atau yang lainnya?


Ki

: belum pak?

Ko

: jadi nanda merasa belum bisa sepenuhnya untuk berhenti merokok?

Ki

: ya pak, karena itulah saya merasa bingung bagaimana caranya agar saya benar-benar

berhenti merokok.
Ko

: nanda merasa bingung dan kecewa karena sampai saat ini nanda belum bisa sepenuhnya

berhenti merokok.
Ki

: ya pak.

Ko

: mungkin nanda belum menanamkan sepenuhnya di dalam diri nanda untuk berhenti

merokok.

Ki

: begitulah pak, yang jadi permasalahannya ketika saya sedang bersama teman-teman

saya, saya pasti merokok lagi.


Ko

: jadi nanda merasa tidak yakin dengan diri nanda sendiri terhadap teman-teman nanda

karena itu nanda merokok lagi. Walaupun sebenarnya nanda sendiri sudah tahu dan merasakan
bagaimana dampak dari merokok itu.
Ki

: betul sekali pak, sebetulnya saya sudah tahu bagaimana dampak dari merokok itu, tapi

di lain sisi saya masih tetap saja merokok dengan teman teman saya karena alasan kebersamaan,
meskipun saya sudah tahu dan bahkan mengalaminya bagaimana rasanya terkena dampak dari
merokok itu.
Ko

:jadi nanda sebenarnya sudah mengetahui bagaimana dampak dari merokok itu, namun

nanda tetap saja merokok jika bersama teman-teman nanda karena nanda merasa tidak enak.
Ki

: ya pak betul sekali, jadi yang saya bingung itu bagaimana caranya agar teman-teman

mengerti posisi saya.


Ko

: nanda merasa bingung bagaimana caranya agar teman teman nanda bisa mengerti

keadaan nanda saat ini. Baiklah, yang harus nanda lakukan adalah berani mengutarakannya
bahwa nanda tidak ingin merokok lagi secara jelas kepada teman-teman nanda.
Ki

: ya pak.

Ko

: disamping itu dalam kondisi yang bagaimana nanda harus mengungkapkan kata yang

tepat kepada teman-teman nanda.


Ki

: disaat lagi kumpul rame-rame pak.

Ko

: bagus, selain itu nanda harus berkomitmen dengan pas, bagaimana seharusnya nanda

terus menolak ketika teman-teman nanda menawari rokok.


Ki

: saya akan mencoba itu pak.

Ko

: nah sekarang bapak ingin nanda merumuskan dengan jelas bagaimana seharusnya yang

nanda lakukan untuk benar-benar berhenti merokok.


Ki

: baiklah pak, emm.. yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar tidak lagi

merokok, saya juga akan membuat catatan catatan di dinding kamar, di handphone, di buku
binder saya, sehingga saya akan selalu mengiingatnya, dan saya akan membuang pernak-pernik
yang berbau rokok, seperti korek ataupun koleksi-koleksi kotak rokok di kamar saya pak. Saya
juga akan menolak secara tegas ajakan dan tawaran dari teman-teman saya pak.

Ko

: bagus sekali, bapak sangat senang mendengarnya, dan juga melihat keantusiasan nanda,

sekarang nanda sudah dapat merumuskan tujuan agar berhenti merokok secara total dengan baik
dan jelas.
Ki

: terima kasih pak.

Ko

: sekarang kalau boleh tahu kapan nanda akan melakukan perubahan itu?

Ki

: sesegera mungkin

Ko

: bapak inign tahu sesegera mungkin itu kapan, apakah besok? Lusa atau seminggu

kemudian?
Ki

: saya akan melakukan itu mulai besok pak, saya akan coba, dengan semaksimal

mungkin.
Ko

: bagus, lakukan apa yang ingin nanda lakukan. Oke, sekarang bagaimana perasaan

nanda?
Ki

: saya merasa sangat senang pak.

Ko

: baiklah nanda, rupanya waktu kita sudah hampir habis.

Ki

: ya pak.

Ko

: untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada, bapak ingin mendenger nanda

mengungkapkan kembali isi pokok pembicaraan kita tadi.


Ki

: baik pak, yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar benar-benar berhenti

merokok, saya tidak akan peduli apa kata teman-teman nantinya dengan saya berhenti
merokok.saya juga akan membuang pernak-pernik yang berbau rokok, seperti korek kesayangan,
dan koleksi kotak-kotak rokok di kamar. Saya juga akan meminta teman-teman dan kakak saya
agar memperingatkan saya jika nanti saya merokok lagi.
Ko

: bagus, rupanya nanda benar-benar sudah paham ya, bagaimana perasaan nanda

sekarang?
Ki

: saya merasa senang sekali pak.

Ko

: sekarang bapak ingin nanda berjanji kepada bapak untuk melakukan perubahan itu

dengan maksimal, bapak juga akan mengamati perubahan nanda dalam waktu seminggu
kedepan.
Ki

: ya pak.

Ko

: bisakah kita atur lagi pertemuan di hari dan jam yang sama minggu depan untuk

menceritakan bagaimana pengalaman nanda dalam waktu seminggu pertama, sampai nanti nanda
benar-benar berubah secara permanen.
Ki

: ya pak bisa, dan saya berjanji untuk melakukan perubahan itu secara maksimal

mungkin, saya akan berusaha.


Ko

: bagus nanda, baiklah untuk pertemuan kali ini kita akhiri sampai di sini dulu, sampai

berjumpa lagi, selamat siang. Asalamualikum wr,,wb,,


Ki

: selamat siang juga pak, walaikum salam wr,, wb,,

Konselor dan klien berjabat tangan sembari menghantarkan klien keluar ruangan konseling.

kata kunci :
Bimbingan dan konseling, teklab 1, teknik dan laboraturium konseling 1, contoh percakapan
konseling, konseling individual, eksplorasi masalah, mengatasi kebiasaan merokok konseling
individual.

Vous aimerez peut-être aussi