Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Konseling 1
Masalah
Konselor
Klien
Pembimbing
Fak
Ki
Ko
Ki
Ko
: sebelumnya kita perkenalan dulu, perkenalkan nama bapak surya, pekerjaan bapak
adalah konselor. Kalau boleh tau ini dengan saudara siapa ya? (sambil tersenyum)
Ki
Ko
Ki
: kuliah pak.
Ko
Ki
Ko
Ki
: ya pak.
Ko
Ki
Ko
Ki
: sudah pak.
Ko
: baik, nanda apakah sebelumnya sudah melakukan konseling seperti sekarang ini?
Ki
: belum pak.
Ko
: oke bapak jelaskan ya, konseling itu adalah suatu proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh seorang ahli yang disebut konselor kepada seorang yang sedang mengalami
masalah yang di sebut klien, yang dimana bermaksud untuk mencapai suatu keputusan yang
positif
ki
dari
masalah
klien
yang
sedang
dihadapi. Apakah
nanda
sudah
paham?
: ya pak.
Ko
: jadi kalau boleh bapak tau apa yang memberatkan pikiran nanda saat ini?
Ki
Ko
: oke, nanda tidak perlu merasa bingung, kalau saja nanti masalah nanda adalah sebuah
rahasia, nanda tidak perlu takut akan kebocorannya, disini yang tahu hanya bapak dan nanda
saja, dan bapak akan menjamin kerahasian tersebut tidak akan di ketahui oleh orang lain, nanda
juga tidak perlu ragu untuk bercerita, karena bapak akan mendengarkan sumua cerita nanda
dengan suka rela, bisakah nanda menceritakannya apa yang membebankan nanda saat ini?
Ki
: jadi begini pak. Saya itu sebenarnya ingin berhenti merokok, tapi masalahnya itu, ketika
: terus terang bapak merasa bangga kepada nanda, dengan niat nanda untuk berhenti
merokok, itu merupakan satu langkah awal yang baik bagi nanda.
Ki
Ko
: oke tadi nanda bilang, nanda ingin berhenti merokok, tapi ketika bersama teman-teman
: ya pak, jadi begitulah masalahnya, ketika bersama teman-teman saya terkadang merasa
tidak enak, karena mungkin alasan kebersamaan, jadi saya merokok lagi.
Ko
: nanda mengatakan kalau bersama teman teman nanda merasa tidak enak karena alasan
Ko
: sebelumnya orang tua nanda sudah mengetahui apa belum kalau nanda merokok?
Ki
: sudah mengetahui pak, malah kemarin saya sudah terkena dampak dari rokok itu,
jantung saya sudah rusak, karena itu juga alasan kenapa saya ingin berhenti merokok.
Ko
Ki
: ya dia menasehati saya pak agar jangan merokok lagi, setidaknya kalau belum bisa
: oh jadi orang tua nanda sudah mengetahui kalau nanda sudah merokok.
Ki
: ya pak.
Ko
: nah permasalahannya sekarang ada pada diri nanda sendiri, karena sebenarnya nanda
telah merasakan dampak dari merokok itu, selain itu orang tua nanda juga telah menasehati
nanda agar berhenti merokok. Apakah nanda sudah berbicara terus terang kepada teman-teman
nanda kalau sebenarnya nanda ingin berhenti merokok?
Ki
: sudah pak, tapi teman teman nanda tetap saja tidak mau mengerti, dengan saya berbicara
seperti itu malah saya tambah di ejek oleh teman teman saya pak.
Ko
: terus.. ?
Ki
: ya karena itu saya merokok lagilah pak, saya jadi gak enak, karena mereka adalah
Ki
: ketika merokok bersama teman-teman saya merasa nyaman dengan mereka pak, kalau
ngobrol jadi nyambung, kalau lagi main seperti main PS jadi tambah seru, walau sebenarnya ada
penyesalan di hati saya pak ketika merokok lagi.
Ko
: jadi nanda merasa betah dan nyaman ketika merokok bersama teman-teman nanda,
: ya pak, jadi saya bingung harus bagaimana di satu sisi saya merasa nyaman, tapi di lain
Ki
Ko
: sudahkah nanda menanamkan di dalam diri nanda kalau nanda benar-benar ingin
: belum pak?
Ko
Ki
: ya pak, karena itulah saya merasa bingung bagaimana caranya agar saya benar-benar
berhenti merokok.
Ko
: nanda merasa bingung dan kecewa karena sampai saat ini nanda belum bisa sepenuhnya
berhenti merokok.
Ki
: ya pak.
Ko
: mungkin nanda belum menanamkan sepenuhnya di dalam diri nanda untuk berhenti
merokok.
