Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TULANG:SCOLIOSIS
KLIEN
DENGAN
KONDISI
KELAINAN
KURVATURA
Etiologi
Skoliosis dibagi dalam 2 jenis yaitu structural dan non structural.
Skoliosis non structural disebabkan oleh akibat memikul benda berat
pada sebelah bahu saja, postur badan yang tidak bagus (selalu
membungkuk), kaki tidak sama panjang, dan cidera diantara vertebra
yang menekan saraf.
Skoliosis structural disebabkan oleh pertumbuhan vertebra yang
abnormal. Ciri-cirinya: bahu tidak sama tinggi, garis pinggang tidak
simetris, badan bungkuk sebelah, sebelah pinggul menjadi lebih tinggi,
badan tidak simetris kiri dan kanan.
Penyebab skoliosis tidak diketahui secara pasti. Seseorang menderita
skoliosis bias disebabkan karena berbagai macam factor: fktor genetic,
factor neuromuskuler, dan ada pula yang idiopatik.
Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis.
Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan kelainan
dalam proses pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk
yang menyatu.
Neuromuskular; kelemahan otot atau kelumpuhan akibat
penyakit cerebral palsy, distrofi otot, polio, osteoporosis.
Idiopatik; penyebabnya tidak diketahui.
Pada kebanyakan kasus penyebab skoliosis tidak diketahui (idiopatik).
Tipe dari skoliosis ini digambarkan berdasarkan umur. Jika < 3 tahun,
disebut infantile idiopathic scoliosis. Jika berkembang diantara umur 310 tahun disebut juvenile idiopathic scoliosis. Pada usia > 10 tahun
disebut adolescent idiopathic scoliosis.
Tanda dan Gejala
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian
PENGKAJIAN
Riwayat
Pemeriksan
Fisik
OBSERVASI
Riwayat keluarga dengan bahu dan pinggul tidak rata,
rusuk yang lebih menonjol di bagian lain
Tampak kurva melengkung kea rah lateral dengan
atau tanpa rotasi saat berdiri; tinggi bahu dan pinggul
tidak sama; pada posisi flexi,vertebra torakal berotasi
ke arah kiri/kanan punggung, kaki tidak sama
panjang, bahu yang satu lebih tinggi dari bahu yang
lain, dll.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Citra Tubuh b/d terjadinya skoliosis
Tujuan: Pasien akan mempunyai citra tubuh yang positif
Intervensi:
Kaji pengaruh kondisi pada citra tubuh dan konsep diri
Rasional: Membantu membedakan asuhan keperawatan
Mendorong pasien untuk mengungkapkan kegelisahannya
yang berhubungan dengan skoliosis
Rasional: Membantu klien mengungkapkan kegelisahannya
akan pasien lebih tenang.
Diskusikan pakaian untuk menutup brace/korset agar tidak
terlalu kelihatan.
Rasional: Pakaian yang tepat akan membuat klien lebih
percaya diri.
Diskusikan pemakaian korset dan lama waktu yang
diperlukan
Rasional: Korset tidak memperbaiki deformitas tulang tetapi
membantu mempertahankan derajat kelengkungan kurva
Diskusikan perawatan korset dan kulit yang tertutup korset
Rasional: Kulit yang bersih membantu menghindarkan pasien
dari masalah kulit dan korset yang terawat akan
mengjindarkan kulit yang tertutup dari masalah kulit.
Libatkan relasi dalam aktivitas, olahraga dan hobi
Rasional: Partisipasi relasi dalam aktivitas membantu
mengembangkan rasa percaya diri klien.
2. Gangguan Mobilisasi b/d skoliosis
Tujuan: Pasien akan mendapatkan perbaikan dalam mobilisasi
Intervensi:
Kaji pengaruh kelengkungan kurva terhadap kekuatan otot
Rasional: Membantu dalam rencana asuhan keperawatan
Diskusikan penggunaan traksi Cotrel sebelum tindakan
pembedahan bila dianjurkan
Rasional: Traksi bisa digunakan untuk merenggangkan otot
Ganti posisi pasien setiap 2 jam bila sedang ditraksi
Rasional: Ganti posisi tiap 2 jam membantu perfusi jaringan
dan untuk mempertahankan integritas kulit.
Menyusun terapi fisik sesuai instruksi dokter
Rasional: Terapi khusus mungkin dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi otot-persendian.
Jika operasi dianjurkan, diskusikan kebutuhan istirahat di
tempat tidur
Rasional: Istirahat diperlukan untuk memberikan keadaan
yang stabil setelah tindakan operasi
Menyusun terapi fisik post-operasi dan terapi okupasi jika
dianjurkan
Rasional: Jaringan otot perlu mendapat terapi untuk
mengembalikan kekuatan dan fungsi jaringan otot
Berikan perawatan post operasi
Rasional: Untuk mencegah terjadinya komplikasi.