Ki
: begitulah pak, yang jadi permasalahannya ketika saya sedang bersama teman-teman
: jadi nanda merasa tidak yakin dengan diri nanda sendiri terhadap teman-teman nanda
karena itu nanda merokok lagi. Walaupun sebenarnya nanda sendiri sudah tahu dan merasakan
bagaimana dampak dari merokok itu.
Ki
: betul sekali pak, sebetulnya saya sudah tahu bagaimana dampak dari merokok itu, tapi
di lain sisi saya masih tetap saja merokok dengan teman teman saya karena alasan kebersamaan,
meskipun saya sudah tahu dan bahkan mengalaminya bagaimana rasanya terkena dampak dari
merokok itu.
Ko
:jadi nanda sebenarnya sudah mengetahui bagaimana dampak dari merokok itu, namun
nanda tetap saja merokok jika bersama teman-teman nanda karena nanda merasa tidak enak.
Ki
: ya pak betul sekali, jadi yang saya bingung itu bagaimana caranya agar teman-teman
: nanda merasa bingung bagaimana caranya agar teman teman nanda bisa mengerti
keadaan nanda saat ini. Baiklah, yang harus nanda lakukan adalah berani mengutarakannya
bahwa nanda tidak ingin merokok lagi secara jelas kepada teman-teman nanda.
Ki
: ya pak.
Ko
: disamping itu dalam kondisi yang bagaimana nanda harus mengungkapkan kata yang
Ko
: bagus, selain itu nanda harus berkomitmen dengan pas, bagaimana seharusnya nanda
Ko
: nah sekarang bapak ingin nanda merumuskan dengan jelas bagaimana seharusnya yang
: baiklah pak, emm.. yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar tidak lagi
merokok, saya juga akan membuat catatan catatan di dinding kamar, di handphone, di buku
binder saya, sehingga saya akan selalu mengiingatnya, dan saya akan membuang pernak-pernik
yang berbau rokok, seperti korek ataupun koleksi-koleksi kotak rokok di kamar saya pak. Saya
juga akan menolak secara tegas ajakan dan tawaran dari teman-teman saya pak.
Ko
: bagus sekali, bapak sangat senang mendengarnya, dan juga melihat keantusiasan nanda,
sekarang nanda sudah dapat merumuskan tujuan agar berhenti merokok secara total dengan baik
dan jelas.
Ki
Ko
: sekarang kalau boleh tahu kapan nanda akan melakukan perubahan itu?
Ki
: sesegera mungkin
Ko
: bapak inign tahu sesegera mungkin itu kapan, apakah besok? Lusa atau seminggu
kemudian?
Ki
: saya akan melakukan itu mulai besok pak, saya akan coba, dengan semaksimal
mungkin.
Ko
: bagus, lakukan apa yang ingin nanda lakukan. Oke, sekarang bagaimana perasaan
nanda?
Ki
Ko
Ki
: ya pak.
Ko
: untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada, bapak ingin mendenger nanda
: baik pak, yang pertama saya harus meyakinkan diri saya agar benar-benar berhenti
merokok, saya tidak akan peduli apa kata teman-teman nantinya dengan saya berhenti
merokok.saya juga akan membuang pernak-pernik yang berbau rokok, seperti korek kesayangan,
dan koleksi kotak-kotak rokok di kamar. Saya juga akan meminta teman-teman dan kakak saya
agar memperingatkan saya jika nanti saya merokok lagi.
Ko
: bagus, rupanya nanda benar-benar sudah paham ya, bagaimana perasaan nanda
sekarang?
Ki
Ko
: sekarang bapak ingin nanda berjanji kepada bapak untuk melakukan perubahan itu
dengan maksimal, bapak juga akan mengamati perubahan nanda dalam waktu seminggu
kedepan.
Ki
: ya pak.
Ko
: bisakah kita atur lagi pertemuan di hari dan jam yang sama minggu depan untuk
menceritakan bagaimana pengalaman nanda dalam waktu seminggu pertama, sampai nanti nanda
benar-benar berubah secara permanen.
Ki
: ya pak bisa, dan saya berjanji untuk melakukan perubahan itu secara maksimal
: bagus nanda, baiklah untuk pertemuan kali ini kita akhiri sampai di sini dulu, sampai
Konselor dan klien berjabat tangan sembari menghantarkan klien keluar ruangan konseling.
kata kunci :
Bimbingan dan konseling, teklab 1, teknik dan laboraturium konseling 1, contoh percakapan
konseling, konseling individual, eksplorasi masalah, mengatasi kebiasaan merokok konseling
individual.